Anda di halaman 1dari 13

C. C.

Chandra, Maulana Ridwan, Deni Rahmat, Iqbal Maududi


H a l a m a n 1 |

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Quran adalah kitab suci bagi semua umat manusia di dunia ini yang
diturunkan Allah G secara mutawattir kepada Nabi Muhammad K sebagai
mukjizat kerasulannya, yang berisi Wahyu Allah G untuk memberi petunjuk
kepada manusia ke arah yang terang dan jalan yang lurus agar manusia beriman
kepada Allah G sebagai pencipta Alam semesta sehingga mustahil untuk
meyakini tuhan selain-Nya, juga meyakini bahwa Allah G mengutus seorang
rasul untuk menjelaskan pesan yang terkandung dalam wahyu-Nya tersebut
sehingga tidak ada yang umat yang mempertanyakan apakah petunjuk Allah telah
datang sehingga kami mendapat siksa? dan sesunguhnya Allah tidak akan
menyalahi janji-Nya.
Al-Quran adalah wahyu dari Allah G yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad K lewat perantara malaikat jibril. Sebagai sumber hukum utama
dalam Islam, di dalamnya banyak terkandung ayat-ayat kauniyah tentang
penciptaan alam semesta yang dahulu dianggap tabu oleh kaum quraisy makkah
sekarang baru terbukti keakuratannya. Selain sebagai prospek yang menunjang
ilmu pengetahuan, kitab suci yang tak diragukan lagi keontetikannya juga sebagai
pedoman hidup bagi setiap muslim. Tata krama terhadap sesama, tatanan
mu'amalat, bahkan cara mengatur rumah tangga semuanya lengkap termaktub
dalam kitab suci Al-Quran. Untuk mengenal lebih jauh tentang Al-Quran perlu
kita pelajari ilmu-ilmu yang terkait dengan Al-Quran. Ulumul Quran adalah satu
disiplin ilmu yang membahas semua aspek yang berhubungan dengan Al-Quran.
Mulai dari proses turunnya Al-Quran, ilmu tafsir, cara membaca Al-Quran
dengan fasih, ragam bacaan dalam Al-Quran hingga kemukjizatan yang
terkandung dalamnya dan masih banyak lagi yang lainnya. Dalam Al-Quran
antara suatu surat dengan surat lainnya, suatu ayat dengan ayat lainnya kadang ada
kesingkronan dalam masalah yang terkait. Maka, untuk mengetahui suatu kajian
masalah dalam Al-Quran harus diidentifikasi secara mendetail supaya tidak
C. C. Chandra, Maulana Ridwan, Deni Rahmat, Iqbal Maududi
H a l a m a n 2 |

terjadi kerancuan penafsiran. Dalam kasus ini, Ulumul Quran dengan cabangnya
yang dinamakan Ilmu Munasabatul Quran. Ilmu munasabah ialah suatu kajian
ulumul quran yang membahas korelasi-korelasi yang terdapat dalam Al-Quran
sehingga dapat menjadikan hikmah tersendiri bagi orang yang mempelajarinya. Di
dalam ilmu-ilmu Al-Quran ada satu pembahasan tentang munasabah Al-Quran.
Timbulnya ilmu munasabah ini tampaknya bertolak dari fakta sejarah bahwa
susunan ayat dan tertib. Untuk lebih jelasnya tentang keterkaitan-keterkaitan antar
ayat dan surat dalam Al-Quran akan kita kaji bersama-sama. Al-Quran adalah
kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah G, Dan Al-Quran adalah kitab
yang selalu dipelihara.
Allah G Berfirman :

( )
Atinya :
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya.
1

Perbedaan metode dalam menelaah Al-Quran oleh sarjana muslim dan
bukan muslim (orientalis) menghasilkan kesimpulan yang berbeda pula. Sarjana
muslim dalam melakukan usahanya didasari oleh titik tolak imani disertai dengan
nuansa yang tersendiri. Sedangkan para orientalis, tidak mempunyai ikatan batin
sama sekali dengan Al-Quran. Mereka menerapkan kebiasaan ilmiah yang
bertolak belakang dari keraguan untuk menemukan sebuah kebenaran ilmiah.
Almarhum Abdul-Halim Mahmud, mantan Syaikh Al-Azhar berkata : Para
orientalis yang dari saat ke saat berusaha menunjukkan kelemahan Al-Quran,
tidak mendapatkan celah untuk meragukan keotentikannya.
2

Seorang muslim, tidak dapat menghindarkan diri dari keterikatannya dengan
Al-Quran. Seorang muslim mempelajari Al-Quran tidak hanya mencari
kebenaran ilmiah, tetapi juga mencari isi dan kandungan Al-Quran. Begitu juga
dengan telaah tentang Munasabah yang merupakan bagian dari telaah Al-Quran.

1 Al-Quran Mushaf Mufassir : Terjemah, Tafsir dan Tajwid, Jakarta: Departemen
Agama RI Cetakan IPMI, 2012, Q.S. Al-Hijr [15] : 9, halaman 263
2 Abdul Halim Mahmud, Al-Tafkir Al-Falsafy fi Al-Islam, Dar Al-Kitab Al-Lubnaniy,
Beirut, halaman 50
C. C. Chandra, Maulana Ridwan, Deni Rahmat, Iqbal Maududi
H a l a m a n 3 |

Seluruh usaha membeberkan berbagai bentuk hubungan dan kemiripan-kemiripan
dalam Al-Quran, tidak terlepas dari usaha membuktikan bahwa Al-Quran
sebagai Suatu Mujizat bagi Ummat Islam yang Luar Biasa.

B. Rumusan Masalah

Maka makalah akan membahas hal-hal yang berkaitan dengan:
1. Apa pengertian ilmu Al-Munasabah Al-Quran ?
2. Bagaimana pendapat Ulama mengenai ilmu Al-Munasabah ?
3. Berapa macam-macam ilmu Al-Munasabah dalam Al-Quran?
4. Mengapa kita perlu memahami ilmu Al-Munasabah ?

C. Tujuan

Tujuan makalah ini kami susun sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian ilmu Al-Munasabah.
2. Untuk mengetahui pendapat Ulama disekitar ilmu Al-Munasabah.
3. Untuk mengetahui macam-macam ilmu Al-Munasabah.
4. Untuk mengetahui kegunaan dari ilmu Al-Munasabah.

D. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari makalah ilmu Al-Munasabah ini
adalah :
1. Dapat mengetahui pengertian ilmu Al-Munasabah.
2. Dapat mengetahui pendapat-pendapat para Ulama di sekitar ilmu Al-
Munasabah.
3. Dapat mengetahui macam-macam ilmu Al-Munasabah.
4. Dapat mengetehui kegunaan dari ilmu Al-Munasabah.



C. C. Chandra, Maulana Ridwan, Deni Rahmat, Iqbal Maududi
H a l a m a n 4 |

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi

Munasabah berasal dari kata yang berarti dekat, serupa,
mirip, dan rapat. sama artinya dengan yakni mendekatkannya dan
menyesuaikannya.; artinya (dekat dan berkaitan). Misalnya,
dua orang bersaudara dan anak paman. Ini terwujud apabila kedua-duanya saling
berdekatan dalam artian ada ikatan atau hubungan antara kedua-duanya. An-
Nasib juga berarti Ar-Rabith, yakni ikatan, pertalian, hubungan.
3

Selanjutnya Quraish S. menyatakan (menggaris bawahi As-Suyuthi) bahwa
munasabah adalah adanya keserupaan dan kedekatan diantara berbagai ayat, surat,
dan kalimat yang mengakibatkan adanya hubungan. Hubungan tersebut dapat
berbentuk keterkaitan makna antara ayat dan macam-macam hubungan, atau
kemestian dalam fikiran.
Makna tersebut dapat difahami, bahwa apabila suatu ayat atau surat sulit
ditangkap maknanya secara utuh, maka menurut metode munasabah ini mungkin
dapat dicari penjelasannya di ayat atau di surat lain yang mempunyai kesamaan
atau kemiripan. Kenapa harus ke ayat atau ke surat lain ? karena pemahaman ayat
secara parsial (pemahaman ayat tanpa melihat ayat lain) sangat mungkin
terjadinya kesalahfahaman makna. Fazlurrahman mengatakan, apabila seseorang
ingin memperoleh apresiasi yang utuh mengenali Al-Quran, maka ia harus
difahami secara terkait. Selanjutnya menurut beliau, apabila Al-Quran tidak
dipahami secara utuh dan terkait, Al-Quran akan kehilangan relevansinya untuk
masa sekarang dan yang akan datang. Sehingga Al-Quran tidak dapat menyajikan
dan memenuhi kebutuhan manusia. Jadi, tidak heran kalau dalam berbagai karya
di bidang Ulumul Quran tema munasabah hampir tak pernah terlewatkan .
4

Secara terminologis, munasabah adalah kemiripan-kemiripan yang terdapat
pada hal-hal tertentu dalam Al-Quran baik surat maupun ayat-ayatnya yang

3 Rahmat Syafei, Pengantar Ilmu Tafsir, Jakarta: Pustaka Setia, halaman 37
4 Abu Anwar, Ulumul Quran Sebuah Pengantar; Jakarta : Amzah, halaman 61
C. C. Chandra, Maulana Ridwan, Deni Rahmat, Iqbal Maududi
H a l a m a n 5 |

menghubungkan uraian satu dengan yang lainya. Menurut
bahasa, munasabah berarti hubungan atau relevansi, yaitu hubungan persesuaian
antara ayat atau surat yang satu dengan ayat atau surat yang sebelum atau
sesudahnya. Ilmu munasabah berarti ilmu yang menerangkan hubungan antara
ayat atau surat yang satu dengan ayat atau surat yang lainnya. Menurut istilah,
ilmu munasabah (ilmu tanasubil ayati was suwari) ini ialah ilmu untuk
mengetahui alasan-alasan penertiban dari bagian-bagian Al-Quran yang mulia.
Ilmu ini menjelaskan segi-segi hubungan antara beberapa ayat/beberapa
surat Al-Quran. Apakah hubungan itu berupa ikatan antara am (umum) dan
khusus/antara abstrak dan konkret/antara sebab-akibat atau
antara illat dan malulnya, ataukah antara rasional dan irasional, atau bahkan
antara dua hal yang kontradiksi. Jadi pengertian munasabah itu tidak hanya sesuai
dalam arti yang sejajar dan paralel saja. Melainkan yang kontradiksi pun
termasuk munasabah, seperti setelah menerangkan orang mukmin lalu orang kafir
dan sebagainya. Sebab ayat-ayat Al-Quran itu terkadang merupakan takhsish
(pengkhususan) dari ayat-ayat yang umum. Dan terkadang sebagai penjelasan
yang konkret terhadap hal-hal yang abstrak.
Sering pula sebagai keterangan sebab dari suatu akibat seperti kebahagiaan
setelah amal sholeh dan seterusnya. Jika ayat-ayat itu hanya dilihat sepintas,
memang seperti tidak ada hubungan sama sekali antara ayat yang satu dengan
yang lainnya, baik dengan yang sebelumnya maupun dengan ayat yang
sesudahnya. Karena itu, tampaknya ayat-ayat itu seolah terputus dan terpisah yang
satu dari yang lain seperti tidak ada kontaknya sama sekali. Tetapi kalau diamati
secara teliti, akan tampak adanya munasabah atau kaitan yang erat antara yang
satu dengan yang lain. Karena itu, ilmu munasabah merupakan ilmu yang penting,
karena dengannya kita bisa mengungkapkan rahasia ke-balaghah-an Al-Quran
dalam menjangkau sinar petunjuknya.





C. C. Chandra, Maulana Ridwan, Deni Rahmat, Iqbal Maududi
H a l a m a n 6 |

B. Pendapat Ulama mengenai Munasabah Al Quran

Beberapa ulama memberikan pendapat mengenai munasabah dengan
memberikan defenisi sebagai berikut :
1. Menurut Az-Zarkasyi :
.
.
Artinya :
Munasbah adalah suatu hal yang dapat dipahami. Tatkala dihadapakan
kepada akal, pasti akal itu akan menerimanya.
2. Menurut manna Al-qathan


Artinya :
Munasabah adalah sisi keterikatan antara beberapa ungkapan didalam
suatu ayat, atau antar ayat pada beberapa ayat, atau antar surat di
dalam Al-Quran.
3. Menurt Ibnu Al-Arabi

. .
Artinya :
Munasabah adalah keterikatan ayat-ayat Al-quran sehingga seolah-
olah merupakan satu ungkapan yang mempunyai kesatuan makna dan
keteraturan redaksi. Munasabah merupakan ilmu yang sangat agung.
4. Menurut Al-Biqai
Munasabah adalah suatu ilmu yang mencoba mengetahui alasan-alasan di
balik susunan atau urutan bagian-bagian Al-Quran, baik ayat dengan
ayat, atau surat dengan surat.
C. C. Chandra, Maulana Ridwan, Deni Rahmat, Iqbal Maududi
H a l a m a n 7 |

Jadi, dalam konteks Ulum Al-quran, munasabah berarti menjelaskan
korelaksi antar ayat atau antar surat, baik kolerasi itu bersifat umum maupun
khusus : rasional (aqli), persepsi (hassiy) atau imajinatif (hayal) : atau
korelasi atau berupa sebab akibat ,llat dan Malul, perbandingan dan
perlawanan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat simpulkan bahwa Munasabah Al-
quran adalah kemiripan kemiripan yang terdapat pada hal-hal tertentu dalam
Al-Quran baik surat maupun ayat-ayatnya yang menghubungkan uraian satu
dengan yang lainnya.

C. Macam-macam Munasabah Al Quran

Munasabah Al-Quran dibagi menjadi 2 macam berdasarkan sifatnya,
yaitu:
1. Persesuaian yang nyata atau tampak jelas, yaitu persesuaian antara
bagian Al Quran yang satu dengan yang lain tampak jelas dan kuat,
karena kalimat yang satu dengan lain sangat erat sehingga yang satu tidak
bisa menjadi kalimat sempurna jika dipisahkan dengan kalimat yang lain.
2. Persambungan yang tidak jelas atau samarnya persesuaian antara bagian
yang satu dengan yang lain, sehingga tidak tampak adanya pertalian
untuk keduanya, bahkan seolah-olah masing-masing ayat atau surah itu
berdiri sendiri.
Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan Abdul Jalal yang ditinjau
dari sifatnya, munasabah dibagi menjadi dua bagian, yaitu
1. Zhahir al-Irtibath (Persesuaian Nyata)
Munasabah ini terjadi karena bagian al-Quran yang satu dengan yang
lainya tampak jelas dan kuat disebabkan kuatnya kaitan kalimat yang
satu dengan yang lain. Deretan beberapa ayat yang menerangkan sesuatu
materi itu terkadang, ayat yang satu berupa penguat, penafsir,
penyambut,penjelas, pengecualian atau pembatas dengan ayat yang lain,
sehingga semua ayat itu tampak sebagai satu kesatuan yang utuh.
2. Khafiy al-Irtibath (Persesuaian yang Tidak Nyata)
C. C. Chandra, Maulana Ridwan, Deni Rahmat, Iqbal Maududi
H a l a m a n 8 |

Munasabah ini terjadi karena antara bagian-bagian al-Quran tidak ada
kesesuaian, sehingga tidak tampak adanya hubungan diantara keduanya,
bahkan tampak masing-masing ayat atau surat berdiri sendiri, baik karena
ayat-ayat yang dihubungkan dengan ayat lain maupun karena yang satu
bertentangan dengan yang lain.
Munasabah Al-Quran dibagi menjadi 2 macam berdasarkan isi
kandungan ayat dan maknanya, yaitu:
1. Hubungan ayat dengan ayat meliputi :
a. Hubungan kalimat dengan kalimat dalam ayat.
b. Hubungan ayat dengan ayat dalam satu surat.
c. Hubungan penutup ayat dengan kandungan ayatnya.
2. Hubungan surat dengan surat meliputi:
a. Hubungan awal uraian dengan ahir uraian surat.
b. Hubungan nama surat dengan tujuan turunnya.
c. Hubungan surat dengan surat sebelumnya.
d. Hubungan penutup surat terdahulu dengan awal surat berikutnya.
Hal ini diperjelas oleh Nashr Hamid Abu Zaid, bahwa hubungan
Munasabah Al-Quran dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu
1. Munasabah Antar Surat
Dalam hal ini Nashr Hamid telah membagi menjadi 4 bagian:
a. Hubungan Stilistika-Kebahasaan.
Contohnya adalah hubungan khusus antara surat al-fatihah dengan
surat al-baqarah. Termasuk dalam kategori ini adalah munasabah antar
surat pendek. Hubungan antara surat al-fiil dengan surat al-Quraisy
adalah hubungan kebahasaan yang mengubah keduanya menjadi 1
surat apabila kita menerima pandangan ulama klasik terhadap kedua
surat tersebut.
b. Hubungan Antara Dalil dengan Keraguan akan dalil atau disebut
juga dengan hubungan Tawil.
Contohnya adalah hubungan antar surat al-Baqarah dengan surat Ali
Imron. Urutan surat dalam mushaf didasarkan pada asas yang
didasarkan pada asas mendahulukan yang universal yang dibentuk
C. C. Chandra, Maulana Ridwan, Deni Rahmat, Iqbal Maududi
H a l a m a n 9 |

oleh surat al-Fatihah kemudian surat al-Baqarah yang bertugas
menjelaskan hukum-hukum dan secara khusus surat ali Imron memuat
jawaban atas keragu-raguan musuh akan hukum-hukum tersebut.
Surat An-Nisa dan al-Maidah memiliki kedudukan sebagai perincian
legislasi bagi ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan hubungan
sosial dan ekonomi, kemudian dua surat berikutnya yaitu al Araf
menjelaskan tujuan tujuan dan sasaran-sasaran syariat dari rincian
hukum tersebut
c. Hubungan Ritmik yang didasarkan pada Ritme Fashilah.
Contohnya adalah hubungan antara surat al-Lahab dengan surat al-
Ikhlas.
d. Hubungan Antar Surat Pendek adalah Hubungan Kekontrasan, yaitu
tipe yang dapat ditemukan antar surat al-Maun dengan surat al-
Kautsar disatu sisi dan antara surat ad-Duha dan al-Syarh disisi lain.
2. Munasabah Antar Ayat
Pada dasarnya, konsep kesatuan teks (wihdah al-nash) merupakan
konsep yang merujuk pada persoalan Ijaz, yaitu sebuah persoalan yang
dalam skala besar mengacu kepada perbedaan antara pembicara teks
(Allah) dengan pembicara- pembicara selain-Nya. Oleh karena itu, para
penganjur ilmu munasabah menghindari pembicaraan tentang munasabah
antar ayat, yang aspek keterkaitan antar ayatnya sangat jelas,
seperti:Apabila yangt kedua terhadap yang pertama merupakan bentuk
penegasan, penafsiran, atau bantahan dan tekanan.5
Dalam hal ini munasabah tidak mengkaji hubungan-hubungan
eksternal (alaqah khorijiah), dan tidak pula berdasarkan pada bukti-bukti
diluar teks (kharij al-Nas). Tekslah yang menegaskan norma-norma
hubungan-hubunganya atas dasar strukturnya yang berifat kebahasaan,
rasional dan indrawi. Ini tidak berarti bahwa hubungan-
hubungan tersebut merupakan hubungan-hubungan objektif
(maudhuiyah) yang terpisah dari gerak akal pembaca atau mufasir, tetapi

5 Muhammad bin Alawi Al-maliki Al-Husni, Mutiara ilmu-ilmu Al-quran,
terj.Rosihan Anwar, pustaka setia, bandung,1999,hal.305
C. C. Chandra, Maulana Ridwan, Deni Rahmat, Iqbal Maududi
H a l a m a n 10 |

ia merupakan hubungan yangg muncul dari dealektika antara pembaca
dan teks dalam proses pembacaan.

D. Fungsi Munasabah Al Quran

Ada empat fungsi utama dari Ilmu Al-Munasabah.
1. Untuk menemukan arti yang tersirat dalam susunan dan urutan kalimat-
kalimat, ayat-ayat, dan surat-surat dalam Al-Quran.
2. Untuk menjadikan bagian-bagian dalam Al-Quran saling berhubungan
sehingga tampak menjadi satu rangkaian yang utuh dan integral.
3. Ada ayat baru dapat dipahami apabila melihat ayat berikutnya.
4. Untuk menjawab kritikan orang luar (orientalis) terhadap sistematika Al-
Quran.

Faedah mempelajari ilmu Munasabah, antara lain sebagai berikut :
1. Mengetahui hubungan antara bagian Al-Quran, baik antara kalimat-
kalimat atau ayat-ayat maupun surat-suratnya yang satu dengan yang
lainnya. Sehingga lebih memperdalam pengetahuan dan pengenalan
terhadap kitab Al-Quran dan memperkuat keyakinan terhadap
kewahyuan dan kemukjizatan. Karena itu, Izzudin Abdul Salam
mengatakan, bahwa ilmu munasabah itu adalah ilmu yang baik
sekali. Ketika menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain. Beliau mensyaratkan harus jatuh pada hal-hal yang
berkaitan betul-betul, baik di awal atau diakhirnya.
2. Dengan ilmu munasabah itu dapat diketahui mutu dan tingkat
kebahagiaan bahasa Al-Quran dan konteks kalimat-kalimatnya yang
satu dengan yang lain. Serta persesuaian ayat atau suratnya yang satu
dengan yang lain, sehingga lebih meyakinkan kemukjizatannya,
bahwa al-Quran itu betul-betul wahyu dari Allah SWT, dan bukan
buatan Nabi Muhammad SAW. Karena itu Imam Arrazi
mengatakan, bahwa kebanyakan keindahan-keindahan Al-Quran itu
terletak pada susunan dan persesuaiannya, sedangkan susunan
C. C. Chandra, Maulana Ridwan, Deni Rahmat, Iqbal Maududi
H a l a m a n 11 |

kalimat yang paling baligh (bersastra) adalah yang sering
berhubungan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya.
3. Dengan ilmu munasabah akan sangat membantu dalam menafsirkan
ayat-ayat Al-Quran. Setelah diketahui hubungan sesuatu kalimat /
sesuatu ayat dengan kalimat / ayat yang lain, sehingga sangat
mempermudah peng-istimbat-an hukum-hukum atau isi
kandungannya.

























C. C. Chandra, Maulana Ridwan, Deni Rahmat, Iqbal Maududi
H a l a m a n 12 |

BAB III
PENUTUP

A. Simpulan

Garis besarnya munasabah itu menyangkut pada dua hal, yaitu hubungan
antara ayat dengan ayat dan hubungan surat dengan surat. Hubungan ayat dengan
ayat meliputi: hubungan kalimat dengan kalimat dalam ayat, hubungan ayat
dengan ayat dalam satu surat, hubungan penutup ayat dengan kandungan ayatnya.
Sedangkan hubungan surat dengan surat meliputi: hubungan awal uraian dengan
ahir uraian surat, hubungan nama surat dengan tujuan turunnya, hubungan surat
dengan surat sebelumnya, hubungan penutup surat terdahulu dengan awal surat
berikutnya.
Empat fungsi utama dari Ilmu Al-Munasabah antara lain; untuk menemukan
arti yang tersirat dalam susunan dan urutan kalimat-kalimat, ayat-ayat, dan surat-
surat dalam Al-Quran, untuk menjadikan bagian-bagian dalam Al-Quran saling
berhubungan sehingga tampak menjadi satu rangkaian yang utuh dan integral, ada
ayat baru dapat dipahami apabila melihat ayat berikutnya, untuk menjawab
kritikan para orientalis terhadap sistematika Al-Quran.

B. Saran

Al-Munasabah Al-Quran adalah ilmu yang menunjukkan keistimewaan Al-
Quran. Jika kita hendak mendalami keterkaitan satu ayat dengan ayat lainnya,
atau satu surat dengan surat lainnya, maka mempelajari Al Munasabah Al-Quran
adalah keniscayaan. Metode yang paling baik dalam mempelajari Al-Quran
adalah dengan memahami makna kandungan setiap ayatnya kemudian
menghubungkan maknanya dengan ayat-ayat selanjutnya pada surat yang lainnya
di dalam Al-Quran. Dengan metode ini, pemahaman terhadap Al-Quran akan
menyeluruh dan tidak terpisahkan antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.


C. C. Chandra, Maulana Ridwan, Deni Rahmat, Iqbal Maududi
H a l a m a n 13 |

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI . 2012. Al-Quran Mushaf Mufassir : Terjemah, Tafsir dan
Tajwid. Jakarta: IPMI.
Abu Anwar. 2009. Ulumul Quran Sebuah Pengantar. Jakarta : Penerbit Amzah.
Abdul Halim Mahmud. 2003. Al-Tafkir Al-Falsafy fi Al-Islam. Dar Al-Kitab Al-
Lubnaniy : Beirut.
Muhammad bin Alawi Al-maliki Al-Husni. 1999. Mutiara ilmu-ilmu Al-quran.
terjemahan Rosihan Anwar. Pustaka Setia : Bandung.
Rachmat Syafei. 2006. Pengantar Ilmu Tafsir. Bandung : Penerbit Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai