Latar Belakang Dalam budidaya tanaman tomat, penggunaan mulsa sangat diperlukan karena memberikan keuntungan antara lain, mengurangi laju evaporasi dari permukaan tanah sehingga menghemat penggunaan air, memperkecil fluktuasi suhu tanah, mengurangi tenaga dan biaya untuk mengendalikan gulma. Sejauh ini, mulsa yang biasa digunakan dalam budidaya tanaman berupa bahan sintesis yaitu mulsa PHP. Hal ini membutuhkan biaya tambahan untuk membeli mulsa tersebut. Selain dengan bahan sintesis, mulsa dapat berupa bahan organic seperti seresah daun bambu. Saat ini, seresah daun bambu belum dimanfaatkan secara optimal. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penggunaan mulsa daun bambu terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat. Manfaat: - Mulsa daun bambu diharapkan dapat menjadi alternatif pemulsaan selain menggunakan mulsa sintesis. - Dapat mengurangi penumpukan seresah daun bambu yang tidak terpakai untuk dijadikan mulsa. - Dapat menghemat biaya pertanian karena tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pemulsaan. SABU Mulsa Daun Bambu
Cara Pengaplikasian:
Seresah daun bambu dikumpulkan Seresah daun bambu disebar dan diatur diatas tanah (media tanam) hingga permukaan tanah tertutup seluruhnya. Seresah daun bambu disiram agar dapat melekat dan tidak beterbangan Bibit tomat yang berumur sekitar 3-4 minggu disiram kemudian ditanam di media tanam berupa tanah, pupuk kandang dan kompos (5:2:1) Dilakukan perawatan secara rutin seperti penyiangan dan penyiraman hingga tanaman siap panen