Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Dimana :
Q= Jumlah pembelian yang paling optimal
P = Biaya persiapan/pemesanan setiap kali pesan
R = Kebutuhan barang selama satu periode
C = Biaya penyimpanan per unit
Rumus Q memiliki banyak kelemahan. Beberapa kelemahan dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1. Permintaan diasumsikan konstan, sedangkan dalam banyak situasi yang nyata
permintaan bervariasi secara substansial.
2. Biaya unit diasumsikan menjadi konstan, padahal dalam keadaan nyata sering
terdapat potongan kuantitas untuk pembelian dalam partai besar.
3. Bahan dalam partai diasumsikan semuanya sekali diterima. Beberapa kasus
menunjukkan bahan akan ditempatkan dalam persediaan secara kontinyu selama
diproduksi.
4. Produk diasumsikan produk tunggal, di dalam praktiknya satuan-satuan barang yang
dipesan/dibeli dari satu pemasok tunggal dan dikirim secara bersamaan.
5. Biaya persiapan yang diasumsikan tetap ternyata sering dapat dikurangi.
SISTEM PEMESANAN
Quantity Tetap
Merupakan sistem pemesanan dengan jumlah pemesanan yang sama setiap waktu
tetapi dalam interval waktu yang berbeda-beda (periode tidak tetap).
Demand constant, Lead time variable
ROP = (Daily Demand x Average Lead time in days) + Z(d) x
LT
Waktu Tetap
Merupakan sistem pemesanan dengan jumlah pemesanan yang tidak tetap dalam
interval waktu yang sama (periode ditentukan dan tetap).
Demand variable, Lead time constant
ROP = (Average daily demand x Lead times in days) + ZdLT
Hybrid Sistem
Merupakan gabungan antara kedua model sistem tersebut, yaitu kombinasi model
sistem pengendalian interval pesanan tetap dan model sistem pengendalian
kuantiti pesanan tetap.
SAFETY STOCK
Untuk menghindari kekurangan persediaan akibat kebutuhan permintaan yang terus
menerus atau keterlambatan dalam menerima barang yang dipesan, perusahaan perlu
menerapkan safety stock. Penentuan safety stock yang optimum sangat diperlukan, karena
dengan adanya safety stock dapat mengurangi stockout cost bagi perusahaan.
Safety stock digunakan untuk mendapatkan service level yang diinginkan dan
mengurangi probabilitas terjadinya stock out
ROP = (d x L) + ss
Dimana d: daily demand
L: lead time (masa tunggu sejak pesanan barang atau bahan dilakukan sampai bahan
tersebut tiba di perusahaan.)
ss: safety stock
ss = Z x d x L
= ZdLT
Dimana d: standar deviasi demand per day
ss: safety stock
Gambar 3.1
Hubungan Antara ROP, Safety Stock, dan Lead Time
Grafik diatas menunjukkan hubungan antara reorder point dengan safety stock.
Dimana reorder point merupakan titik pemesanan kembali yaitu saat harus diadakan pesanan
lagi sehinggag penerimaan bahan yang dipesam tepat pada waktu persediaan di atas safety
stock sama dengan nol. Sedangkan safety stok merupakan persedian minimal ( persediaan
untuk berjaga-jaga ).
Persediaan
A
B
C
ROP
D
O E F Waktu
Safety Stock
KESIMPULAN
Economic Order Quantity (EOQ) merupakan suatu sistem pengendalian pemesanan produk
dalam waktu tertentu yang bertujuan untuk menekan biaya seminimal mungkin agar
keuntungan yang diperoleh menjadi lebih besar, demikian pula dengan manajemen
persediaan selalu mengupayakan agar biaya persediaan menjadi minimal.
Sistem pemesanan merupakan suatu sistem yang meliputi waktu pemesanan dan juga
quantity yang dipesan. Ada 3 macam sistem pemesanan yaitu ; sistem pemesanan dengan
quantity tetap, sitem pemesanan dengan waktu tetap serta sistem pemesanan dengan waktu
dan quantity yang tetap.
Safety stock merupakan adalah persediaan minimal (persediaan besi) yang ada dalam
perusahaan. Persediaan besi ini merupakan persediaan yang dimaksudkan untuk berjaga-jaga
apabila perusahaan kekurangan barang atau ada keterlambatan bahan yang dipesan sampai di
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
http://sim.constructive-learning.net/?p=2574
fe.unila.ac.id/~ivan/Backup/.../MANAJEMEN%20PERSEDIAAN.doc
Purnomo, Hari. 2003. Pengantar Teknik Industri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Pengantar Teknik & Manajemen Industri. Surabaya:
Guna Widya.