Anda di halaman 1dari 7

1

Mata Kuliah : Pengembangan Masyarakat ( KPM 231)


Nama Dosen : Fredian Tonny Nasdian
Nama AsPrak : Hana Indriana, SP, MSi
Hari dan Tanggal : Kamis, 11 September 2014
Praktikum ke : 2
Topik Bahasan : Pengembangan Masyarakat dan Paradigma Pembangunan
Nomor Kelompok : 7
Anggota Kelompok : Dwi Sulistiowati E34110045
Meliasari I34130023
Tryana Cahyaning YS I34130061
Kurnia Istiqomah I34130068
Putri Ajeng Sawitri I34130102

Jawaban Analisis
1. Dengan menggunakan Perspektif Sosiologi, jelaskan ciri-ciri komunitas dalam
bacaan tersebut ?
Ciri- Ciri Komunitas Masyarakat Nanggewer Masyarakat Mertasinga
Adanya partisipasi maupun
keterlibatan anggota
komunitas
Setelah adanya penyuluhan
kelurga berencana oleh
Petugas Lapangan Keluarga
Berencana di Desa
Nanggewer mengenai
pemanfaatan pekarangan,
masyarakat desa ini mulai
membentuk pekarangannya
menjadi warung hidup
(sayur) dan apotik hidup
(tanaman obat-obatan)
untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Dengan adanya kebijakan
motorisasi kapal nelayan dan
pemberian Kredit Investasi
Kecil (KIK), baik pihak
nelayan maupun instansi
pembina, penerima paket
kredit makin bertambah
serta adanya partisipasi
nelayan dalam mengikuti
kursus pengoperasian motor.
Mempunyai Lokalitas atau
tempat tinggal(wilayah)
tertentu
Kampung Nanggewer
terletak di daerah Hulu dari
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Citanduy, Desa Mekarsari,
Kecamatan Cipaku,
Kabupaten Ciamis.
Desa Mertasinga
Mempunyai ikatan
solidaritas tinggi
Solidaritas masyarakat
Nenggawer awalnya tidak
terlalu tinggi karena adanya
berbagai konflik pemikiran
dari tokoh-tokoh
masyarakatnya. Namun
setelah adanya, persaingan
antar ketua RT untuk
menampilkan pekarangan
warung hidup dan apotek
hidup yang terbaik akhirnya
membuat masyarakat lebih
Solidaritas antara masyarakat
Mertasinga kurang kuat, ini
dapat dilihat dari Gejala
Kelompok Nelayan
Penerima Paket Kredit yang
mengalami perpecahan terjadi
pada kelompok yang
anggotanya masih muda-
muda (Taruna Tani
Nelayan) maupun pada
nelayan yang sudah tua dan
lama pengalamannya. Pada
2

semangat dalam
memperbaiki dan
memperindah pekarangan
mereka untuk menjadi yang
terbaik.
Usaha Perajutan Jaring,
anggota berpartisipasi dalam
kelompok-kelompok kecil
membentuk suatu jaring
namun setelah usaha
merosot, bahan tidak
tersedia, uang tunai tidak
tersedia untuk upah,
anggota-anggota pembuat
jaring ini satu persatu
meninggalkan kelompok dan
berusaha di bidang dan di
tempat lain.

Perasaan dalam diri anggota
sebagai bagian dari
komunitas
Adanya suatu perasaan
masyarakat Nanggewer
untuk mengolah lahan
pekarangan agar menjadi
suatu lahan yang indah dan
dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari
melalui warung hidup dan
apotik hidup.
Atas inisiatif Kepala Desa
yang baru saja terpilih pada
waktu itu (1980) bersama
PPL Perikanan, dibentuk
Taruna Tani Nelayan
Sumber Urip dan
pemerintah yang memberikan
bantuan modal dan tanah
titisara untuk petak
percontohan.Selain itu, PKK
desa Mertasinga membuat
usaha perajutan jaring
secara berkelompok. Usaha
perajutan kelompok PKK
ini merupakan bagian dari
kegiatan Kesatuan Perajut
Jaring Mertasinga
(KIPERMAS).

2. Masyarakat yang mana yang lebih menunjukkan ciri-ciri komunitas?
Masyarakat yang lebih menunjukkan ciri-ciri komunitas adalah masyarakat
Nanggewer karena pada masyarakat ini solidaritas dan perasaan dalam diri anggota
sebagai bagian dari komunitas lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat
Mertasinga. Masyarakat Nanggawer mempunyai semangat yang lebih tinggi dan
solidaritas yang lebih kuat ketika menghadapi bencana alam dan kekeringan yang
merusak tanaman pekarangan mereka dengan bantuan bibit baru dan sosialisasi
perbaikan tanah oleh pemerintah setempat. Sebaliknya, Masyarakat Mertasinga
memang memiliki lokalitas atau tempat yang sama akan tetapi program yang mereka
laksanakan adalah progam yang dicanangkan oleh pemerintah walaupun pada
akhirnya muncul kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi, solidaritas
masyarakat Mertasinga belum cukup kuat, hal ini dapat terlihat dari adanya gejala
perpecahan serta anggota dari kelompok jaring meninggalkan kelompoknya satu
persatu dikarenakan usaha yang merosot itulah sebabnya masyarakat Nanggewer
lebih menunjukan ciri-ciri komunitas.

3

3. Apakah proses pembangunan pada bacaan tersebut merujuk pada paradigma
pembangunan production-centered development atau people-centered
development. Jelaskan dan rumuskan alasan-alasannya!

Pengembangan masyarakat pada kasus Nanggewer termasuk ke dalam
paradigma pembangunan People Centered Development yaitu pembangunan yang
berpusat pada rakyat ini karena semua hasil kegiatan yang dilakukan warga adalah
hasil inisiatif dari warganya sendiri. Pemerintah hanya memfasilitasi kegiatan-kegiatan
tersebut, contohnya Dinas Pertanian memberikan bantuan benih, petugas BKKBN
memberikan penyuluhan pemanfaatan pekarangan. Selain itu, Pengembangan
masyarakat menekankan pada pendidikan untuk pembuatan keputusan dan
pemecahan masalah oleh kelompok. Dalam kasus ini terlihat dari keputusan yang
diambil masyarakat untuk melakukan program Warung Hidup dan Apotek Hidup
atau tidak. Semua keputusan diambil oleh komunitas tanpa adanya paksaan dari
pemerintah atau dari pihak lain. Sedangkan program pengembangan masyarakat di
Desa Mertasinga ini menggunakan paradigma pengembangan masyarakat yang
berbasis produk (product centered development). Hal ini dapat dilihat dari proses
pelaksanaan suatu program yang sesuai dengan aturan pemerintah. Misalnya,
program pemberian Kredit Investasi Kecil (KIK) untuk motorisasi. Selain itu ada
juga program pembentukan kelompok Taruna Tani Nelayan yang menjalankan
beberapa usaha, Dinas Perikanan, serta manajer KUD. Tetapi, semua program
tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya karena dalam pelaksanaan partisipasi
komunitas tidak diperhatikan. Hanya ada departemendan pemerintah yang
menyampaikan program. Namun tetap timbul kemandirian dan kesadaran didalam
mayarakat yang justru membuat mereka semakin berkembang, seperti aktifnya
beberapa kegiatan informal, seperti dilancarkannya kembali program ibu-ibu PKK,
dan berbagai kegiatan usaha lainnya yang bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
Lala M. Kolopaking. Sasaran Perluasan Program Karang Gizi: Kasus Nanggewer.
Ono Sutarno. Peningkatan Produktivitas Penangkapan Ikan Masyarakat Nelayan :
Kasus Mertasinga.

















4

KERANGKA BERFIKIR


















KOMUNITAS
DEFINISI
CIRI-CIRI
TIPE-TIPE
PARADIGMA
PEMBANGUN
AN
Production Centered
Development
People Centered
Development
KUMPULAN
SOSIAL
TUJUAN
BERSAM
A
MASYARAKAT
PARTISIPAS
I
SOLIDARITAS
WILAYAH
SEPERASAAN
PETANI
SAWAH
PETANI PELADANG
NELAYAN
5

Main Map Ciri-ciri Komunitas
































Ciri-ciri
Komunitas
Partisipasi
anggota
Perasaan
yang sama
Lokalitas
(wilayah)
Solidaritas
anggota
*Nanggawer: di Desa
Mekarsari
* Mertasinga: di
Mertasinga
*Nanggawer: pembuatan
pekarangan WH dan AH
*Mertasinga: kursus
pengoperasian motor
*Nanggawer: antar masyarakat
ingin pekarangannya menjadi
yang terbaik
*Mertasinga: antar nelayan
membentuk usaha perajutan
kelompok PKK
*Nanggawer: solidaritas kuat
*Mertasinga: solidaritas
kurang kuat
6

KOMUNITAS ???
A community is not only a collection of
people, but it is a collection of
institutions. Not people, but
institutions, are final and decisive in
distinguishing the community from
other social constellations (R.E. Park,
1952)
Masyarakat adalah sekumpulan
makhluk sejenis, sedangkan
komunitas adalah sekumpulan
makhluk sejenis yang memiliki ciri-ciri
yang relatif sama (seragam).

Komunitas dalam perspektif sosiologi
merupakan kumpulan sosial masyarakat
dengan tujuan bersama.
Partisipasi anggota komunitas,
Lokalitas (wilayah) tertentu,
ikatan solidaritas,
Perasaan sebagai bagian komunitas
1. Partisipasi anggota komunitas,
Masyarakat Nanggewer
masyarakat desa ini
mulai membentuk
pekarangannya
menjadi warung hidup
(sayur) dan apotik
hidup (tanaman obat-
obatan) untuk
memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Masyarakat Mertasinga
pihak nelayan
maupun instansi
pembina, penerima
paket kredit makin
bertambah serta
adanya partisipasi
nelayan dalam
mengikuti kursus
pengoperasian motor.
2. Lokalitas (wilayah) tertentu,
Masyarakat Nanggewer
Kampung
Nanggewer terletak
di daerah Hulu dari
Daerah Aliran
Sungai (DAS)
Citanduy, Desa
Mekarsari,
Kecamatan Cipaku,
Kabupaten Ciamis.
Masyarakat Mertasinga
Desa Mertasinga





7

3. ikatan solidaritas,
Masyarakat Nanggewer
Solidaritas masyarakat
Nenggawer awalnya
tidak terlalu tinggi
karena adanya berbagai
konflik pemikiran dari
tokoh-tokoh
masyarakatnya. Namun,
Masyarakat Mertasinga
Solidaritas antara
masyarakat Mertasinga
kurang kuat, ini dapat
dilihat dari Gejala
Kelompok Nelayan
Penerima Paket Kredit
yang mengalami
perpecahan
4. Perasaan sebagai bagian komunitas
Masyarakat Nanggewer
Ingin membangun
wilayahnya. Memiliki
keyakinan bahwa
semua kegiatan
pembangunan untuk
mensejahterkan
masyarakat
Nanggewer
Masyarakat Mertasinga
Harapan yang sama
untuk meningkatkan
produktifitas
penangkapan ikan
demi mencapai
kehidupan yang lebih
baik.

MASYARAKAT
NANGGEWER
Solidaritas lebih tinggi
Masyarakat Nanggawer mempunyai
semangat yang lebih tinggi dan
solidaritas yang lebih kuat ketika
menghadapi bencana alam dan
kekeringan yang merusak tanaman
pekarangan mereka dengan bantuan
bibit baru dan sosialisasi perbaikan
tanah oleh pemerintah setempat.
Proses pembangunan pada
bacaan production-centered
development atau people-
centered development?

Masyarakat Nanggewer
People Centered Development
semua hasil kegiatan yang dilakukan warga adalah hasil
inisiatif dari warganya sendiri.
Pemerintah hanya memfasilitasi kegiatan-kegiatan
tersebut, contohnya Dinas Pertanian memberikan bantuan
benih, petugas BKKBN memberikan penyuluhan
pemanfaatan pekarangan.
Pengembangan masyarakat menekankan pada pendidikan
untuk pembuatan keputusan dan pemecahan masalah oleh
kelompok.
Dalam kasus ini terlihat dari keputusan yang diambil
masyarakat untuk melakukan program Warung Hidup dan
Apotek Hidup atau tidak. Semua keputusan diambil oleh
komunitas tanpa adanya paksaan dari pemerintah atau dari
pihak lain.
Masyarakat Mertasinga
Product Centered Development
proses pelaksanaan suatu program yang sesuai dengan
aturan pemerintah. Misalnya, program pemberian Kredit
Investasi Kecil (KIK) untuk motorisasi, program
pembentukan kelompok Taruna Tani Nelayan yang
menjalankan beberapa usaha, Dinas Perikanan, serta
manajer KUD.
Tetapi, semua program tersebut tidak berjalan
sebagaimana mestinya karena dalam pelaksanaan
partisipasi komunitas tidak diperhatikan. Hanya ada
departemendan pemerintah yang menyampaikan program.
Namun tetap timbul kemandirian dan kesadaran didalam
mayarakat yang justru membuat mereka semakin
berkembang, seperti aktifnya beberapa kegiatan informal,
seperti dilancarkannya kembali program ibu-ibu PKK, dan
berbagai kegiatan usaha lainnya yang bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai