Nama Dosen : Fredian Tonny Nasdian Nama AsPrak : Hana Indriana, SP, MSi Hari dan Tanggal : Kamis, 11 September 2014 Praktikum ke : 2 Topik Bahasan : Pengembangan Masyarakat dan Paradigma Pembangunan Nomor Kelompok : 7 Anggota Kelompok : Dwi Sulistiowati E34110045 Meliasari I34130023 Tryana Cahyaning YS I34130061 Kurnia Istiqomah I34130068 Putri Ajeng Sawitri I34130102
Jawaban Analisis 1. Dengan menggunakan Perspektif Sosiologi, jelaskan ciri-ciri komunitas dalam bacaan tersebut ? Ciri- Ciri Komunitas Masyarakat Nanggewer Masyarakat Mertasinga Adanya partisipasi maupun keterlibatan anggota komunitas Setelah adanya penyuluhan kelurga berencana oleh Petugas Lapangan Keluarga Berencana di Desa Nanggewer mengenai pemanfaatan pekarangan, masyarakat desa ini mulai membentuk pekarangannya menjadi warung hidup (sayur) dan apotik hidup (tanaman obat-obatan) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan adanya kebijakan motorisasi kapal nelayan dan pemberian Kredit Investasi Kecil (KIK), baik pihak nelayan maupun instansi pembina, penerima paket kredit makin bertambah serta adanya partisipasi nelayan dalam mengikuti kursus pengoperasian motor. Mempunyai Lokalitas atau tempat tinggal(wilayah) tertentu Kampung Nanggewer terletak di daerah Hulu dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy, Desa Mekarsari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Desa Mertasinga Mempunyai ikatan solidaritas tinggi Solidaritas masyarakat Nenggawer awalnya tidak terlalu tinggi karena adanya berbagai konflik pemikiran dari tokoh-tokoh masyarakatnya. Namun setelah adanya, persaingan antar ketua RT untuk menampilkan pekarangan warung hidup dan apotek hidup yang terbaik akhirnya membuat masyarakat lebih Solidaritas antara masyarakat Mertasinga kurang kuat, ini dapat dilihat dari Gejala Kelompok Nelayan Penerima Paket Kredit yang mengalami perpecahan terjadi pada kelompok yang anggotanya masih muda- muda (Taruna Tani Nelayan) maupun pada nelayan yang sudah tua dan lama pengalamannya. Pada 2
semangat dalam memperbaiki dan memperindah pekarangan mereka untuk menjadi yang terbaik. Usaha Perajutan Jaring, anggota berpartisipasi dalam kelompok-kelompok kecil membentuk suatu jaring namun setelah usaha merosot, bahan tidak tersedia, uang tunai tidak tersedia untuk upah, anggota-anggota pembuat jaring ini satu persatu meninggalkan kelompok dan berusaha di bidang dan di tempat lain.
Perasaan dalam diri anggota sebagai bagian dari komunitas Adanya suatu perasaan masyarakat Nanggewer untuk mengolah lahan pekarangan agar menjadi suatu lahan yang indah dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari melalui warung hidup dan apotik hidup. Atas inisiatif Kepala Desa yang baru saja terpilih pada waktu itu (1980) bersama PPL Perikanan, dibentuk Taruna Tani Nelayan Sumber Urip dan pemerintah yang memberikan bantuan modal dan tanah titisara untuk petak percontohan.Selain itu, PKK desa Mertasinga membuat usaha perajutan jaring secara berkelompok. Usaha perajutan kelompok PKK ini merupakan bagian dari kegiatan Kesatuan Perajut Jaring Mertasinga (KIPERMAS).
2. Masyarakat yang mana yang lebih menunjukkan ciri-ciri komunitas? Masyarakat yang lebih menunjukkan ciri-ciri komunitas adalah masyarakat Nanggewer karena pada masyarakat ini solidaritas dan perasaan dalam diri anggota sebagai bagian dari komunitas lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat Mertasinga. Masyarakat Nanggawer mempunyai semangat yang lebih tinggi dan solidaritas yang lebih kuat ketika menghadapi bencana alam dan kekeringan yang merusak tanaman pekarangan mereka dengan bantuan bibit baru dan sosialisasi perbaikan tanah oleh pemerintah setempat. Sebaliknya, Masyarakat Mertasinga memang memiliki lokalitas atau tempat yang sama akan tetapi program yang mereka laksanakan adalah progam yang dicanangkan oleh pemerintah walaupun pada akhirnya muncul kesadaran masyarakat untuk ikut berpartisipasi, solidaritas masyarakat Mertasinga belum cukup kuat, hal ini dapat terlihat dari adanya gejala perpecahan serta anggota dari kelompok jaring meninggalkan kelompoknya satu persatu dikarenakan usaha yang merosot itulah sebabnya masyarakat Nanggewer lebih menunjukan ciri-ciri komunitas.
3
3. Apakah proses pembangunan pada bacaan tersebut merujuk pada paradigma pembangunan production-centered development atau people-centered development. Jelaskan dan rumuskan alasan-alasannya!
Pengembangan masyarakat pada kasus Nanggewer termasuk ke dalam paradigma pembangunan People Centered Development yaitu pembangunan yang berpusat pada rakyat ini karena semua hasil kegiatan yang dilakukan warga adalah hasil inisiatif dari warganya sendiri. Pemerintah hanya memfasilitasi kegiatan-kegiatan tersebut, contohnya Dinas Pertanian memberikan bantuan benih, petugas BKKBN memberikan penyuluhan pemanfaatan pekarangan. Selain itu, Pengembangan masyarakat menekankan pada pendidikan untuk pembuatan keputusan dan pemecahan masalah oleh kelompok. Dalam kasus ini terlihat dari keputusan yang diambil masyarakat untuk melakukan program Warung Hidup dan Apotek Hidup atau tidak. Semua keputusan diambil oleh komunitas tanpa adanya paksaan dari pemerintah atau dari pihak lain. Sedangkan program pengembangan masyarakat di Desa Mertasinga ini menggunakan paradigma pengembangan masyarakat yang berbasis produk (product centered development). Hal ini dapat dilihat dari proses pelaksanaan suatu program yang sesuai dengan aturan pemerintah. Misalnya, program pemberian Kredit Investasi Kecil (KIK) untuk motorisasi. Selain itu ada juga program pembentukan kelompok Taruna Tani Nelayan yang menjalankan beberapa usaha, Dinas Perikanan, serta manajer KUD. Tetapi, semua program tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya karena dalam pelaksanaan partisipasi komunitas tidak diperhatikan. Hanya ada departemendan pemerintah yang menyampaikan program. Namun tetap timbul kemandirian dan kesadaran didalam mayarakat yang justru membuat mereka semakin berkembang, seperti aktifnya beberapa kegiatan informal, seperti dilancarkannya kembali program ibu-ibu PKK, dan berbagai kegiatan usaha lainnya yang bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA Lala M. Kolopaking. Sasaran Perluasan Program Karang Gizi: Kasus Nanggewer. Ono Sutarno. Peningkatan Produktivitas Penangkapan Ikan Masyarakat Nelayan : Kasus Mertasinga.
4
KERANGKA BERFIKIR
KOMUNITAS DEFINISI CIRI-CIRI TIPE-TIPE PARADIGMA PEMBANGUN AN Production Centered Development People Centered Development KUMPULAN SOSIAL TUJUAN BERSAM A MASYARAKAT PARTISIPAS I SOLIDARITAS WILAYAH SEPERASAAN PETANI SAWAH PETANI PELADANG NELAYAN 5
Main Map Ciri-ciri Komunitas
Ciri-ciri Komunitas Partisipasi anggota Perasaan yang sama Lokalitas (wilayah) Solidaritas anggota *Nanggawer: di Desa Mekarsari * Mertasinga: di Mertasinga *Nanggawer: pembuatan pekarangan WH dan AH *Mertasinga: kursus pengoperasian motor *Nanggawer: antar masyarakat ingin pekarangannya menjadi yang terbaik *Mertasinga: antar nelayan membentuk usaha perajutan kelompok PKK *Nanggawer: solidaritas kuat *Mertasinga: solidaritas kurang kuat 6
KOMUNITAS ??? A community is not only a collection of people, but it is a collection of institutions. Not people, but institutions, are final and decisive in distinguishing the community from other social constellations (R.E. Park, 1952) Masyarakat adalah sekumpulan makhluk sejenis, sedangkan komunitas adalah sekumpulan makhluk sejenis yang memiliki ciri-ciri yang relatif sama (seragam).
Komunitas dalam perspektif sosiologi merupakan kumpulan sosial masyarakat dengan tujuan bersama. Partisipasi anggota komunitas, Lokalitas (wilayah) tertentu, ikatan solidaritas, Perasaan sebagai bagian komunitas 1. Partisipasi anggota komunitas, Masyarakat Nanggewer masyarakat desa ini mulai membentuk pekarangannya menjadi warung hidup (sayur) dan apotik hidup (tanaman obat- obatan) untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masyarakat Mertasinga pihak nelayan maupun instansi pembina, penerima paket kredit makin bertambah serta adanya partisipasi nelayan dalam mengikuti kursus pengoperasian motor. 2. Lokalitas (wilayah) tertentu, Masyarakat Nanggewer Kampung Nanggewer terletak di daerah Hulu dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy, Desa Mekarsari, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis. Masyarakat Mertasinga Desa Mertasinga
7
3. ikatan solidaritas, Masyarakat Nanggewer Solidaritas masyarakat Nenggawer awalnya tidak terlalu tinggi karena adanya berbagai konflik pemikiran dari tokoh-tokoh masyarakatnya. Namun, Masyarakat Mertasinga Solidaritas antara masyarakat Mertasinga kurang kuat, ini dapat dilihat dari Gejala Kelompok Nelayan Penerima Paket Kredit yang mengalami perpecahan 4. Perasaan sebagai bagian komunitas Masyarakat Nanggewer Ingin membangun wilayahnya. Memiliki keyakinan bahwa semua kegiatan pembangunan untuk mensejahterkan masyarakat Nanggewer Masyarakat Mertasinga Harapan yang sama untuk meningkatkan produktifitas penangkapan ikan demi mencapai kehidupan yang lebih baik.
MASYARAKAT NANGGEWER Solidaritas lebih tinggi Masyarakat Nanggawer mempunyai semangat yang lebih tinggi dan solidaritas yang lebih kuat ketika menghadapi bencana alam dan kekeringan yang merusak tanaman pekarangan mereka dengan bantuan bibit baru dan sosialisasi perbaikan tanah oleh pemerintah setempat. Proses pembangunan pada bacaan production-centered development atau people- centered development?
Masyarakat Nanggewer People Centered Development semua hasil kegiatan yang dilakukan warga adalah hasil inisiatif dari warganya sendiri. Pemerintah hanya memfasilitasi kegiatan-kegiatan tersebut, contohnya Dinas Pertanian memberikan bantuan benih, petugas BKKBN memberikan penyuluhan pemanfaatan pekarangan. Pengembangan masyarakat menekankan pada pendidikan untuk pembuatan keputusan dan pemecahan masalah oleh kelompok. Dalam kasus ini terlihat dari keputusan yang diambil masyarakat untuk melakukan program Warung Hidup dan Apotek Hidup atau tidak. Semua keputusan diambil oleh komunitas tanpa adanya paksaan dari pemerintah atau dari pihak lain. Masyarakat Mertasinga Product Centered Development proses pelaksanaan suatu program yang sesuai dengan aturan pemerintah. Misalnya, program pemberian Kredit Investasi Kecil (KIK) untuk motorisasi, program pembentukan kelompok Taruna Tani Nelayan yang menjalankan beberapa usaha, Dinas Perikanan, serta manajer KUD. Tetapi, semua program tersebut tidak berjalan sebagaimana mestinya karena dalam pelaksanaan partisipasi komunitas tidak diperhatikan. Hanya ada departemendan pemerintah yang menyampaikan program. Namun tetap timbul kemandirian dan kesadaran didalam mayarakat yang justru membuat mereka semakin berkembang, seperti aktifnya beberapa kegiatan informal, seperti dilancarkannya kembali program ibu-ibu PKK, dan berbagai kegiatan usaha lainnya yang bermanfaat.