Oleh : ANDRYA PRADIPTA 1201071007 DINI FEBRIANTI 1201071023 ELIS FATMAWATI 1201071024 HAYUNI NISA 1201071031
PROGRAM STUDI D3 PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Etika dan Norma bisnis. Penulisan makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Etika Bisnis. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pemuatan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
PENGERTIAN ETIKA BISNIS Etika bisnis adalah suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan bisnis yang dilakukan oleh para pelaku-pelaku bisnis. Masalah etika dan ketaatan pada hukum yang berlaku merupakan dasar yang kokoh yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis dan akan menentukan tindakan apa dan perilaku bagaimana yang akan dilakukan dalam bisnisnya. Hal ini juga merupakan tanggung jawab kita bersama, bukan hanya tanggung jawab perilaku bisnis tersebut sehingga diharapkan akan terwujud situasi dan kondisi bisnis yang sehat dan bermartabat yang pada akhirnya dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa, dan Negara. a. Perkembangan etika bisnis Seiring dengan adanya globalisasi, maka dunia bisnis pun mau tidak mau harus mengikuti keadaan ini. Oleh karena iu, perusahaan yang melakukan aktivitas bisnisnya tentu harus mengikuti norma-norma dan aturan yang berlaku pada zaman sekarang. Kegiatan bisnis penuh dengan pasang surut, siasat, taktik, maupun cara-cara strategis dan bahkan saling jegal antar pesaing sering kali terjadi. Bisnis yang dilakukan sesuai aturan norma-norma dan etika akan menguntungkan perusahaan itu sendiri maupun masyarakat luas. Karena citra perusahaan yang baik, seperti akun table, dan memiliki good governance adalah citra peusahaan yang penting baik pada masa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Untuk mengetahui etika bisnis secara terperinci, maka berikut perkembangannya (bertens,2000) 1. Zaman prasejarah, pada awal sejarah filsafat, Plato, Aristoteles, dan filsuf- filsuf Yunani lain menyelidiki bagaimana sebaiknya mengatur kehidupan manusia bersama dalam Negara dan membahas bagaimana kehidupan ekonomi dan kegiatan niaga harus diatur. 2. Masa peralihan; pada 1960an dimulainya pemberontakan terhadap kuasa dan otoritas, revolusi mahasiswa (di ibu kota Perancis), penolakan terhadap establishment (kemapanan). Hal ini member perhatian pada dunia pendidikan, khususnya bidang ilmu manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah baru dalam kurikulum dengan nama Business and Society. Topik masalah yang paling sering dibahas adalah corporate social responsibility. 3. Etika bisnis lahir di Amerika Serikat pada 1970-an yang mana sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan masalah-masalah etis disekitar bisnis dan etika bisnis dianggap sebagai suatu tanggapan tepat atas krisi moral yang sedang meliputi dunia bisnis di Amerika Serikat pada saat itu. 4. Etika bisnis meluas ke Eropa: tahun 1980an di Eropa Barat, etika bisnis sebagai ilmu baru mulai berkembang kira-kira sepuluh tahun kemudian. Terdapat forum pertemuan antara akademisi dari universitas serta sekolah bisnis yang disebut European business ethics network (EBEN). 5. Etika bisnis menjadi fenomena secara global pada 1990an, dan tidak hanya terbatas lagi pada dunia barat (Eropa, amerika serikat). Tetapi etika bisnis sudah dikembangan diseluruh dunia. Bahkan telah didirikan internasional society for bisnis, economics and ethics (ISBEE) pada 25-28 Juli 1996 di Tokyo, Jepang.
b. Pengertian etika bisnis Pengertian etika berasal dari Yunani Ethos berarti adat istiadat atau kebiasaan. Hal ini berarti etika berkaitan dengan nilai-nilai, tat cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang lain atau dari satu generasi ke generasi lainnya.
Morilitas berasal dari bahasa latin mos yag dalam bentuk jamaknya mores berarti adat istiadat atau kebiasaan. Jadi, pengertian secara umum, eika dan moralitas, sama-sama berarti system ilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah di intsitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yag kemudian terwujud dalam pola perilaku yang konsisten dan berulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana layaknya sebuah kebiasaan.
Menurut Velas Quez, 2005 mengatakan bahwa etika bisnis merupakan studi yang dikususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada stnadar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi dan perilaku bisnis.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain adalah: 1. Pengendalian diri 2. Pengembangan tanggung jawab sosial perusahaan 3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah terombang ambing oleh pesatnya perkembangan informasi dan teknologi 4. Menciptakan persingan yang sehat 5. Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan 6. Menghindari sifat KKN yang dapat merusak tatanan mral 7. Harus mampu untuk menyatakan hal benar itu adalah benar 8. Membentuk sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan pengusaha kebawah 9. Konsekuen dan konsisten dengan aturan-aturan yang telah disepakati bersama 10. Menumbuh kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati 11. Perlu adanya sebagian eika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang berupa peraturan dan perundang-undangan
Permasalahan yang dihadapi dalam etika bisnis pada dasarnya ada 3 jenis masalah yaitu: 1. Sistematik, yaitu masalah-masalah sistematik dalam etika bisnis pertnyaan-pertanyaan etis yang muncul mengenai system ekonomi, politik, hukum, dan sistem sosial lainnya dimana bisnis beroperasi 2. Korporasi, yaitu permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan-pertanyaan yang dalam perusahaan-perusahaan tertentu. Permasalahan ini mencakup pertanyaan tentang moralitas aktivitas, kebijakan, praktik, dan struktur organisasional perusahaan individual sebagai keseluruhan 3. Individu, yaitu permasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan. Masalah ini termasuk pertanyaan tentang moralitas keputusan, tindakan, dan karakter individual.
c. Etika sebagai filsafat moral Etika sebagai filsafat moral tidak langsung member perintah kongkrit sebagai pedoman tolak ukur yang siap pakai.
Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai: 1. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia 2. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima. Norma umum adalah sebuah aturan yang bersifat umum atau universal. Pada norma umum meliputi: 1. Norma sopan santun disebut juga norma etika, adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah manusia. Norma ini lebih menyangkut tata cara lahiriah dalam pergaulan sehari-hari. 2. Norma hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas leh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bernasyarakat. Norma ini mencerminkan harapan, keinginan, dan keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut dan kesejahteraan bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik. 3. Norma moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma ini menyangkut tentang aturan baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh dilihat sebagai manusia.
d. Teori-teori etika Pada dasarnya teori etika ini terbagi atas dua macam, yaitu: 1. Teori deontology berasal dari bahasa Yunani deon berarti kewajiban. Etika deontology menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. 2. Etika teologi, yaitu etika yang mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan ang hendak dicapai dengan tindakan itu atau berdasarkan akibatnya yang ditimbulkan atas tindakan yang dilakukan. Etika teologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya suatu tindakan yang bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu.
e. Pentingkah etika bisnis dalam berbisnis
Banyak definisi yang berkaitan dengan etika, tetapi pada intinya etika adalah semua norma atau aturan umum yang harus diperhatikan dalam berbisnis yang merupakan sumber dari nilai-nilai yang luhur dan perbuatan yang baik.
Etika tidak memiliki sanksi yang jelas, selain barangkali sanksi moral, atau sanksi dari yang mahakuasa. Jadi, jika bersandar pada definisi hukum, maka melanggar etika belum tentu berarti melanggar hukum dan peraturan yang ada. Jika melanggar hukum, sanksi jelas berbentuk pidana maupun perdata, sedangkan melanggar etika sanksinya tidak jelas atau hanya sanksi moral semata. Sehingga pada kenyataannya, sering etika tidak diperhatikan.
Jadi, dalam jangka pendek, bisnis yang tidak memperhatikan etika bisa jadi akan dapat keuntungan, tetapi dalam jangka panjang, biasanya bermasalah dan mendapatkan sanksi moral dari masyarakat.
Pada akhirnya etika bisnis sangat tergantung pada iktikad baik. Ada dua aspek dari tolak ukur etika, walaupun pada kenyataannya sulit mengukurnya, yaitu: 1. Prinsip timbal balik 2. Iktikad baik Kedua hal ini adalah pondasi penting untuk etika bisnis atau melakukan yang fair dan jujur. Prinsipnya adalah dalam jangka pendek, bisnis yang melanggar etika bisa jadi sangat menguntungkan tapi dalam jangka panjang bisa jadi bermasalah.
Daftar Pustaka Arijanto, Agus, S.E., M.M. 2012. Etika bisnis bagi pelaku bisnis, Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA.