Anda di halaman 1dari 6

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Industrialisasi dan Modernisasi telah menyebabkan : Bumi terobek kulitnya,
lingkungan terusik keseimbangannya, lapisan stratospher terluka lapisan ozonnya dan
terpanggang oleh gas gas rumah kaca (GRK). Pelepasan GRK telah menyebabkan
pemanasan gobal dan perubahan iklim global. Suhu Bumi terus memanas, lingkungan
berubah, kehidupan manusia terancam, manusia harus melangkah sebelum semuanya
terlambat. Sementara itu degradasi lahan dan hutan terus berlanjut.
Sejak revoluasi industri unsur unsur iklim terus meningkat secara perlahan, hal ini
sebagai implikasi meningkatnya GRK, kondisi rata-rata suhu permukaan bumi, curah hujan,
tekanan udara, dan angin terus meningkat. Peristiwa inilah yg disebut istilah perubahan iklim
atau penyimpangan iklim
Iklim dan cuaca merupakan faktor penentu utama bagi pertumbuhan dan produktifitas
tanaman pangan. Sistem produksi pertanian dunia saat ini mendasarkan pada kebutuhan
akan tanaman setahun, kecuali beberapa tanaman seperti pisang, kelapa, buah-buahan,
anggur, kacang-kacangan, beberapa sayuran seperti asparagus. Tanaman-tanaman tersebut
dikembangbiakan dalam kondisi pertanaman tertentu.

Produktifitas pertanian berubah-ubah secara nyata dari tahun ke tahun. Perubahan
drastis cuaca, lebih berpengaruh terhadap pertanian dibanding perubahan rata-rata. Tanaman
dan ternak sangat peka terhadap perubahan cuaca yang sifatnya sementara dan drastis.
Perbedaan cuaca antar tahun lebih berpengaruh dibanding dengan perubahan iklim yang
diproyeksikan. Dan tak terdapat bukti bahwa perubahan iklim akan mempengaruhi
perubahan cuaca tahunan.

2


Petani selalu berhadapan dengan perubahan iklim. Besaran perbedaan antar tahun telah
melampaui prakiraan perubahan iklim. Perubahan iklim yang diakibatkan meningkatnya
kandungan CO
2
atmosfir dan gas rumah kaca lainnya terhadap produktifitas tanaman
pangan. Oleh karena itu, kami membuat makalah yang berjudul PENGARUH EFEK
RUMAH KACA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIFITAS
TANAMAN agar lebih mengetahui pengaruh efek rumah kaca terhadap kehidupan
manusia, khususnya tehadap hasil-hasil pertanian.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembelajaran mengenai efek rumah kaca dan pengaruhnya, sbb :
1. Pengaruh bilogis langsung, yaitu pertumbuhan tanaman dalam rumah kaca
2. Efisiensi fotosintesis
3. Efisiensi penggunaan air
4. Produksi tanaman pangan beririgasi
5. Pertumbuhan dan produktifitas tanaman, kemampuan adaptasi terhadap sumberdaya
iklim di bumi

1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui produktifitas suatu tanaman yang terpengaruhi efek rumah kaca
seperti efisiensi penggunaan air, pertumbuhan pada tanaman dan kemampuan adaptasi
terhadap sumberdaya iklim bumi.
2. Mengetahui pengaruh biologis langsung, efisiensi proses fotosintesis pada tanaman





3

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Efek Rumah Kaca
Efek rumah kaca merupakan merupakan proses pemanasan permukaan suatu benda
langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan
atmosfernya. Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda, yaitu efek
rumah kaca alami yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang
terjadi akibat aktivitas manusia.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi kabon dioksida (CO
2
) dan
gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO
2
ini disebabkan oleh kenaikan
pembakaran bahan bakar minyak, batu bara, dan bahan bakar organik lainnya yang
melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi :
25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
25% diserap awan
45% diserap permukaan bumi
5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan
dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan
oleh awan dan gas CO
2
dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam
keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan
suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida,
nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO
2
) serta beberapa senyawa organik
4

seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan
penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim
yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan
ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida
di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah
kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan
mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi
kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan
pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata
bumi 1-5 C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 C sekitar tahun 2030. Dengan
meningkatnya konsentrasi gas CO
2
di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang
panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan
suhu permukaan bumi menjadi meningkat yang kemudian menyebabkan tenggelamnya
beberapa pulau , berkurangnya luas daratan , dan gagal panen .

2.2 Pengaruh Efek Rumah Kaca Terhadap Sektor Pertanian
Dampak perubahan iklim akibat Efek Rumah Kaca sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Salah satu sektor yang paling terpengaruh dengan perubahan iklim adalah sektor
pertanian.
Pertama, perubahan iklim akan berdampak pada pergeseran musim, yakni semakin
singkatnya musim hujan namun dengan curah hujan yang lebih besar. Sehingga, pola tanam
juga akan mengalami pergeseran. Disamping itu kerusakan pertanaman terjadi karena
intensitas curah hujan yang tinggi yang berdampak pada banjir dan tanah longsor serta
angin.
5

Kedua, fluktuasi suhu dan kelembaban udara yang semakin meningkat yang mampu
menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan organisme pengganggu tanaman. Salah
satunya adalah serangan wereng cokelat di pantura jawa telah memporakporandakan
sedikitnya 10.644 ha tanaman padi di Kabupaten Cirebon. Seluas 419 ha diantaranya telah
dinyatakan puso alias gagal panen (Sumber: Pikiran Rakyat, 2005). Serangan hama dan
penyakit tanaman padi di beberapa tempat mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat
dari tahun ke tahun. Total serangan organisme pengganggu tanaman secara nasional pada
periode Januari-Juni 2006 mencapai 135.988 hektar dengan puso 1.274 hektar. Luas
serangan ini lebih besar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Luas
sawah yang terkena serangan 129.284 hektar pada Januari-Juni 2005. Beberapa jenis hama
yang ditemukan antara lain penggerek batang padi, wereng batang coklat, tikus, dan tungro
(sumber: Kompas,2006).
Ketiga, menurunnya kesejahteraan ekonomi petani. Dua hal diatas jelas merugikan
petani dan sektor pertanian karena akan semakin menyusutkan dan menurunkan hasil
pertanian yang berefek pada menurunnya pendapatan petani. Sebab perekonomian petani
bergantung pada keberhasilan panen, jika terjadi kegagalan maka petani akan merugi.

2.3 Pengaruh Iklim terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman
Variabel menonjol yang diperkirakan akan sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan produktivitas tanaman pangan akibat terjadinya peningkatan kadar CO2 adalah bumi
yang memanas. Berdasarkan pengamatan obyektif di lapangan, diperkirakan akan lebih
rendah dibanding permodelan iklim yang lemah dan kasar menggunakan komputer.
Berdasarkan permodelan komputer, muka bumi rata-rata akan memanas sebesar 1,5-4,5OC
jika kadar CO2 meningkat duakali. Secara keseluruhan iklim akan memanas 3 kali 1,5OC
pada akhir abad nanti, dan pemanasaan terbesar terjadi dikutub, dan lebih rendah
dikhatulistiwa.
Kedua, kenaikan suhu dapat diperkirakan dan akan berpengaruh terhadap pola hujan.
Untuk kebanyakan tanaman pangan dan serat dan beberapa spesies lain perubahan dalam
6

ketersediaan air memiliki akibat yang lebih besar dibanding kenaikan suhu. Permodelan
iklim secara regional telah dimodelkan dalam tingkat yang lebih kurang meyakinkan
dibanding model untuk iklim global.
Perubahan yang diperkirakan, jika terjadi dalam pola hujan dan suhu dengan kadar
CO2 yang tinggi akan menguntungkan produksi tanaman pangan beririgasi. Pertambahan
areal pertanian beririgasi di Amerika terjadi di delta misisipi dan dataran utara.
Kesimpulan
Efek rumah kaca terjadi akibat aktifitas manusia yang mengeksploitasi
lingkungan sehingga keseimbangan alam tergangu dan berdampak pada iklim dan
cuaca. Dari efek rumah kaca juga memiliki dampak positif dan dampak negative,
dimana dampak positifnya adalah meningkatkan produktifitas tanaman pada kenaikan
suhu yang berpengaruh terhadap pola hujan dan dampak negatifnya adalah
meningkatnya suhu permukaan bumi mengakibatkan adanya perubahan ekstrem di
bumi.
Saran
Dianjurkan kepada manusia agar mengurangi

Anda mungkin juga menyukai