Asisten Praktikum: Widya Amaliah (I34120016) Laili Ira Maslakhah (I34120026)
1. Bandingkan kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan Kasim Arifin di Desa Tanjungpura, Karawang dengan Waimetal Pulau Seram dalam hal: Perbedaan Karawang Waimetal a. Subyek atau sasaran penyuluhan Para petani di Karawang Para Petani di Waimetal b. Pendekatan/ Cara yang digunakan Pendekatan dilakukan adalah Learning proses dikarenakan pak Kasim melibatkan diri secara langsung dalam proyek pembasmian hama tikus Pendekatan Learning proses, ini dikarenakan pak Kasim juga mengerjakan apa yang petani lakukan, dan terlibat langsung dalam pembangunan irigasi bersama dengan masyarakat Waimetal. c. Tujuan
Mendemonstrasikan menanam padi yaitu progam Swasembada Bahan Makanan (SSBM) dan Proyek pembasmian hama tikus sehingga meningkatkan produktivitas pertanian. Membangun sistem irigasi baru di Waimetal sehingga bisa menghapuskan jam kerja malam dan pertanian yang lebih maju. d. Materi Penyuluhan Perhitungan dalam proyek pembasmian hama tikus Gotong royong dalam membangun sistem irigasi yang juga membutuhkan perhitungan.
2. Bandingkan kondisi yang menyertai kegiatan penyuluhan pertanian yang dilaksanakan oleh Kasim Arifin di Karawang dan di Waimetal ! Perbandingan Karawang Waimetal Syarat-Syarat Pokok pembangunan pertaniaan Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana seperti parang dan petromax. Transportasi dan syarat poko lainnya juga belum tersedia. Teknologi yang sederhana dan tradisional seperti cangkul, transportasi juga belum tersedia sehingga pak Kasim harus berjalan kaki. Karakteristik sosial- budaya masyarakat pertanian yang menjadi subyek penyuluhan Yang terlihat dari bacaan yaitu karakter Fatalisme masyarakat, pasrah pada keadaan dan sudah menyerah terhadap tikus yang tak kunjung habis. Masih sangat tradisional dan sederhana, masyarakat juga takut dalam mengambil resiko sehingga mereka bertahan dengan jam kerja malam dari pada berusaha membuat irigasi. Karakteristik sistem pertanian Proyek Swasembada Bahan Makanan (SSBM) Pertanian yang butuh pengairan sehingga dibangun saluran irigasi
3. Bandingkan peranan penyuluhan yang dilakukan Kasim Arifin di kedua lokasi! Karawang Waimetal Peranan penyuluh sini adalah sebagai pengisi kehampaan, dimana pada awalnya masyarakat sudah pasrah dan menyerah dengan hama tikus akhirnya terbantu dengan kehadiran pak Kasim dan proyeknya dalam membasmi tikus, dalam hal ini penyuluh juga berperan sebagai rekan pemberi semangat, terlihat dari hadiah yang diberikan sebagai penyemangat dalam membasmi tikus Sama halnya dengan di Karawang, peran penyuluhan sebagai pengisi kehampaan dengan membantu petani mengatasi masalah irigasi dan menghapuskan jam kerja malam, selain itu juga berperan sebagai rekan pemberi semangat dengan meyakinkan para petani bahwa proyek irigasi ini akan berhasil.
4. Faktor-faktor manakah yang mendukung keberhasilan Kasim Arifin dalam menjalankan tugasnya dimasing-masing lokasi tersebut! Karawang Waimetal Faktor pertama yaitu pengertian tentang produksi tanaman dan ternak, pengetahuan dan keterampilannya dalam masalah ilmu hama digunakan untuk proyek pembasmian tikus. Faktor lain yang dimiliki pak Kasim adalah pengertian tentang masyarakat pedesaan, bagaimana sistem nilai di masyarakat karawang, pak kasim bersikap sederhana dengan tutur kata yang baiksehingga para petani akhirnya mengikuti apa yang dilakukannya Faktor Pengertian tentang produksi tanaman dan ternak, pengetahuan yang didapatkannya di IPB diaplikasikan dalam membangun saluran irigasi. Faktor lainnya yaitu pengertian tentang petani dan cara mereka belajar terlihat dari cara gotong royong yang digunakan dalam membangun saluran irigasi dengan sistem pembagian waktu yang dibuat sehingga memudahkan para petani yang juga harus mengerjakan sawah dan kebunnya sendiri. Faktor pengertian tentang masyarakat pedesaan, mengenai sistem nilai yang ada di Waimetal terlihat dari bagaimana cara pak Kasim dalam berpenampilan dan bersikap.
5. Menurut anda, di Indonesia masih relevankah kegiatan penyuluhan yang dilakukan pak Kasim di kedua lokasi tersebut! Jelaskan sesuai pengalaman anda! Menurut saya, cara sepersi itu masih sangat layak di terapkan di Indonesia, hal ini dikarenakan Indonesia yang sangat beraneka ragam baik suku, ras maupun agama sehingga penyesuaian diri dari seorang penyuluh sangat diperlukan. Menyatu dengan masyarakat yang akan diberi penyuluhan bisa mempermudah untuk mencapai tujuan. Penyuluh bisa merasakan apa yang dirasakan petani sehingga mengetahui apa yang sebenarnya mereka butuhkan. 6. Analisis pendekatan TOT atau FF Karakteristik Karawang Wamintal Tujuan utama Memperdayakan petani (FF) Memperdayakan petani (TOT) Analisis kebutuhan dan prioritas Petani difasilitasi pihak luar (FF) Petani difasilitasi pihak luar (FF) Alih teknologi dari pihak luar ke petani Prinsip-prinsip, metode- metode dan seperangkat pilihan-pilihan (FF)
Prinsip-prinsip, metode- metode dan seperangkat pilihan-pilihan (FF) menu - - Perilaku petani Mendengar pesan, bertindak sesusai juklak, mengadopsi, mengadaptasi, atau menolak teknologi (TOT) Mendengar pesan, bertindak sesusai juklak, mengadopsi, mengadaptasi, atau menolak teknologi (TOT) Hasil yang ingin dicapai pihak luar mengutamakan Pilihan-pilihan yang lebih luas/banyak bagi petani, petani ditingkatkan kemampuan adaptasinya (FF) Pilihan-pilihan yang lebih luas/banyak bagi petani, petani ditingkatkan kemampuan adaptasinya (FF) Metode penyuluhan yang utama Agen penyuluh ke petani (TOT) Kasim sebagai penyuluh membantu petani memecahkan kasus hama tikus yang merusak pertanian Agen penyuluh ke petani (TOT) Kasim sebagaipenyuluh emperdayakan warga wamintal untuk bergotong royong membangun sistem irigasi Peranan agen penyuluhan pertanian Fasilitaror &pencari dan memberikan penyuluhan (FF) Fasilitaror &pencari dan memberikan penyuluhan (FF) Menurut analisis saya, pada bacaan 1 dan bacaan 2 cenderung menggunakan pendekatan dengan metode Farmer First dibandingkan Transfer of Technology. Pendekatan Blueprint atau Learning Process Karekteristik Karawang Wamintal Asal gagasan Ibukota (BP) Ibukota (BP) Tahap pertama Pengumpulan data dan rencana (BP) Penyadaran dan aksi (LP) Desain/rancangan Statis, oleh ahli (BP) Perlibatan, keterlibatan rakyat (LP) Organisasi pendukung Akar rumput dengan penyebaran lateral (LP) Akar rumput dengan penyebaran lateral (LP) Sumberdaya utama Dana dan teknisi dari pusat (BP) SDM lokal dan asset mereka (LP) Pengembangan dan pelatihan staff Belajar melalui aksi berbasis lapangan (LP) Belajar melalui aksi berbasis lapangan (LP) Pelaksanaan Gradual, lokal, sesuai perkembangan subjek (LP) Gradual, lokal, sesuai perkembangan subjek (LP) Isi tindakan Beragam (LP) Beragam (LP) Komunikasi Vertikal, intruksi ke bawah, laporan ke atas (BP) Lateral: saling belajar dan berbagi pengalaman (LP) Kepemimpinan Personal dan keberlanjutan (LP) Personal dan berkelanjutan (LP) Evaluasi Internal dan kontinyu(LP) Internal dan kontinyu(LP) Eror/kesalahan Diterima secara lapang ( LP) Diterima secara lapang ( LP) Efek/pengaruh Memberdayakan (LP) Memberdayakan (LP) Berasosiasi dengan Profesionalisme baru (LP) Profesionalisme baru (LP) Pada bacaan 1 (Karawang) , sebagian menggunakan metode Blue Print, tetapi lebih banyak menggunakan metode Learning Process. Sedangkan untuk bacaan 2 (Waimital) hampir semua menggunakan metode Learning Process.