Anda di halaman 1dari 6

4

II. TINJAUAN PUSTAKA



Bawang daun (Allium fistulosum L) termasuk tanaman setahun atau
semusim yang berbentuk rumput. Sistem perakarannya termasuk akar serabut
yang terpencar ke semua arah pada kedalaman antara 15-30 cm (Rukmana, 1995).
Bawang daun bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Dataran rendah yang
terlalu dekat pantai bukanlah lokasi yang tepat karena pertumbuhan bawang daun
menginginkan ketinggian sekitar 250-1.500 m dpl. Di daerah dataran rendah
produksi anakan bawang daun juga tak seberapa banyak. Curah hujan yang tepat
sekitar 1.500-2.000 mm/tahun. Daerah tersebut sebaiknya juga memiliki suhu
udara harian 18-25C. Tanah dengan pH netral (6,5-7,5) cocok untuk budidaya
bawang daun. Bila tanah bersifat asam lakukan pengapuran pada saat pengolahan
tanah. Jenis tanah yang cocok ialah andosol (bekas lahan gunung).
Tanaman bawang daun Bentuk daun dari bawang daun yaitu panjang pipih
tidak berlubang. Warna daun umumnya hijau muda sampai hijau tua. Panjang
daun sangat bervariasi antara 18-30 cm atau lebih, tergantung dari varietas dan
kesuburan pertumbuhannya (Rukmana, 1995). Batang semu berbentuk dan
tersusun dari pelepah-pelepah daun yang saling menutupi. Bagian batang semu
yang tertimbun tanah umumnya berwarna putih bersih, sedangkan batang semu di
permukaan tanah berwarna hijau keputih-putihan. Sifat hidup tanaman ini
merumpun, yakni membentuk anakan-anakan yang baru (Rukmana, 1995). .
Daun Bawang membentuk daun yang pipih helainya berbentuk talang,
pelepahnya cukup panjang, tidak membentuk umbi, hanya batang semunya di
bagian bawah agak membengkak (Rismunandar, 1989).
5

Kondisi lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan bawang daun dapat
memberikan hasil panen yang tinggi. Keadaan lingkungan (iklim dan tanah) yang
cocok sangat menunjang produktivitas tanaman. Oleh karena itu, lokasi untuk
usaha tani daun bawang harus memperhatikan keadaan lingkungan (Cahyono,
2005).
Bawang daun adalah bumbu penyedap yang umum dijumpai pada
masakan Indonesia dikarenakan memiliki aroma yang khas dan rasa yang unik,
namun dibalik itu bawang daun memiliki manfaat yang sangat baik untuk
kesehatan tubuh.
Berikut adalah manfaat dari mengkonsumsi bawang daun :
1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Ini adalah salah satu manfaat kesehatan dari daun bawang. Daun bawang juga
mengandung allicin, senyawa belerang bertugas untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh.
2. Antibiotik
Bawang daun memiliki sifat anti-bakteri dan anti-inflamasi yang melindungi
tubuh dari infeksi.
3. Anemia
Daun bawang juga sangat kaya akan zat besi. Orang dengan jumlah darah
rendah atau anemiadengan sering menkomsusi daun bawang membantu
memenuhi asupan zat besi dalam tubuh. Daun bawang mengandung protein
ferroportin yang membawa zat besi yang disimpan dari dalam sel ke luar sel.
Peningkatan kadar zat besi dalam tubuh membantu meningkatkan jumlah
darah.
6

4. Baik untuk jantung
Daun bawang baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan jantung karena
mengandung polisulfida yang melindungi jantung dari penyakit. Sayuran ini
juga mengandung mangan, mineral yang mempertahankan kadar kolesterol
baik (HDL) dalam tubuh.
5. Melawan infeksi gastrointestinal
Selain memerangi flu dan batuk, daun bawang juga efektif dalam
menyembuhkan infeksi gastro-intestinal.
Berikut ini komposisi nilai gizi daun bawang adalah Kalori 29,00 kal,
Protein 1,80 gr, Lemak 0,40 gr, Karbohidrat 6,00 gr, Serat 0,90 gr, Abu 0,50 gr,
Kalsium 35,00 mg, Fosfor 38,00 mg, Zat Besi 3,20 mg, Vitamin A 910,00 S.I,
Vitamin B1 0,08 mg, Vitamin B12 0,09 mg, Vitamin C 48,00 mg, Niacin 0,60 mg
(anonim, pemkotmedan.go.id, 2013).
Usaha tani bawang daun perlu didukung dengan teknik bercocok tanam
yang baik, bibit yang berkualitas baik, dan tahapan kerja yang runtut. Teknik
budidaya tanaman bawang daun meliputi:
1. Penyiapan lahan penyiapan lahan yang baik akan menciptakan media
tanam yang mendukung tanaman untuk tumbuh lebih sempurna.
Penyiapan lahan untuk budidaya bawang daun meliputi
pesemaian/pembibitan dan penyiapan lahan untuk penanaman bibit
(pembersihan rumput, pengolahan tanah dan pembuatan bedengan,
pemupukan dasar, pengapuran tanah, dan pemulsaan).
7

- Pembersihan rumput dapat dilakukan secara mekanis dengan cara
dibabat menggunakan sabit atau dimatikan dengan penyemprotan
herbisida
- Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul atau dibajak dengan
traktor sedalam 30-40 cm, kemudian tanah disisir untuk memecah dan
menghaluskan gumpalan-gumpalan tanah yang besar. Tanah
digemburkan lagi dengan cara dicangkul tipis-tipis sedalam 30 cm,
sekaligus dilakukan pembentukan bedengan dan parit-parit. Bedengan
berukuran lebar 100 cm dan panjang 1000 cm atau disesuaikan dengan
kondisi lahan, sedangkan parit dibuat dengan ukuran lebar 25cm
- Tanah bedengan diberi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 15-
20 ton/hektar atau pupuk organik super sebanyak 3,5 ton/hektar
- Pengapuran tanah harusdilakukan dua minggu sebelum tanam karena
akar tanaman pada umumnya tidak kuat terhadap pengapuran secara
langsung setelah penanaman. Jika pH tanah telah sesuai (6,5-7,5)
dengan yang dikehendaki bawang daun, tidak perlu dilakukan
pengapuran tanah.
- Pemulsaan dengan mulsa plastik hitam perak sebagai penutup tanah
pada bawang daun dapat memberikan hasil yang baik. Mulsa plastik
dapat mengurangi tercucinya pupuk oleh hujan dan penyerapan pupuk
oleh tanaman menjadi lebih efektif
2. Pembibitan Perbanyakan bawang daun dapat dilakukan secara generatif
(dengan biji) dan secara vegetatif (dengan anakan atau belahan
rumpun/setek tunas). Jika perbanyakan dilakukan dengan biji, sebaiknya
8

biji bawang daun tersebut disemaikan terlebih dahulu agar dapat diperoleh
bibit yang pertumbuhannya baik dan seragam. Sementara, perbanyakan
tanaman dengan anakan dilakukan dengan mengambil atau memecah-
mecah anakan bawang daun atau stek batang yang baik, kemudian
langsung ditanam di kebun atau disimpan di tempat yang teduh dan
lembab bila belum segera ditanam. Daya simpan bibit anakan bawang
daun adalah sekitar 5-7 hari. (Pedoman Teknis Budidaya Tanaman
Bawang Daun, Kementrian Pertanian-Balai Penelitian Tanaman Sayuran,
2005).
Pupuk adalah bahan yang diberikan kedalam tanah atau disemprotkan pada
tanaman melalui daun dengan maksud untuk menambah unsur hara yang
dibutuhkan tanaman. Sedangkan pemupukan merupakan usaha pengembalian
atau penambahan unsure hara agar pertumbuhan dan produksi tanaman menjadi
normal untuk menciptakan keseimbangan unsur hara yang hilang (Foth.H.D,
1994).
Pemupukan merupakan salah satu cara pemberian atau penambahan bahan
ke dalam tanah baik pupuk organik maupun pupuk anorganik dengan maksud
untuk mengganti kehilangan unsur hara dalam tanah dengan tujuan untuk
meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor lingkungan yang baik.
Tinggi rendahnya kenaikan hasil efek dari usaha pemupukan dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain jenis tanaman yang ditanam, keadaa tanah, keadaan
teknik dalam melakukan pemupukan. Selanjutnya pemupukan yang lakukan
secara efisien dan efektif tergantung jenis pupuk, dosis pupuk, cara dan waktu
pemberian pupuk (Sutejo, 2002).
9

Pupuk organik cair biozep merupakan jenis produk pupuk cair yang baru-
baru ini namanya cukup dilirik pasar. Komposisi pupuk organik cair biozep terdiri
dari mineral N(2.17%), P2O5(2.17%), K2O(1.74%), Fe(6.5%), Cu(0.3ppm),
Zn(125ppm), B(232ppm), C-organik(7.51%), 17 macam asam amino, Bio enzim
dan Hormon alami. (anonim, agromaret.com, 2014)
Pemberian pupuk organik cair biozep ini diberikan melalui daun dengan
cara penyemprotan tanaman dengan cairan pupuk sampai daun basah. Interfal
penggunaan pupuk organik cair biozep selama masa tanam sebanyak 3 kali
aplikasi dan diberikan pada saat umur tanaman 14 hari, 21 hari dan 28 hari setelah
tanam dengan konsentrasi sesuai perlakuan.
Kegunaan dan keunggulan pupuk organik cair biozep ini adalah ;
1. Meningkatkan hasil produksi panen sampai 15%,
2. Memperbaiki dan mempercepat pertumbuhan (akar, batang, daun, tunas,
anakan dan buah),
3. Mempercepat pengembungan dan pemasakan malai dan buah,
4. Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan penyakit dan pengaruh
buruk lingkungan

Anda mungkin juga menyukai