Bawang daun (Allium fistulosum L) termasuk tanaman setahun atau semusim yang berbentuk rumput. Sistem perakarannya termasuk akar serabut yang terpencar ke semua arah pada kedalaman antara 15-30 cm (Rukmana, 1995). Bawang daun bisa tumbuh di dataran rendah maupun tinggi. Dataran rendah yang terlalu dekat pantai bukanlah lokasi yang tepat karena pertumbuhan bawang daun menginginkan ketinggian sekitar 250-1.500 m dpl. Di daerah dataran rendah produksi anakan bawang daun juga tak seberapa banyak. Curah hujan yang tepat sekitar 1.500-2.000 mm/tahun. Daerah tersebut sebaiknya juga memiliki suhu udara harian 18-25C. Tanah dengan pH netral (6,5-7,5) cocok untuk budidaya bawang daun. Bila tanah bersifat asam lakukan pengapuran pada saat pengolahan tanah. Jenis tanah yang cocok ialah andosol (bekas lahan gunung). Tanaman bawang daun Bentuk daun dari bawang daun yaitu panjang pipih tidak berlubang. Warna daun umumnya hijau muda sampai hijau tua. Panjang daun sangat bervariasi antara 18-30 cm atau lebih, tergantung dari varietas dan kesuburan pertumbuhannya (Rukmana, 1995). Batang semu berbentuk dan tersusun dari pelepah-pelepah daun yang saling menutupi. Bagian batang semu yang tertimbun tanah umumnya berwarna putih bersih, sedangkan batang semu di permukaan tanah berwarna hijau keputih-putihan. Sifat hidup tanaman ini merumpun, yakni membentuk anakan-anakan yang baru (Rukmana, 1995). . Daun Bawang membentuk daun yang pipih helainya berbentuk talang, pelepahnya cukup panjang, tidak membentuk umbi, hanya batang semunya di bagian bawah agak membengkak (Rismunandar, 1989). 5
Kondisi lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhan bawang daun dapat memberikan hasil panen yang tinggi. Keadaan lingkungan (iklim dan tanah) yang cocok sangat menunjang produktivitas tanaman. Oleh karena itu, lokasi untuk usaha tani daun bawang harus memperhatikan keadaan lingkungan (Cahyono, 2005). Bawang daun adalah bumbu penyedap yang umum dijumpai pada masakan Indonesia dikarenakan memiliki aroma yang khas dan rasa yang unik, namun dibalik itu bawang daun memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Berikut adalah manfaat dari mengkonsumsi bawang daun : 1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Ini adalah salah satu manfaat kesehatan dari daun bawang. Daun bawang juga mengandung allicin, senyawa belerang bertugas untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 2. Antibiotik Bawang daun memiliki sifat anti-bakteri dan anti-inflamasi yang melindungi tubuh dari infeksi. 3. Anemia Daun bawang juga sangat kaya akan zat besi. Orang dengan jumlah darah rendah atau anemiadengan sering menkomsusi daun bawang membantu memenuhi asupan zat besi dalam tubuh. Daun bawang mengandung protein ferroportin yang membawa zat besi yang disimpan dari dalam sel ke luar sel. Peningkatan kadar zat besi dalam tubuh membantu meningkatkan jumlah darah. 6
4. Baik untuk jantung Daun bawang baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan jantung karena mengandung polisulfida yang melindungi jantung dari penyakit. Sayuran ini juga mengandung mangan, mineral yang mempertahankan kadar kolesterol baik (HDL) dalam tubuh. 5. Melawan infeksi gastrointestinal Selain memerangi flu dan batuk, daun bawang juga efektif dalam menyembuhkan infeksi gastro-intestinal. Berikut ini komposisi nilai gizi daun bawang adalah Kalori 29,00 kal, Protein 1,80 gr, Lemak 0,40 gr, Karbohidrat 6,00 gr, Serat 0,90 gr, Abu 0,50 gr, Kalsium 35,00 mg, Fosfor 38,00 mg, Zat Besi 3,20 mg, Vitamin A 910,00 S.I, Vitamin B1 0,08 mg, Vitamin B12 0,09 mg, Vitamin C 48,00 mg, Niacin 0,60 mg (anonim, pemkotmedan.go.id, 2013). Usaha tani bawang daun perlu didukung dengan teknik bercocok tanam yang baik, bibit yang berkualitas baik, dan tahapan kerja yang runtut. Teknik budidaya tanaman bawang daun meliputi: 1. Penyiapan lahan penyiapan lahan yang baik akan menciptakan media tanam yang mendukung tanaman untuk tumbuh lebih sempurna. Penyiapan lahan untuk budidaya bawang daun meliputi pesemaian/pembibitan dan penyiapan lahan untuk penanaman bibit (pembersihan rumput, pengolahan tanah dan pembuatan bedengan, pemupukan dasar, pengapuran tanah, dan pemulsaan). 7
- Pembersihan rumput dapat dilakukan secara mekanis dengan cara dibabat menggunakan sabit atau dimatikan dengan penyemprotan herbisida - Pengolahan tanah dilakukan dengan mencangkul atau dibajak dengan traktor sedalam 30-40 cm, kemudian tanah disisir untuk memecah dan menghaluskan gumpalan-gumpalan tanah yang besar. Tanah digemburkan lagi dengan cara dicangkul tipis-tipis sedalam 30 cm, sekaligus dilakukan pembentukan bedengan dan parit-parit. Bedengan berukuran lebar 100 cm dan panjang 1000 cm atau disesuaikan dengan kondisi lahan, sedangkan parit dibuat dengan ukuran lebar 25cm - Tanah bedengan diberi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 15- 20 ton/hektar atau pupuk organik super sebanyak 3,5 ton/hektar - Pengapuran tanah harusdilakukan dua minggu sebelum tanam karena akar tanaman pada umumnya tidak kuat terhadap pengapuran secara langsung setelah penanaman. Jika pH tanah telah sesuai (6,5-7,5) dengan yang dikehendaki bawang daun, tidak perlu dilakukan pengapuran tanah. - Pemulsaan dengan mulsa plastik hitam perak sebagai penutup tanah pada bawang daun dapat memberikan hasil yang baik. Mulsa plastik dapat mengurangi tercucinya pupuk oleh hujan dan penyerapan pupuk oleh tanaman menjadi lebih efektif 2. Pembibitan Perbanyakan bawang daun dapat dilakukan secara generatif (dengan biji) dan secara vegetatif (dengan anakan atau belahan rumpun/setek tunas). Jika perbanyakan dilakukan dengan biji, sebaiknya 8
biji bawang daun tersebut disemaikan terlebih dahulu agar dapat diperoleh bibit yang pertumbuhannya baik dan seragam. Sementara, perbanyakan tanaman dengan anakan dilakukan dengan mengambil atau memecah- mecah anakan bawang daun atau stek batang yang baik, kemudian langsung ditanam di kebun atau disimpan di tempat yang teduh dan lembab bila belum segera ditanam. Daya simpan bibit anakan bawang daun adalah sekitar 5-7 hari. (Pedoman Teknis Budidaya Tanaman Bawang Daun, Kementrian Pertanian-Balai Penelitian Tanaman Sayuran, 2005). Pupuk adalah bahan yang diberikan kedalam tanah atau disemprotkan pada tanaman melalui daun dengan maksud untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sedangkan pemupukan merupakan usaha pengembalian atau penambahan unsure hara agar pertumbuhan dan produksi tanaman menjadi normal untuk menciptakan keseimbangan unsur hara yang hilang (Foth.H.D, 1994). Pemupukan merupakan salah satu cara pemberian atau penambahan bahan ke dalam tanah baik pupuk organik maupun pupuk anorganik dengan maksud untuk mengganti kehilangan unsur hara dalam tanah dengan tujuan untuk meningkatkan produksi tanaman dalam keadaan faktor lingkungan yang baik. Tinggi rendahnya kenaikan hasil efek dari usaha pemupukan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis tanaman yang ditanam, keadaa tanah, keadaan teknik dalam melakukan pemupukan. Selanjutnya pemupukan yang lakukan secara efisien dan efektif tergantung jenis pupuk, dosis pupuk, cara dan waktu pemberian pupuk (Sutejo, 2002). 9
Pupuk organik cair biozep merupakan jenis produk pupuk cair yang baru- baru ini namanya cukup dilirik pasar. Komposisi pupuk organik cair biozep terdiri dari mineral N(2.17%), P2O5(2.17%), K2O(1.74%), Fe(6.5%), Cu(0.3ppm), Zn(125ppm), B(232ppm), C-organik(7.51%), 17 macam asam amino, Bio enzim dan Hormon alami. (anonim, agromaret.com, 2014) Pemberian pupuk organik cair biozep ini diberikan melalui daun dengan cara penyemprotan tanaman dengan cairan pupuk sampai daun basah. Interfal penggunaan pupuk organik cair biozep selama masa tanam sebanyak 3 kali aplikasi dan diberikan pada saat umur tanaman 14 hari, 21 hari dan 28 hari setelah tanam dengan konsentrasi sesuai perlakuan. Kegunaan dan keunggulan pupuk organik cair biozep ini adalah ; 1. Meningkatkan hasil produksi panen sampai 15%, 2. Memperbaiki dan mempercepat pertumbuhan (akar, batang, daun, tunas, anakan dan buah), 3. Mempercepat pengembungan dan pemasakan malai dan buah, 4. Menambah daya tahan tanaman terhadap gangguan penyakit dan pengaruh buruk lingkungan