Berkas Pasien
A. Identitas
Nama : Sdr. R
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Februari 1997
Umur : 17 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Jl. Kebon Kosong III RT 02 RW 011
Agama : Islam
Suku : Betawi
No.Rekam medis : x-xxx
Jenis Pembayaran : Umum
Tempat berobat : Puskesmas Kelurahan Kebon Kosong Kecamatan Kemayoran
Tanggal Periksa : 30 Mei 2014
B. Anamnesis
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 30 Mei 2014.
1. Keluhan Utama :
Demam sejak 2 hari sebelum datang ke Puskesmas
2. Keluhan Tambahan:
Nyeri tenggorokan, batuk berdahak, dan pilek.
3. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke puskesmas kelurahan Kebon Kosong Kemayoran dengan
keluhan demam sejak 2 hari sebelum berobat. Demam dirasakan naik turun. Keluhan
dirasakan paling berat pada saat malam dan pagi hari.
Keluhan juga disertai dengan nyeri pada tenggorokan yang dirasakan 1 hari
sebelum dirasakan demam. Keluhan juga disertai dengan batuk berdahak berwarna
hijau, hidung tersumbat yang disertai dengan keluarnya lender dari hidung berwarna
bening yang dirasakan pasien setelah timbulnya demam. Pasien juga mengaku sering
mengalami bersin-bersin sehari bisa lebih dari 5 kali. Pasien mengaku sebelumnya
pasien sering mengkonsumsi makanan yang pedas dan minuman yang dingin apabila
sedang di sekolah. Saat ini pasien duduk di bangku sekolah SMA kelas 12 dan sedang
bersiap menghadapi tes perguruan tinggi. Pasien mengaku sudah 2 hari ini pasien
tidak bisa masuk sekolah dan mengikuti bimbingan belajar karena sakit.
2
Pasien mengaku belum pernah memeriksakan penyakitnya kemana pun. Pasien
mengaku hanya meminum obat batuk dan penurun panas yang dibeli dari warung.
4. Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengaku sering menderita penyakit seperti ini sebelumnya. Riwayat
penyakit asma diakui pernah diderita pasien namun pasien lupa kapan terakhir kali
muncul serangan. Riwayat penyakit Tuberkulosis disangkal.
5. Riwayat Penyakit Keluarga :
Adik pasien memiliki riwayat penyakit asma.
6. Riwayat Kehamilan :
Perawatan antenatal : Teratur, trimester I 1x, trimester II 1x, trimester III 2x
Penyakit kehamilan : Tidak ada
7. Riwayat Kelahiran :
Tempat kelahiran : Bidan dekat rumah
Penolong persalinan : Bidan
Cara persalinan : Spontan
Masa gestasi : Cukup bulan (38 minggu)
Keadaan bayi :
Berat badan lahir : 2890 gram
Panjang badan lahir : 49 cm
Sianosis : ( - )
Ikterik : ( - )
Kejang : ( - )
Kelainan bawaan : Tidak ada
Kesan : Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa
Kehamilan.
3
8. Riwayat Imunisasi :
Tabel 1. Riwayat Imunisasi
No. Vaksin Dasar (Usia)
1 BCG 1 bulan
2 Hepatitis B 1 bulan 2 bulan 6 bulan
3 Polio 1 bulan 2 bulan 3 bulan 4 bulan
4 DPT 2 bulan 3 bulan 4 bulan
5 Campak 9 bulan
6.
7
HiB
MMR
Belum
Belum
8 Tifoid Belum
9 Hepatitis A Belum
10 Varisela Belum
Kesan : Imunisasi dasar sesuai dengan usia.
Imunisasi tambahan belum dilakukan.
9. Riwayat Sosial Ekonomi :
Sdr. R merupakan seorang pelajar yang menempati bangku SMA kelas 12.
Saat ini Sdr. R telah lulus ujian nasional dan sedang menunggu untuk tes masuk
Universitas. Kegiatan sehari-hari Sdr. R adalah datang ke sekolah setiap harinya
untuk mendapatkan bimbingan belajar intensif dari sekolah. Sdr. R merupakan
anak pertama dari 2 bersaudara. Sdr. R memiliki seorang ayah yang bekerja di
daerah Bekasi sebagai karyawan pabrik dan seorang ibu yang bekerja sebagai ibu
rumah tangga. Adik perempuan Sdr. R saat ini berusia 14 tahun dan masih duduk
di bangku sekolah SMP. Biaya hidup sehari-hari dan biaya sekolah Sdr. R dan
adiknya ditanggung oleh ayah mereka. Penghasilan ayah Sdr. R sekitar Rp
3.000.000 sampai Rp 3.500.000 setiap bulannya, penghasilan tersebut dinilai
cukup untuk menghidupi keluarga.
10. Riwayat Kebiasaan :
Kegiatan pasien sehari-hari adalah berangkat ke sekolah jam 8 pagi dan
pulang sekolah jam 3 siang. Pasien jarang untuk makan sarapan di rumah
dikarenakan pasien mengaku selalu tidak ada waktu untuk sarapan. Pasien
biasanya bangun tidur jam 7 setiap harinya. Pasien biasanya makan pagi di
4
sekolah dengan menu yang tak menentu. Selama di sekolah biasanya pasien selalu
makan jajanan yang ada di sekolah. Pasien suka dengan minuman yang dingin dan
makanan yang pedas.
Pasien merupakan siswa yang aktif di sekolah dengan berbagai macam
aktivitas, seperti berorganisasi dan olahraga. Pasien saat ini juga disibukan dengan
bimbingan belajar di sekolah menghadapi ujian masuk perguruan tinggi. Pasien
hobi bermain futsal, pasien mengaku bisa 3 sampai 4 kali bermain futsal setiap
minggunya.
Pasien mengaku tidak terlalu memperhatikan makanan yang ia makan. Pasien
memiliki prinsip makan ketika lapar saja dan terkadang tidak teratur jadwal
makannya. Pasien biasanya baru makan di rumah ketika malam bersama
keluarganya. Pasien biasanya makan 2 sampai 3 kali sehari. Menu makanan
pasien juga bervariasi, pada pagi atau siang hari pasien biasanya hanya makan
jajanan di sekolah, pada malam harinya pasien baru makan di rumah.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum : Sakit sedang
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Vital Sign :
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 72x / menit
- Pernapasan : 22x / menit,
- Suhu : 38,5
o
C
- Berat Badan : 52 kg (pada tanggal 30 Mei 2014)
4. Antropometri Pasien :
a) Tinggi Badan = 172 cm
b) Berat Badan = 52 Kg
c) Indeks massa tubuh (IMT)
IMT = 52/ (1,72)
2
= 17.56
d) Rumus : Z score IMT/U
Z score = Nilai Individu Subjek median baku rujukan
5
Nilai Simpang Baku Rujukan
Z score = 17.56-21.3
21.3-18.9
= - 1.55 SD (IMT/U = normal)
e) Berat badan ideal
(Tinggi badan(cm) 100) (10% x Tinggi badan 100)
(172-100) (10% x 172 100)
72 7.2 = 64.8 kg
Tabel 2. Kategori dan Ambang Batas Status Gizi Anak
Sumber : Keputusan Menteri Kesehatan Indonesia Nomor : 1995/Menkes/SK/XII/2010
5. Status Generalis :
Kepala
- Bentuk : Normocephal
- Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
- Mata
Occuli Dextra Occuli Sinistra
Palpebra superior Edema (-), Hematom Edema (-) Hematom
6
(-), Entropion (-)
Trikiasis (-)
(-), Entropion (-)
Trikiasis (-)
Konjungtiva tarsal Anemis (-), papil (-) Anemis (-), papil (-)
Sklera Ikterik (-) Ikterik (-)
Pupil Bulat, Isokor,
Miosis, RCL (+),
RCTL (+)
Bulat, Isokor,
Miosis, RCL (+),
RCTL (+)
- Telinga
Auricula Dextra Auricula Sinistra
Inspeksi Bentuk baik, tanda-
tanda radang (-),
serumen (+)
Bentuk baik, tanda-
tanda radang (-),
serumen (+)
Palpasi Nyeri tekan tragus
(-), benjolan (-)
Nyeri tekan tragus
(-), benjolan (-)
- Hidung
Dextra Sinistra
Inspeksi Bentuk normal,
mukosa tidak
hiprermis (-), konka
hipertrofi (+), konka
livide (+), sekret (+),
massa (-)
Bentuk normal,
mukosa tidak
hiperemis (-), konka
hipertrofi (+), konka
livide (+), sekret
(+), massa (-)
Palpasi Nyeri tekan (-),
krepitasi (-)
Nyeri tekan (-),
krepitasi (-)
- Mulut : Bibir tidak sianosis, lidah tidak kotor,
tidak hiperemis, tonsil T2-T2, faring hiperemis
(+) dedritus (-) pus (-)
- Leher :Deviasi trakhea (-), pembesaran kelenjar tiroid
dan KGB (-).
7
Thoraks
a. Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula sinistra
Perkusi : Batas jantung normal
Auskultasi : Bunyi jantung S1 S2 murni, regular.
b. Pulmo
Inspeksi : Kedua hemithoraks simetris saat statis dan dinamis
Palpasi : Fremitus taktil dan vokal simetris statis dan dinamis
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru, peranjakan paru (+)
Auskultasi : Vesikuler seluruh lapangan paru, tidak terdapat rhonki, tidak
terdapat wheezing.
Abdomen
- Inspeksi : Perut datar simetris
- Palpasi : Nyeri tekan (-)
Hepar dan lien tidak teraba
- Perkusi : Timpani pada seluruh lapang abdomen
- Auskultasi : Bising usus (+) dalam batas normal
Ekstremitas
- Superior : Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
- Inferior : Akral hangat
Edema (-/-)
Sianosis (-/-)
D. Pemeriksaan Penunjang :
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
8
Berkas Keluarga
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga
a. Identitas Kepala keluarga : Tn. U, usia 42 tahun
b. Identitas Pasangan : Ny. Y, usia 38 tahun
c. Struktur Komposisi Keluarga : The nuclear family
Tabel 3. Anggota Keluarga yang Tinggal Serumah
No Nama Kedudukan L/P Umur Pendidikan Pekerjaan Pasien
klinik
Ket
1 Tn. U KK L 42
tahun
D3 Karyawan
Pabrik
Tidak -
2 Ny. Y Istri P 38
tahun
SMA IRT Tidak -
3 Sdr.
R
Anak L 17
tahun
SMA - Ya
4 An. J Anak L 14
tahun
SMP - Tidak -
2. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan tempat tinggal
Tabel 4. Lingkungan Tempat Tinggal
Status kepemilikan rumah : Milik sendiri
Daerah perumahan : Padat penduduk
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Luas rumah : 12 x 8 m
2
Sdr. R tinggal di rumah milik
orang tuanya. Total penghuni
di rumah tersebut sebanyak 4
orang, terdapat jamban
keluarga, tempat pembuangan
sampah ada dan air bersih
tersedia yaitu menggunakan air
pam. Kondisi lingkungan
tempat tinggal pasien cukup
padat penduduk.
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 4 orang
Luas halaman rumah : 1.5 x 5 m
2
Lantai rumah dari : Keramik
Dinding rumah dari : Tembok
Jamban keluarga : Ada
Tempat bermain : Tidak ada
Penerangan listrik : 1.200 watt
Ketersediaan air bersih : Ada
Tempat pembuangan sampah : Ada
9
b. Kepemilikan barang barang berharga
Keluarga ini memiliki :
Keluarga Sdr. R . Keluarga ini memiliki barang-barang elektronik
antara lain 2 buah motor, 1 buah televisi, 1 buah kulkas, 2 buah kipas angin, 1
buah setrika, 3 buah handphone dan 1 buah kompor gas ( tabung 3 kg)
c. Denah rumah
Gambar 1. Denah Rumah Keluarga Sdr. R
3. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Jenis tempat berobat : Puskesmas
b. Balita : KMS (+)
c. Asuransi / Jaminan Kesehatan : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
10
4. Sarana Pelayanan Kesehatan
Tabel 5. Pelayanan Kesehatan
Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat
pelayanan kesehatan
Jalan kaki menuju
puskesmas
Paisen biasa berobat ke
Puskesmas Kelurahan Kebon
Kacang Kemayoran dengan
berjalan kaki. Pasien merasa
puas dengan pelayanan yang
ada di puskesmas.
Tarif pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS)
Kualitas pelayanan
kesehatan
Menurut keluarga kualitas
pelayanan kesehatan yang
didapat cukup memuaskan
5. Pola Konsumsi Makanan Keluarga
a. Kebiasan makan
Pasien biasanya makan 2 sampai 3 kali setiap harinya. Pada saat pagi
hari biasanya pasien sering melewatkan sarapan pagi dikarenakan pasien
mengaku sering bangun siang dan tidak sempat untuk sarapan. Pasien
biasanya makan pagi pukul 10.00 WIB ketika jam istirahat sekolah. Pada saat
siang harinya pasien biasanya jajan makanan yang dijual di sekolah. Berbagai
macam jajanan bervariasi seperti bakso, batagor, siomay, cakwe, dll. Pasien
sering mengkonsumsi minuman dingin apabila sedang berada di sekolah.
Minuman favorit pasien adalah es teh manis. Jadwal makan pasien selanjutnya
adalah malam hari ketika berada di rumah. Menu makanan yang dimakan
pasien tergantung menu ibu pasien yang memasak pada hari itu. Pasien
mengaku tidak suka memakan sayur-sayuran dan jarang mengkonsumsi buah-
buahan.
b. Menerapkan pola gizi seimbang
Keluarga ini kurang memperhatikan pola gizi yang baik dan seimbang.
Hal ini dikarenakan penghasilan dari ayah pasien yang cukup dan tidak
berlebih. Menu makanan yang biasa dihidangkan oleh ibu pasien setiap
harinya adalah, nasi, ikan, telur, tahu, tempe, terkadang ayam dan daging,
11
sayur-sayuran. Ibu pasien biasanya setiap pagi membeli nasi uduk untuk
makan keluarga pada pagi hari.
Tabel 6. Food Recall Pola Makan Sdr. R Selama Tiga Hari Terakhir
Tanggal Pagi Siang Malam
29 Mei 2014
Nasi Uduk,
tempe, telur,
bihun
Total kalori = 506kkal
Total Karbohidrat =190
g
Total Protein = 14 g
Total Lemak = 9 g
Nasi putih, ayam
goreng, tempe
goreng.
Total kalori = 680 kal
Total Karbohidrat =130
g
Total Protein = 18 g
Total Lemak = 5 g
Mie instan dan
telor ayam.
Total kalori = 250 kal
Total Karbohidrat =40 g
Total Protein = 11 g
Total Lemak = 5 g
28 Mei 2014
Tidak makan pagi
Nasi putih, soto
ayam
Total kalori = 450 kal
Total Karbohidrat =130
g
Total Protein = 15 g
Total Lemak= 13 g
Nasi, pepes tahu,
ayam goreng
Total kalori =680 kal
Total Karbohidrat =110
g
Total Protein = 27 g
Total Lemak= 16 g
27 Mei 2014 Susu
Total kalori = 75 kal
Total Karbohidrat = 10g
Total Protein = 7 g
Total Lemak = 10 g
Nasi putih, mie
goring, tahu
goring, telur
balado
Total kalori = 550 kal
Total Karbohidrat
=130g
Total Protein = 11 g
Total Lemak = 18 g
Nasi putih, mie
dan telur di
goreng
Total kalori = 425 kal
Total Karbohidrat =
120g
Total Protein = 15 g
Total Lemak = 18 g
Total Perhitungan Gizi Sehari (29 Mei 2014)
Kalori : 1130 kalori
Karbohidrat : 240 g
Protein : 42. g
Lemak : 29 g
12
Kebutuhan kalori
BMR= 30 kal x BBI
30 x 64
= 1944 kal
Kebutuhan Kalori Total= BMR + Aktivitas
1944 + (20% x 1944)
= 2332 kal
Kebutuhan zat gizi : Karbohidrat = 70% x 2332/5 = 403,62g
Protein = 10% x 2332/4 = 58,3g
Lemak = 20% x 2332/9 = 51,8g
Kesimpulan :
Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food recall pasien selama 3
hari sebelum datang ke puskesmas maka dapat disimpulkan bahwa setiap harinya menu
makan pasien kurang dari jumlah energi/kalori yang dibutuhkan setiap harinya.
6. Pola Dukungan Keluarga
a. Faktor pendukung terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Orang tua pasien menginginkan anaknya untuk sembuh. Kedua orang
tua pasien menyuruh pasien untuk berobat ke puskesmas. Pasien datanag ke
puskesmas seorang diri dengan membawa uang dari kedua orang tuanya untuk
biaya pengobatan. Kedua orang tua pasien menginginkan anaknya untuk
sembuh agar bisa mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi dengan baik.
b. Faktor penghambat terselesaikannya masalah dalam keluarga :
Dalam keluarga ini hubungan antara orangtua dan anak cukup baik.
Akan tetapi karena ayahnya bekerja dari pagi hingga pulang pada saat sore
menjelang malam, sehingga tidak bisa mengetahui keadaan anaknya secara
langsung.
B. Genogram
1. Bentuk keluarga :
Bentuk keluarga ini adalah the nuclear family yang terdiri dari Tn. U sebagai
kepala keluarga, Ny. Y sebagai istri dan dua orang anaknya Sdr. R dan An.J
13
2. Tahapan siklus keluarga :
Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall
(1985) dan Friedman (1998), tahapan siklus keluarga pasien termasuk pada tahap
keluarga dengan anak usia sekolah.
3. Family map
Gambar 2. Family Map Keluarga Sdr. R
C. Identifikasi Permasalahan yang Didapat Dalam Keluarga
Pasien adalah anak pertama dari pasangan Tn. U dan Ny. Y, yang dibesarkan
di lingkungan tempat tinggal yang tergolong padat penduduk. Akan tetapi karena
ayahnya bekerja dari pagi hingga pulang pada saat sore menjelang malam, sehingga
tidak bisa mengetahui keadaan anaknya secara langsung. Kurangnya perhatian orang
tua terhadap pola makan anak dan kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi
14
seimbang, ini terlihat dari makanan yang dimakan oleh pasien. Pasien kurang
memperhatikan asupan makanan dan gizi. Pasien kurang menjaga kesehatannya ini
terlihat dari kebiasaan pasien yang sering mengkonsumsi minuman yang dingin dan
makanan yang pedas.
D. Diagnosis Holistik
a. Aspek personal : (alasan kedatangan, harapan, kekhawatiran, persepsi individu
mengenai penyakitnya)
Pasien datang ke puskesmas kelurahan Kebon Kosong Kemayoran dengan
keluhan demam sejak 2 hari sebelum berobat. Demam dirasakan naik turun. Keluhan
dirasakan paling berat pada saat malam dan pagi hari.
Keluhan juga disertai dengan nyeri pada tenggorokan yang dirasakan 1 hari
sebelum dirasakan demam. Keluhan juga disertai dengan batuk berdahak berwarna
hijau, hidung tersumbat yang disertai dengan keluarnya lender dari hidung berwarna
bening yang dirasakan pasien setelah timbulnya demam. Pasien juga mengaku sering
bersin-bersin, setiap harinya lebih dari lima kali. Pasien mengaku sebelumnya pasien
sering mengkonsumsi makanan yang pedas dan minuman yang dingin apabila sedang
di sekolah. Saat ini pasien duduk di bangku sekolah SMA kelas 12 dan sedang bersiap
menghadapi tes perguruan tinggi. Pasien mengaku sudah 2 hari ini pasien tidak bisa
masuk sekolah dan mengikuti bimbingan belajar karena sakit.
Pasien merasa khawatir penyakit yang dirasakannya pada saat ini akan
mengganggu persiapan pasien menuju tes masuk ke perguruan tinggi
Pasien datang berobat ke Puskesmas Kecamatan Menteng karena pasien ingin
sembuh dari penyakitnya agar dapat beraktivitas seperti biasanya.
b. Aspek klinik : (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
Diagnosis kerja : tonsillofaringitis akut bakterial, rhinitis allergica, dengan gizi
kurang
Dasar diagnosis : Dari anamnesis riwayat penyakit sekarang, pemeriksaan fisik.
Diagnosis banding : tonsillitis viral
15
c. Aspek risiko internal (faktor- faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan
pasien):
Faktor internal yang mempengaruhi masalah kesehatan pasien adalah
kebiasaan pasien dalam mengkonsumsi makanan pedas dan minuman dingin
apabila sedang di sekolah. Pola makanan gizi seimbang yang kurang terpenuhi
yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi pasien. Pasien tidak pernah
memperhatikan asupan gizi yang dikonsumsi setiap harinya. Pasien juga memiliki
aktivitas yang banyak setiap harinya. Pasien kurang suka makan buah-buahan dan
sayuran. Pasien juga memiliki riwayat asma dalam hal ini biasanya berhubungan
dengan kejadian rhinitis allergica pada pasien. Pasien juga sering menderita
penyakit seperti ini sebelumnya. Pasien percaya bahwa penyakit yang dideritanya
adalah cobaan dari Allah SWT dan menerimanya dengan lapang dada apapun
akibat yang akan terjadi akibat penyakitnya
d. Aspek psikososial keluarga (faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi masalah) :
Kurangnya pengetahuan keluarga pasien tentang penyakit yang sedang pasien
alami. Keluarga menganggap makanan yang selama ini pasien makan sudah
dinilai cukup. Keluarga pasien juga tidak memperhatikan makanan apa yang
dimakan pasien ketika berada di sekolah. Pasien juga tinggal di perumahan yang
padat penduduk sehingga memungkinkan terjadinya infeksi atau penularan
infeksi. Ayah pasien pulang bekerja hingga malam hari sehingga kurang
memperhatikan perkembangan kesehatan pasien
e. Aspek fungsional ( tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari- hari ):
Pasien merupakan pelajar yang masih duduk di bangku SMA. Semenjak sakit,
pasien tidak bersekolah karena saat di sekolah pasien tidak dapat menerima pelajaran
dengan baik dibandingkan saat sedang tidak sakit, sehingga kegiatan belajarnya jadi
terganggu. Dapat disimpulkan derajat fungsional pasien saat ini adalah derajat 4.
16
E. Rencana Pelaksanaan (sesuai dengan kelima aspek diatas)
Tabel 7. Rencana Pelaksanaan
Aspek Kegiatan Sasaran Waktu Hasil yang
Diharapkan
Aspek
Personal
Melakukan pemeriksaan
fisik dan menegakkan
diagnosis
Menjelaskan kepada
pasien tentang penyakit
yang dialami pasien.
Menerangkan bahwa
penyakit yang dialami
oleh pasien dapat
disembuhkan dengan
berbagai aspek yaitu
dengan pengobatan dan
menjaga pola dan jenis
makanan yang
dikonsumsi pasien seperti
menghindari makanan
yang pedas dan minuman
yang dingin.
Menganjurkan pasien
untuk selalu berdoa untuk
kesembuhan pasien dan
kelancaran persiapan
ujian pasien, karena
berbagai penyakit
merupakan ujian dari
Allahn SWT dan manusia
hanya bisa ikhtiar dan
Pasien Saat pasien
berobat ke
Puskesmas
dan saat
kunjungan
ke rumah
pasien.
Pasien mengetahui
tentang penyakit
pasien
Pasien tidak
khawatir tentang
penyakit yang
dialami oleh pasien
akan menganggu
persiapan ujian
pasien
Pasien tidak lupa
berdoa untuk
kesembuhan dan
kelancaran
perjalanan pasien
menuju ujian
masuk perguruan
tinggi.
17
berdoa untuk
kesembuhannya.
Aspek
klinik
Menjelaskan kepada
pasien tentang terapi
yang diberikan.
Memberikan obat
berupa :
- Antipiretik :
Paracetamol sirup
3x500 mg
- Antibiotik :
Amoxicillin 3 x 500 mg
(Selama 3 hari)
- Ambroxol tablet 3 x 30
mg
- CTM 2x1 tablet
Memberitahu dan
menjelaskan kepada
pasien menu makanan
untuk 1500 kkal . (
terlampir)
Saat pasien
berobat dan
kunjungan
ke rumah
pasien
Mengurangi
keluhan pasien
sehingga pasien
dapat melakuan
aktivitas tanpa
gangguan dan
mencegah
timbulnya
komplikasi
Pasien memahami
tentang terapi yang
diberikan
Tercukupinya
kebutuhan kalori
pasien per hari.
Aspek
risiko
internal
Memberitahu pasien
agar menghindari
makanan pedas dan
minuman dingin
Memperhatikan
kebutuhan gizi pasien
sesuai dengan menu
makanan yang sudah
diberikan
pasien Saat
kunjungan
ke rumah
pasien.
Pasien menghindari
makanan yang
pedas dan minuman
dingin
Pasien mendapat
asupan gizi yang
cukup
Pasien dapat makan
18
Menganjurkan pasien
untuk makan 3x/hari
secara teratur dan
mengkonsumsi sayur,
susu dan buah.
(terlampir)
Memberitahu pasien
bahwa pasien memiliki
risiko untuk terjadinya
rhinitis allergic dan
menganjurkan pasien
untuk menjauhi allergen
seperti debu, udara
dingin, dll yang ada di
rumahnya.
sayur dan buah-
buahan dan
mendapatkan pola
gizi seimbang
Pasien mengerti
akan factor-faktor
pencetus penyakit
pasien
Aspek
psikososial
keluarga
Mengingatkan orang tua
pasien untuk lebih
memperhatikan si pasien
walaupun sibuk dengan
pekerjaannya
Memberitahu orang tua
pasien bahwa penyakit
yang dialami pasien
dapat disembuhkan
sehingga proses belajar
tidak terganggu
Memberitahu orang tua
pasien agar menjaga
kebersihan rumah dari
debu atau kotoran
seperti di karpet, kipas
angin, sarung bantal,
sprei pasien, dll karena
Orang
tua
pasien
Saat
kunjungan
ke rumah
pasien.
Pasien mendapat
perhatian lebih dari
orang tuanya.
Orang tua dapat
memotivasi pasien
untuk sembuh
Orang tua pasien
dapat menjaga
kebersihan
rumahnya.
19
akan mencetuskan pilek
pada pasien
Aspek
fungsional
Meminum obat secara
teratur
pasien
Pada saat
kunjungan
ke rumah.
Mencapai kondisi
kesehatan yang
optimal dan agar
dapat besekolah
lagi.
F. Prognosis
1. Ad vitam : Ad bonam
2. Ad sanationam : Ad bonam
3. Ad functionam : Ad bonam
20
Lampiran 1
Contoh menu sehari 2300 kalori
Tabel 8. Contoh menu makan sehari 2300 kalori
Waktu Bahan makanan Penukar Gram Ukuran Contoh menu
Pagi Nasi
Telur ayam
Tempe
Sayuran
1 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
sayuran
100
55
10
50
piring
1 butir
1 potong
mangkuk
Nasi uduk
Omelet
Tempe goring
sawi
Selingan Pepaya 1 buah 110 1 ptg Papaya
Siang Nasi
Ayam
Tempe
Sayuran
Pisang
3 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
1 sayuran
1 buah
300
40
50
100
50
1 piring
1 ptg sdg
2 ptg sdg
1 mangkuk
1 buah
Nasi
Ayam kukus
Tempe bacem
Sayur asem
pepaya
Selingan Jeruk 1 buah 110 2 buah Jeruk
Malam Nasi
Ikan
Tahu
Sayuran
Melon
2 karbohidrat
1 hewani
1 nabati
sayuran
1 buah
200
40
110
50
190
1 piring
1 ptg sdg
1 bj bsr
mangkuk
1 ptg bsr
Nasi
Ikan bakar
Tahu isi
Sayur bayam
Melon