0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
45 tayangan27 halaman
Dokumen tersebut merupakan laporan pengkajian klien sebelum operasi amputasi kaki. Terdapat informasi mengenai identitas pasien, riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, dan persiapan pasien sebelum operasi. Juga terdapat laporan proses operasi yang mencakup persiapan ruang operasi, alat, dan tindakan yang dilakukan selama operasi.
Dokumen tersebut merupakan laporan pengkajian klien sebelum operasi amputasi kaki. Terdapat informasi mengenai identitas pasien, riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, dan persiapan pasien sebelum operasi. Juga terdapat laporan proses operasi yang mencakup persiapan ruang operasi, alat, dan tindakan yang dilakukan selama operasi.
Dokumen tersebut merupakan laporan pengkajian klien sebelum operasi amputasi kaki. Terdapat informasi mengenai identitas pasien, riwayat penyakit, hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, dan persiapan pasien sebelum operasi. Juga terdapat laporan proses operasi yang mencakup persiapan ruang operasi, alat, dan tindakan yang dilakukan selama operasi.
Nama mahasiswa : Lina Anisa N NIM : 13/359164/KU/16487 Tanggal praktek : 26 September 2014 Nama Klien : Tn. SHS RM : 01.69.73.18 Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 78 tahun Alamat : Banjarsari RT 021/006 Bumiharjo Diagnosa medis : Buerger disease post amputasi digiti pedis sinistra I, II, IV probs gangren digiti pedis III Tindakan : Amputasi below knee
a. DI RUANG PERSIAPAN OPERASI: (TAHAP PRE OPERASI) DATA FOKUS Keluhan utama saat masuk RS: Kaki menghitam, nyeri (+), demam (-) dan sulit digerakkan. RPS: 1MSRS os merasakan kaki kembali kebas, nyeri yang hilang timbul tetapi frekuensi nyeri bertambah, bau tidak sedap tanpa ada demam. 1BSMRS os telah menjalani amputasi digiti pedis I, II, IV. RPD: Tidak ada riwayat DM maupun hipertensi. Data subyektif: Os menyatakan nyeri hilang timbul pada kaki kiri dengan rasa tebal/kebas. Os menyatakan kesiapan menjalani amputasi pada kaki kiri dengan alasan keengganan merasakan nyeri berkepanjangan. Data obyektif: TD: 130/70 mmHg; N: 80x/m; R:20 x/m, S: 36,8 0 C Mulut : Mulut tampak bersih, tidak ada stomatitis, tidak ada halitosis, tidak ada luka pada area mulut. Dada a. Jantung : Inspeksi : ictus cordis tidak tampak Palpasi: ictus cordis tidak teraba Perkusi : pekak Auskultasi : bunyi jantung murni S1S2 b. Paru : Inspeksi: dada simetris, tidak ada ketertinggalan gerak, tidak ada penggunaan otor bantu pernapasan. Palpasi : vocal fremitus jelas kanan dan kiri, tidak ada massa Perkusi : sonor kanan dan kiri Auskultasi: vesikuler kanan dan kiri Abdomen : Inspeksi : dinding abdomen sejajar dengan dinding dada, tidak ada asites Auskultasi: peristaltik usus 20x/menit Palpasi: Perkusi : timpani Ekstremitas : kekuatan otot gerakan edema
5 5 B B - -
5 5 B B - -
Hasil rongent thorax : tidak dilakukan Hasil laboratorium : Hb: 11,1 mg/dL AL: 12,03 AT: 56,9 Hmt: 34,1 Alb: 3,25 SGOT: 37 SGPT: 31 BUN: 8,9 Cr: 0,71 Na: 139 K: 4,4 Cl: 100 PPT: 16,4 APTT: 35,2
Verifikasi ceklist preoperasi a. Dilakukan pengecekan identitas klien dengan gelang nama, gelang nama telah terpasang b. Telah dilakukan pemberian informasi mengenai tindakan operasi yang akan dilakukan c. Telah dilengkapi lembar inform consent , dokumen persetujuan tindakan operasi dan tindakan anestesi telah ditandatangani baik dari keluarga klien, saksi, dan dokter yang bertanggung jawab. d. Telah dilengkapi pengecekan laboratorium e. Telah diberikan medikasi preoperasi antibiotik ceftazidim 1 gr/iv f. Telah dikonfirmasi sedia darah PRC 1 kolf g. Klien dalam keadaan NPO (puasa).
Persiapan saat di ruang penerimaan klien : a. Saat klien datang, dokumen yang dibawa dicek kelengkapannya oleh perawat penerima klien di ruang OK IGD. b. Klien telah menggunakan baju operasi. c. Klien dipasang penutup kepala untuk operasi. d. Klien dipindah ke ruang 1 OK IGD.
ANALISA DATA
No. Data Masalah Etiologi 1. DS: (Hasil pengkajian nyeri pukul 10.20) O: sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit P: gerakan Q: kebas, panas dan seperti ditusuk-tusuk R: kaki kiri S: VAS 6 T: hilang timbul, intensitas nyeri bertambah
DO: - Klien tampak melindungi bagian yang nyeri. - Klien menunjukkan ekspresi nyeri nonverbal (wajah menyeringai) - Dx medis pra bedah: Buerger disease post amputasi digiti pedis 1, 2 dan 4. - TTV TD: RR: N:
Nyeri Akut
Agen injuri biologis (proses penyakit) RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Dx Kep. Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Nyeri Akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 jam (preoperasi) diharapkan klien mampu untuk mengalami perbaikan dalam Pain Level yang ditunjukkan dalam indikator dan skala sebagai berikut: No Indikator Awal Target 1. Melaporkan nyeri 2 3 2. Ekspresi nyeri pada wajah 2 3 3. RR 4 4 4. TD 4 4
Keterangan: 1: severe 2: substantial 3: moderate 4: mild 5: none Pain Management Aktifitas: a. Melakukan pengkajian nyeri komprehensif b. Monitoring respon nonverbal klien terkait ketidaknyamanan c. Menjelaskan penatalaksanaan nyeri yang meliputi farmakologi maupun nonfarmakologi. d. Administrasi obat analgesik (kolaborasi) e. Mengkaji respon nyeri setelah dilakukannya pemberian analgesik f. Monitoring dampak nyeri terhadap kualitas hidup klien g. Memberikan informasi mengemai penyebab nyeri, faktor yang dapat mencetuskan dan sifat nyeri yang subjektif h. Motivasi klien untuk meningkatkan istirahat dan tidur untuk mengurangi nyeri yang dirasakan. Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1 jam (preoperasi) maka diharapkan klien mampu untuk mengalami perbaikan dalam Pain Control yang ditunjukkan dalam indikator dan skala sebagai berikut: No Indikator Awal Target 1. Penggunaan teknik non analgesik dalam mengurangi nyeri 2 3 2. Melaporkan nyeri terkontrol 2 3
Keterangan: 1: never demonstrated 2: rarely demonstrated 3: sometimes demonstrated 4: often demonstrated 5:always demonstrated
CATATAN PERKEMBANGAN Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Jumat, 26 September 2014
10.20-10.45
a. Melakukan pengkajian nyeri komprehensif b. Melakukan pengukuran tanda-tanda vital c. Monitoring respon nonverbal klien terkait ketidaknyamanan d. Menjelaskan penatalaksanaan nyeri nonfarmakologi yang dapat dilakukan.
S: - Klien menyatakan teknik nafas dalam dapat ia lakukan dan mengurangi nyeri - Pukul 10.50 O: sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit P: gerakan Q: kebas, panas dan seperti ditusuk-tusuk R: kaki kiri S: VAS 3 T: hilang timbul, menyatakan intensitas berkurang
O: TTV pukul 10.50 TD: N: RR: S: - Klien kooperatif saat dilakukan edukasi manajemen nyeri nonfarmakologi - Klien mampu mempraktekkan teknik manajemen nyeri yang diajarkan -Klien tampak lebih tenang dan reguler melakukan nafas dalam.
Pain Control No Indikator Awal Target Capaian 1. Penggunaan teknik non analgesik dalam mengurangi nyeri 2 3 3 2. Melaporkan nyeri terkontrol 2 3 3
Kesimpulan:masalah teratasi seluruhnya
P: Monitoring nyeri hingga masuk ruang operasi. DI RUANG OPERASI: (TAHAP INTRA OPERASI) Laporan intra operasi: Persiapan: a Klien : Dilakukan sign in yang meliputi konfirmasi klien (gelang klien, lokasi operasi, prosedur, informed consent operasi, informed consent anastesi), lokasi operasi sudah diberi tanda, klien tidak memiliki riwayat alergi, klien tidak memiliki resiko kesulitas bernafas atau penggunaan alat bantu, klien beresiko mengalami perdarahan > 500 ml sehingga sudah disiapkan transfusi bila perlu. Klien mendapatkan satu akses intravena tidak ada rencana pemberian terapi cairan khusus. Sebelum dilakukan insisi (time out) dilakukan konfirmasi terkait pemberian antibiotik profilaksis sebelumnya yaitu ceftazidim 1 gr/iv pada pukul 09.00 WIB 1. Klien diposisikan supine 2. Klien dilakukan general anestesi ASA V E 3. Dalam stadium anestesi dilakukan aseptik dan antiseptik medan operasi menggunakan alkohol 70% kemudian povidon iodin 10% 4. Dilakukan drapping pada pedis sinistra 5. Memasang kabel couter dan suction.
a. Ruang : Ruang OK IGD Ruang OK IGD yang dipakai ialah ruang OK 1 b. Alat yang disiapkan 1 set box instrumen complicata, terdiri atas: Duk klem 4 Scalpel mes 2 Pinset anatomi 2 Pinset sirurgis 2 Gunting jaringan 1 Gunting benang 1 Gunting kawat 1 Nalfoeder 2 Kocker 6 Pean vaskuler 7 Pean lurus 8 Roohag pendek/panjang 9 Hag kulit 4 Langen back 2 Skalpel 1 Knoble tang 1 Tatah 1 Bengkok 2 Kikir 1 Raspa 1
- Duk steril/drapper untuk menutup tubuh klien saat dilakukan operasi - Jas operasi - Handle couter - Handle suction - Desinfektan
Alat tidak steril : - Tempat sampah - Lampu operasi - Monitor hemodinamik - Meja operasi - Perlak - Meja anestesi - Mesin couter - Mesin suction - Tempat sampah benda tajam - Tempat linen Bahan medis habis pakai : urine bag jumlah: 3 Topi operasi jumlah: 4 Masker jumlah: 4 Sarung tangan steril jumlah: 5 pasang Alkohol jumlah: 1 botol povidone iodine jumlah: 1 botol NaCl 0,9% 500 ml jumlah: 4 Benang Dafilon 3/0 jumlah: 4 safil 2/0 jumlah: 4 safil 3/0 jumlah: 4 silkam 3/0 jumlah: 4 silkam 2/0 jumlah: 4 Catgut jumlah: 3 Catgut chromic jumlah: 3 Kasa steril jumlah: 10 pack Kassa gulung jumlah: 4 pack Mess jumlah: 2 buah Spongestan jumlah: 2 buah hipafix jumlah: 2 kotak sufratul jumlah: 2 buah
c. Perawat : 1. Alat alat sudah disiapkan 2. Klien sudah terpasang infus, DC 3. Klien dipindahkan dari brancard ke meja operasi. 4. Dipasang negatif plate pada kaki kanan. 5. Klien dipasang monitor. TD : 126/80mmHg; N: 120x/mnt ;RR : 28 x/mnt. 6. Klien diposisikan supine. 7. Perawat instrumen (mahasiswi) dan operator mencuci tangan/scrubbing, gowning, gloving.
Prosedur Operasi a. Klien diposisikan supine dalam stadium anastesi b. Dilakukan prosedur aseptik antiseptik dan mempersempit medan operasi dengan duk steril c. Dibuat irisan dengan d. Irisan sesuai desain, perdalam lapis demi lapis
Laporan Operasi a. Operasi dilakukan pada pukul : 10.00 WIB b. Nama Operasi : amputatum below knee c. Diagnosa Pra bedah :buerger disease post amputasi digiti pedis sinistra 1, 2 dan 4 d. Diagnosa Pasca bedah : post amputatum below knee e. Jumlah perdarahan : 300 cc. ANALISA DATA No. Data Masalah Etiologi 1. DS: - Klien menyatakan kaki sudah tidak terasa lagi ketika diberikan rangsangan. - Nyeri tidak dirasakan
DO: - Gangguan sensori persepsi berhubungan dengan anastesi - Imobilisasi selama prosedur operasi
Risiko Cidera akibat Posisi Perioperatif
Gangguan sensori persepsi berhubungan dengan anastesi
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Dx Kep. Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Risiko Cidera akibat Posisi Perioperatif
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24 jam (intraoperatif) diharapkan klien mampu untuk mengalami perbaikan dalam : a. Pre Procedure Readiness yang ditunjukkan dalam indikator dan skala sebagai berikut: No Indikator Awal Target 1. Inform consent telah lengkap 5 5 2. Sudah terdapat marking site 5 5 3. Verifikasi ceklis preoperasi sudah lengkap 5 5 4. Identifikasi reaksi terhadap pengalaman anastesi sebelumnya 5 5
a. Surgical Precautions Aktivitas: 1. Memverifikasi fungsi alat yang akan digunakan. 2. Memverifikasi informed consent untuk pembedahan dan prosedur yang lain. 3. Memverifikasi lokasi pembedahan. 4. Memverifikasi identitas klien dan gelang klien. 5. Menghitung kassa, benda tajam, instrumen sebelum, selama, dan setelah operasi. 6. Menyediakan electrosurgical unit, ground pad, dan elektrode.
b. Positioning : intraoperative Aktivitas : 1. Mengunci roda bed operasi. 2. Melakukan koordinasi saat transfer dan posisikan klien yang sedang dalam pengaruh anestesi. 4. Memposisikan sesuai posisi operasi (supine). Keterangan: 1: not adequate 2: slightly adequate 3: moderate adequate 4: substantial adequate 5: totally adequate b. Risk Control Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama durante operasi, klien menunjukkan indikator : Indikator Awal Target 1. Monitor faktor risiko lingkungan 5 5 2. Monitor faktor risiko perilaku personal 5 5 3. Mengembangkan strategi efektif untuk kontrol risiko 5 5 1: never demonstrated 2: rarely demonstrated 3: sometimes demonstrated 4: often demonstrated 5. Monitoring posisi klien saat intraoperatif. 6. Mendokumentasikan posisi dan alat yang digunakan.
c. I nfection control : intraoperative Aktivitas : 1. Memverifikasi pemberian antibiotik profilaksis yang telah diberikan. 2. Menggunakan universal precaution. 3. Memverifikasi integritas dari alat alat steril. 4. Membuka alat steril dengan teknik aseptik. 5. Scrubbing, gowning, dan gloving sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. 6. Membantu drapping / menutup dengan kain steril dan meminimalkan tekanan pada body prominence. 7. Menginspeksi kulit dan jaringan sekitar area operasi. 8. Melakukan dressing pada area operasi. 9. Melepas kain steril setelah selesai tindakan. 10.Membersihkan dan sterilisasi instrumen yang telah digunakan.
5:always demonstrated c. Blood Loss Severity yang ditunjukkan dalam indikator dan skala sebagai berikut: No Indikator Awal Target 1. Visible blood loss 3 4 2. Pucat pada kulit dan membrane mukosa 4 4 3. Penurunan tekanan darah sistol 3 4 4. Penurunan tekanan darah diastol 3 4 5 Peningkatan nadi 3 4 6 Perdarahan post pembedahan 3 4 Keterangan: 1: severe 2: substantial 3: moderate 4: mild 5: none d. Surgical Assistance Aktivitas : 1. Menentukan alat, instrumen, dan bahan yang digunakan. 2. Mengatur alat, instrumen operasi, dan bahan untuk operasi. 3. Mengecek instrumen dan susun sesuai order penggunaan. 4. Memposisikan meja instrumen dekat dengan bed/meja operasi. 5. Membersihkan alat secara periodik untuk menghilangkan darah dan lemak.
e. Bleeding reduction: wound Aktivitas: 1. Monitoring jumlah perdarahan 2. Penggunaan clamp untuk meminimalkan perdarahan 3. Monitoring tanda-tanda vital
CATATAN PERKEMBANGAN Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Jumat, 27 September 2014 11.00-11.10
1. Memverifikasi fungsi alat yang akan digunakan. 2. Memverifikasi informed consent untuk pembedahan dan prosedur yang lain. 3. Memverifikasi lokasi pembedahan. 4. Memverifikasi identitas klien dan gelang klien. 5. Menghitung kassa, benda tajam, instrumen sebelum, selama, dan setelah operasi. 6. Menyediakan electrosurgical unit, ground pad, dan elektrode. 7. Memverifikasi pemberian antibiotik profilaksis yang telah diberikan. 8. Menggunakan universal precaution 9. Memverifikasi integritas dari alat alat steril. S: - Klien menyatakan kaki tidak terasa
O: - - Set complicata tersedia lengkap - - electrosurgical unit, ground pad, dan electrode berfungsi baik - - Ceklist verifikasi preop sudah lengkap - - Jumlah kassa yang digunakan 60 kassa - -Teknik steril dapat dipertahankan selama operasi - -Klien tidak ada keluhan selama prosedur operasi berlangsung - -Jumlah perdarahan 300 cc - -Trend TTV selama operasi - TD: 110/70 mmHg - N: 80 x/menit - RR: 18 x/menit - -Jumlah instrumen post tindakan pembedahan telah sesuai dengan jumlah awal
11.30-13.40
10. Membuka alat steril dengan teknik aseptik. 11. Scrubbing, gowning, dan gloving sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. 12. Mengunci roda bed operasi. 13. Memposisikan sesuai posisi operasi (supine).
14. Monitoring posisi klien saat intraoperatif. 15. Membantu drapping / menutup dengan kain steril dan meminimalkan tekanan pada body prominence. 16. Menginspeksi kulit dan jaringan sekitar area operasi. 17. Menentukan alat, instrumen, dan bahan yang digunakan. 18. Mengatur alat, instrumen operasi, dan bahan untuk operasi. 19. Mengecek instrumen dan susun sesuai order penggunaan.
- A: - Pre Procedure Readiness No Indikator Awal Target Capaian 1. Inform consent telah lengkap 5 5 5 2. Sudah terdapat marking site 5 5 5 3. Verifikasi ceklis preoperasi sudah lengkap 5 5 5 4. Identifikasi reaksi terhadap pengalaman anastesi sebelumnya 5 5 5
13.40-14.00
20. Memposisikan meja instrumen dekat dengan bed/meja operasi. 21. Memantau perdarahan dan tanda-tanda vital 22. Membersihkan alat secara periodik untuk menghilangkan darah dan lemak. 23. Melakukan dressing pada area operasi.
24. Melakukan dressing pada area operasi. 25. Melepas kain steril setelah selesai tindakan. 26. Membersihkan dan pengepakan untuk proses sterilisasi instrumen yang telah digunakan. Risk Control Indikator Awal Target Capaian 1. Monitor faktor risiko lingkungan 5 5 5
2. Monitor faktor risiko perilaku personal 5 5 5 3. Mengembangkan strategi efektif untuk kontrol risiko 5 5 5
3. Blood Loss Severity No Indikator Awal Target Capaian 1. Visible blood loss 3 4 4 2. Pucat pada kulit dan membrane mukosa 4 4 4 3. Penurunan tekanan darah sistol 3 4 4 4. Penurunan tekanan darah diastol 3 4 4 5 Peningkatan nadi 3 4 4 6 Perdarahan post pembedahan 3 4 4
Kesimpulan: Masalah teratasi seluruhnya P: Mengelola asuhan post operasi a. TAHAP POST OPERASI Pengkajian - Saat dipindahkan ke ruang recovery klien sadar penuh, pengaruh RA masih dirasakan, terpasang infus RL 20 tpm. - Tanda vital: TD 120/80 mmHg N 84 x/menit RR 24 x/menit SO 2 100% Instruksi Post Operasi 1. Monitor KU, VS, dan urin output 2. Diet bertahap 3. IVFD RL 1800 cc/24 jam 4. Terapi injeksi = Ceftazidime 1 gr/12 jam (iv) Ketorolac 30 mg/8 jam (iv) Ranitidin 1A/12 jam (iv) 5. Bed rest dalam 24 jam ANALISA DATA No. Data Masalah Etiologi 1. DS: - DO: - Post op amputasi below knee - Terpasang balutan pada kaki kiri, kondisi: bersih , tidak ada rembesan - Terpasang iv line RL 20 tpm di tangan kiri
Risiko Infeksi
Prosedur invasif
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Dx Kep. Tujuan (NOC) Intervensi (NIC) Risiko infeksi Risk control: infectious process Setelah mendapatkan intervensi keperawatan selama 1x24 jam, diharapkan klien menunjukkan perilaku kontrol risiko infeksi dengan kriteria hasil: No Indikator Awal Target 1 Mengidentifikasi tanda gejala infeksi 1 4 2 Menjaga kebersihan lingkungan 2 5 3 Mempraktikkan strategi kontrol infeksi 2 5 Keterangan: 1= never demonstrated; 2= rarely demonstrated; 3= substantially demonstrated; 4=often demonstrated; 5= consistently demonstrated.
I nfection Protection Aktivitas keperawatan: 1. Menjelaskan pada klien dan keluarga mengenai kondisi risiko infeksi yang dialami 2. Memotivasi klien meningkatkan intake nutrisi 3. Memotivasi klien meningkatkan intake cairan 4. Memotivasi klien beristirahat 5. Memotivasi klien meminum antibiotik sesuai program (jika per oral) 6. Mengajarkan kepada klien dan keluarga tentang tanda gejala infeksi sistemik maupun lokal. 7. Mengajari cuci tangan 8. Mengobservasi perilaku keluarga dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar klien
CATATAN PERKEMBANGAN Hari/Tanggal/Jam Implementasi Evaluasi Jumat, 28 September 2014
14.20-14.35
1. Menjelaskan pada klien dan keluarga mengenai kondisi risiko infeksi yang dialami 2. Memotivasi klien meningkatkan intake nutrisi 3. Memotivasi klien meningkatkan intake cairan 4. Memotivasi klien beristirahat 5. Memotivasi klien meminum antibiotik sesuai program (jika per oral) 6. Mengajarkan kepada klien dan keluarga tentang tanda gejala infeksi sistemik maupun lokal. 7. Mengajari cuci tangan 8. Mengobservasi perilaku keluarga dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar klien
S: - Klien menyatakan memahami edukasi yang diberikan meliputi mengapa ia berisiko dan bagaimana pencegahannya. - Keluarga menyatakan memahami edukasi yang diberikan O: - Terpasang balutan pada kaki kiri post amputasi below knee a.i buerger syndrome dengan kondisi bersih, terpasang rapat, tidak ada rembesan darah A: Risk control: infectious process No Indikator Awal Target Capaian 1 Mengidentifikasi tanda gejala infeksi 1 4 4 2 Menjaga kebersihan lingkungan 2 5 4 3 Mempraktikkan strategi kontrol infeksi 3 5 4
Kesimpulan:masalah teratasi sebagian P: -Monitoring perilaku klien dan keluarga dalam pencegahan infeksi -Mengelola terapi antibiotik (kolaborasi)