Anda di halaman 1dari 6

LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN TEMATIK

A. Kajian Teori Teori yang dikaji pada penelitian implementasi pembelajaran tematik pada Sekolah Dasar
Negeri di Gugus III Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa ogyakarta adalah pengertian
pembelajaran! pembelajaran tematik! dan implementasi pembelajaran tematik. Teori yang dikaji dijelaskan
berkaitan dengan penjelasan pembelajaran diperoleh manusia sampai dengan adanya implementasi dari
pembelajaran yang berkaitan dengan tema. "enjelasan lebih lanjut mengenai implementasi pembelajaran
tematik pada Sekolah Dasar Negeri di Gugus III Kecamatan Kalasan dibahas pada bagian pembahasan di
#A# I$. %al tersebut dilakukan karena hasil penelitian ini dibahas dengan re&erensi yang berhubungan
dengan pembelajaran tematik. '. "engertian pembelajaran Dalam Kamus #esar #ahasa Indonesia!
pembelajaran adalah proses! cara! perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Schunk ()*')+
), berpendapat bahwa learning in-ol-es ac.uiring and modi&ying knowledge! skills! strategies! belie&s!
attitudes! and beha-iors. "eople learn cogniti-e! linguistic! motor! and social skills! and these can take many
&orms. "embelajaran melibatkan pemerolehan dan pemodi&ikasian pengetahuan! ketrampilan/ketrampilan!
strategi/strategi! kepercayaan/kepercayaan! sikap/sikap! dan perilaku. Setiap orang mempelajari
ketrampilan/ketrampilan kogniti&! linguistik! motorik! dan sosial serta hal/hal tersebut dapat mengambil
berbagai bentuk pembelajaran. Sla-in ()**0+ '12, berpendapat! 34earning in-ol-es the ac.uisition o& abilities
that are not innate. 4earning depends on e5perience! including &eedback &rom the en-ironment.6
"embelajaran meliputi upaya memperoleh kemampuan yang bukan merupakan bawaan sejak lahir.
"embelajaran bergantung pada pengalaman! termasuk umpan balik dari lingkungan. "embelajaran
dilakukan dengan usaha secara sadar dan terencana untuk memperoleh in&ormasi! keterampilan! dan
konsep tertentu yang akan berman&aat dalam kehidupan sehari/hari! dan bukan bawaan lahir. Dalam bidang
pendidikan! pembelajaran dapat diartikan seperti yang dikemukakan S-inicki ()**2, yaitu+ 34earning is the
interaction between what students know! the new in&ormation they encounter! and the acti-ities they engage
in as they learn. Students construct their own understanding through e5perience! interactions with content
and others! and re&lection.6 "embelajaran tersebut dapat diartikan sebagai interaksi antara apa yang
diketahui para siswa! keterangan baru yang dihadapi! dan akti-itas dimana mereka terlibat saat
pembelajaran. "ara siswa membangun pemahaman mereka sendiri melalui pengalaman! interaksi dengan
kandungan pembelajaran! dan re&leksinya. 7ayer dalam Ambrose! et.al ()*'*+ 8, menyatakan 3...learning as
a process that leads to change! which occurs as a result o& e5perience and increases the potential &or
impro-ed per&ormance and &uture learning.6 "embelajaran merupakan suatu proses yang mengarah pada
perubahan! yang terjadi sebagai akibat dari pengalaman dan meningkatkan potensi untuk meningkatkan
kinerja dan pembelajaran pada masa depan. "embelajaran merupakan suatu proses! bukan produk. Namun!
karena proses ini terjadi di dalam pikiran! kita hanya dapat menyimpulkan bahwa telah terjadi produk atau
pertunjukan dari siswa. "embelajaran yang dikutip dari #rooks! 9. : #rooks! 7. ()*'),. memiliki pengertian
yaitu+ 34earning is an acti-e process o& creating meaning &rom di&&erent e5periences. In other words! students
will learn best by by trying to make sense o& something on their own with the teacher as a guide to help them
along the way.6 "embelajaran tersebut dapat diartikan sebagai suatu proses akti& dari pengertian daya cipta
yang berasal dari pengalaman/pengalaman yang berbeda. Dengan kata lain! para siswa akan belajar terbaik
dengan mencoba melogika dari kemampuan mereka dengan bantuan guru sebagai pembimbing untuk
membantu dalam proses pembelajaran. "embelajaran yang dijelaskan dalam "eraturan 7enteri "endidikan
Nasional No. ;' Tahun )**< tentang standar proses adalah 3proses interaksi peserta didik dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar6. =ndang/undang Nomor )* Tahun )**8 tentang Sisdiknas
menggariskan 3pembelajaran sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar6. "roses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar harus interakti&!
inspirati&! menyenangkan! menantang! dan memoti-asi peserta didik untuk berpartisipasi akti&! serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa! kreati-itas! dan kemandirian sesuai dengan bakat! minat dan
perkembangan &isik serta psikologis peserta didik. "embelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar. Interaksi peserta didik dengan lingkungan
belajar dirancang untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran berupa sejumlah kemampuan
bermakna dalam aspek pengetahuan! sikap dan ketrampilan yang dimiliki peserta didik sebagai hasil belajar!
atau setelah menyelesaikan pengalaman belajarnya. Sejumlah kemampuan bermakna yang diperoleh
peserta didik sebagai hasil belajar disebut juga perubahan tingkah laku baru! sebagai akibat adanya proses
pembelajaran. "ogue dan Kimo ()**0, dalam jurnal yang di tulis oleh Ahmad S.N.! Am>ah ?ad>iah! :
@ahimi A.A. ()**2+ ')B, menyatakan pembelajaran yang berkualitas adalah hasil dari pada hubungan
komunikasi antara guru dengan pelajar serta kredibilitas seorang guru. %al ini menunjukkan pentingnya
mencitakan komunikasi yang berimbang antara siswa dan guru serta siswa dengan siswa sehingga
terbangun lingkungan pembelajaran yang e&ekti& dan berhasil serta berguna. 7enurut Killen ()**2+ ;/1,!
pembelajaran yang baik dan berkualitas yang dilakukan guru akan membuat siswa memiliki beberapa
kemampuan! yaitu+ menggunakan pengetahuannya untuk mengatasi beragam permasalahan yang
dihadapinyaC mengkomunikasikan pengetahuannya dengan orang lainC menghubungkan satu pengetahuan
yang telah diperolehnya dengan pengetahuan lainnya yang baruC menemukan pengetahuan baru bagi diri
mereka sendiriC dan memoti-asi siswa untuk terus belajar sepanjang hidupnya. "embelajaran dapat diartikan
sebagai kegiatan yang sistematik dan terarah yang dilakukan oleh guru kepada siswa untuk mencapai
pembelajaran yang diharapkan. "embelajaran memegang peranan penting dalam menghasilkan kualitas
lulusan pendidikan. Terdapat banyak aspek yang turut mempengaruhi proses pembelajaran! yaitu+ ',
pengajar yang pro&esional! ), penggunaan strategiD pendekatanD metode mengajar yang menarik dan
ber-ariasi! 8, perilaku belajar siswa yang positi&! ;, kondisi dan suasana belajar yang kondusi&! 1, dan
penggunaan media pembelajaran yang tepat untuk mendukung proses belajar itu sendiri. ). "embelajaran
tematik Dalam "eraturan 7enteri "endidikan Nasional No. )) tahun )**0 tentang Standar Isi disebutkan
pada bagian struktur kurikulum SDD7I bahwa pembelajaran pada kelas I sampai kelas III dilaksanakan
melalui pendekatan tematik! sedangkan pada kelas I$ sampai kelas $I dilaksanakan melalui pendekatan
mata pelajaran. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehinggga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada siswa. (Depdiknas! )**0+ 1,. Dalam mempertimbangkan tema dibutuhkan guru yang
selekti& sebagaimana diutarakan Ehite ('221+ '0', sebagai berikut+ 3Thematic instruction! on the other hand!
allows &or understanding through depth o& co-erage. It &orces the teacher and student to identi&y &undamental
ideas within a subject. This can only be done i& teachers selecti-ely and judiciously abandon less important
content in &a-or o& more important ideas.6 "emahaman yang mendalam tentang pembelajaran tematik harus
dikuasai seorang pendidik atau guru. Dari pemahaman itu didapatkan suatu proses mengajar dengan
kemampuan guru untuk mengidenti&ikasi ide/ide &undamental untuk dituangkan dalam materi pembelajaran.
%al tersebut dilakukan guru dengan memilih dan meninggalkan dengan sengaja kandungan atau isi dalam
pembelajaran yang dipikirkan kurang penting yang menunjang ide/ide untuk mengajarkan tema. "emaduan
materi pembelajaran atau pokok pembahasan untuk menemukan tema menurut ?ogarty ('22'+ 'B1, yaitu+
3Eebbed curricula commonly use the thematic approach to integrate subject matter. #road themes such as
change! cultures! disco-ery! en-iroments! interaction! in-ention! power! systems! time! and work pro-ide a
greater opportunity &or teachers o& -arious disciplines to &ind common topic! concepts! and skills.6 Dalam
model web biasanya menggunakan pendekatan tematik untuk memadukan pokok pembahasan atau materi
pelajaran. Tema besar seperti perubahan! budaya! penemuan! lingkungan! interaksi! kekuatan! sistem!
waktu dan pekerjaan menyediakan peluang besar bagi guru dari berbagai disiplin ilmu untuk menemukan
topik! konsep dan ketrampilan yang diharapkan. Tema yang memiliki pengertian yang luas semisal tema
lingkungan akan memudahkan guru menyampaikan pokok pembahasan. Dari tema lingkungan tersebut
maka guru dapat membahasnya menjadi lingkungan sekolah! lingkungan keluarga! dan sebagainya. Dengan
pembelajaran tematik! pendidik dapat menyampaikan tema dari berbagai materi mata pelajaran tanpa harus
memalingkan konsentrasi peserta didik dalam situasi yang berbeda. "embelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik adalah pembelajaran terpadu model webbed. "embelajaran tematik
merupakan bagian dari pembelajaran terpadu yang menggunakan tema sebagai judul pembelajaran pada
hari itu juga. Dalam pembahasannya! tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Tema bisa ditetapkan
dengan negosiasi antar guru dan siswa! tetapi dapat pula dengan cara diskusi sesama guru. Setelah tema
tersebut disepakati! dikembangkan sub/sub temanya dengan memperhatikan kaitannya dengan bidang/
bidang studi. Kysilka ('22B+ '22, menjelaskan penggunaan tema dari berbagai mata pelajaran sebagai
berikut. 3Disciplines use the themes to teach speci&ic concept! topics! and ideas within the disciplines. ?or
e5ample! the teacher may select ethics as theme. Fach teacher! then within hisDher own discipline will
address ethics as it is appropriate to the subject matter. This mean discussing plagiarism in Fnglish class as
student prepare research paper! analy>ing decisions made by politicians in a political science class!
establishing rules o& proper sportmanslike beha-ior in physical education class...6 Dalam penjelasan
tersebut! tema dipilih sesuai konsep! topik! dan ide yang dimengerti dan dipahami oleh guru. Tema yang
dipilih dibahasakan sesuai materi pelajaran atau pokok pembahasan. Guru dapat menggunakan tema yang
sama dalam pokok pembahasan yang terdapat di berbagai mata pelajaran. Tema etika dapat digunakan
dalam pelajaran olahraga! seni rupa! bahasa inggris! matematika! agama! dan lain/lain. "embelajaran
tematik dilaksanakan dengan menyesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik! sehingga
peserta didik akan merasa bahwa pelajaran di sekolah merupakan bagian dari kehidupannya sehari/hari.
7enurut Gaughan ()**8+ 'B,! 3Thematic teaching is one means o& helping students achie-ement such &ocus
and! at the same time! &ind their way toward writing topics that typically do engage them.6 "embelajaran
tematik adalah salah satu pembelajaran yang diartikan dapat membantu para pencapaian siswa seperti
dalam mem&okuskan sesuatu dan di saat yang sama mereka menemukan cara untuk menulis topik/topik
yang biasanya melibatkan mereka untuk berperan serta. "embelajaran tematik menggunakan tema untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran tematik ini! siswa akan memahami topik/topik yang
dipelajari melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan topik/topik lain yang sudah mereka
pahami. "embelajaran tematik memiliki ciri/ciri (Depdiknas! )**0+ 0,! yaitu+ a. #erpusat pada siswa. b.
7emberikan pengalaman langsung kepada siswa. c. "emisahan mata pelajaran tidak begitu jelas. d.
7enyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. e. #ersi&at &leksibel. &.
7enggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. 7aksud dari berpusat pada siswa adalah
bahwa proses pembelajaran yang dilakukan harus menempatkan siswa sebagai pusat akti-itas atau subyek
belajarC sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai &asilitator. 7aksud dari memberikan pengalaman
langsung kepada siswa adalah bahwa dengan pemberian pengalaman langsung maka siswa dihadapkan
pada suatu yang nyata (konkret, sebagai dasar untuk memahami hal/hal yang abstrak. 7aksud dari
pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas adalah bahwa mengingat tema yang dikaji dari berbagai mata
pelajaran dan saling keterkaitan maka batas mata pelajaran menjadi tidak begitu jelas. ?okus pembelajaran
diarahkan kepada pembahasan tema/tema yang paling dekat berkaitan dengan lingkungan siswa. 7aksud
dari menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran adalah bahwa siswa
mampu memahami konsep/konsep tersebut secara utuh. %al ini diperlukan untuk membantu siswa
memecahkan masalah/masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari/hari. 7aksud dari bersi&at &leksibel
adalah bahwa pembelajaran tematik bersi&at &leksibel dimana guru dapat mengaitkan bahan ajar dari satu
mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya! bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa dan
lingkungan dimana sekolah dan siswa berada. 7aksud dari menggunakan prinsip belajar sambil bermain
dan menyenangkan adalah mengadopsi prinsip belajar "AIKF7. "rinsip belajar "AIKF7 yaitu pembelajaran
akti&! ino-ati&! kreati&! e&ekti&! dan menyenangkan. "rinsip belajar tersebut bisa juga dikatakan pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa dimana siswa secara akti& berpartisipasi dalam kegiatan
pembelajaran. A student/centered learning approach promises to pro-ide local students with new skills
re.uired by the labor market like independence! creati-eness! acti-eness and cooperati-eness (Thanh/
"ham! )*'*+ )),. "endekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa ini akan menghasilkan siswa yang
memiliki ketrampilan/ ketrampilan baru dimana siswa menjadi lebih mandiri! kreati&! akti&! dan kooperati&.
"endekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurut 9ones ()**<+ ), dapat dijelaskan sebagai
berikut+ 3A student/centered classroom isnGt a place where the students decide what they want to learn and
what they want to do. ItGs a place where teacher consider the needs o& the students! as a group and as
indi-iduals! and encourage them to participate in the learning process all the time.6 Dalam pengertian
tersebut dijelaskan bahwa ruang kelas dimana pendekatan berpusat pada siswa bukan tempat siswa untuk
memutuskan kemauannya dalam belajar sekehendaknya. Guru sangat berperan dalam mempertimbangkan
kebutuhan yang diperlukan para siswa untuk berpartisipasi sebagai indi-idu atau berkelompok dalam
pembelajaran. "embelajaran tematik bila diterapkan dengan baik akan menimbulkan kerjasama yang
menguntungkan antara pendidikD guru dengan peserta didikD siswa. Keuntungan dari pembelajaran tematik
untuk guru adalah sebagai berikut (7einbach! @othlein! : ?redericks! '221+ 1,+ a. Tersedianya waktu yang
memadai untuk mewujudkan tujuan pembelajaran. b. Koneksi antara subyek! topik! dan tema dapat
dikembangkan secara logis. c. "embelajaran dapat didemonstrasikan sebagai kegiatan yang berkelanjutan.
d. Guru dapat menugaskan para siswa dalam kemandirian mereka untuk belajar secara indi-idu. e. Guru
secara bebas dapat menolong para siswa dalam situasi yang dihadapi sesuai petunjuk dari kurikulum.
7enurut 4oughran! ()**1+ ''8,! 3Thematic teaching is about students acti-ely constructing their own
knowledge.6 "embelajaran tematik adalah tentang para siswa yang membangun pengetahuan mereka
sendiri secara akti&. Dengan adanya keakti&an tersebut maka siswa dapat mengambil keuntungan dari
proses pembelajaran yang telah dialami. Keuntungan dari pembelajaran tematik untuk siswa adalah sebagai
berikut (7einbach! @othlein! : ?redericks! '221+ 0,+ a. Siswa dapat mem&okuskan pada proses
pembelajaran. b. Siswa dapat mengembangkan hubungan antara ide dan konsep. c. Siswa terdorong untuk
mengambil resiko dalam berusaha. d. Siswa dapat membangun pengetahuan yang baru dalam lingkungan
yang dihadapi. e. Siswa berpeluang mengin-estigasi topik melalui pendekatan re&leksi. Secara umum!
prinsip/prinsip pembelajaran tematik dapat diklasi&ikasikan menjadi beberapa prinsip yakni prinsip
penggalian tema! prinsip pengelolaan pembelajaran! prinsip e-aluasi dan prinsip reaksi (Trianto! )*''+ '1;/
'10,. "rinsip/prinsip pembelajaran tematik itu secara rinci akan diuraikan seperti berikut+ a. Tema hendaknya
tidak terlalu luas! namun dengan mudah dapat digunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran. b.
Tema harus bermakna dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis dan mewadahi sebagian
besar minat anak. c. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa/peristiwa autentik yang
terjadi dalam rentang waktu belajar! ketersediaan sumber belajar dan kurikulum yang berlaku serta harapan
masyarakat (asas rele-ansi,. d. Guru hendaknya jangan menjadi single actor yang mendominasi
pembicaraan dalam pembelajaran. e. "emberian tanggung jawab indi-idu dan kelompok harus jelas dalam
setiap tugas yang menuntut adanya kerja sama kelompok. &. 7emberikan kesempatan kepada siswa untuk
melakukan e-aluasi diri (sel& e-aluation, di samping bentuk e-aluasi lainnya. g. Guru harus mampu bereaksi
terhadap aksi siswa dalam setiap peristiwa dan tidak mengarahkan aspek yang sempit! tetapi ke sebuah
kesatuan yang utuh dan bermakna. 8. Implementasi pembelajaran tematik Dalam Kamus #esar #ahasa
Indonesia! implementasi adalah pelaksanaan atau penerapan. Dalam H5&ord Ad-ance 4earner Dictionary
dikemukakan bahwa implementasi adalah 3put something into e&&ect6! (penerapan sesuatu yang memberikan
e&ek atau dampak,. Istilah implementasi meminjam dari perbendaharaan kata bahasa inggris yaitu
implementation yang berarti pelaksanaan atau implementasi (Fchols : Shadily! )**1+ 8'8,. Implementation
is the carrying out! e5ecution! or practice o& a plan! a method! or any design &or doing something (@ouse!
)**<,,. Implementasi adalah mengangkut! mengeksekusi! atau mempraktikkan sebuah rencana! metode!
atau desain untuk melakukan sesuatu hal. Implementasi adalah sebagai proses untuk melaksanakan ide!
program atau seperangkat akti-itas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan
perubahan (?ullan! '228+ 1;,. Hleh karena itu! implementasi dapat diartikan sebagai suatu penerapan ide!
konsep! kebijakan! atau ino-asi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak seperti
perubahan pengetahuan! ketrampilan maupun nilai! dan sikap. Ahmad ()*')+ ''B, menyatakan bahwa
seorang pendidik dipandu perangkat perencanaan pembelajaran dalam proses implementasi pembelajaran.
"ada &ase implementasi ini diharapkan seorang pendidik atau guru sudah memiliki gambaran jelas
mengenai komponen/komponen sistem pembelajaran. "endidik atau guru mengimplementasikan
pembelajaran dengan melibatkan peran dari perangkat pembelajaran dan &ungsi dari komponen/komponen
pembelajaran. Syarat proses pembelajaran menjadi berhasil yaitu perlu adanya analisis dari berbagai
komponen yang membentuk sistem proses pembelajaran. Komponen/komponen pembelajaran meliputi
tujuan! materi pelajaran! metode atau strategi pembelajaran! media! dan e-aluasi pembelajaran.
Implementasi pembelajaran memiliki komponen/komponen pembelajaran yang terdapat &ungsi tertentu yang
saling berinteraksi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. "enggunaan dari berbagai -ariasi
komponen/komponen pembelajaran yang dilakukan guru terhadap siswanya dengan baik akan
mempermudah terjadinya re&leksi dari implementasi pembelajaran. "erangkat pembelajaran meliputi silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran. "enyusunan perencanaan pembelajaran harus dipersiapkan lebih
matang supaya mendapatkan kejelasan pada proses pembelajaran. "erangkat perencanaan pembelajaran
disusun dengan terperinci untuk didesain sebagai rencana yang akan digunakan guru dalam proses
pembelajaran. Salah satu kunci kesuksesan dari implementasi proses pembelajaran adalah penerapan
perangkat perencanaan pembelajaran yang dilakukan guru terhadap siswanya dengan jelas! mendalam! dan
lengkap. "enerapan perangkat tersebut diharapkan dapat dipahami para siswa untuk dire&leksikan dengan
bermakna dan secara nyata dalam kehidupan keseharian mereka. Implementasi pembelajaran tematik
dilakukan terlebih dahulu dengan pemetaan tema untuk menentukan beberapa mata pelajaran yang akan
disatukan menjadi satu tema. "emetaan tema dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh
dan utuh tentang standar kompetensi! kompetensi dasar! dan indikator dari berbagai mata pelajaran yang
dipadukan dalam tema yang dipilih (Trianto! )*''+ 8)0,. Tema yang dipilih hendaknya yang paling dekat
dengan kehidupan (pengetahuan dan pengalaman, siswa. Aontoh tema pembelajaran yaitu keluargaku!
binatang kesayangan! liburan sekolah! desakuDkotaku! makanan kesukaan! dan diri sendiri. #erkaitan
dengan pembelajaran tematik maka menurut 4iu : Eang ()*'*+ )0,! 3The -arious stages o& thematic
learning are clearly and concretely re&lected in the learnersI real learning acti-ities.6 4angkah/langkah yang
ber-ariasi dari pembelajaran tematik adalah re&leksi dalam kegiatan/kegiatan pembelajaran yang dialami
para siswa secara nyata dan jelas. Gambar ' merupakan langkah/langkah model pembelajaran tematik
menurut 4iu : Eang. Dalam gambar tersebut! dijelaskan urutan langkah dalam menerapkan model
pembelajaran berdasarkan tema. 4angkah pertama yaitu menemukan tema. 4angkah kedua yaitu
menemukan ke&okusan hal yang menarik berdasarkan tema. 4angkah ketiga yaitu menemukan materi bahan
pembelajaran berdasarkan ke&okusan pada hal yang menarik. 4angkah keempat yaitu mengintegrasikan
bahan/bahan pembelajaran untuk menghasilkan pengetahuan yang akan dibagikan. 4angkah kelima yaitu
mempublikasikan dan membagikan pengintegrasian pengetahuan. @e&leksi pembelajaran tematik
disebabkan dari perencanan yang dirancang. @e&leksi indikator hasil pembelajaran tematik merupakan
re&leksi rincian tujuan khusus (kompetensi dasar, pembelajaran dan tujuan khusus pembelajaran merupakan
rincian tujuan umum (standar kompetensi, pembelajaran. Antara tujuan umum! tujuan khusus! dan indikator
hasil pembelajaran haruslah merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan. "erumusan kompetensi dasar
harus didukung penguasaan materi yang akan diajarkan dan diterapkan. "enerapan pembelajaran tematik di
sekolah dasar belum sepenuhnya direncanakan dalam Kurikulum Tingkat Satuan "endidikan. Kompetensi
dasar yang harus dicapai oleh siswa dalam Kurikulum Tingkat Satuan "endidikan masih terpisah masuk
dalam masing/masing mata pelajaran yang ada. %al ini menyulitkan guru dalam mengembangkan silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Disamping itu! tidak semua kompetensi dasar dapat dipadukan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik dibutuhkan sarana dan prasarana yang memadai untuk mencapai
kompetensi dasar secara optimal. 9ika hal itu tidak tersedia maka proses pelaksanaan pembelajaran tematik
tidak akan berjalan dengan baik dan lancar. %al ini tentu saja akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang
dicapai siswa. Solusi untuk memecahkan persoalan di atas maka guru harus melakukan beberapa hal untuk
mendesain pembelajaran tematik. 4angkah/langkah untuk mendesain pembelajaran tematik yaitu+ a.
7enetapkan mata pelajaran yang akan dipadukan. b. 7empelajari kompetensi dasar dan indikator dari mata
pelajaran yang akan dipadukan. c. 7emilih tema pemersatu dan jaringan tema. d. 7embuat hubungan
antara beberapa kompetensi dasar dan beberapa tema pemersatu. e. 7enyusun silabus pembelajaran
tematik. &. 7enyusun rencana pembelajaran tematik. "ertimbangan yang perlu diperhatikan guru dalam
mendesain pembelajaran tematik untuk diimplementasikan adalah merancang pemetaan tema pembelajaran
tematik. Guru harus teliti dan jeli dalam mengidenti&ikasi dan menetapkan kompetensi dasar dan indikator
pada setiap mata pelajaran yang akan dipadukan. Guru harus memahami kandungan masing/masing
kompetensi dasar dan indikator dari beberapa mata pelajaran sebelum dilakukan pemaduan. %al pertama
yang perlu diperhatikan guru dalam mendesain pembelajaran tematik adalah menetapkan mata pelajaran
yang akan dipadukan. "ada tahap ini! guru membuat pemetaan kompetensi dasar secara menyeluruh pada
semua mata pelajaran. Saat guru menetapkan beberapa mata pelajaran yang akan dipadukan lebih baik jika
disertai tujuan dan maksud yang memuat pencapaian kompetensi dasar siswa. Namun seringkali tidak
semua mata pelajaran dapat dipadukan untuk ditemukan dalam satu tema. %al kedua yang perlu
diperhatikan guru dalam mendesain pembelajaran tematik adalah mempelajari kompetensi dasar dan
indikator dari mata pelajaran yang akan dipadukan. "ada tahap ini! guru melakukan pengkajian mengenai
kompetensi dasar pada jenjang dan kelas yang sama dari beberapa mata pelajaran untuk diajarkan dengan
tema pemersatu. Guru harus mengidenti&ikasi semua standar kompetensi yang terdapat dalam semua mata
pelajaran yang diajarkan di kelas I J III. Guru harus mengidenti&ikasi semua kompetensi dasar yang terdapat
dalam semua mata pelajaran yang diajarkan di kelas I J III. Guru harus menjabarkan kompetensi dasar ke
dalam indikator. %al ketiga yang perlu diperhatikan guru dalam mendesain pembelajaran tematik adalah
memilih tema pemersatu dan jaringan tema. "ada tahap ini! guru memilih dan menetapkan tema yang dapat
mempersatukan kompetensi/kompetensi dasar dan indikator pada setiap mata pelajaran yang akan
dipadukan pada kelas dan semester yang sama. "enetapan tema dimulai dari lingkungan yang terdekat dan
mudah dikenali oleh siswa. Aontoh tema yang dipilih seperti keluargaku! diri sendiri! kebersihan! kesehatan!
dan makanan kesukaan. Dari tema yang telah dipilih tersebut kemudian dibuatlah jaringan tema. Setelah
tema terpilih maka untuk memperjelas tema tersebut dibuatlah jaringan tema. Trianto ()*''+ 8)B,
berpendapat bahwa jaringan tema adalah pola hubungan antara tema tertentu dan sub/sub pokok bahasan
tertentu yang diambil dari berbagai bidang studi. 9aringan tema ini menghubungkan kompetensi dasar dan
indikator dengan tema pemersatu sehingga akan terlihat kaitan antara tema! kompetensi dasar dan indikator
dari setiap mata pelajaran. Gambar contoh jaringan tema dapat dilihat pada lampiran ) halaman BB. %al
keempat yang perlu diperhatikan guru dalam mendesain pembelajaran tematik adalah membuat hubungan
antara beberapa kompetensi dasar dan beberapa tema pemersatu. "ada tahap ini! guru melakukan
pemetaan keterhubungan kompetensi dasar masing/masing mata pelajaran yang akan dipadukan dengan
tema pemersatu. "emetaan keterhubungan kompetensi dasar itu dapat dibuat dalam bentuk bagan dan
tabel jaringan tema yang memperlihatkan hubungan antara kompetensi dasar dengan tema pemersatu dari
setiap mata pelajaran. Guru juga harus memperlihatkan hubungan antara indikator dengan tema pemersatu
dari setiap mata pelajaran. ?ormat tabel keterhubungan pemetaan tema dapat dilihat pada tabel ) halaman
B2. %al kelima yang perlu diperhatikan guru dalam mendesain pembelajaran tematik adalah menyusun
silabus pembelajaran tematik. Dari hubungan antara kompetensi dasar! indikator! dengan tema pemersatu
itu maka akan mudah untuk membuat silabus berdasarkan tema yang terpilih. Sanjaya ()*''+ '0<,
berpendapat bahwa silabus dapat diartikan sebagai rancangan program pembelajaran satu atau kelompok
mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai siswa!
pokok materi yang harus dipelajari siswa serta bagaimana cara mempelajarinya mengetahui pencapaian
kompetensi dasar yang telah ditentukan. 7enyusun silabus yaitu menjabarkan semua KD (kompetensi
dasar, menjadi komponen/komponen silabus (Tim "engembangan Kurikulum "rogram "endidikan Dasar!
)**2+ -iii,. Komponen/komponen silabus yaitu identitasDtema mapel! SKDKD! materi! kegiatan pembelajaran!
indikator! penilaian! alokasi waktu! dan sumber belajar. Silabus memuat berbagai hal yakni. ', Tujuan apa
yang harus dicapai siswa. ), 7ateri apa yang harus dipelajari siswa. 8, #agaimana cara yang dapat
dilakukan yang dapat dilakukan agar Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar itu dapat dicapai. ;,
#agaimana menentukan keberhasilan siswa. Dalam menyusun silabus! guru perlu mempertimbangkan pada
bagan dan tabel keterhubungan antara SK (standar kompetensi,! KD (kompetensi dasar,! indikator! dan
tema pemersatu. Kompetensi dasar setiap mata pelajaran yang tidak bisa dikatikan dan dihubungkan dalam
pembelajaran tematik seharusnya disusun dalam silabus sendiri. ?ormat silabus disusun dalam bentuk
matriks dan memuat mata pelajaran yang akan dipadukan. ?ormat tabel silabus dapat dilihat pada tabel 8
halaman 2*. %al keenam yang perlu diperhatikan guru dalam mendesain pembelajaran tematik adalah
menyusun rencana pembelajaran tematik. Syarat untuk melaksanakan pembelajaran tematik adalah
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (@"",. "enyusunan rencana pembelajaran ini sebagai
realisasi dari pengalaman belajar siswa yang telah disusun dalam silabus pembelajaran. Dari penyusunan
@"" tematik maka perencanaan kompetensi dasar akan lebih mudah untuk dilakukan pada kegiatan harian.
7enyusun @"" yaitu menjabarkan lebih lanjut silabus menjadi lebih operasional terutama pada kegiatan
pembelajaran dan wujud alat penilaiannya (Tim "engembangan Kurikulum "rogram "endidikan Dasar!
)**2+ 5i,. @"" dalam pendekatan tematik dijelaskan untuk merencanakan pelaksanaan suatu jaring tema
harian. Sanjaya ()*''+ '<8, berpendapat bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran (@"", adalah program
perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaarn untuk setiap kegiatan proses
pembelajaran. @"" dikembangkan berdasarkan silabus. Komponen @"" terdiri dari + ', Tujuan
pembelajaran! ), materiDisi! 8, Strategi dan metode pembelajaran! ;, 7edia dan sumber belajar! serta 1,
"enilaian. ?ormat tabel @"" dapat dilihat pada lampiran 8 halaman 2'.
Diposkan oleh bayu purbha sakti di 16.06

Anda mungkin juga menyukai