TEKNIK KOMUNIKASI DATA (MODULASI & MULTIPLEXING) Oleh: Bagus Satria Pratama (201110370311403) Akhmad Syafid (201110370311413) Ramadhiansyah Mufti A (201110370311439) TEKNIK KOMUNIKASI DATA (MODULASI & MULTIPLEXING) TEKNIK KOMUNIKASI DATA (MODULASI & MULTIPLEXING) Oleh: Bagus Satria Pratama (201110370311403) Akhmad Syafid (201110370311413) Ramadhiansyah Mufti A (201110370311439) MODULASI Modulasi adalah sebuah metode untuk mengubah data/sinyal (analog/digital) agar dapat berkomuikasi antara satu denga yang lain. Perangkatnya disebut modem(modulator demodulator) . Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modulasi adalah sebuah metode untuk mengubah data/sinyal (analog/digital) agar dapat berkomuikasi antara satu denga yang lain. Perangkatnya disebut modem(modulator demodulator) . Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. SM241013 - Pengantar Sistem Telekomunikasi Semester genap 2007-2008 Sinyal informasi Modulasi Sinyal pembawa Modulasi adalah sebuah metode untuk mengubah data/sinyal (analog/digital) agar dapat berkomuikasi antara satu denga yang lain. Perangkatnya disebut modem(modulator demodulator) . Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modulasi adalah sebuah metode untuk mengubah data/sinyal (analog/digital) agar dapat berkomuikasi antara satu denga yang lain. Perangkatnya disebut modem(modulator demodulator) . Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. SM241013 - Pengantar Sistem Telekomunikasi Semester genap 2007-2008 Modulasi Sinyal pembawa Sinyal termodulasi TEKNIK-TEKNIK MODULASI Modulasi analog Amplitude Modulation (AM) Amplitudo gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi Frequency Modulation (FM) Frekuensi gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi Phase Modulation (PM) Phase gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi Modulasi digital Sinyal informasi hanya merepresentasikan dua keadaan (1 atau 0) Amplitude Shift Keying (ASK) Sinyal informasi direpresentasikan dalamdua kondisi perubahan amplitudo gelombang pembawa. Frequency Shift Keying (FSK) Sinyal informasi direpresentasikan dalamperubahan frekuensi gelombang pembawa. Phase Shift Keying (PSK) Sinyal informasi direpresentasikan dalamperubahan phase gelombang pembawa Modulasi analog Amplitude Modulation (AM) Amplitudo gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi Frequency Modulation (FM) Frekuensi gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi Phase Modulation (PM) Phase gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi Modulasi digital Sinyal informasi hanya merepresentasikan dua keadaan (1 atau 0) Amplitude Shift Keying (ASK) Sinyal informasi direpresentasikan dalamdua kondisi perubahan amplitudo gelombang pembawa. Frequency Shift Keying (FSK) Sinyal informasi direpresentasikan dalamperubahan frekuensi gelombang pembawa. Phase Shift Keying (PSK) Sinyal informasi direpresentasikan dalamperubahan phase gelombang pembawa TEKNIK-TEKNIK MODULASI Modulasi analog Amplitude Modulation (AM) Amplitudo gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi Frequency Modulation (FM) Frekuensi gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi Phase Modulation (PM) Phase gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi Modulasi digital Sinyal informasi hanya merepresentasikan dua keadaan (1 atau 0) Amplitude Shift Keying (ASK) Sinyal informasi direpresentasikan dalamdua kondisi perubahan amplitudo gelombang pembawa. Frequency Shift Keying (FSK) Sinyal informasi direpresentasikan dalamperubahan frekuensi gelombang pembawa. Phase Shift Keying (PSK) Sinyal informasi direpresentasikan dalamperubahan phase gelombang pembawa Modulasi analog Amplitude Modulation (AM) Amplitudo gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi Frequency Modulation (FM) Frekuensi gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi Phase Modulation (PM) Phase gelombang pembawa diubah-ubah sesuai bentuk sinyal informasi Modulasi digital Sinyal informasi hanya merepresentasikan dua keadaan (1 atau 0) Amplitude Shift Keying (ASK) Sinyal informasi direpresentasikan dalamdua kondisi perubahan amplitudo gelombang pembawa. Frequency Shift Keying (FSK) Sinyal informasi direpresentasikan dalamperubahan frekuensi gelombang pembawa. Phase Shift Keying (PSK) Sinyal informasi direpresentasikan dalamperubahan phase gelombang pembawa MODULASI ANALOG MODULASI ANALOG MODULASI DIGITAL JENIS-JENIS MODULASI Ada 4 jenis Modulasi dalamkomunikasi data: - Analog analog Contoh: Radio - Analog digital Contoh: Modem - Digital analog Contoh: Modem - Digital digital Perpindahan data antar perangkat komputer Ada 4 jenis Modulasi dalamkomunikasi data: - Analog analog Contoh: Radio - Analog digital Contoh: Modem - Digital analog Contoh: Modem - Digital digital Perpindahan data antar perangkat komputer JENIS-JENIS MODULASI Ada 4 jenis Modulasi dalamkomunikasi data: - Analog analog Contoh: Radio - Analog digital Contoh: Modem - Digital analog Contoh: Modem - Digital digital Perpindahan data antar perangkat komputer Ada 4 jenis Modulasi dalamkomunikasi data: - Analog analog Contoh: Radio - Analog digital Contoh: Modem - Digital analog Contoh: Modem - Digital digital Perpindahan data antar perangkat komputer ANALOG-ANALOG Modulasi sinyal analog ke analog bisa dilakukan dengan teknik: - Pulse code mudulation berbasis tinggi-rendah amplitudo (diangkakan kemudian dijadikan biner) - Delta modulation Sinyal diukur berdasar perubahan gelombang dengan besaran waktu yang telah ditentukan. Modulasi sinyal analog ke analog bisa dilakukan dengan teknik: - Pulse code mudulation berbasis tinggi-rendah amplitudo (diangkakan kemudian dijadikan biner) - Delta modulation Sinyal diukur berdasar perubahan gelombang dengan besaran waktu yang telah ditentukan. Modulasi sinyal analog ke analog bisa dilakukan dengan teknik: - Pulse code mudulation berbasis tinggi-rendah amplitudo (diangkakan kemudian dijadikan biner) - Delta modulation Sinyal diukur berdasar perubahan gelombang dengan besaran waktu yang telah ditentukan. Modulasi sinyal analog ke analog bisa dilakukan dengan teknik: - Pulse code mudulation berbasis tinggi-rendah amplitudo (diangkakan kemudian dijadikan biner) - Delta modulation Sinyal diukur berdasar perubahan gelombang dengan besaran waktu yang telah ditentukan. DIGITAL-ANALOG / ANALOG-DIGITAL Modulasi sinyal analog ke digital bisa dilakukan dengan 3 teknik shift keying: - Amplitude Shift Keying (ASK) Modulasi berbasis amplitudo gelombang. - Frequency Shift Keying (FSK) Modulasi berbasis frekuensi gelombang. - Phase Shift keying (PSK) Modulasi berbasis fase gelombang. Modulasi sinyal analog ke digital bisa dilakukan dengan 3 teknik shift keying: - Amplitude Shift Keying (ASK) Modulasi berbasis amplitudo gelombang. - Frequency Shift Keying (FSK) Modulasi berbasis frekuensi gelombang. - Phase Shift keying (PSK) Modulasi berbasis fase gelombang. DIGITAL-ANALOG / ANALOG-DIGITAL Modulasi sinyal analog ke digital bisa dilakukan dengan 3 teknik shift keying: - Amplitude Shift Keying (ASK) Modulasi berbasis amplitudo gelombang. - Frequency Shift Keying (FSK) Modulasi berbasis frekuensi gelombang. - Phase Shift keying (PSK) Modulasi berbasis fase gelombang. Modulasi sinyal analog ke digital bisa dilakukan dengan 3 teknik shift keying: - Amplitude Shift Keying (ASK) Modulasi berbasis amplitudo gelombang. - Frequency Shift Keying (FSK) Modulasi berbasis frekuensi gelombang. - Phase Shift keying (PSK) Modulasi berbasis fase gelombang. DIGITAL-ANALOG / ANALOG-DIGITAL (2) Amplitude Shift Keying memanfaatkan tinggi rendahnya gelombang pembawa data (Amplitudo). DIGITAL-ANALOG / ANALOG-DIGITAL (2) Amplitude Shift Keying memanfaatkan tinggi rendahnya gelombang pembawa data (Amplitudo). DIGITAL-ANALOG / ANALOG-DIGITAL (2) Frequency Shift Keying memanfaatkan kerapatan gelombang pembawa data (Frekuensi) DIGITAL-ANALOG / ANALOG-DIGITAL (2) Frequency Shift Keying memanfaatkan kerapatan gelombang pembawa data (Frekuensi) DIGITAL-ANALOG / ANALOG-DIGITAL (2) Phase Shift Keying memanfaatkan fase gelombang pembawa data. DIGITAL-ANALOG / ANALOG-DIGITAL (2) Phase Shift Keying memanfaatkan fase gelombang pembawa data. DIGITAL-DIGITAL Modulasi digital-digital memanfaatkan sinyal pulsa (voltase listrik yang diberikan pada saat mengirimkan data). Modulasi digital-digital memanfaatkan sinyal pulsa (voltase listrik yang diberikan pada saat mengirimkan data). MULTIPLEXING Multiplexing merupakan teknik menyatukan banyak sambungan menjadi satu jalur besar. Multiplexing adalah teknik menghantarkan banyak sinyal ke dalam satu medium penghantar (White, 2009) Multiplexing merupakan teknik menyatukan banyak sambungan menjadi satu jalur besar. Multiplexing adalah teknik menghantarkan banyak sinyal ke dalam satu medium penghantar (White, 2009) Multiplexer Single communication channel Multiplexing merupakan teknik menyatukan banyak sambungan menjadi satu jalur besar. Multiplexing adalah teknik menghantarkan banyak sinyal ke dalam satu medium penghantar (White, 2009) Multiplexing merupakan teknik menyatukan banyak sambungan menjadi satu jalur besar. Multiplexing adalah teknik menghantarkan banyak sinyal ke dalam satu medium penghantar (White, 2009) Multiplexer Single communication channel MACAM-MACAMMULTIPLEXING 3Teknik multiplexing: - Time Division Multiplexing (TDM) - Frequency Division Multiplexing (FDM) - Wavelength/Color Division Multiplexing (WDM) 3Teknik multiplexing: - Time Division Multiplexing (TDM) - Frequency Division Multiplexing (FDM) - Wavelength/Color Division Multiplexing (WDM) MACAM-MACAMMULTIPLEXING 3Teknik multiplexing: - Time Division Multiplexing (TDM) - Frequency Division Multiplexing (FDM) - Wavelength/Color Division Multiplexing (WDM) 3Teknik multiplexing: - Time Division Multiplexing (TDM) - Frequency Division Multiplexing (FDM) - Wavelength/Color Division Multiplexing (WDM) TIME DIVISION MULTIPLEXING (TDM) PadaTDM, sinyal disatukan dan dibedakan antar sinyal pembawa berdasarkan slot waktu yang disediakan. TIME DIVISION MULTIPLEXING (TDM) PadaTDM, sinyal disatukan dan dibedakan antar sinyal pembawa berdasarkan slot waktu yang disediakan. FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (FDM) Pada FDM, sinyal disatukan dan dibedakan antar sinyal pembawa berdasarkan frekuensi. Frekuensi dipecah menjadi beberapa channel gelobamg pembawa. FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (FDM) Pada FDM, sinyal disatukan dan dibedakan antar sinyal pembawa berdasarkan frekuensi. Frekuensi dipecah menjadi beberapa channel gelobamg pembawa. WAVELENGTH/COLOR DIVISION MULTIPLEXING (WDM/CDM) PadaWDM/CDM, sinyal disatukan dan dibedakan antar sinyal pembawa berdasarkan gelombang pembawa (cahaya). Teknik WDMmemang secara khusus untuk keperluan transmitting data dengan medium fiber optik. WAVELENGTH/COLOR DIVISION MULTIPLEXING (WDM/CDM) PadaWDM/CDM, sinyal disatukan dan dibedakan antar sinyal pembawa berdasarkan gelombang pembawa (cahaya). Teknik WDMmemang secara khusus untuk keperluan transmitting data dengan medium fiber optik. RF FUNDAMENTAL DAN MODEL-MODEL PROPAGASI RF FUNDAMENTAL DAN MODEL-MODEL PROPAGASI Oleh: Bagus Satria Pratama (201110370311403) Akhmad Syafid (201110370311413) Ramadhiansyah Mufti A (201110370311439) RF FUNDAMENTAL DAN MODEL-MODEL PROPAGASI RF FUNDAMENTAL DAN MODEL-MODEL PROPAGASI Oleh: Bagus Satria Pratama (201110370311403) Akhmad Syafid (201110370311413) Ramadhiansyah Mufti A (201110370311439) RF SIGNAL Sinyal RF merupakan gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim informasi melalui udara dari satu titik ke titik lain. Sinyal RF telah digunakan selama beberapa tahun. Sinyal tersebut memberikan cara untuk mengirimkan musik pada radio FM dan video pada televisi. Pada kenyataannya, sinyal RF juga merupakan sarana umum untuk mengirim data melalui jaringan wireless. Sinyal RF merupakan gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim informasi melalui udara dari satu titik ke titik lain. Sinyal RF telah digunakan selama beberapa tahun. Sinyal tersebut memberikan cara untuk mengirimkan musik pada radio FM dan video pada televisi. Pada kenyataannya, sinyal RF juga merupakan sarana umum untuk mengirim data melalui jaringan wireless. Sinyal RF merupakan gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim informasi melalui udara dari satu titik ke titik lain. Sinyal RF telah digunakan selama beberapa tahun. Sinyal tersebut memberikan cara untuk mengirimkan musik pada radio FM dan video pada televisi. Pada kenyataannya, sinyal RF juga merupakan sarana umum untuk mengirim data melalui jaringan wireless. Sinyal RF merupakan gelombang elektromagnetik yang digunakan oleh sistem komunikasi untuk mengirim informasi melalui udara dari satu titik ke titik lain. Sinyal RF telah digunakan selama beberapa tahun. Sinyal tersebut memberikan cara untuk mengirimkan musik pada radio FM dan video pada televisi. Pada kenyataannya, sinyal RF juga merupakan sarana umum untuk mengirim data melalui jaringan wireless. RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Characteristic : Wavelength Amplitude Frequency Phase Characteristic : Wavelength Amplitude Frequency Phase RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Wavelength Jarak antar dua titik identik dalam sebuah siklus. Dalam frekuensi radio, panjang gelombang biasanya dalam meter, centimeter atau milimeter. Panjang gelombang tergantung pada ketinggian frekuensi. Semakin tinggi frekuensi, semakin pendek gelombangnya. Wavelength Jarak antar dua titik identik dalam sebuah siklus. Dalam frekuensi radio, panjang gelombang biasanya dalam meter, centimeter atau milimeter. Panjang gelombang tergantung pada ketinggian frekuensi. Semakin tinggi frekuensi, semakin pendek gelombangnya. RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Wavelength Jarak antar dua titik identik dalam sebuah siklus. Dalam frekuensi radio, panjang gelombang biasanya dalam meter, centimeter atau milimeter. Panjang gelombang tergantung pada ketinggian frekuensi. Semakin tinggi frekuensi, semakin pendek gelombangnya. Wavelength Jarak antar dua titik identik dalam sebuah siklus. Dalam frekuensi radio, panjang gelombang biasanya dalam meter, centimeter atau milimeter. Panjang gelombang tergantung pada ketinggian frekuensi. Semakin tinggi frekuensi, semakin pendek gelombangnya. RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Frequency Adalah jumlah siklus per detik dari sebuah arus bulak balik. Unit yang digunakan untuk frekuensi adalah Hertz, di singkat Hz. Satu (1) Hz adalah frekuensi dimana sebuah arus bulak balik menyelesaikan satu siklus dalam satu detik. Kita mengenal beberapa besaran lain dari frekuensi, yaitu: Kilohertz (kHz) ribu siklus Megahertz (MHz) juta siklus Gigahertz (GHz) milyard siklus Terahertz (THz) ribu milyar sikus Frequency Adalah jumlah siklus per detik dari sebuah arus bulak balik. Unit yang digunakan untuk frekuensi adalah Hertz, di singkat Hz. Satu (1) Hz adalah frekuensi dimana sebuah arus bulak balik menyelesaikan satu siklus dalam satu detik. Kita mengenal beberapa besaran lain dari frekuensi, yaitu: Kilohertz (kHz) ribu siklus Megahertz (MHz) juta siklus Gigahertz (GHz) milyard siklus Terahertz (THz) ribu milyar sikus RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Frequency Adalah jumlah siklus per detik dari sebuah arus bulak balik. Unit yang digunakan untuk frekuensi adalah Hertz, di singkat Hz. Satu (1) Hz adalah frekuensi dimana sebuah arus bulak balik menyelesaikan satu siklus dalam satu detik. Kita mengenal beberapa besaran lain dari frekuensi, yaitu: Kilohertz (kHz) ribu siklus Megahertz (MHz) juta siklus Gigahertz (GHz) milyard siklus Terahertz (THz) ribu milyar sikus Frequency Adalah jumlah siklus per detik dari sebuah arus bulak balik. Unit yang digunakan untuk frekuensi adalah Hertz, di singkat Hz. Satu (1) Hz adalah frekuensi dimana sebuah arus bulak balik menyelesaikan satu siklus dalam satu detik. Kita mengenal beberapa besaran lain dari frekuensi, yaitu: Kilohertz (kHz) ribu siklus Megahertz (MHz) juta siklus Gigahertz (GHz) milyard siklus Terahertz (THz) ribu milyar sikus RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Amplitude adalah pengukuran skalar yang nonnegatif dari besar osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak terjauh dari garis kesetimbangan dalam gelombang Amplitude adalah pengukuran skalar yang nonnegatif dari besar osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak terjauh dari garis kesetimbangan dalam gelombang RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Amplitude adalah pengukuran skalar yang nonnegatif dari besar osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak terjauh dari garis kesetimbangan dalam gelombang Amplitude adalah pengukuran skalar yang nonnegatif dari besar osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak terjauh dari garis kesetimbangan dalam gelombang RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Behavior Semakin panjang panjang gelombang, semakin jauh gelombang radio merambat Semakin panjang panjang gelombang, semakin mudah gelombang melalui atau mengitari penghalang Semakin pendek panjang gelombang, semakin banyak data yang dapat di kirim Behavior Semakin panjang panjang gelombang, semakin jauh gelombang radio merambat Semakin panjang panjang gelombang, semakin mudah gelombang melalui atau mengitari penghalang Semakin pendek panjang gelombang, semakin banyak data yang dapat di kirim RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Behavior Semakin panjang panjang gelombang, semakin jauh gelombang radio merambat Semakin panjang panjang gelombang, semakin mudah gelombang melalui atau mengitari penghalang Semakin pendek panjang gelombang, semakin banyak data yang dapat di kirim Behavior Semakin panjang panjang gelombang, semakin jauh gelombang radio merambat Semakin panjang panjang gelombang, semakin mudah gelombang melalui atau mengitari penghalang Semakin pendek panjang gelombang, semakin banyak data yang dapat di kirim RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Behavior : Absorption Refleksi Refraksi Defraksi Behavior : Absorption Refleksi Refraksi Defraksi RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Absorption Absorpsi merupakan fenomena akustik saat gelombang mengenai suatu material dan material tersebut mengurangi (menyerap) sebagian atau seluruh energi gelombang yang membenturnya. Dalam fenomena absorpsi dikenal istilah faktor absorpsi, yaitu perbandingan energi yang diserap material absorber dari gelombang suara yang membenturnya dengan energi pada gelombang saat sebelum membentur absorber. Absorption Absorpsi merupakan fenomena akustik saat gelombang mengenai suatu material dan material tersebut mengurangi (menyerap) sebagian atau seluruh energi gelombang yang membenturnya. Dalam fenomena absorpsi dikenal istilah faktor absorpsi, yaitu perbandingan energi yang diserap material absorber dari gelombang suara yang membenturnya dengan energi pada gelombang saat sebelum membentur absorber. RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Absorption Absorpsi merupakan fenomena akustik saat gelombang mengenai suatu material dan material tersebut mengurangi (menyerap) sebagian atau seluruh energi gelombang yang membenturnya. Dalam fenomena absorpsi dikenal istilah faktor absorpsi, yaitu perbandingan energi yang diserap material absorber dari gelombang suara yang membenturnya dengan energi pada gelombang saat sebelum membentur absorber. Absorption Absorpsi merupakan fenomena akustik saat gelombang mengenai suatu material dan material tersebut mengurangi (menyerap) sebagian atau seluruh energi gelombang yang membenturnya. Dalam fenomena absorpsi dikenal istilah faktor absorpsi, yaitu perbandingan energi yang diserap material absorber dari gelombang suara yang membenturnya dengan energi pada gelombang saat sebelum membentur absorber. RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Refleksi Refleksi merupakan fenomena akustik saat gelombang mengenai suatu permukaan material dan material tersebut mengembalikan lagi (memantulkan) sebagian atau seluruh energi gelombang yang membenturnya. Refleksi Refleksi merupakan fenomena akustik saat gelombang mengenai suatu permukaan material dan material tersebut mengembalikan lagi (memantulkan) sebagian atau seluruh energi gelombang yang membenturnya. RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Refleksi Refleksi merupakan fenomena akustik saat gelombang mengenai suatu permukaan material dan material tersebut mengembalikan lagi (memantulkan) sebagian atau seluruh energi gelombang yang membenturnya. Refleksi Refleksi merupakan fenomena akustik saat gelombang mengenai suatu permukaan material dan material tersebut mengembalikan lagi (memantulkan) sebagian atau seluruh energi gelombang yang membenturnya. RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Refraksi Refraksi merupakan fenomena akustik saat gelombang berubah arah rambatnya saat gelombang tersebut merambat melalui dua lapisan material yang berbeda kerapatannya. Refraksi Refraksi merupakan fenomena akustik saat gelombang berubah arah rambatnya saat gelombang tersebut merambat melalui dua lapisan material yang berbeda kerapatannya. RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Refraksi Refraksi merupakan fenomena akustik saat gelombang berubah arah rambatnya saat gelombang tersebut merambat melalui dua lapisan material yang berbeda kerapatannya. Refraksi Refraksi merupakan fenomena akustik saat gelombang berubah arah rambatnya saat gelombang tersebut merambat melalui dua lapisan material yang berbeda kerapatannya. RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Defraksi Difraksi merupakan fenomena akustik saat arah rambat gelombang yang tadinya merambat pada satu arah menjadi banyak arah (menyebar). Saat fenomena ini terjadi , energi yang dibawa oleh gelombang menjadi terpecah- pecah dan mengalir sesuai dengan arah variasi difraksi. Defraksi Difraksi merupakan fenomena akustik saat arah rambat gelombang yang tadinya merambat pada satu arah menjadi banyak arah (menyebar). Saat fenomena ini terjadi , energi yang dibawa oleh gelombang menjadi terpecah- pecah dan mengalir sesuai dengan arah variasi difraksi. RF CHARACTERISTIC AND BEHAVIOR Defraksi Difraksi merupakan fenomena akustik saat arah rambat gelombang yang tadinya merambat pada satu arah menjadi banyak arah (menyebar). Saat fenomena ini terjadi , energi yang dibawa oleh gelombang menjadi terpecah- pecah dan mengalir sesuai dengan arah variasi difraksi. Defraksi Difraksi merupakan fenomena akustik saat arah rambat gelombang yang tadinya merambat pada satu arah menjadi banyak arah (menyebar). Saat fenomena ini terjadi , energi yang dibawa oleh gelombang menjadi terpecah- pecah dan mengalir sesuai dengan arah variasi difraksi. MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-kawat memerlukan antenna untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam bentuk gelombang elektromagnetik (em). Gelombang ini akan merambat melalui udara bebas menuju antenna penerima dengan mengalami peredaman sepanjang lintasannya, sehingga ketika sampai di antenna penerima, energy sinyal sudah sangat lemah. Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-kawat memerlukan antenna untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam bentuk gelombang elektromagnetik (em). Gelombang ini akan merambat melalui udara bebas menuju antenna penerima dengan mengalami peredaman sepanjang lintasannya, sehingga ketika sampai di antenna penerima, energy sinyal sudah sangat lemah. MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-kawat memerlukan antenna untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam bentuk gelombang elektromagnetik (em). Gelombang ini akan merambat melalui udara bebas menuju antenna penerima dengan mengalami peredaman sepanjang lintasannya, sehingga ketika sampai di antenna penerima, energy sinyal sudah sangat lemah. Propagasi gelombang radio dapat diartikan sebagai proses perambatan gelombang radio dari pemancar ke penerima. Transmisi sinyal dengan media non-kawat memerlukan antenna untuk meradiasikan sinyal radio ke udara bebas dalam bentuk gelombang elektromagnetik (em). Gelombang ini akan merambat melalui udara bebas menuju antenna penerima dengan mengalami peredaman sepanjang lintasannya, sehingga ketika sampai di antenna penerima, energy sinyal sudah sangat lemah. MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Model-model Propagasi : Propagasi Tanah Propagasi Ionosfer Propagasi Troposfer Propagasi Line Of Sigh (LOS) Model-model Propagasi : Propagasi Tanah Propagasi Ionosfer Propagasi Troposfer Propagasi Line Of Sigh (LOS) MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Model-model Propagasi : Propagasi Tanah Propagasi Ionosfer Propagasi Troposfer Propagasi Line Of Sigh (LOS) Model-model Propagasi : Propagasi Tanah Propagasi Ionosfer Propagasi Troposfer Propagasi Line Of Sigh (LOS) MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Propagasi Tanah Gelombang tanah (ground wave) adalah gelombang radio yang berpropagasi di sepanjang permukaan bumi/tanah. Gelombang ini sering disebut dengan gelombang permukaan (surface wave). Untuk berkomunikasi dengan menggunakan media gelombang tanah, maka gelombang harus terpolarisasi secara vertikal, karena bumi akan menghubung-singkatkan medan listriknya bila berpolarisasi horisontal. Propagasi Tanah Gelombang tanah (ground wave) adalah gelombang radio yang berpropagasi di sepanjang permukaan bumi/tanah. Gelombang ini sering disebut dengan gelombang permukaan (surface wave). Untuk berkomunikasi dengan menggunakan media gelombang tanah, maka gelombang harus terpolarisasi secara vertikal, karena bumi akan menghubung-singkatkan medan listriknya bila berpolarisasi horisontal. MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Propagasi Tanah Gelombang tanah (ground wave) adalah gelombang radio yang berpropagasi di sepanjang permukaan bumi/tanah. Gelombang ini sering disebut dengan gelombang permukaan (surface wave). Untuk berkomunikasi dengan menggunakan media gelombang tanah, maka gelombang harus terpolarisasi secara vertikal, karena bumi akan menghubung-singkatkan medan listriknya bila berpolarisasi horisontal. Propagasi Tanah Gelombang tanah (ground wave) adalah gelombang radio yang berpropagasi di sepanjang permukaan bumi/tanah. Gelombang ini sering disebut dengan gelombang permukaan (surface wave). Untuk berkomunikasi dengan menggunakan media gelombang tanah, maka gelombang harus terpolarisasi secara vertikal, karena bumi akan menghubung-singkatkan medan listriknya bila berpolarisasi horisontal. MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Propagasi Ionosfer Pada frekuensi tinggi atau daerah HF, yang mempunyai range frekuensi 3 30 MHz, gelombang dapat dipropagasikan menempuh jarak yang jauh akibat dari pembiasan dan pemantulan lintasan pada lapisan ionospher. Gelombang yang berpropagasi melalui lapisan ionosfer ini disebut sebagai gelombang ionosfer (ionospheric wave) Propagasi Ionosfer Pada frekuensi tinggi atau daerah HF, yang mempunyai range frekuensi 3 30 MHz, gelombang dapat dipropagasikan menempuh jarak yang jauh akibat dari pembiasan dan pemantulan lintasan pada lapisan ionospher. Gelombang yang berpropagasi melalui lapisan ionosfer ini disebut sebagai gelombang ionosfer (ionospheric wave) MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Propagasi Ionosfer Pada frekuensi tinggi atau daerah HF, yang mempunyai range frekuensi 3 30 MHz, gelombang dapat dipropagasikan menempuh jarak yang jauh akibat dari pembiasan dan pemantulan lintasan pada lapisan ionospher. Gelombang yang berpropagasi melalui lapisan ionosfer ini disebut sebagai gelombang ionosfer (ionospheric wave) Propagasi Ionosfer Pada frekuensi tinggi atau daerah HF, yang mempunyai range frekuensi 3 30 MHz, gelombang dapat dipropagasikan menempuh jarak yang jauh akibat dari pembiasan dan pemantulan lintasan pada lapisan ionospher. Gelombang yang berpropagasi melalui lapisan ionosfer ini disebut sebagai gelombang ionosfer (ionospheric wave) MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Propagasi Toposfer Propagasi troposfir bisa dianggap sebagai kasus dari propagasi gelombang langit. Gelombang tidak ditujukan ke ionosfir, tetapi ditujukan ke troposfir. Batas troposfir hanya sekitar 6,5 mil atau 11 km dari permukaan bumi. Frekuensi yang bisa digunakan adalah sekitar 35 MHz sampai dengan 10 GHz dengan jarak jangkau mencapai 400 km. Propagasi Toposfer Propagasi troposfir bisa dianggap sebagai kasus dari propagasi gelombang langit. Gelombang tidak ditujukan ke ionosfir, tetapi ditujukan ke troposfir. Batas troposfir hanya sekitar 6,5 mil atau 11 km dari permukaan bumi. Frekuensi yang bisa digunakan adalah sekitar 35 MHz sampai dengan 10 GHz dengan jarak jangkau mencapai 400 km. MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Propagasi Toposfer Propagasi troposfir bisa dianggap sebagai kasus dari propagasi gelombang langit. Gelombang tidak ditujukan ke ionosfir, tetapi ditujukan ke troposfir. Batas troposfir hanya sekitar 6,5 mil atau 11 km dari permukaan bumi. Frekuensi yang bisa digunakan adalah sekitar 35 MHz sampai dengan 10 GHz dengan jarak jangkau mencapai 400 km. Propagasi Toposfer Propagasi troposfir bisa dianggap sebagai kasus dari propagasi gelombang langit. Gelombang tidak ditujukan ke ionosfir, tetapi ditujukan ke troposfir. Batas troposfir hanya sekitar 6,5 mil atau 11 km dari permukaan bumi. Frekuensi yang bisa digunakan adalah sekitar 35 MHz sampai dengan 10 GHz dengan jarak jangkau mencapai 400 km. MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Propagasi Line Of Sigh (LOS) Pada propagasi ini, sinyal yang dipancarkan oleh antenna pemancar langsung diterima oleh antenna penerima tanpa mengalami pantulan, disebut Line Of Sight (LOS). Karena perambatannya harus secara langsung, maka di lokasi- lokasi yang antenna penerimanya terhalang, tidak akan menerima sinyal (blocked spot). Jarak transmisi yang dapat dijangkau pada propagasi LOS relative pendek dan dibatasi oleh tinggi antenna pemancar dan penerimanya Propagasi Line Of Sigh (LOS) Pada propagasi ini, sinyal yang dipancarkan oleh antenna pemancar langsung diterima oleh antenna penerima tanpa mengalami pantulan, disebut Line Of Sight (LOS). Karena perambatannya harus secara langsung, maka di lokasi- lokasi yang antenna penerimanya terhalang, tidak akan menerima sinyal (blocked spot). Jarak transmisi yang dapat dijangkau pada propagasi LOS relative pendek dan dibatasi oleh tinggi antenna pemancar dan penerimanya MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Propagasi Line Of Sigh (LOS) Pada propagasi ini, sinyal yang dipancarkan oleh antenna pemancar langsung diterima oleh antenna penerima tanpa mengalami pantulan, disebut Line Of Sight (LOS). Karena perambatannya harus secara langsung, maka di lokasi- lokasi yang antenna penerimanya terhalang, tidak akan menerima sinyal (blocked spot). Jarak transmisi yang dapat dijangkau pada propagasi LOS relative pendek dan dibatasi oleh tinggi antenna pemancar dan penerimanya Propagasi Line Of Sigh (LOS) Pada propagasi ini, sinyal yang dipancarkan oleh antenna pemancar langsung diterima oleh antenna penerima tanpa mengalami pantulan, disebut Line Of Sight (LOS). Karena perambatannya harus secara langsung, maka di lokasi- lokasi yang antenna penerimanya terhalang, tidak akan menerima sinyal (blocked spot). Jarak transmisi yang dapat dijangkau pada propagasi LOS relative pendek dan dibatasi oleh tinggi antenna pemancar dan penerimanya MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Hambatan : Reflection Difraction Scattering Hambatan : Reflection Difraction Scattering MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Scattering Scattering adalah Penghamburan yang terjadi saat lintasan yang dilalui gelombang elektromagnetik mengandung objek yang berdimensi kecil dibandingkan dengan panjang gelombang dan dengan jumlah halangan per unit yang besar. Dalam kenyataannya, dedaunan, marka-marka jalan, tiang- tiang lampu dapat menyebabkan scattering. Scattering Scattering adalah Penghamburan yang terjadi saat lintasan yang dilalui gelombang elektromagnetik mengandung objek yang berdimensi kecil dibandingkan dengan panjang gelombang dan dengan jumlah halangan per unit yang besar. Dalam kenyataannya, dedaunan, marka-marka jalan, tiang- tiang lampu dapat menyebabkan scattering. MODEL-MODEL PROPAGASI DAN HAMBATANNYA Scattering Scattering adalah Penghamburan yang terjadi saat lintasan yang dilalui gelombang elektromagnetik mengandung objek yang berdimensi kecil dibandingkan dengan panjang gelombang dan dengan jumlah halangan per unit yang besar. Dalam kenyataannya, dedaunan, marka-marka jalan, tiang- tiang lampu dapat menyebabkan scattering. Scattering Scattering adalah Penghamburan yang terjadi saat lintasan yang dilalui gelombang elektromagnetik mengandung objek yang berdimensi kecil dibandingkan dengan panjang gelombang dan dengan jumlah halangan per unit yang besar. Dalam kenyataannya, dedaunan, marka-marka jalan, tiang- tiang lampu dapat menyebabkan scattering. SEKIAN TERIMAKASIH SEKIAN TERIMAKASIH