Anda di halaman 1dari 3

Lagoon merupakan suatu kumpulan air tenang di pinggir laut (semacam danau), dangkal

dan tertutup kerena dipisahkan dari laut oleh suatu penghalang yang menghalangi gelombang ke
lagoon tersebut. Bentuknya dapat memanjang sejajar dengan pantai apabila penghalangnya
merupakan suatu barrier/punggungan dan akan membentuk atol apabila bentuk penghalangnya
relatif melingkar. Karena tidak luas dan dangkal, maka energinya relatif rendah. Ada beberapa
lagoon yang cukup besar seperti Leeward Lagoon di Bahama dengan luas 10.000 km dengan
kedalaman +10 m (Jordan,1978 dalam Bruce W. Sellwood 1990)


Gambar 1. Kiri : Lagoon dengan penghalang berupa punggungan /Barrier, Kanan : Lagoon
dengan penghalang melingkar / Atol

Lagoon memiliki kadar garam (salinitas) yang bervariasi dari sangat tinggi hingga tawar
dikarenakan bentuknya yang tertutup, tergantung pada kondisi hidrologi dan iklim daerah
tersebut. Lagoon terbentuk di daerah yang kering atau semi kering. Lagoon di daerah kering
memiliki salinitas yang lebih tinggi dari pada yang berada didaerah semi kering yang relatif
sering hujan (basah). Hal ini dikarenakan kurangnya air tawar yang masuk ke lagoon tersebut.
Ciri lagoon daerah kering adalah dengan salinitasnya yang tinggi (hypersaline), sementara di
daerah yang semi kering dicirikan oleh air payau.
Lagoon mendapat supply air tawar dengan sedimen dari sungai yang masuk ke lagoon tersebut
dan supply garam dari air laut yang masuk melalui celah-celah penghalang.
Kondisi ini akan menimbulkan suatu urutan sedimentasi dari urutan sedimen marine normal di
bagian bawah yang kemudian berkembang ke sedimen payau dan akhirnya berkembang ke
sedimen air tanah sungai. Oleh karena itu, berdasarkan kandungan garam dalam air (salinitas)
lagoon secara lateral dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu freshwater dominated zone, brackish
zone, sea-water dominated zone dan hypersaline zone (Boggs, 1992).
Freshwater dominated zone, adalah daerah yang didominasi oleh air tawar yaitu dekat
dengan aliran air tawar masuk
Brackist zone (zona payau) adalah daerah dimana terjadi pencampuran air tawar dan
air laut yang masuk melalui celah penghalang.
Sea - water dominated zone, yaitu zona yang dekat dengan celah penghalang dimana
air laut dapat masuk melalui celah tersebut.
Hypersaline zone, yaitu daerah yang mempunyai salinitas sangat tinggi karena dari
aliran air tawar.

Material yang terdapat pada lagoon terutama material yang dibawa oleh sungai berupa
hancuran dan juga larutan-larutan garam. Material yang iendapkan didominasi oleh fraksi halus,
kadang dijumpai batupasir dan batulumpur. Beberapa lagoon yang tidak bertindak sebagai muara
sungai akan memiliki endapan yang materialnya didominasi oleh material marine. Material
endapan lagoon juga bisa berasal dari erosi barrier ukurannya relatif berukuran pasir dan lebih
kasar. Pecahan cangkang kerang juga bisa ditemukan bila penghalangnya berupa reef. Angin
juga bisa membawa material endapan halus pada lagoon dan bisa juga menyebabkan gelombang
pasang yang menerpa garis pantai. Gelombang pasang ini berenergi tinggi sehingga
menyebabkan pengikisan dan pengendapan fraksi kasar.

Energi yang bekerja pada lingkungan ini adalah energi termal sedangkan energi kinetik
bekerja pada mulut sungai. Macam-macam kondisi lagoon :
a) Bila supply pada air ada
Pada kondisi seperti ini membentuk penghalang yang terjadi karena pasir dan
pertumbuhan koral
b) Bila supply air sungai tidak ada
Pada kondisi ini, energi termal memegang peranan, dan akan terjadi :
Pengendapan sedimen halus, penguapan garam-garam, evaporasi dolomitasi, bentuk
memanjang, struktur laminasi.
c) Bila supply air tidak ada, tetapi terjadi juga kondisi euxinic. Pada kondisi ini euxinic
terletak di bawah dibandingkan dengan evaporate, karena euxinic merupakan sedimen
sub aquaeous

Anda mungkin juga menyukai