Copyright 2013 Dc Rh 1 ANATOMI MATA Copyright 2013 Dc Rh 2
Copyright 2013 Dc Rh 3 Anatomi Makro Mata terdiri dari: Kornea lapisan luar keras transparan, dan Sklera otot-otot ekstraokuler melekat pd sklera, Sambungan antara keduanya disebut limbus Koroid lapisan kaya pembuluh darah, melapisi segmen posterior mata dan memberi nutrisi pada permukaan dalam retina
Copyright 2013 Dc Rh 4 Anatomi Makro (cont..) Korpus siliaris tempat perlekatan iris. Otot siliaris polos kontraksinya mengubah bentuk lensa dan memungkinkan fokus mata berubah- ubah. Epiltel siliaris mensekresi akuous humor dan mempertahankan tekanan okuler Lensa terletak di belakang iris, disangga oleh serabut zonula. Fungsi lensa adalah untuk membias cahaya. Peningkatan kekuatan pembiasan lensa disebut akomodasi Copyright 2013 Dc Rh 5 RONGGA ORBITA Rongga orbita suatu rongga yang dibatasi dinding tulang dan berbentuk seperti piramida bersisi empat dengan puncak menuju ke arah foramen optik. Isi rongga orbita terdiri atas: bola mata dengan syaraf optik , 6 otot penggerak bola mata kelenjar air mata, pembuluh darah cabang arteri oftalmik, syaraf cranial III, IV, VI, lemak dan fasia yang merupakan bantalan untuk bola mata.
Copyright 2013 Dc Rh 6 Kelopak Mata Kelopak mata: Memberikan proteksi mekanis pada bola mata anterior Menyebarkan film air mata ke konjungtiva dan kornea Mencegah mata menjadi kering Kelopak mata terdiri Suatu lapisan permukaan kulit Otot-otot orbikularis Suatu lapisan kolagen kuat (lempeng tarsal) Suatu lapisan epitel, konjungtiva, berlanjut ke bola mata Otot levator berjalan ke arah kelopak mata atas dan berinsersi pada lempeng tarsal, otot ini dipersarafi saraf III. Copyright 2013 Dc Rh 7 Badan kaca/ Vitreus Suatu badan gelatin yg jernih, konsistensinya lunak dan avaskuler 98% terdiri dari air, sisanya asam hiluronat dan anyama kolagen halus. Mengisi sebagian besar bola mata di belakang lensa 2/3 dari bola mata Memiliki peran nutritif dan suportif
Copyright 2013 Dc Rh 8 Retina Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening terdiri atas penyebaran serabut- serabut syaraf optik letaknya antara badan kaca dan koroid. Bertanggunga jawab untuk mengubah cahaya menjadi sinyal listrik. Sel kerucut utk penglihatan sinag hari, penglihatan detail sel batang utk penglihatan malam hari. Copyright 2013 Dc Rh 9 Sistem Lakrimal Sistem lakrimal menjaga lingkungan lembab untuk mata bagian external anterior. Ada dua macam air mata yang biasanya diproduksi yaitu air mata pelumas, mengandung lemak air dan mukosa, dan air mata aquos dihasilkan sebagai respon emosi dan iritasi yang hanya mengandung air.
Copyright 2013 Dc Rh 10 Copyright 2013 Dc Rh 11 DEFORMITAS ANATOMIK MATA ENTROPION EKTROPION KOLOBOMA EPICANTUS Copyright 2013 Dc Rh 12 ENTEROPION Definisi Entropion merupakan terbaliknya kelopak mata kearah dalam, sehingga bulu mata selalu menyentuh bola mata.Biasanya pada kelopak mata bawah. Keadaan bulu mata yang demikian itu disebut Trikiasis. Jika yang terkena kornea maka terjadi erosi kornea dan menjadi ulkus. Copyright 2013 Dc Rh 13 ENTEROPION Etiologi Kongenital Spastik pada orang tua ( senilis) Mekanis Sikatrik/ parut ( pada trakoma)
Copyright 2013 Dc Rh 14 ENTEROPION Manifestasi klinik Mata terlihat merah Pengeluaran air mata Infeksi konjungtiva dan infeksi sekunder kornea dan konjungtiva.
Copyright 2013 Dc Rh 15 ENTEROPION Terapi Terapi jangka pendek memberikan pelumas pada mata atau menempelkan kelopak mata keluar untuk mengatasi pembalikan tersebut. Terapi permanen membutuhkan pembedahan. Untuk trakoma dilakukan tarsotomi.
Copyright 2013 Dc Rh 16 EKTEROPION Definisi Tepi kelopak mata melengkung keluar sehingga mata tidak bisa menutup dengan sempurna. Etiologi Laksitas otot orbikularis involunter Parut kulit peri orbital Palsi saraf ke tujuh
Copyright 2013 Dc Rh 17 EKTEROPION Manifestasi klinik 1. Mata merah 2. Hipertrofi konjungtiva 3. Ekskoriasi kulit palpebra 4. Keratitis Terapi 1. Pembedahan tarsorafi 2. kantoplasti.
Copyright 2013 Dc Rh 18 PTOSIS
Definisi Keadaan jatuhnya palpebra superior dalam keadaan mata trbuka.
Copyright 2013 Dc Rh 19 PTOSIS Ptosis kondisi kelopak mata yang tidak dapat membuka dengan optimal seperti mata normal ketika memandang lurus ke depan (Drooping eye lid)
Manifestasi klinis 1. Gangguan penglihatan 2. Berkurangnya pergerakan mata 3. Pupil asimetris pada sindrom horner 4. Terdapat pengurangan ukuran apertura palpebra.
Copyright 2013 Dc Rh 20 ETIOLOGI PTOSIS
Faktor mekanis Lesi kelopak mata yang besar sehingga menarik kelopak mata kebawah Edema kelopak mata Tertariknya kelopak mata karena parut konjungtiva Abnormalitas struktur termasuk disinsersi aponeurisis otot levator, biasanya terjadi pada manula.
Copyright 2013 Dc Rh 21 ETIOLOGI PTOSIS Factor neurologis Palsi sysraf ke tiga Sindrom horner karena lesi syaraf simpatis Sindrom jaw winking Marcus Gunn
Faktor miogenik Miastenia Gravis Beberapa bentuk distrovi muscular Oftalmoplegia eksternal kronis
Copyright 2013 Dc Rh 22 TERAPI PTOSIS
Apabila ptosisnya ringan tidak didapati kelainan kosmetik dan tidak terdapat kelainan visus lebih baik dibiarkan saja. Pada ptosis congenital dilakukan pembedahan (memperpendek) otot levator yang lemah serta aponeuresissnya atau menggantungkan palpebra pada otot frontal.
Copyright 2013 Dc Rh 23
Copyright 2013 Dc Rh 24 HIPERMETROPIA Definisi Sinar yang berjalan sejajar dengan sumbu mata tanpa akomodasi dibias dibelakang retina (misalnya tajam penglihatan 5/10). Etiologi Sumbu mata (jarak kornea retina ) terlalu pendek dinamakan hipermetropia sumbu. Daya bias kornea / lensa/ aquos humor terlalu lemah dinamakan hipermetropia pembiasan.
25 Copyright 2013 Dc Rh Gejala Mata cepat lelah Pusing Sakit kepala Tajam penglihatan mata makin lama makin berkurang. Kadang - kadang ditemukan strabismus. Pengobatan Diberi lensa + 26 Copyright 2013 Dc Rh HIPERMETROPIA 27 Copyright 2013 Dc Rh MIOPIA Definisi Sinar sinar yang berjalan sejajar dengan sumbu mata tanpa akomodasi dibias di depan retina. Tajam penglihatan selalu kurang dari pada 5/5. Kekuatan optik mata terlalu tinggi ( biasanya karna bola mata yang panjang) dan sinar cahaya pararel jatuh pada fokus didepan retina 28 Copyright 2013 Dc Rh Etiologi Sumbu mata ( jarak kornea retina terlalu panjang dinamakan miopia sumbu . Daya bias kornea lensa atau aquos humor terlalu kuat dinamakan miopia pembiasan Gejala Penglihatan jauh kabur sedang untuk dekat jelas Pengobatan Diberi lensa ( -)
29 Copyright 2013 Dc Rh 30 Copyright 2013 Dc Rh ASTIGMATISME DEFINISI Kekuatan optik kornea di bidang yang berbeda tidak sama. Sinar cahaya pararel yang melewati bidang yang berbeda ini jatuh ketitik fokus yang berbeda ETIOLOGI Permukan kornea yang tidak teratur dan lapisan kornea yang keruh 31 Copyright 2013 Dc Rh PENATALAKSANAAN Dengan menggunakan lensa silinder Tx. LASIK 32 Copyright 2013 Dc Rh LASIK Lasik (Laser Assisted Insitu Keratosmileusis) Alat : microkeratome untuk menciptakan flap pada permukaan depan mata atau kornea. Setelah lapisan pelindung kornea mata terbuka, mesin Laser Zyoptix 100 TM dengan cepat mengoreksi kornea mata tsb. Setelah koreksi selesai dilakukan, lapisan pelindung (flap) dikembalikan ke posisi semula. Flap ini berfungsi sebagai "plester pelindung kornea mata" yang merekat ulang sepenuhnya dalam waktu beberapa menit tanpa jahitan. 33 Copyright 2013 Dc Rh 34 Copyright 2013 Dc Rh ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM PENGLIHATAN 35 Copyright 2013 Dc Rh Pengkajian Tanyakan masalah klien, Seperti sulit membaca pandangan kabur, rasa terbakar pada mata, mata basah, pandangan berganda, Tanyakan juga sejak kapan keluhan ini dirasakan pasien Apakah klien menggunakan kaca mata / kontak lensa 36 Copyright 2013 Dc Rh Tanyakan kapan dan dimana pasien terakhir memeriksakan keadaan matanya. Tanyakan apakah pasien mengalami kesulitan melihat Adakah keluhan membaca dan menonton TV Adakah masalah membedakan warna 37 Copyright 2013 Dc Rh Tanyakan apakah pasien pernah mengalami cideramata Tanyakan penyakit terakhir yang dialami klien Tanyakan adakah keluarga yang mempunyai riwayat kelainan mata 38 Copyright 2013 Dc Rh PEMERIKSAAN FISIK MATA Kesimetrisan dan kesejajaran mata Keadaan kelopak mata meliputi: warna, arah tumbuhnya bola mata, dan lesi Kaji struktur fungsi dan pembentukan sistem lakrimal (schemer test) 39 Copyright 2013 Dc Rh Catat adanya eksudat dan cairan lain yang keluar, jumlah warna dan lokasi Observasi kejernihan kornea adanya parut, reflek kornea Observasi bentuk iris dan kesimetrisannya 40 Copyright 2013 Dc Rh Kaji reaksi pupil pada cahaya, kesimetrisannya, bentuknya Kaji adanya ulkus kornea dan benda asing (Fluoresin test) 41 Copyright 2013 Dc Rh Pemeriksaan penunjang
Ophtalmoscope Instrumen yang digunakan untuk melihat retina Snellen Chart Memeriksa tajam penglihatan Ishihara Memeriksa buta warna
42 Copyright 2013 Dc Rh Angiorafi Evaluasi pembuluh darah oftalmik Tonometri Memeriksa tekanan intra okuler Perimetri Mengukur lapang pandang USG Mengukur dimensi dan struktur okuler Electroretinografi Menilai fungsi retina 43 Copyright 2013 Dc Rh Copyright 2013 Dc Rh 44