Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
Perusahaan sewa guna usaha di Indonesia lebih dikenal dengan nama leasing.
Kegitan utama perusahaan sewa guna usaha bergerak dibidang pembiayaan utnuk
keperluan barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah. Pembiayaan yang
dimaksudkan disini adalah ketika seorang nasabah membutuhkan barang modal seperti
peralatan kantor atau mobil dengan cara disewa atau dibeli secara kredit dapat
diperoleh diperusahaan leasing. Dengan melakukan leasing perusahaan dapat
memperoleh barang modal dengan jalan sewa beli untuk dapat langsung digunakan
berproduksi, yang dapat diangsur setiap bulan, triwulan atau enam bulan sekali kepada
pihak lessor.
Melalui pembiayaan leasing perusahaan dapat memperoleh barang-barang
modal untuk operasional dengan mudah dan cepat. Hal ini sungguh berbeda jika kita
mengajukan kredit kepada bank yang memerlukan persyaratan serta jaminan yang
besar. agi perusahaan yang modalnya kurang atau menengah, dengan melakukan
perjanjian leasing akan dapat membantu perusahaan dalam menjalankan roda
kegiatannya. !etelah jangka leasing selesai, perusahaan dapat membeli barang modal
yang bersangkutan. Perusahaan yang memerlukan sebagian barang modal tertentu
dalam suatu proses produksi secara tibatiba, tetapi tidak mempunyai dana tunai yang
cukup, dapat mengadakan perjanjian leasing untuk mengatasinya. Dengan melakukan
leasing akan lebih menghemat biaya dalam hal pengeluaran dana dibanding dengan
membeli secara tunai.
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SEWA GUNA USAHA
"easing adalah segala kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk
penyediaan barang-barang modal yang penggunaannya diserahkan pada suatu
perusahaan, melalui pembayaran secara berkala dalam jangka waktu tertentu. !ecara
umum leasing artinya #$uipment %unding, yaitu pembiayaan peralatan&barang modal
untuk digunakan pada proses produksi suatu perusahaan baik secara langsung maupun
tidak langsung. #$uipment "easing 'ssociation di "ondon memberikan de%inisi leasing
sebagai berikut( )"easing adalah perjanjian antara lessor dan lessee untuk menyewa
sesuatu atas barang modal tertentu yang dipilih&ditentukan oleh lessee.
erdasarkan Keputusan Menteri Keuangan *o. ++,-&KMK..+&+--+ adalah
/kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara guna usaha
dengan hak opsi 0%inance lease1 maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi 0operating
lease1 untuk digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala. !elanjutnya yang dimaksud %inance lease adalah kegiatan
sewa guna usaha dimana lessee pada akhir masa kontrak mempunyai hak opsi untuk
membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang disepakati. !ebaliknya
operating lease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha./
B. KLASIFIKASI LEASING
+. 2apital "ease
Perusahaan leasing pada jenis ini berlaku sebagai suatu lembaga keuangan.
"essee yang akan membutuhkan suatu barang modal menentukan sendiri jenis serta
spesi%ikasi dari barang yang dibutuhkan. "essee juga mengadakan negoisasi langsung
dengan supplier mengenai harga, syarat-syarat perawatan serta hal-hal lain yang
berhubungan dengan pengoperasian barang tersebut.
"essor akan mengeluarkan dananya untuk membayar barang tersebut kepada
supplier dan kemudian barang tersebut diserahkan kepada lessee. !ebagai imbalan
atas jasa pengguanaan barang tersebut lessee akan membayar secara berkala kepada
lessor sejumlah uang yang berupa rental untuk jangka waktu tertentu yang telah
disepakati bersama.
2. Operating Lease
Pada operating lease, lessor membeli barang dan kemudian menyewakan
kepada lessee untuk jangka waktu tertentu. Dalam praktik lessee membayar rental yang
besarnya secara keseluruhan tidak meliputi harga barang serta biaya yang telah
dikeluarkan oleh lessor.
Di dalam menentukan besarnya pembayaran lease, lessor tidak
memperhitungkan biaya-biaya tersebut karena setelah masa lease berakhir diharapkan
harga barang tersebut masih cukup tinggi. Di sini jelas tidak ditentukan adanya nilai sisa
serta hak opsi bagi lessee.
. Sa!es T"pe Lease
"ease penjualan biasanya dilakukan oleh perusahaan industri yang menjual
lease barang hasil produksinya. Dalam kontrak penjualan lease diakui dua macam
pendapatan yaitu pendapatan penjualan barang dan pendapatan bunga atas jasa
pembelanjaan selama jangka waktu lease.
#. Le$erage Lease
Pada leasing ini dilibatkan pihak ketiga yang disebut credit pro3ider. "essor tidak
membiayai objek leasing hingga sebesar +..4 dari harga barang melainkan hanya
antara 5.4 hingga 6.4. Kemudian sisa dari harga barang tersebut akan dibiayai oleh
credit pro3ider.
%. &r'ss B'r(er Lease
7ransaksi pada jenis ini merupakan suatu transaksi leasing yang dilakukan
dengan melewati batas suatu negara. arang-barang atau peralatan yang biasanya
ditransaksikan dalam cross border lease meliputi nilai jutaan dollar 'merika !erikat.
!eperti Pesawat terbang bermesin jet dari Pabrikan oeing dan 'irbus.
&. KEGIATAN LEASING
Didalam !urat Keputusan Menteri Keuangan *omor ++,-&KMK..+&+--+ tanggal
5+ no3ember +--+, kegiatan leasing dapat dilakukan dengan cara, yaitu (
). *e!a+,+an se-a g,na ,sa.a (engan .a+ 'psi /agi !essee 01inan2e !ease3.
Kriteria untuk %inance lease apabila suatu perusahaan leasing memenuhi persyaratan
sebagai berikut (
+. jumlah pembayaran sewa guna usaha dan selama masa sewa guna usaha pertama
kali, ditambah dengan nilai sisa barang yang dilease harus dapat menutupi harga
perolehan barang modal yang dileasekan dan keuntungan bagi pihak lessor dalam
perjanjian sewa guna usaha memuat ketentuan mengenai hak opsi bagi lessee.
5. melakukan sewa guna usaha dengan tanpa hak opsi bagi lessee 0operating lease1.
8umlah pembayaran selama masa leasing pertama tidak dapat menutupi hrga
perolehan barang modal yang dileasekan ditambah keuntungan bagi pihak lessor9
Didalam perjanjian leasing tidak memuat mengenai hak opsi bagi lessee
D. PIHAK 4 PIHAK 5ANG TERLIBAT
'da beberapa pihak yang terlibat dalam pemberian %asilitas leasing, dan masing-masing
pihak mempunyai hak dan kewajibannya. Pihak : pihak ynag terlibat dalam proses
pemberian %asilitas leasing adalah sebagai berikut (
Less'r
Merupakan perusahaan leasing yang membiayai keinginan para nasabahnya untuk
memperoleh barang : barang modal.
Lessee
'dalah nasabah yang mengajukan permohonan leasing kepada lessor untuk
memperoleh barang modal yang diinginkan
S,pp!ier
;aitu pedagang yang menyediakan barang yang akan dileasing sesuai perjanjian antara
lessors dan lessee dan dalam hal ini supplier dapat bertindak sebagai lessor

As,ransi
Merupakan perusahaan yang akan menanggung resiko terhadap perjanjian antara
lessor dan lessee. Dalam hal ini, lessee dikenakan biaya asuransi dan apabila terjadi
sesuatu, maka perusahaan akan menanggung resiko sebesar yang telah ada didalam
perjanjian terhadap barang yang dileasingkan.
E. PROSEDUR MEKANISME LEASING
Dalam melakukan perjanjian leasing terdapat prosedur dan mekanisme yang
harus dijalankan yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut(
+1 "essee bebas memilih dan menentukan peralatan yang dibutuhkan,
mengadakan penawaran harga dan menunjuk supplier peralatan yang dimaksudkan.
51 !etelah lessee mengisi %ormulir permohonan lease, maka dikirimkan kepada
lessor disertai dokumen lengkap.
<1 "essor menge3aluasi kelayakan kredit dan memutuskan untuk memberikan
%asilitas lease dengan syarat dan kondisi yang disetujui lessee 0lama kontrak
pembayaran sewa lease1, setelah ini maka kontrak lease dapat ditandatangani.
61 Pada saat yang sama, lessee dapat menandatangani kontrak asuransi untuk
peralatan yang dilease dangan perusahaan asuransi yang disetujui lessor, seperti yang
tercantum dalam kontrak lease. 'ntara lessor dan perusahaan asuransi terjalin
perjanjian kontrak utama.
=1 Kontrak pembelian peralatan akan ditandatangani lessor dengan supplier
peralatan tersebut.
,1 !upplier dapat mengirimkan peralatan yang dilease ke lokasi lessee. >ntuk
mempertahankan dan memelihara kondisi peralatan tersebut, supplier akan
menandatangani perjanjian purna jual.
?1 "essee menandatangani tanda terima peralatan dan menyerahkan kepada
suppplier.
@1 !upplier menyerahkan tanda terima 0yang diterima dari lessee1, bukti pemilikan
dan pemindahan pemilikan kepada lessor.
-1 "essor membayar harga peralatan yang dilease kepada supplier.
+.1 "essee membayar sewa lease secara periodik sesuai dengan jadwal
pembayaran yang telah ditentukan dalam kontrak lease.
F. PERKEMBANGAN LEASING DI INDONESIA
). Se6ara. Leasing
Kehadiran industri pembiayaan 0multi %inance1 di Indonesia sesungguhnya
belumlah terlalu lama, terutama bila dibandingkan dengan di negara-negara maju. Dari
beberapa sumber, diketahui industri ini mulai tumbuh di Indonesia pada +-?6.
Kelahirannya didasarkan pada surat keputusan bersama 0!K1 tiga menteri, yaitu
Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Perdagangan. !etahun setelah
dikeluarkannya !K tersebut, berdirilah P7 Pembangunan 'rmada *iaga *asional pada
+-?=. Kelak, perusahaan tersebut mengganti namanya menjadi P7 0Persero1 P'**
Multi Ainance. Kemudian, melalui Keputusan Presiden 0Keppres1 *o.,+&+-@@, yang
ditindaklanjuti dengan !K Menteri Keuangan *o. +5=+&KMK..+<&+-@@, pemerintah
membuka lebih luas lagi bagi bisnis pembiayaan, dengan cakupan kegiatan meliputi
leasing, %actoring, consumer %inance, modal 3entura dan kartu kredit.
!ebagai sesama industri keuangan, perkembangan industri leasing relati%
tertinggal dibandingkan yang lain, perbankan, misalnya. 7erlebih lagi bila dibandingkan
dengan perbankan pasca Pakto +-@@. Pada era inilah bank muncul dan menjamur bagai
musim hujan. Deregulasi yang digulirkan pemerintah di bidang perbankan telah
membuahkan banyak sekali bank, walaupun dalam skala gurem. tetapi banyak kalangan
menuding, justru Pakto @@ inilah menjadi biang keladi suramnya industri perbankan di
kemudian hari. Puncaknya, terjadi pada +--, ketika pemerintah melikuidasi +, bank.
"angkah itu ternyata masih diikuti dengan dimasukkannya beberapa bank lain dalam
perawatan adan Penyehatan Perbankan *asional0PP*1.
Meski demikian, perusahaan pembiayaan juga mampu berkembang cukup
mengesankan. Hingga saat ini leasing di Indonesia telah ikut berkiprah dalam
pembiayaan perusahaan. 8enis barang yang dibiayai pun terus meningkat. 8ika
sebelumnya hanya ter%okus pada pembiayaan transportasi, kini berkembang pada
keperluan kantor, manu%aktur, konstruksi dan pertanian. Hal ini mengindikasikan multi
%inance kian dikenal pelaku usaha nasional.
'da beberapa hal menarik jika kita mencermati konsentrasi dan perkembangan
perusahaan leasing. Pada era +-@-, misalnya, industri ini di Indonesia cenderung
berupaya memperbesar asset. perburuan asset tersebut diantaranya disebabkan
tantangan perekonomian menuntut mereka tampil lebih besar, sehat dan kuat.
Perusahaan yang tidak beranjak dari skala semula, tampak terguncang-guncang dana
akhirnya tutup sama sekali.
Dengan asset dan skala usaha yang besar, muncul anggapan perusahaan lebih
andal dibandingkan yang lain. agi yang kapasitasnya memang terbatas, mereka
berupaya agar tetap tampil megah dan gagah. Maka, dimulailah saling lirik dan
penjajakan di antara sesamanya. !kenario selanjutnya, banyak perusahaan leasing
yang melakukan penggabungan menjadi satu grup. 7ampaknya, langkah ini
membuahkan hasil positi%. !elain modal dan asset menggelembung, kredibilitas dan
penguasaan pasar pun ikut terdongkrak.
*amun gairah menggelembungkan asset tersebut berangsur-angsur mulai
pudar. Karena pada tahun berikutnya 0+--.1, industri leasing mulai kembali pada prinsip
dasar ekonomi. mereka lebih mengutamakan keuntungan yang sebesar-besarnya.
!ebetulnya, berubahnya orientasi ini dipicu oleh kian sengitnya persaingan di
industri leasing. 'kibatnya, kehati-hatian menjadi agak terabaikan. Indikasinya,
persyaratan untuk memperoleh sewa guna usaha menjadi semakin longgar. ahkan,
kabarnya di engkulu, orang bisa mendapatkan sewa guna usaha hanya dengan
menyerahkan selembar kartu tanda penduduk 0K7P1.
Pada tahun +--+, kembali terjadi perubahan besar-besaran pada perusahaan
pembiayaan. !eiring dengan kebijakan uang ketat 07MP B tight money policy1 - yang
lebih dikenal dengan Cebrakan !umarlin I dan II - suku bunga pun ikut meroket naik.
'kibatnya, banyak kredit yang sudah disetujui terpaksa ditunda pencairannya.
Dari sisi permodalan, 7MP membuat perusahaan multi %inance seperti kehabisan
darah. 'liran dana menjadi seret. kalaupun ada, harganya tinggi sekali. Itulah sebabnya
banyak di antara mereka yang menggabungkan usahanya. Dengan bergabung, mereka
lebih mudah dalam memperoleh kredit, termasuk dari luar negeri.
2. As'siasi Leasing
!ebetulnya, organisasi ini punya nama lain, seperti yang disebutkan dalam Pasal
+ 'nggaran dasar 0'D1-nya, yaitu 'sosiasi "embaga Pembiayaan Indonesia 0'P"I1.
7etapi agaknya nama yang pertama lebih dikenal para pelakunya dan masyarakat luas.
'"I didirikan sebagai satu-satunya wadah komunikasi bagi perusahaan-
perusahaan pembiayaan. Di sini mereka secara bersama-sama membicarakan dan
memecahkan berbagai masalah yang dihadapi. '"I juga hadir untuk memperjuangkan
kepentingan anggotanya kepada pemerintah. Di sisi lain, organisasi ini juga bermaksud
menjadi jembatan untuk meneruskan keinginan dan bimbingan pemerintah kepada para
anggota.
!ederet sasaran ideal menjadi tujuan didirikannya '"I. Paling tidak, pasal , 'D-
nya menyebutkan lima tujuan utama organisasi ini. Di antaranya memajukan dan
mengembangkan peranan lembaga pembiayaan di Indonesia serta memberikan
sumbangsih bagi kemajuan perekonomian nasional.
Dalam perjalanan sejarahnya, '"I mengalami pasang naik dan pasang surut.
Para pengurus yang silih-berganti berupaya memberikan yang terbaik guna pemecahan,
kemajuan dan perkembangannya. !ejak didirikan, tercatat sudah +5 kali terjadi
pergantian kepengurusan. !ebetulnya, periodisasi kepengurusan ditetapkan tiap dua
tahun. *amun dalam beberapa kasus, terjadi pergantian kepengurusan sebelum masa
jabatan berakhir.
. Dari ALI +e APPI
Pada awalnya, tepatnya tanggal 5 8uli +-@5 telah dibentuk 'sosiasi "easing
Indonesia 0'"I1 yang berkedudukan di 8akarta sebagai satu-satunya wadah komunikasi
bagi perusahaan-perusahaan leasing di Indonesia. Kehadiran '"I telah dirasakan
man%aatnya oleh seluruh pelaku usaha leasing di Indonesia dan '"I telah berhasil
melakukan berbagai akti3itas guna kepentingan para anggotanya, termasuk membantu
pengembangan industri usaha leasing di Indonesia bersamapemerintah.
!eiring dengan pertumbuhan sektor usaha jasa pembiayaan dan guna menampung
aspirasi seluruh anggota maka pada tanggal 5. 8uli 5... telah diambil keputusan untuk
mengubah '"I menjadi '!D!I'!I P#E>!'H''* P#MI';''* I*DD*#!I'0'PPI1.
Keputusan diatas sejalan dengan keberadaan usaha para anggota sebagai
perusahaan pembiayaan yang dapat melakukan akti3itas usaha( sewa guna usaha
0leasing1, anjak piutang 0%actoring1, pembiayaan konsumen 0consumer %inance1, dan
kartu kredit 0credit card1. Dalam perkembangannya pada tanggal 5+ Desember 5...
'sosiasi Aactoring Indonesia 0'AI1 juga telah bergabung ke dalam 'PPI. !esuai dengan
tujuan didirikannya, 'PPI bersama pemerintah terus berupaya memberikan andil dan
peran lebih berarti dalam peningkatan perekonomian nasional khususnya pada sektor
usaha jasa pembiayaan leasing.

Anda mungkin juga menyukai