Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

PENGKONDISI SINYAL ANALOG


TUJUAN INSTRUKSIONAL
Bab ini menguraikan tentang teknik-teknik dasar dalam
pengkondisian sinyal analog pada sistem instrumentasi elektronika. Sesudah
mempelajari bab ini diharapkan pembaca akan mampu untuk :
Menjelaskan tujuan dan teknik pengkondisian sinyal analog.
Merancang aplikasi jembatan Wheatstone untuk mengkonversi
perubahan resistansi menjadi perubahan tegangan.
Merancang dan menganalisa kerja filter R untuk melihat
pengaruhnya pada sinyal.
Menggambar empat skema rangkaian opamp pengkondisi sinyal
dasar dan menjelaskan fungsi alihnya.
Merancang rangkaian penguat diferensial ! instrumentasi.
Merancang sistem pengkondisi sinyal analog yang mengkonversi
suatu kisaran "range# perubahan tegangan masukan tertentu manjadi
suatu kisaran perubahan tegangan keluaran yang diperlukan.
2.1 PRINSIP PENGKONDISIAN SINYAL ANALOG
Seringkali$ pilihan mengenai karakteristik suatu sensor terhadap
variabel masukan sangatlah terbatas$ sehingga diperlukan adanya suatu
pengkondisian sinyal. %engkondisian sinyal ini berkaitan dengan operasi-
operasi yang dikenakan pada sinyal guna mengkonversi sinyal tersebut ke
bentuk yang sesuai dengan yang diperlukan untuk interface dengan elemen-
elemen lain dalam sistem instrumentasi. &fek pengkondisian sinyal pada sinyal
masukan sering dinyatakan dalam bentuk fungsi alih. %engkondisi sinyal dapat
dikelompokkan dalam beberapa jenis$ seperti yang akan diuraikan berikut.
'(
2.1.1 Pengubahan Level Sinal
Suatu cara yang paling sederhana untuk pengkondisian sinyal adalah
dengan mengubah level sinyal$ yaitu dengan melakukan penguatan ataupun
peredaman. Salah satu faktor yang penting dalam pemilihan penguat adalah
impedansi masukan yang dita)arkan kepada sensor "atau elemen lain yang
berfungsi sebagai masukan#. *alam beberapa kasus$ "misalnya akselerometer
dan detektor optik#$ tanggapan frekuensi penguat juga merupakan suatu hal
yang sangat penting.
2.1.2 Linie!i"a"i
+ubungan antara keluaran dengan masukan sensor seringkali tidak
linier. ,leh karena itu diperlukan suatu rangkaian untuk linierisasi sinyal
tersebut$ seperti yang diperlihatkan dalam -ambar ..'. /ujuan linierisasi adalah
untuk mendapatkan keluaran yang berubah secara linier terhadap variabel
masukan meskipun keluaran sensornya tidak linier. Rangkaian linierisasi ini
sulit dirancang$ dan biasanya bekerja hanya dalam batas yang sempit. ara
linierisasi yang lebih modern adalah seara perangkat lunak$ yaitu dengan
membolehkan sinyal tak linier sebagai masukan ke komputer dan selanjutnya
melakukan linierisasi dengan menggunakan perangkat lunak.
'0
-ambar ..' 1inierisasi
2.1.2 K#nve!"i
%engkondisian sinyal dalam hal ini digunakan untuk mengkonversi
suatu jenis perubahan listrik ke jenis perubahan listrik yang lain. 2onversi ini
diperlukan misalnya dalam transmisi sinyal dan interface dengan sistem digital.
T!an"$i"i Sinal 3ntuk transmisi sinyal seringkali digunakan transmisi arus
karena tidak dipengaruhi oleh perubahan beban. Standard level arus yang
digunakan adalah 4 sampai .5 m6.
In%e!&a'e Digi%al %enggunaan komputer dalam sistem instrumentasi akan
memerlukan suatu konversi dari data analog ke data digital$ yaitu yang
dilakukan oleh 6*. 2onversi ini biasanya memerlukan pengaturan level sinyal
analog agar sesuai dengan masukan yang diperlukan oleh 6*.
'7
2.1.( Pe$)&il%e!an *an Pene"uaian I$+e*an"i
*alam banyak kejadian$ sinyal yang diperlukan sering bercampur dengan sinyal
yang tidak diinginkan "noise#. 3ntuk menyingkirkan sinyal yang tidak
diinginkan tersebut dapat digunakan filter yang sesuai$ yaitu low-pass filter
"1%8#$ high-pass filter "+%8#$ notch filter$ atau gabungan dari filter-filter
tersebut.
%enyesuaian impedansi kadang diperlukan$ yaitu apabila impedansi internal
transduser atau impedansi saluran dapat menyebabkan terjadinya suatu
kesalahan dalam pengukuran suatu variabel.
2.1., K#n"e+ Pe$bebanan
Salah satu hal yang sangat penting dalam pengkondisian sinyal analog
adalah adanya pengaruh pembebanan pada suatu rangkaian oleh rangkaian lain$
yang dapat menyebabkan terjadinya ketidakpastian dalam amplituda tegangan.
-ambar ... memperlihatkan efek pembebanan pada sensor$ yang dalam hal ini
dinyatakan dalam rangkaian setara /hevenin.
Vx
Rx
RL
Vy
x
-ambar ... Rangkaian ekivalen /hevenin sensor untuk memperlihatkan efek
pembebanan pada sensor
/egangan beban dalam -ambar ... diberikan oleh %ersamaan ..' :

+
=
x L
x
x y
R R
R
V V '
"..'#
.5
dengan : 9
y
: tegangan beban
9
;
: tegangan sensor dalam keadaan rangkaian terbuka
R
;
: impedansi internal sensor
R
1
: impedansi beban
-#n%#h 2.1 Sebuah penguat mengeluarkan tegangan sepuluh kali tegangan
terminal masukannya$ dan mnempunyai resistansi masukan sebesar '5 k.
Sebuah sensor mengeluarkan tegangan yang sebanding suhu dengan fungsi alih
.5 m9!
o
. Sensor tersebut mempunyai resistansi keluaran sebesar < k. 6paila
suhu yang diukur sebesar <5
o
$ berapakah tegangan keluaran penguat
tersebut =
Penele"aian .
Suatu contoh penyelesaian yang naif diperlihatkan dalam -ambar ..>a.
/egangan sensor dalam keadaan tanpa beban diperoleh dari fungsi alih :
( ) ( ) V C C mV V
o o
T
5 $ ' <5 ! .5 = =
/egangan keluaran penguat :
( ) V V V V
i o
'5 5 $ ' '5 '5 = = =
"Salah ?#@
%enyelesaian yang benar diperlihatkan dalam -ambar ..>b.
/egangan yang sebenarnya muncul pada terminal masukan penguat adalah :
V
k k
k
V V
T i
A( $ 5
< '5
<
' =

=
dengan 9
/
: '$5 9
*engan demikian besarnya tegangan keluaran penguat adalah :
( ) V V V
o
( $ A A( $ 5 '5 = =
.'
Gain = 10
Vo
20 mV/
o
C
T
V
T
V
in
"a#
T
10 k
Gain = 10
Vo
V
T
5 k
"b#
-ambar ..> "a# %engabaian efek pembebenan dapat mengakibatkan kesalahan
yang serius "b# %enyelesaian dengan memperhitungkan efek pembebanan
2.2 RANGKAIAN PASI/
2.2.1 Rang0aian Pe$bagi Tegangan
Rangkaian pembagi tegangan digunakan untuk mengkonversi
perubahan resistansi menjadi perubahan tegangan. -ambar ..4 memperlihatkan
sebuah rangkain pembagi tegangan sederhana. /egangan pada keluarannya
diberikan oleh :
..

Anda mungkin juga menyukai