o
A
(5)
dimana nilai adalah besarnya tahanan yang dihasilkan karena terjadi tumpukan
cake.
=
3
2
0
) 1 (
c
c
p
S k
(6)
untuk tahanan pada media filtrasi (Rm) dapat dianalogkan persamaan (5),
sehingga :
dt A
dV
=
Rm
P
c
A
(7)
besar tahanan setelah filtrasi dapat dihitung dengan rumus :
dt A
dV
=
|
|
.
|
\
|
+
A
Rm
A
V C
P
s
o
(8)
dimana P = Pc + Pf , sehingga persamaan (7) dapat dimodifikasi menjadi :
dt A
dV
=
) (
e
s
V V
A
C
P
+
A
o
(9)
Dari persamaan (8) kita dapat menentukan persamaan dasar untuk filtrasi pada
proses batch dengan kondisi tekanan konstan, yaitu :
dV
dt
= Rm
P A
V
P A
C
s
) ( ) (
2
A
+
A
o
(10)
dV
dt
= Kp V + B (11)
dengan Kp dalam s/m
6
, B dalam s/m
3
.
Kp =
) (
2
P A
C
s
A
o
(12)
B =
) ( P A
Rm
A
(13)
Untuk menentukan nilai Kp dan B dapat menggunakan grafik V versus t/V
t/V
V
Gambar 1.5. Grafik hubungan Vterhadap t/V
waktu yang diperlukan selama filtrasi :
dV
dt
= Kp V + B
t
0
} dt =
V
0
} (Kp V + B ) dV
t = Kp/2 V
2
+ BV (14)
untuk waktu siklus pada proses batch :
t siklus (tc) = waktu filtrasi + waktu bongkar pasang + waktu pencucian
waktu bongkar pasang biasanya 20 menit dan waktu pencucian dihitung dengan
rumus:
Waktu pencucian =
pencucian laju
V
f
% 10
(15)
laju pencucian filtrasi dihitung dengan persamaan (15)
Laju pencucian =
B V Kp
f
+ 4
1
(16)
Untuk menghitung nilai cake kering maka dapat menggunakan rumus :
W = Cs V =
x
x
C m
C
1
V (17)
dengan : W = berat cake kering (kg)
Cs = konsentrasi slurry didalam filtrat (kg/m
3
)
Cx= konsentrasi slurry didalam umpan (berat padatan/berat umpan)
m = rasio ampas basah terhadap ampas kering
= densitas fluida (kg/m
3
)
V = volum filtrat (m
3
)
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Bahan yang digunakan
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan :
1. Serbuk Kalsium Karbonat (CaCO
3
), berwarna putih dan halus
sebanyak 250 gr.
2. Air sebanyak 7 liter untuk membuat slurry.
3. Larutan standar dibuat dari 0,15 gr zat warna dalam 1 liter air.
4. Zat warna sebanyak 1,5 gr.
2.2 Alat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan pada percobaan :
1. Tangki pencuci
2. Tangki umpan
3. Pengaduk
4. Kran
5. Alat filtrasi Plate and Frame Filter Press
6. Gelas
7. Stopwatch
2.3 Prosedur Percobaan
2.3.1 Persiapan alat
Gambar 2.1 Rangkaian alat praktikum
Keterangan Gambar :
1. Tangki umpan
2. Tangki pencuci
3. Pengaduk
4. Kran
5. Pompa
6. Manometer
7. a.Frame
b.Plate
8. Gelas ukur
Rangkaian alat dipasang seperti yang terlihat pada Gambar 2.1. Kemudian
kran air dibuka, pompa dihidupkan. Tahap ini dilakukan untuk pengecekan
kebocoran alat
2.3.2 Pembuatan slurry CaCO
3
CaCO
3
dan zat pewarna ditimbang untuk membuat slurry. Massa
CaCO
3
yang akan ditimbang adalah 250 gram sebanyak dua kali serta 1,5
gram zat pewarna untuk masing-masingnya. CaCO
3
dan zat pewarna yang
telah ditimbang dilarutkan ke dalam 7 liter air dan diaduk dengan motor
pengaduk.
2.3.3. Pembuatan larutan standar
Zat warna sebanyak 0,15 gr dilarutkan dalam 1 liter air untuk
membuat larutan induk
2.3.4. Persiapan Alat
Alat-alat dirangkai seperti pada gambar rangkaian alat, kran pencuci
air pada alat dibuka. Alat di uji kebocoran dahulu sebelum digunakan.
2.3.5 Percobaan
Slurry CaCO
3
dimasukkan ke tangki umpan, keran umpan dibuka.
Pressure drop konstan dengan mengatur kran recycle. Filtrat ditampung setiap
200 cm
3
dan dicatat waktunya. Filtrasi dihentikan apabila tidak ada lagi filtrat
keluar.
2.3.6 Pencucian
Kran air pencuci pada alat dibuka dan air pencuci yang keluar
ditampung. Setiap 200 cm
3
diambil sampelnya untuk ditentukan
konsentrasinya. Pencucian dihentikan apabila warna air cucian relatif konstan
2.3.7 Bongkar pasang
Plate and frame filter press dibongkar untuk membersihkannya dari
cake dan kotoran, dan filter cloth dicuci. Kemudian alat filtrasi dipasang lagi
untuk operasi selanjutnya. Waktu bongkar pasang di catat.
2.4 Analisa Data
Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data : V, C, hs, hw, Cs
0
, n,
Vw, (-AP), A, dan tp.
a. Menentukan Cv dan Ve
Persamaan yang digunakan :
Ve .
) p (- . A
C . 2
+ V .
) p (- . A
C . 2
=
V
tf
C
2
V
C
2
V
(18)
Untuk menghitung Atf/AV digunakan persamaan finite difference sebagai berikut :
1. Untuk data-data awal (Forward Finite Difference)
V 2
) (tf - ) tf (4 tf 3 -
] [
2 i 1 i i
A
+
=
A
A
+ +
i
V
tf
(19)
2. Untuk data-data tengah (Central Finite Difference)
V 2
) tf ( + ) tf (-
= ]
V
tf
[
1 + i 2 - i
i
(20)
3. Untuk data-data akhir (Backward Finite Difference)
V 2
) (tf - ) tf (4 + tf 3 -
= ]
V
tf
[
2 + i 1 + i i
i
(21)
Dari grafik hubungan antara Atf/AV Vs V dapat dicari slope dan intersepnya,
dimana:
P) (- . A
C 2
= Slope
2
V
Ve .
P) (- . A
C 2
= Intersep
2
V
Maka dapat dihitung Cv dan Ve
b. Menentukan volume pencucian (Vw)
Persamaan yang digunakan :
W
S W
h
hs
C = C
0
Dengan membuat grafik hubungan antara C
W
dan V
W
, maka harga V
W
dapat
dicari yaitu pada saat V
W
mencapai keadaan konstan atau mendekati konstan
dimana pada saat kurva C
W
Vs V
W
mendatar. Grafik hubungan C
W
Vs V
W
dapat ditunjukkan oleh gambar berikut :
Gambar 2.2 Grafik hubungan C
W
Vs V
W
untuk penentuan V
W opt
c. Menentukan V
opt
dan ts
opt
Digunakan persamaan :
( )
( )
2K + 1
tp
.
C
P - . A
= V
V
2
opt
(22)
Dengan
V
Vw
= K
opt
, maka :
( ) ( )
tp + Ve] . V K + 1 2 + V 2K + 1 [
) p (- . A
C
= ts
opt
2
opt 2
V
opt
(23)
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hubungan antara tf/V dengan V pada filtrasi CaCO
3
250 gram
pada tekanan 1 bar dan 1,2 bar
Pada gambar 3.1. dam gambar 3.2 terlihat hubungan antara tf/V dengan
V yang menunjukkan terjadi kenaikan dibeberapa titik.
Gambar 3.1. Grafik hubungan tf/V dengan V pada filtrasi CaCO
3
250 gram
dan tekanan 1 bar
Gambar 3.2. Grafik hubungan tf/V dengan V pada filtrasi CaCO
3
250 gram
dan tekanan 1,2 bar
y = -7E-08x + 0,007
R = 0,0006
0
0,002
0,004
0,006
0,008
0,01
0,012
0,014
0,016
0,018
0 400 800 1200 1600 2000 2400 2800 3200 3600
t
f
/
V
(
s
/
m
l
)
V (ml)
y = -7E-07x + 0,0084
R = 0,1049
0
0,002
0,004
0,006
0,008
0,01
0,012
0 400 800 1200 1600 2000 2400 2800 3200 3600
t
f
/
V
(
s
/
m
l
)
V (ml)
Dari gambar 3.1 dan gambar 3.2 untuk filtrasi CaCO
3
250 gram pada
tekanan 1 bar dan 1,2 bar terlihat bahwa perubahan waktu per perubahan volume
(tf/V) terbesar terjadi pada saat volume filtrat 1200 ml (1,2 liter) untuk tekanan
1 bar dan pada saat volume filtrat 3000 ml (3 liter) untuk tekanan 1,2 bar.
Berdasarkan gambar tersebut didapatkan informasi bahwa hubungan antara
Atf/AV dengan V yang tidak selalu berbanding lurus namun memberikan kurva
yang fluktuatif. Namun, pada beberapa titik terjadi kenaikan perubahan waktu per
perubahan volume seiring dengan pertambahan volume filtrat. Hasil tersebut tidak
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa volume filtrat yang dihasilkan akan
berbanding lurus dengan perubahan waktu per perubahan volume (Geankoplis,
1993).
Ada beberapa hal yang mempengaruhi ketidaksesuaian hasil yang
diperoleh dengan teori, yaitu :
1. Penggunaan wadah yang ditandai dengan tinta untuk penampung filtrat
kurang tepat dilakukan.
2. Pengukuran waktu pada saat penampungan filtrat yang kurang akurat.
Faktor-faktor tersebut diprediksi dapat mempengaruhi hasil percobaan yang
didapat.
Pada gambar 3.3 memberikan informasi bahwa persamaan garis kurva
hubungan antara Cw dengan Vw pada filtrasi CaCO
3
250 gram dan tekanan 1 bar
adalah y = -4E-05 x + 0,2335. Dari persamaan garis tersebut ditunjukkan bahwa
nilai slope adalah 4E -05 dan nilai intercept sebesar 0,2335. Sehingga dari nilai
tersebut didapatkan V
opt
sebesar 1018,402 ml dan t
sopt
selama 9,46 menit. Dengan
demikian, waktu yang diperlukan untuk satu siklus filtrasi pada filtrasi CaCO
3
250
gram dengan tekanan 1 bar adalah total dari waktu filtrasi, waktu pencucian, dan
waktu bongkar pasang alat, maka didapatkan waktu satu siklus filtrasi selama
19,628 menit.
Demikian juga dengan filtrasi CaCO
3
250 gram pada tekanan 1,2 bar,
maka V
opt
yang diperoleh sebesar 618,21 ml dan t
sopt
selama 6,87 menit. Sehingga
waktu untuk satu siklus filtrasi pada kondisi ini didapatkan selama 12,714 menit.
Perbedaan waktu yang diperoleh tersebut dipengaruhi oleh tekanan yang
diberikan. Semakin besar tekanan pada saat filtrasi maka semakin cepat waktu
yang dibutuhkan untuk satu siklus filtrasi (Geankoplis, 1993).
3.2. Hubungan antara C
W
dengan V
W
pada filtrasi CaCO
3
250 gram pada
tekanan 1 bar dan 1,2 bar
Pada gambar 3.3. dan 3.4 berikut memberikan informasi hubungan antara Cw dan
Vw pada filtrasi CaCO3 250 gram dengan tekanan 1 bar dan 1,2 bar.
Gambar 3.3. Grafik hubungan Cw dengan Vw pada proses filtrasi CaCO
3
250
gram dan tekanan 1 bar
Gambar 3.4. Grafik hubungan Cw dengan Vw pada proses filtrasi CaCO
3
250
gram dan tekanan 1,2 bar
y = -4E-05x + 0,2335
R = 0,2319
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000
C
w
(
g
/
L
)
Vw (ml)
y = -6E-05x + 0,2868
R = 0,488
0
0,05
0,1
0,15
0,2
0,25
0,3
0,35
0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000
C
w
(
g
/
L
)
V (ml)
Dari gambar 3.3. dan 3.4 terlihat bahwa konsentrasi zat warna pada filtrat
cenderung mengalami kenaikan seiring dengan bertambahnya volume filtrat yang
keluar pada proses pencucian. Namun, pada saat konsentrasi dari larutan standar
diubah maka konsentrasi dari zat warna turun seketika dan mengalami kenaikan
kembali dengan bertambahnya volume filtrat yang keluar pada proses pencucian.
Pada gambar 3.3 dapat dilihat bahwa konsentrasi air pencuci sudah mulai
konstan pada saat volum air pencuci 2700 ml. Dari hal ini dapat ditentukan bahwa
volum air pencuci optimal (V
wopt
) adalah 2700 ml. Proses pencucian berlangsung
selama 58,08 detik. Dari nilai slope dapat dihitung nilai konstanta filtrat K =
V
wopt
/V = 0,9.
t
stotal
= waktu filtrasi + waktu pencucian + waktu bongkar pasang alat
Dari perhitungan didapat nilai waktu siklus filtrasi adalah 19,628 menit.
Waktu satu kali siklus terdiri dari waktu proses, waktu pencucian, dan waktu
bongkar pasang alat.
Hal yang sama juga terjadi pada gambar 3.4, yaitu konsentrasi air pencuci
sudah mulai konstan pada saat volum air pencuci 2850 ml. Sehingga didapatkan
volum air pencuci optimal (V
wopt
) sebesar 2850 ml. Proses pencucian berlangsung
selama 33,25 sekon (0,554 menit), maka waktu siklus filtrasi pada tekanan 1,2 bar
didapatkan selama 12,714 menit.
Dari kedua data tersebut dapat dibandingkan waktu siklus filtrasi yang
didapatkan terhadap tekanan yang diberikan. Semakin besar tekanan yang
diberikan selama proses filtrasi maka semakin cepat waktu siklus filtrasi yang
didapat.
=
2
(;)
(1:2)
=
(0,32)2 (1 105)
0,2048
58,08
(1:(20,9))
= 1018,402 ml
2
(;)
(1 +2)
2
+2(1 + )
+
=
0,2048
(0,32)
2
(1105)
[ (1+(2x0,9)) (1018,402)2 + 2(1+0,9) (1018,402) (5837,5) ] + 58,08
= 567,97 sekon
t
opt
= 9,46 menit
3.3. Nilai Tahanan Ampas () dan Tahanan Media (Rm) pada Tekanan dan
Konsentrasi Larutan CaCO
3
Dari tabel 3.1 dapat dilihat bahwa peningkatan tekanan yang diberikan pada
proses filtrasi akan memperbesar nilai tahanan ampas () dan nilai tahanan media
filtrasi (Rm). Sehingga proses filtrasi berlangsung semakin cepat dengan
peningkatan tekanan yang diberikan pada proses filtrasi.
Tabel 3.1. Pengaruh tekanan terhadap nilai dan Rm
No Tekanan (Pa) Kp B (m/kg) Rm (m
-1
)
1 1 x 10
5
8 x 10
-7
0,0059 0,23 2 x 10
5
2 1,2 x 10
5
8 x 10
-7
0,0078 0,276 3,2 x 10
5
Hubungan antara perubahan tekanan yang diberikan pada proses filtrasi
dengan tahanan ampas () dan tahanan media (Rm) adalah berbanding lurus,
sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar tekanan pada proses filtrasi
maka semakin besar tahanan ampasnya () dan semakin besar juga tahanan media
filtrasinya (Rm). Hal tersebut sesuai dengan teori, dimana menurut teori semakin
besar tekanan pada proses filtrasi maka tahanan ampas () dan tahanan media
(Rm) semakin besar, hubungan ini dapat dilihat pada persamaan (24) dan
persamaan (25) berikut ini.
o =
Cs
P A Kp
) (
2
A
(24)
Rm =
) ( P A B A
(25)
BAB V
KESIMPULAN
1. Volume filtrasi berbanding lurus terhadap perubahan waktu per perubahan
volume filtrasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin besarnya kenaikan
volume filtrasi maka akan semakin besar pula kenaikan perubahan waktu per
perubahan volume filtrasi.
2. Semakin besar volume air pencuci maka nilai konsentrasi zat pewarna dalam
air pencuci akan menuju nilai konstan 0,12 pada tekanan 1 bar dan 0,14 pada
tekanan 1,2 bar yaitu pada volume 2700 ml dan 2850 ml.
3. Pada percobaan dengan tekanan 1 bar diperoleh ml 1018,402 =
opt
V dan
waktu siklus optimum (t
s opt
) = 9,46 menit, sedangkan pada tekanan 1,2 bar
diperoleh ml 618,21 =
opt
V dan waktu siklus optimum (t
s opt
) = 6,87 menit.
4. Nilai tahanan ampas (o) dan tahanan media (Rm) yang diperoleh pada
percobaan adalah :
Massa CaCO
3
(gram)
P
(N/m
2
)
Kp B
o
(m/kg)
Rm
(m
-1
)
250 1 x 10
5
8 x 10
-7
0,0059 0,23 2 x 10
5
250 1,2 x 10
5
8 X 10
-7
0,0078 0,276 3,2 x 10
5
5. Semakin besar tekanan yang diberikan pada proses filtrasi CaCO
3
maka nilai
tahanan ampas (o) menjadi besar juga, yaitu pada tekanan 1 bar o = 0,23 dan
ketika dinaikkan menjadi 1,2 bar o = 0,276.
6. Semakin besar tekanan pada proses filtrasi juga mempengaruhi nilai tahanan
media filtrasi (Rm), yaitu pada tekanan 1 bar yaitu 2 x 10
5
ketika tekanan
dinaikkan menjadi 1,2 bar Rm juga naik menjadi 3,2 x 10
5
LAMPIRAN A
DOKUMENTASI PRAKTIKUM
Gambar A.1 Penimbangan
CaCO
3
Gambar A.2 Penimbangan
untuk pembuatan larutan
berwarna
Gambar A.3. Pembuatan
slurry sebelum penambahan
pewarna
Gambar A.4. Pembuatan
slurry dengan penambahan
pewarna
LAMPIRAN B
DATA PERCOBAAN
1. Tekanan 1 bar
Berat CaCO
3
250 gram
Tabel B.1. Data Percobaan Filtrasi CaCO
3
250 gram pada tekanan 1 bar
No V (ml) tf (s) V (ml) tf/V (s/ml)
1 200 2,21 200 0,00565
2 400 3,29 200 0,005825
3 600 4,27 200 0,00255
4 800 4,88 200 0,003075
5 1000 5,69 200 0,0012
6 1200 6,89 200 0,020725
7 1400 10,01 200 0,0052
8 1600 11,08 200 0,0055
9 1800 12,21 200 0,008725
10 2000 14,57 200 0,009075
11 2200 15,84 200 0,00595
12 2400 16,95 200 0,00585
13 2600 18,18 200 0,0064
14 2800 19,51 200 0,009775
15 3000 21,18 200 0,004875
16 3200 22,28 200 0,00705
17 3400 23,63 200 0,00585
18 3600 24,86 200 0,00705
19 3800 26,21 200
20 4000 27,44 200
Waktu pencucian = 58,08 detik
Waktu bongkar pasang alat = 9,2 menit
Tabel B.2. Data Percobaan Hasil Proses Pencucian Filtrasi CaCO
3
250 gram pada
Tekanan 1 bar
No V (ml) hw (cm) hs (cm) Cso(gr/L) Cw (ml)
1 150 5,5 6,3 0,15 0,171818182
2 300 5,5 6,5 0,15 0,177272727
3 450 5,5 6,6 0,15 0,18
4 600 5,5 6,8 0,15 0,185454545
5 750 5,5 7 0,15 0,190909091
6 900 5,5 8 0,15 0,218181818
7 1050 5,5 9 0,15 0,245454545
No V (ml) hw (cm) hs (cm) Cso(gr/L) Cw (g/l)
8 1200 5,5 9,5 0,15 0,259090909
9 1350 5,5 10 0,15 0,272727273
10 1500 5,5 10,5 0,15 0,286363636
11 1650 5,5 11 0,15 0,3
12 1800 5,5 6,5 0,075 0,088636364
13 1950 5,5 7 0,075 0,095454545
14 2100 5,5 7,5 0,075 0,102272727
15 2250 5,5 8 0,075 0,109090909
16 2400 5,5 8,5 0,075 0,115909091
17 2550 5,5 8,7 0,075 0,118636364
18 2700 5,5 9 0,075 0,122727273
19 2850 5,5 9,5 0,075 0,129545455
20 3000 5,5 10 0,075 0,136363636
2. Tekanan 1,2 bar
CaCO
3
250 gram
Tabel B.3. Data Percobaan Filtrasi CaCO
3
250 gram pada tekanan 1,2 bar
No V (ml) tf (sekon) V (ml) tf/V (sekon/ml)
1 200 2,27 200 0,0109
2 400 4,27 200 0,009625
3 600 5,91 200 0,003875
4 800 6,98 200 0,00845
5 1000 8,64 200 0,00965
6 1200 10,24 200 0,00395
7 1400 11,18 200 0,006525
8 1600 12,42 200 0,005875
9 1800 13,53 200 0,004375
10 2000 14,17 200 0,007075
11 2200 16,36 200 0,0083
12 2400 17,49 200 0,006125
13 2600 18,81 200 0,00645
14 2800 20,07 200 0,003625
15 3000 21,22 200 0,01175
16 3200 23,22 200 0,00695
17 3400 24,52 200 0,00515
18 3600 25,64 200 0,00695
19 3800 26,94 200
20 4000 28,06 200
Waktu pencucian = 33,25 detik
Waktu bongkar pasang alat = 5,29 menit
Tabel B.4. Data Percobaan Hasil Proses Pencucian Filtrasi CaCO
3
250 gram pada
Tekanan 1,2 bar
No V (ml) hw (cm) hs (cm) Cso (g/L) Cw (g/L)
1 150 5,5 8 0,15 0,218181818
2 300 5,5 8,4 0,15 0,229090909
3 450 5,5 8,7 0,15 0,237272727
4 600 5,5 9,2 0,15 0,250909091
5 750 5,5 9,8 0,15 0,267272727
6 900 5,5 10 0,15 0,272727273
7 1050 5,5 10,2 0,15 0,278181818
8 1200 5,5 10,5 0,15 0,286363636
9 1350 5,5 10,7 0,15 0,291818182
10 1500 5,5 11 0,15 0,3
11 1650 5,5 6,7 0,15 0,182727273
12 1800 5,5 7,1 0,075 0,096818182
13 1950 5,5 7,8 0,075 0,106363636
14 2100 5,5 8,5 0,075 0,115909091
15 2250 5,5 8,9 0,075 0,121363636
16 2400 5,5 9,6 0,075 0,130909091
17 2550 5,5 9,8 0,075 0,133636364
18 2700 5,5 10,5 0,075 0,143181818
19 2850 5,5 10,6 0,075 0,144545455
20 3000 5,5 11 0,075 0,15
LAMPIRAN C
PERHITUNGAN
Keterangan pengolahan data Tabel B.1 dan Tabel B.3
Data dibagi menjadi tiga kelompok data yaitu data awal dari nomor 17, data
tengah dari nomor 8-13, dan data akhir dari nomor 14-20.
Untuk data awal :
( )
( )
( )
( )
7 sampai 1 dari i dengan
2
4 3
V
t
2 1
f
A
+
= |
.
|
\
|
A
A
+ +
V
t t t
i f i f fi
i
Untuk data tengah :
( )
( )
( )
( )
13 sampai 8 dari i dengan
2 V
t
1 1
f
A
= |
.
|
\
|
A
A
+
V
t t
i f i f
i
Untuk data akhir :
( )
( )
( )
( )
20 sampai 14 dari i dengan
2
4 3
V
t
2 1
f
A
+
= |
.
|
\
|
A
A
+ +
V
t t t
i f i f fi
i
Keterangan pengolahan data Tabel B.2 dan B.4
W
S
W
H
H
Cs C
0
=
Contoh Perhitungan :
1. Filtrasi CaCO
3
250 gram tekanan 1 bar
Dari gambar 3.3. didapatkan persamaan garis :
y = -4E-05 x + 0,2335
Panjang sisi plat = 20 cm
A = sisi x sisi = 20 cm x 20 cm = 400 cm
2
= 0,04 m
2
Total luas untuk 8 buah plat = 8 x 0,04 =0,32 m
2
() = 1 bar = 1 x 10
5
Pa
=
2 (;)
2
=
4 10;5 (0,32)2 (1 105)
2
= 0,2048
Ve =
=
0,2335
4 10;5
= 5837,5 cm
3
V
wopt
= 2700 ml
Waktu pencucian = 58,08 sekon = 0,968 menit
Waktu bongkar pasang alat = 9,2 menit
t
stotal
= t
p
+ t
bp
+ t
opt
t
stotal
= 0,968 + 9,2 + 9,46
t
stotal
= 19,628 menit
2. Filtrasi CaCO3 250 gram tekanan 1,2 bar
Dari gambar 3.4. didapatkan persamaan garis :
Y = -6E-05x + 0,2868
Panjang sisi plat = 20 cm
A = sisi x sisi = 20 cm x 20 cm = 400 cm
2
= 0,04 m
2
Total luas untuk 8 buah plat = 8 x 0,04 =0,32 m
2
V
wopt
= 2850 ml
Waktu pencucian = 33,25 sekon = 0,554 menit
Waktu bongkar pasang alat = 5,29 menit
=
2 (;)
2
=
6 10;5 (0,32)2 (1,2 105)
2
= 0,36864
K =
=
2700
3000
= 0,9
=
2
(;)
(1:2)
=
(0,32)2 (1 105)
0,2048
58,08
(1:(20,9))
= 1018,402 ml
2
(;)
(1 +2)
2
+2(1 +)
+
=
0,2048
(0,32)
2
(1105)
[ (1+(2x0,9)) (1018,402)2 + 2(1+0,9) (1018,402) (5837,5) ] + 58,08
= 567,97 sekon
t
opt
= 9,46 menit
() = 1,2 bar = 1,2 x 10
5
Pa
Ve =
=
0,36864
6 10;5
= 4780 cm
3
K =
=
2850
3000
= 0,95
=
2
(;)
(1:2)
=
(0,32)2 (1,2 105)
0,36864
33,25
(1:(20,95))
= 618,21
ml
t
stotal
= t
p
+ t
bp
+ t
opt
t
stotal
= 0,554 + 5,29 + 6,87
t
stotal
= 12,714 menit
3. Perhitungan Nilai Tahanan Media (Rm) dengan Tahanan Ampas ()
1. Untuk CaCO
3
250 gram pada P = 1bar
P = 1 bar = 1x 10
5
Pa = 1x10
5
N/m
2
V Air = 7 L = 7000 ml
m air = 7000 gr
Viskositas () = 0,93x10
-3
kg/ms
Densitas () = 996,9 kg/m
3
Area filtrasi (A) = (8 x 20 cm x 20 cm) = 3200 cm
2
= 0,32 m
2
y = 4E-07x + 0,0059
Kp = 2 x (4.10
-7
) = 8.10
-5
B (Intercept) = 0.0059
Maka nilai tahanan media filtrasi (Rm) dan tahanan ampas () adalah:
Konsentrasi slurry didalam umpan (Cx) :
Konsentrasi slurry didalam filtrat (Cs) :
2. Untuk CaCO
3
250 gram pada P = 1.2bar
P = 1.2 bar = 1.2x 10
5
Pa = 1.2x10
5
N/m
2
2
(;)
(1 +2)
2
+2(1 +)
+
=
0,36864
(0,32)
2
(1,2105)
[ (1+(2x0,95)) (618,21)2 + 2(1+0,95) (618,21) (4780) ] + 33,25
= 412,24 sekon
C
x
=
3
=
250
7000
= 0,0357
Cs =
1;
=
(996,9) (0,0357)
1 ;(2 0,0357)
= 38,325 kg/m
3
=
2 ()
=
8 10;7 (0,32)
2
(1105)
0,93 10;3 (38,325)
= 0,23m/kg
Rm =
(;)
=
0,0059 0,32 (1 105)
0,93 10;3
= 2 x 10
5
m
-1
V Air = 7 L = 7000 ml
m air = 7000 gr
Viskositas () = 0,93x10
-3
kg/ms
Densitas () = 996,9 kg/m
3
Area filtrasi (A) = (8 x 20 cm x 20 cm) = 3200 cm
2
= 0,32 m
2
y = -4E-07x + 0,0078
Kp = 2 x (4.10
-7
) = 8.10
-7
B (Intercept) = 0.0078
Maka nilai tahanan media filtrasi (Rm) dan tahanan ampas () adalah:
Konsentrasi slurry didalam umpan (Cx) :
Konsentrasi slurry didalam filtrat (Cs) :
C
x
=
3
=
250
7000
= 0,0357
Cs =
1;
=
(996,9) (0,0357)
1 ;(2 0,0357)
= 38,325 kg/m
3
=
2 ()
=
8 10;7 (0,32)
2
(1,2105)
0,93 10;3 (38,325)
= 0,276 m/kg
Rm =
(;)
=
0,0078 0,32 (1,2 105)
0,93 10;3
= 3,2 x 10
5
m
-1
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G.G. 1985. Unit Operation. John Willey E.Sons Inc. New York
Coulson, J.M. and Richardson, J.F, vol.6, 1989, An Introduction to Chemical
Engineering Design.
Geankoplis, C.J. 1993, Transport Process and Unit Operation, 3
rd
edition,
Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.
Mc Cabe, W.L., J.C Smith and P. Harriot, 1985 Unit Operation of Chemical
Engineering, 5
th
edition, McGraw-Hill Book Co. Inc., New York.
Smith, J.M., dan Van Ness, H.C. 1986, Intoduction to Chemical Engineering
Termodynamics.