Anda di halaman 1dari 11

B.

Tanda dan Gejala Kehamilan



1. Tanda dan Gejala Presumptif (tidak pasti) Kehamilan

Tanda tidak pasti adalah perubahan perubahan fisiologis yang dapat dikenali dari
pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
Beberapa peneliti mengemukakan beberapa gejala presumptif kehamilan yang
meliputi:Amenorea, mual dan muntah, ngidam, singkope, sering miksi, konstipasi
(Cunningham, dkk, 2006).








Universitas Sumatera Utara
a. Amenorea (berhentinya menstruasi)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukkan folikel de graaf
dan ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat
dikonfirmasi dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan
digunakan untuk memperkirakan usia kehamilan dan persalinan. Tetapi,
amenorea juga dapat disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitary,
perubahan dan faktor lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional
seperti ketakutan akan kehamilan.
b. Mual (nausea) dan Muntah (emesis)

Pengaruh esterogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari
yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis,
tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang
disebut dengan hiperemesis gravidarum.
c. Ngidam (mengingini makanan tertentu)

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian
disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan bulan pertama kehamilan
dan akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan.
d. Syncope (pingsan)

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia
susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingasan. Hal ini sering
terjadi terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang
setelah 16 minggu.





e. Kelelahan

Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan kecepatan basal
metabolism (basal metabolism rate-BMR) pada kehamilan, yang akan
meningkat seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme
hasil konsepsi.
f. Payudara tegang

Esterogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara,
sedangkan progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara.
Bersama somatomamotropin, hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran
payudara, menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama
kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.
g. Sering miksi

Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan
sering miksi. Frekuensi miksi yang sering terjadi pada triwulan pertama akibat
desakan uterus terhadap kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya
keluhan berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul.
Pada akhir triwulan, gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga
panggul dan menekan kembali kandung kemih.
h. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltic usus (tonus otot menurun)

sehingga kesulitn untuk BAB.


i. Pigmentasi kulit

Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat
pengaruh hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
j. Epulis

Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi pada triwulan pertama
k. Varises atau penampakkan pembuluh darah vena
Pengaruh esterogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah
terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar
genetalian eksterna, kaki dan betis serta payudara. Penampakkan pembuluh
darah ini dapat hilang setelah persalinan.



2. Tanda dan Gejala Kemungkinan (Probability) Kehamilan

Tanda kemungkinan adalah perubahan perubahn fisiologis yang dapat diketahui
oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada wanita hamil.
Tanda kemungkinan hamil menurut Hani, ddk (2010) terdiri dari:

1. Pembesaran Perut

Terjadi akibat pembesaran uterus hal ini terjadi pada bulan ke empat
kehamilan.
2. Tanda Hegar

Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.

3. Tanda Goodel

Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti ujung
hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.

4. Tanda Chadwicks

Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk
juga porsio dan serviks.
5. Tanda Piscaseck

Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
6. Kontraksi Braxton Hicks

Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin di
dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadit, tidak nyeri biasanya
timbul pada kehamilam delapan minggu, tetapi baru dapat diamati dari
pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. kontraksi ini akan terus
meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekuatanya sampai mendekati
persalinan.
7. Teraba Ballotement

Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus ada
pada pemeriksaan kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk janin saja
tidak cukup karena dapat saja merupakan mioma uteri.
8. Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan (planotest) Positif

ini adalah untuk mendeteksi adanya Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama Pemeriksaan kehamilan.
Hormon ini disekresi di peredaran darah ibu (pada plasma darah), dan dieskresi
pada urine ibu. Hormon ini dapat mulai dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi
dan meningkat dengan cepat pada hari ke 30-60. Tingkat tertinggi pada hari

60-70 usia gestasi, kemudian menurun pada hari ke 100-130.

3. Tanda Pasti (Positive) Kehamilan

Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung keberadaan janin, yang
dapat dilihat langsung oleh pemeriksa.
Tanda pasti kehamilan menurut Hani, dkk (2010) terdiri atas hal-hal berikut ini:

1. Gerakan Janin dalam Rahim

Gerakan janin ini harus dapt diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
2. Denyut Jantung Janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal
electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop Laenec, DJJ baru dapat
didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.
3. Bagian-bagian Janin

Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong)serta bagian
kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan
lebih tua (trimester akhir). Bagin janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi
menggunakan USG.
4. Kerangka Janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG.
C. Perubahan Anatomi dan Fisiologis Selama Kehamilan

1. Sistem Reproduksi
a. Uterus
1). Ukuran.

Uterus akan membesar pada bulan bulan pertama dibawa pengaruh esterogen
dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pada kehamilan 8 minggu uterus membesar,
sebesar telur bebek, pada kehamilan 12 minggu sebesar telur angsa. Pada 16 minggu
sebesar kepala bayi/tinju orang dewasa, dan semakin membesar sesuai dengan usia
kehamilan (Rukiyah, dkk, 2009 hlm. 39).
2). Berat.

Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1. 000 gram pada akhir
bulan (Sulistyawati, 2009 hlm. 60).
3). Posisi rahim dalam kehamilan.

Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi. Pada 4 bulan
kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis. Setelah itu, mulai memasuki rongga
perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati. Pada ibu hamil, rahim
biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan atau kiri (Sulistyawati, 2009
hlm. 61).
4). Vaskularisasi.

Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak
cabangnya, pembuluh darah vena mengembang dan bertambah (Sulistyawati, 2009
hlm.61).
5). Serviks uteri

Bertambah vaskularisasinya dan menjadi lunak , kondisi ini yang disebut dengan
tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan
muskus. Oleh karena pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi
livid, dan ini disebut dengan tanda Chadwick (Sulistyawati, 2009 hlm. 61).
b. Ovarium

Ovulasi berhenti namun masih terdapat korpus luteum graviditas sampai
terbentuknya plasenta yang akan mengambil alih pengeluaran esterogen dan
progesteron.
c. Vagina dan vulva

Oleh karena pengaruh esterogen dan progesteron, terjadi hipervaskularisasi pada
vagina dan vulva, sehingga pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan,
kondisi ini disebut dengan Tanda Chadwick.
2. Sistem Kardiovaskuler

Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya atau
biasa disebut sebagau curah jantung (cardiac output) meningkat sampai 30-50%.
Peningkatan ini mulai terjadi pada usia kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya
pada usia kehamilan 16-28 minggu. Oleh karena curah jantung yang meningkat, maka
denyut jantung pada saat istirahat juga meningkat (dalam keadaan normal 70 kali/menit
menjadi 80-90 kali/menit).
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya
perubahan dalam aliran darah ke rahim. Janin yang terus tumbuh, menyebabkan dapat
lebih banyak dikirim ke rahim ibu. Pada akhir usia kehamilan, rahim menerima
seperlima dari seluruh darah ibu.


3. Sistem Urinaria

Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang
volumenya meningkat (samapi 30-50%), yang puncaknya pada usia kehamilan 16-24
minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang
akibat penekanan rahim yang membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal ketika
berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat
kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mencoba untuk
berbaring/tidur.
4. Sistem Gastrointestinal

Rahim yang semakin membesar akan menekan rectum dan usus bagian bawah,
sehingga terjadi sembelit atau konstipasi. Sembelit semakin berat karena gerakan otot di
dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron.
Wanita hamil sering mengalami rasa panas (heartburn) dan sendawa, yang
kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena
relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung
mengalir kembali ke kerongkongan.
5. Sistem Metabolisme

Janin membutuhkan 30-40 gram kalsium untuk pembentukkan tulangnya dan ini
terjadi ketika trimester terakhir. Oleh karena itu, peningkatan asupan kalsium sangat
diperlukan untuk menunjang kebutuhan. Peningkatan kebutuhan kalsium mencapai 70%
dari diet biasanya. Penting bagi ibu hamil untuk selalu sarapan karena kadar glukosa
darah ibu sangat berperan dalam perkembangan janin, dan berpuasa saat kehamilan
akan memproduksi lebih banyak ketosis yang dikenal dengan cepat merasakan lapar
yang memungkinkan berbahaya pada janin
Kebutuhan zat besi ibu hamil kurang lebih 1. 000 mg, 500 mg dibutuhkan untuk
meningkatkan massa sel darah merah dan 300 mg untuk transpotasi ke fetus ketika
kehamilan memasuki usia 12 minggu, 200 mg sisanya untuk menggantikan cairan yang
keluar dari tubuh. Wanita hamil membutuhkan zat besi rata-rata 3, 5 mg/hari.
6. Sistem Muskuloskletal

Esterogen dan progesteron memberikan efek relaksasi otot dan ligamentum pelvis
pada akhir kehamilan. Relaksasi ini digunakan oleh pelvis untuk meningkatkan
kemampuannya menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran.
Adanya sakit punggung dan ligamen pada kehamilan tua disebabkan oleh
meningkatnya pergerakkan pelvis akibat pembesaran uterus. Bentuk tubuh selalu
berubah menyesuaikan dengan pembesaran uterus kedepan karena tidak adanya otot
abdomen.
Bagi wanita yang kurus lekukan lumbalnya lebih dari normal dan . menyebabkan
lordosis dan gaya beratnya berpusat pada kaki bagian belakang. Selain sikap tubuh yang
lordosis, gaya berjalan juga menjadi berbeda dibandingkan ketika hamil, yang kelihatan
seperti akan jatuh dan tertatih-tatih.
7. Kulit

Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut
elastis di bawah kulit, sehingga menimbulkan striae gravidarum/striae lividae. Bila
terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidraamnion dan gemeli, dapat terjadi
diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan
disebut linea nigra. adanya vasodilatasi kulit menyebabkan ibu mudah berkeringat.
8. Payudara

Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami banyak mengalami
perubahan sebagai persiapan setelah janin lahir. Beberapa perubahan yang dapat diamati
oleh ibu adalah sebagai berikut :
1. Selama kehamilan payudara bertambah besar, tegang dan berat.

2. Dapat teraba nodul-nodul, akibat hipertropi kelenjar alveoli.

3. Bayangan vena-vena lebih membiru.

4. Hiperpigmentasi pada aerola dan putting susu.

5. Kalau diperas akan keluar air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning.

9. Sistem Pernafasan

Ruang abdomen yang membesar oleh karena meningkatnya ruang rahim dan
pembentukkan hormon progesteron menyebabkan paru-paru berfungsi sedikit berbeda
dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan
lebih banyak oksigen untuk janin dan untuk dirinya. Lingkar dada wanita hamil agak
membesar. Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak
tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti).
10. Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Berat Badan

Pertambahn berat badan ibu hamil menggambarkan status gizi selama hamil, oleh
karena itu perlu dipantau setiap bulan. Jika terjadi kelambatan dalam penambahan berat
badan ibu, ini dapt mengindikasikan adanya malnutrisi sehingga dapat menyebabkan
gangguan pertumbuhan janin intra-uteri (Intra-uterin Growth Retardation-IUGR).
Disarankan pada ibu primigravida untuk tidak menaikkan berat badannya lebih dari 1
kg/bulan (Sulistyawati, 2009 hlm. 68).

Anda mungkin juga menyukai