Anda di halaman 1dari 6

Sejarah, Perkembangan, dan Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional di

Indonesia
Akuntansi Internasional di Indonesia
Berikut adalah perkembangan standar akuntansi Indonesia mulai dari awal sampai dengan
saat ini yang menuju konvergensi dengan IFRS (Sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, !!"#$
a# di Indonesia selama dalam penjajahan Belanda, tidak ada standar Akuntansi yang dipakai$
Indonesia memakai standar (Sound Business %ra&ti&es# gaya Belanda$
b# sampai 'hn$ ()** : Indonesia belum mempunyai undang + undang resmi , peraturan
tentang standar keuangan$
&# 'ahun$ ()-. : Indonesia mengikuti standar Akuntansi Amerika yang dibuat oleh IAI yang
disebut dengan prinsip Akuntansi$
d# 'ahun$ ()". : %rinsip Akuntansi di Indonesia ditetapkan menjadi standar Akuntansi$
e# Akhir 'ahun ()". : Standar Akuntansi di Indonesia mengikuti standar yang bersumber dari
IAS/ (International A&&ounting Standart /ommittee#
0# Sejak 'ahun$ ()). : IAI sudah &ommitted mengikuti IAS/ , IFRS$
g# 'ahun !!" : diharapkan perbedaan %SA1 dengan IFRS akan dapat diselesaikan$
h# 'ahun$ !( : Ikut IFRS sepenuhnya2
Pengadopsian Standar Akuntansi Internasional di Indonesia
Saat ini standar akuntansi keuangan nasional sedang dalam proses konvergensi se&ara penuh
dengan International Finan&ial Reporting Standards (IFRS# yang dikeluarkan oleh IASB
(International A&&ounting Standards Board$ 3leh karena itu, arah penyusunan dan
pengembangan standar akuntansi keuangan ke depan akan selalu menga&u pada standar
akuntansi internasional (IFRS# tersebut$
4ntuk hal5hal yang tidak diatur standar akuntansi internasional, 6SA1 akan terus
mengembangkan standar akuntansi keuangan untuk memenuhi kebutuhan nyata di Indonesia,
terutama standar akuntansi keuangan untuk transaksi syariah, dengan semakin
berkembangnya usaha berbasis syariah di tanah air$ 7andasan konseptual untuk akuntansi
transaksi syariah telah disusun oleh 6SA1 dalam bentuk 1erangka 6asar %enyusunan dan
%enyajian 7aporan 1euangan Syariah$ 8al ini diperlukan karena transaksi syariah
mempunyai karakteristik yang berbeda dengan transaksi usaha umumnya sehingga ada
beberapa prinsip akuntansi umum yang tidak dapat diterapkan dan diperlukan suatu
penambahan prinsip akuntansi yang dapat dijadikan landasan konseptual$
Revisi terbaru PSAK yang mengacu pada IFRS
Sejak 6esember !!9 sampai dengan pertengahan tahun !!- kemarin, 6ewan Standar
Akuntansi 1euangan (6SA1# Ikatan Akuntan Indonesia (IAI# telah merevisi dan
mengesahkan lima %ernyataan Standar Akuntansi 1euangan (%SA1#$ Revisi tersebut
dilakukan dalam rangka konvergensi dengan International A&&ounting Standards (IAS# dan
International 0inan&ial reporting standards (IFRS#$ * butir %SA1 yang telah direvisi tersebut
antara lain: %SA1 :o$ (;, :o$ (9, :o$ ;! (ketiganya revisi tahun !!-, yang berlaku e0ekti0
sejak ( <anuari !!"#, %SA1 :o$ *! dan :o$ ** (keduanya revisi tahun !!9 yang berlaku
e0ekti0 sejak ( <anuari !!)#$
($ %SA1 :o$ (; (revisi !!-# tentang %roperti Investasi yang menggantikan %SA1 :o$ (;
tentang Akuntansi untuk Investasi (disahkan ()).#,
$ %SA1 :o$ (9 (revisi !!-# tentang Aset 'etap yang menggantikan %SA1 (9 (()).# :
Aktiva 'etap dan Aktiva 7ain5lain dan %SA1 (- (()).# Akuntansi %enyusutan,
;$ %SA1 :o$ ;! (revisi !!-# tentang Sewa menggantikan %SA1 ;! (()).# tentang Sewa
=una 4saha$
.$ %SA1 :o$ *! (revisi !!9# tentang Instrumen 1euangan : %enyajian dan %engungkapan
yang menggantikan Akuntansi Investasi >0ek 'ertentu
*$ %SA1 :o$ ** (revisi !!9# tentang Instrumen 1euangan : %engakuan dan %engukuran
yang menggantikan Akuntansi Instrumen 6erivati0 dan Aktivitas 7indung :ilai$
1elima %SA1 tersebut dalam revisi terakhirnya sebagian besar sudah menga&u ke IAS,IFRS,
walaupun terdapat sedikit perbedaan terkait dengan belum diadopsinya %SA1 lain yang
terkait dengan kelima %SA1 tersebut$
6engan adanya penyempurnaan dan pengembangan %SA1 se&ara berkelanjutan dari tahun ke
tahun, saat ini terdapat tiga %SA1 yang pengaturannya sudah disatukan dengan %SA1 terkait
yang terbaru sehingga nomor %SA1 tersebut tidak berlaku lagi, yaitu :
($ %SA1 :o$ ) (Revisi ()).# tentang %enyajian Aktiva 7an&ar dan 1ewajiban <angka %endek
pengaturannya disatukan dalam %SA1 :o$ ( (Revisi ())"# tentang %enyajian 7aporan
1euangan?
$ %SA1 :o$ (- (Revisi ()).# tentang Akuntansi %enyusutan pengaturannya disatukan dalam
%SA1 :o$ (9 (Revisi !!-# tentang Aset 'etap?
;$ %SA1 :o$ ! tentang Biaya Riset dan %engembangan (()).# pengaturannya disatukan
dalam %SA1 :o$ () (Revisi !!!# tentang Aset 'idak Berwujud$
PSAK yang sedang dalam proses revisi
Ikatan Akuntan Indonesia meren&anakan untuk konvergensi dengan IFRS mulai tahun !(,
untuk itu 6ewan Standar Akuntansi 1euangan (6SA1# sedang dalam proses merevisi ;
%SA1 berikut (Sumber: 6eloitte :ews 7etter, !!-#:
@ %SA1 : A&&ounting 0or Business /ombination, whi&h is revised by re0eren&e to IFRS ; :
Business /ombination?
@ %SA1 *" : 6is&ontinued 3perations, whi&h is revised by re0eren&e to IFRS * : :on5&urrent
Assets 8eld 0or Sale and 6is&ontinued 3perations?
@ %SA1 ." : Impairment o0 Assets, whi&h is revised by re0eren&e to IAS ;9 : Impairment o0
Assets
Berikut adalah program pengembangan standar akuntansi nasional oleh 6SA1 dalam rangka
konvergensi dengan IFRS (Sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, !!"#:
@ %ada akhir !(! diharapkan seluruh IFRS sudah diadopsi dalam %SA1?
@ 'ahun !(( merupakan tahun penyiapan seluruh in0rastruktur pendukung untuk
implementasi %SA1 yang sudah mengadopsi seluruh IFRS?
@ 'ahun !( merupakan tahun implementasi dimana %SA1 yang berbasis IFRS wajib
diterapkan oleh perusahaan5perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik$ :amun IFRS
tidak wajib diterapkan oleh perusahaan5perusahaan lokal yang tidak memiliki akuntabilitas
publik$ %engembangan %SA1 untuk 41A dan kebutuhan spesi0ik nasional didahulukan$
Eek penerapan International Accounting Standard !IAS" terhadap #aporan
Keuangan
Beberapa penelitian di luar negeri telah dilakukan untuk menganalisa dan membuktikan e0ek
penerapan IAS (IFRS# dalam laporan keuangan perusahaan domestik$ %enelitian itu antara
lain dilakukan oleh Barth, 7andsman, 7ang (!!*#, yang melakukan pengujian untuk
membuktikan pengaruh Standar Akuntansi Internasional (SAI# terhadap kualitas akuntansi$
%enelitian lain dilakukan oleh Aarjan %etreski (!!*#, menguji e0ek adopsi SAI terhadap
manajemen perusahaan dan laporan keuangan$
8ung B Subramanyan (!!.# menguji e0ek adopsi SAI terhadap laporan keuangan
perusahaan di <erman$ 8asil penelitian ini memberikan bukti bahwa total aktiva, total
kewajiban dan nilai buku ekuitas, lebih tinggi yang menerapkan IAS dibanding standar
akuntansi <erman, dan tidak ada perbedaan yang signi0ikan pada pendapatan dan laba bersih
yang didasarkan atas Standar Akuntansi Internasional dan Standar Akuntansi <erman$ Adopsi
SAI juga berdampak pada rasio keuangan, antaralain rasio R3>, RA3, A'3, rasio 7>C dan
%A, rasio nilai buku terhadap nilai pasar ekuitas, rasio >arning to %ri&e$
%ri&ewaterhouse /oopers (!!*# menyatakan bahwa perubahan standar akuntansi tersebut
akan berdampak pada berbagai area antara lain: %rodu&t viability, /apital Instruments,
6erivatives dan hedging, >mployee bene0its, 0air valuations, &apital allo&ation, leasing,
segment reporting, revenue re&ognition, impairment reviews, de0erred taDation, &ash 0lows,
dis&losures, borrowing arrangements and banking &ovenants$
Peranan dan keuntungan harmonisasi atau adopsi IFRS sebagai standar akuntansi
domestik
1euntungan harmonisasi menurut 7e&turer %h$ 6ia&onu %aul (!!# adalah: ((# In0ormasi
keuangan yang dapat diperbandingkan, (# 8armonisasi dapat menghemat waktu dan uang,
(;# Aempermudah trans0er in0ormasi kepada karyawan serta mempermudah dalam
melakukan training pada karyawan, (.# Aeningkatkan perkembangan pasar modal domestik
menuju pasar modal internasional, (*# Aempermudah dalam melakukan analisis kompetiti0
dan operasional yang berguna untuk menjalankan bisnis serta mempermudah dalam
pengelolaan hubungan baik dengan pelanggan, supplier, dan pihak lain$
%ri&ewaterhouse /oopers (!!*# dalam publikasinya EAaking A &hange 'o IFRSF
mengatakan: EFinan&ial reporting that is not easily understood by global users is unlikely to
bring new business or &apital to a &ompany$ 'his is why so many are either voluntarily
&hanging to IFRS, or being reGuired to by their governments$ /ommuni&ating in one
language to global stakeholders enhan&es &on0iden&e in the business and improves 0inan&e5
raising &apabilities$ It also allows multinational groups to apply &ommon a&&ounting a&ross
their subsidiaries, whi&h &an improve internal &ommuni&ations, and the Guality o0
management reporting and group de&ision5making$ At the same time, IFRS &an ease
a&Guisitions and divestments through greater &ertainty and &onsisten&y o0 a&&ounting
interpretation$ In in&reasingly &ompetitive markets, IFRS allows &ompanies to ben&hmark
themselves against their peers worldwide, and allows investors and others to &ompare the
&ompanyHs per0orman&e with &ompetitors globally$ 'hose &ompanies that do not make
themselves &omparable (or &anHt, be&ause national laws stand in the way# will be at a
disadvantage and their ability to attra&t &apital and &reate value going 0orward will be
underminedF
6alam publikasi tersebut, %ri&ewaterhouse /oopers sebagai perusahaan jasa pro0essional atau
kantor akuntan terbesar di dunia saat ini, menyatakan bahwa laporan keuangan dituntut untuk
dapat memberikan in0ormasi yang lebih dapat dipahami oleh pemakai global, dengan
demikian dapat menarik modal ke dalam perusahaan$ 8al inilah yang mendorong atau
menuntut perubahan peraturan akuntansi domestik ke arah IFRS$ 6engan mengadopsi IFRS
berarti laporan keuangan berbi&ara dengan bahasa akuntansi yang sama, hal ini akan
memudahkan perusahaan multinasional dalam berkomunikasi dengan &abang5&abang
perusahaannya yang berada dalam negara yang berbeda, meningkatkan kualitas pelaporan
manajemen dan pengambilan keputusan$ 6engan mengadopsi IFRS juga berarti
meningkatkan kepastian dan konsistensi dalam interpretasi akuntansi, sehingga memudahkan
proses akuisisi dan divestasi$ 6engan mengadopsi IFRS kinerja perusahaan dapat
diperbandingkan dengan pesaing lainnya se&ara global, apalagi dengan semakin
meningkatnya persaingan global saat ini$ Akan menjadi suatu kelemahan bagi suatu
perusahaan jika tidak dapat diperbandingkan se&ara global, yang berarti kurang mampu
dalam menarik modal dan menghasilkan keuntungan di masa depan$
Perlunya harmonisasi standar akuntansi internasional di Indonesia
Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi internasional untuk memudahkan perusahaan
asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya$ :amun demikian, untuk
mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena memerlukan pemahaman
dan biaya sosialisasi yang mahal$ Indonesia sudah melakukannya namun si0atnya baru
harmonisasi, dan selanjutnya akan dilakukan 0ull adoption atas standar internasional tersebut$
Adopsi standar akuntansi internasional tersebut terutama untuk perusahaan publik$ 8al ini
dikarenakan perusahaan publik merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan
hanya nasional tetapi juga se&ara internasional$ <ika ada perusahaan dari luar negeri ingin
menjual saham di Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar
akuntansi yang dipergunakan dalam menyusun laporan$
Ada beberapa pilihan untuk melakukan adopsi, menggunakan IAS apa adanya, atau
harmonisasi$ 8armonisasi adalah, kita yang menentukan mana saja yang harus diadopsi,
sesuai dengan kebutuhan$ /ontohnya adalah %SA1 (pernyataan standar akuntansi keuangan#
nomor ., itu mengadopsi sepenuhnya IAS nomor ()$ Standar ini berhubungan dengan
imbalan kerja atau employee bene0it$
1erugian apa yang akan kita hadapi bila kita tidak melakukan harmonisasi, kerugian kita
berkaitan dengan kegiatan pasar modal baik modal yang masuk ke Indonesia, maupun
perusahaan Indonesia yang listing di bursa e0ek di :egara lain$ %erusahaan asing yang ingin
listing di B>I akan kesulitan untuk menerjemahkan laporan keuangannya dulu sesuai standart
nasional kita, sedangkan perusahaan Indonesia yang akan listing di :egara lain, juga &ukup
kesulitan untuk menerjemahkan atau membandingkan laporan keuangan sesuai standart di
negara tersebut$ 8al ini jelas akan menghambat perekonomian dunia, dan aliran modal akan
berkurang dan tidak mengglobal$

Anda mungkin juga menyukai