Anda di halaman 1dari 2

Diferensial Diagnosis

Diagnosa banding dari RAS adalah Traumatic ulcer, Behets syndrome, recurrent
HSV infection, recurrent erythema multiforme (Langlais, 2000).

1. Traumatic ulser
Lesi SAR berbentuk bulat atau oval, sedangkan traumatic ulcer irregular. SAR
biasanya mengenai mukosa non keratin seperti mukosa bukal dan labial,
sedangkan traumatic ulcer bisa mengenai palatum, gingiva, dan lidah.
Persamaannya dengan SAR adalah etiologinya yaitu trauma pada mukosa.

2. Behcets Syndrome
Behets Syndrome, ditemukan oleh dermatologis Turki Hulsi Behet,
secara klasik digambarkan sebagai trias gejala yang meliputi ulser oral rekuren,
ulser genital rekuren, dan lesi mata. Behets syndrome disebabkan oleh
imunokompleks yang mengarah pada vasculitis dari pembuluh darah kecil dan
sedang dan inflamasi dari epitel yang disebabkan oleh limfosit T danplasma sel
yang imunokompeten. Lesi tunggal yang paling umum terjadi pada Behets
syndrome terjadi di mukosa oral. Ulser oral rekuren muncul pada lebih dari 90%
pasien; lesi ini tidak dapat dibedakan dari RAS. Beberapa pasien memiliki riwayat
lesi oral ringan yang rekuren beberapa pasien lainnya memiliki lesi yang besar
dan dalam serta meninggalkan jaringan parut yang mirip dengan lesi RAS mayor.

3. Recurrent HSV infection
Infeksi herpes rekuren dalam rongga mulut (recurrent herpes labialis) [RHL],
recurrent intraoral herpes simplex infection [RIH]) muncul pada pasien yang
pernah terinfeksi herpes simpleks dan memiliki serum antibodi untuk melawan
infeksi eksogen primer. Herpes rekuren bukan merupakan infeksi berulang
melainkan reaktivasi virus yang menjadi laten dalam jaringan saraf antara episode
- episode dan masa replikasi. Herpes simpleks dapat dikultur dari ganglion
trigeminal pada jasad manusia, dan lesi herpes rekuren bisaanya muncul setelah
pembedahan yang melibatkan ganglion tersebut. Herpes rekuren dapat juga
diaktivasi oleh trauma pada bibir, demam, sinar matahari, imunosupresan, dan
menstruasi. Virus berjalan kebawah menuju batang saraf untuk menginfeksi sel
epitel, menyebar dari sel ke sel dan menyebabkan lesi.

4. Recurrent erythema multiforme
(EM) adalah penyakit inflamasi akut pada kulit dan membran mukosa yang
menyebabkan berbagai macam lesi kulit karenanya dinamakan multiforme. Lesi
pada mulut pada umumnya adalah inflamasi yang dibarengi vesikel dan bulla
yang ruptur dengan cepat dan bisanya adalah komponen penting dari gambaran
khas dan seringkali adalah satu-satunya komponen. Erythema multiforme dapat
terjadi sekali atau kambuhan harus dipertimbangkan dalam diagnosa multiple
acute oral ulcers, ada atau tidaknya riwayat dari lesi yang sama.

Langlais, Robert P. 1994. Atlas Berwarna Kelainan Rongga Mulut Yang Lazim.
Hipokrates: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai