Anda di halaman 1dari 74

BAB I: PENDAHULUAN

RUANG = Wadah
kegiatan manusia





TATA RUANG
Struktur
Ruang
Pola Ruang
W
U
J
U
D
10/13/2014 2
PENATAAN
RUANG
Perencanaan
Tata Ruang
Pemanfaatan
Ruang
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
P r o s e s
Rencana
Tata Ruang
10/13/2014 3
KAWASAN
Wilayah yang memiliki funsi utama lindung
atau budi daya
10/13/2014 4
KAWASAN
PERDESAAN
10/13/2014 5
KAWASAN
PERKOTAAN
Kota Kecil: 50-100 rb
Kota Sedang: 100-500 rb
Kota Besar: > 500 rb
10/13/2014 6
KAWASAN
AGROPOLITAN
Wilayah perdesaan dengan sistem agrobisnis
10/13/2014 7
KAWASAN
METROPOLITAN
Minimal Satu Juta Jiwa
10/13/2014 8
KAWASAN
MEGAPOLITAN
10/13/2014 9
KAWASAN
STRATEGIS
PROVINSI KABUPATEN/KOTA
EKONOMI
SOSIAL
BUDAYA
LINGKUNGAN
10/13/2014 10
RUANG TERBUKA
HIJAU
Area Terbuka Tanaman
10/13/2014 11
BAB II: PERENCANAAN TATA RUANG
Rencana Umum
Tata Ruang
Rencana Rinci
Tata Ruang
Nasional
Provinsi
Kabupaten/Kota
Kawasan Strategis
Nasional
Kawasan Strategis
Provinsi
Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota
Mencakup Rencana Struktur dan Pola Ruang
10/13/2014 12
RENCANA STRUKTUR
RUANG
Sistem Pusat
Permukiman
Sistem Jaringan
Prasarana
10/13/2014 13
RENCANA POLA RUANG
Peruntukan Kawasan
Lindung
Peruntukan Kawasan
Budi Daya
10/13/2014 14
10/13/2014 15
10/13/2014 16
10/13/2014 17
10/13/2014 18
10/13/2014 19
BAB III: MASALAH PERENCANAAN TATA RUANG
STRUKTUR
RUANG
POLA RUANG
Permukiman
Jaringan Prasarana
Kawasan Lindung
Kawasan Budi Daya
MASALAH YANG
DITEMUKAN ?
Rencana Kenyataan
10/13/2014 20
10/13/2014 21
10/13/2014 22
10/13/2014 23
10/13/2014 24
10/13/2014 25
10/13/2014 26
10/13/2014 27
10/13/2014 28
10/13/2014 29
10/13/2014 30

10/13/2014 32
MASALAH PERENCANAAN KAWASAN












BAB IV: MENEMUKAN MASALAH PERENCANAAN
10/13/2014 46
Apa yang terjadi ?
Dimana terjadi ?
Kapan terjadi ?
Mengapa terjadi ?
Siapa yang terlibat ?
Bagaimana mengatasi ?
Masalah Perumahan dan Permukiman
PUSAT PERMUKIMAN
PERUMAHAN, al:
SARANA PERUMAHAN, al:
Perumahan Kelas Atas
Perumahan Kelas
Menengah
Perumahan Kelas Rendah
Sarana Kesehatan
Sarana Peribadatan
Sarana Pendidikan
Sarana Perdagangan-Jasa
Perumahan Susun
BENTUK STRUKTUR
& POLA RUANG, al:
Sarana Perkantoran, dll
10/13/2014 47
Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat
tinggal.
Perumahan adalah kumpulan rumah.
Permukiman adalah perumahan beserta sarana dan
prasarananya.
Sarana adalah fasilitas pendukung perumahan, seperti
sarana pendidikan, kesehatan, dll.
Prasarana adalah fasilitas penunjang perumahan, seperti
jalan, drainase, dll.
Permukiman kumuh adalah permukiman yang tidak
layak huni karena ketidakteraturan, kepadatan, dan
kualitas bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak
memenuhi syarat.
Slum (perumahan kumuh ).
Squatter (perumahan liar).
10/13/2014 48
Perumahan dan kawasan permukiman
diselenggarakan dengan berasaskan:
a. kesejahteraan;
b. keadilan dan pemerataan;
c. kenasionalan;
d. keefisienan dan kemanfaatan;
e. keterjangkauan dan kemudahan;
f. kemandirian dan kebersamaan;
g. kemitraan;
h. keserasian dan keseimbangan;
i. keterpaduan;
j. kesehatan;
k. kelestarian dan keberlanjutan; dan
l. keselamatan, keamanan, ketertiban, dan keteraturan.
10/13/2014 49

10/13/2014 50
Tertinggi

10/13/2014 51
Tertinggi

10/13/2014 52
Jumlah KK di
Lingk kumuh
sangat tinggi

10/13/2014 53

10/13/2014 54
1. 57 kawasan permukiman padat
di 36 kelurahan (Tahun 2007).
2. Kepadatan rata-rata 300 jiwa/ha.
3. Tipologi permukiman beraturan, dan
4. Bangunan rumah berimpitan.

10/13/2014 55
1. 57 kawasan permukiman padat
di 36 kelurahan (Tahun 2007).
2. Kepadatan rata-rata 300 jiwa/ha.
3. Tipologi permukiman beraturan,
dan
4. Bangunan rumah berimpitan.
10/13/2014 56
Jumlah
Rumah di
Lingk kumuh
sangat tinggi

10/13/2014 57
Suatu kawasan dikatakan memiliki kepadatan
tinggi apabila kepadatan penduduk mencapai
201400 jiwa/Ha, dan kepadatan sangat tinggi
jika kepadatan penduduk mencapai > 400
jiwa/Ha.

10/13/2014 58
Kondisi atap
rumah dari
seng, asbes,
dll, sangat
tinggi

10/13/2014 59

10/13/2014 60
RT Miskin
sangat
tinggi

10/13/2014 61

10/13/2014 62
Bangunan
semi
permanen
sangat tinggi

10/13/2014 63
10/13/2014 64
Lantai dari
tanah sangat
tinggi
Kepadatan bangunan dikatakan padat jika jumlah bangunan
mencapai 80150 buildings per hektar. Dengan kata lain,
Koefisien Dasar Bangunan mencapai > 75 % untuk hunian padat.
(Kepmen Kimpraswil No. 327/KPTS/M/2002 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan

10/13/2014 65
Status sewa
bangunan
sangat tinggi

10/13/2014 66
Ketiadaan
fasilitas BAB
sangat tinggi
SLUM & SQUATTER
10/13/2014 67

10/13/2014 68
Air Minum
tdk aman
sangat tinggi

10/13/2014 69
Model Perumahan sehat
10/13/2014 70
10/13/2014 71
10/13/2014 72
PENANGANAN
1. Perbaikan, yaitu dengan melaksanakan kegiatan tanpa
perombakan yang mendasar, bersifat parsial, dan dilaksanakan
secara bertahap.
2. Pemugaran, yaitu dengan melakukan perbaikan dan/atau
pembangunan kembali rumah dan lingkungan sekitar menjadi
keadaan asli sebelumnya.
3. Peremajaan, yaitu dengan melakukan perombakan mendasar
dan bersifat menyeluruh dalam rangka mewujudkan kondisi
rumah dan lingkungan sekitar menjadi lebih baik.
4. Pemukiman kembali, yaitu dengan memindahkan
masyarakat yang tinggal di perumahan tidak layak huni ke
lokasi perumahan lain yang layak huni, dan
5. Pengelolaan dan pemeliharaan, yaitu dengan
mempertahankan dan menjaga kualitas perumahan dan
permukiman agar berfungsi sebagaimana mestinya, yang
dilakukan secara berkelanjutan.
BAB IV: SISTEMATIKA PENULISAN
LATAR BELAKANG MASALAH
IDENTIFIKASI MASALAH
PEMBATASAN MASALAH
MASALAH POKOK
TUJUAN PENELITIAN
KERANGKA PEMIKIRAN
HIPOTESIS
METODE PENELITIAN
10/13/2014 73
10/13/2014 74
- UU No. 4 Th. 1992 (UU No 1/2011) ttg Perumahan & Permukiman.
- PP No. 44/1994 (penghunian oleh bukan pemilik)
- Kepmen PU No. 20 KPTS/1986 ttg Pedoman Teknik Pembangunan Perumahan
Sederhana Tidak Bersusun
- Permen PU No. 54/PRT/1991 tentang Pedoman Teknik Pembangunan
Perumahan Sangat Sederhana
- SNI 03-1997-1990 ; SNI 03-1978-1990 ; SNI 03-1979-1990
- Kepmen PU no. 20?KPTS/1986
- SNI no. 03-1733-1989 ttg Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota
- Permen PU No. 60/PRT/1992 ttg Persyaratan Teknis Pembagian Rusun
- Resolusi PBB No. 43/181 ttg Adequate Sheller for all, Sustainable Human
Settlements)
- Permen PU No. 60/PRT/1991 ttg Persyaratan Teknis Pembangunan Perumahan
Bertumpu pada kelompok
- PP 80 Thn 1999 ttg Kasiba & Lisiba BS. Disebut Pola Hunian Berimbang : 1:3:6 .
Dasar hukumnya SKB Mendagri, Men PU, Menpera : No. 648.384 Thn 1992 No.
739/KPTS/1992 No. 09/KPTS/1992 ttg Pedoman Pengembangan Perumahan dan
Permukiman dengan Lingkungan Hunian yang berimbang dengan ketentuan
lebih lanjutnya a/ Kepmenpera selaku Ketua BKP4N No. 04/KPTS/BKP4N/1995.

Anda mungkin juga menyukai