SOSIALISASI/PENJELASAN

PENYUSUNAN SAKIP(RENSTRA 2015-

2019, IKU 2015-2019, RANC RENJA/
RENJA 2015, LAKIP/TAPJA)
Oleh
KBG STRAJEMEN BAG STRAJEMEN
RORENA POLDA JATIM
1. PENDAHULUAN

2. DASAR

2. MAKSUD DAN TUJUAN

3. SOSIALISASI/PENJELASAN SAKIP
RENSTRA, IKU, RANC RENJA/RENJA,
TAPJA/ LAKIP

4. KESIMPULAN

5. PENUTUP

UMUM

RENSTRA 2010-1014 SAAT INI SDH BERJALAN PD THP KE 5 ( TH
AKHIR RENSTRA ) THP PARTNERSHIP BUILDING DAN SDH
MEMULAI MEMPERSIAPKAN SUSUN DRAFT RENSTRA 2015-2019
DGN MENGUMPULKAN BHN2 DASAR/ACUAN SERTA MENYUSUN
TIM POKJA

HASIL EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA POLRI OLEH TEAM
EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA MENPAN&RB UTK POLRI
MENDPT PREDIKAT PENILAIAN CC (57,42) DIKRNAKAN ADA
BBRAPA HAL KEKURANGAN DLM PENYUSUNAN DOK REN
(RENSTRA,IKU,RENJA,TAPJA DAN LAKIP)

DLM UPAYA MENINGKATKAN NILAI AKUNTABILITAS KINERJA
DILINGKUNGAN POLDA JATIM DAN GUNA PERSAMAAN
PERSEPSI DLM SUSUN DOK SAKIP MK PERLU DILAKS
SOSIALISASI / PENJELASAN KPD PENGEMBAN FUNGSI REN
SATKER JJR POLDA JATIM TTG SUSUN SAKIP





PERKAP NO 22 TH 2010 TGL 28 SEPTEMBER 2010 TTG SOTK
PADA TK POLDA;
PERKAP NO 23 TH 2010 TGL 30 SEPTEMBER 2010 TTG SOTK
PADA TK POLRES;
PERATURAN KAPOLRI NOMOR 17 TH 2012 TGL 26 JULI 2012
TTG SISTEM PERENCANAAN STRATEGIS KEPOLISIAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA;
PERATURAN KAPOLRI NOMOR 18 TH 2012 TGL 26 JULI 2012
TTG PEDOMAN PENYUSUNAN IKU DILINGKUNGAN POLRI;
SURAT KEP KAPOLRI NO. POL. : SKEP/572/XI/2009 TGL 2 NOP
2009 TTG DRAFT AKHIR PANDUAN PENYUSUNAN RENCANA
KERJA DI LINGK POLRI;
KEP KAPOLDA JATIM NO : KEP/682/V/2012 TGL 25 MEI 2012
TTG RENCANA STRATEGIS KEPOLISIAN DAERAH JAWA TIMUR
TAHUN 2010-2014 (REVISI).

MAKSUD

MENSOSIALISASIKAN TENTANG MEKANISME PENYUSUNAN
RENSTRA, IKU, RANC RENJA/RENJA, TAPJA DAN LAKIP DI
LINGKUNGAN POLDA JATIM


TUJUAN

UNTUK MEMBERIKAN PENJELASAN KEPADA PENGEMBAN
FUNGSI PERENCANAAN SATKER DILINGKUNGAN POLDA JATIM
SHG ADA PERSAMAAN PERSEPSI DAN DIHRPKAN DPT
MEMPERMUDAH DLM PENYUSUNANNYA SESUAI DGN
PROGRAM DAN KEGIATAN YG DITERIMA SATKER SERTA DPT
MENGHASILKAN RUMUSAN YG LEBIH SPESIFIK DGN
BERORIENTASI PD HASIL DLM BENTUK KINERJA

1. PERENCANAAN STRATEGIS ADL PERENCANAAN UTK
MENGHDPI MASA DEPAN YG PENUH DGN KETIDAKPASTIAN,
SHG DIPERLUKAN SUATU TELAAHAN YG TERMUAT TTG
SETIAP PERKEMB & PERUBAHAN LINGSTRA GUNA UTK
MENGETAHUI SEJAUHMANA MEMPENGARUHI PELAKS TUGAS
POLRI DAN MEMPERSIAPKAN BERBAGAI ALTERNATIF
STRATEGIS UTK MENGHDPINYA
2. PERENCANAAN JK MENENGAH MENETAPKAN ARAH
KEBIJAKAN DAN STRATEGI BANGKUAT DAN PENGEMBANGAN
KEMAMPUAN POLRI SERTA SSRN STRATEGIS YG INGIN
DICAPAI DLM JK WKT 5 TH MENDATANG
3. RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) MERUPAKAN SUB/BAG
DARI SISTEM PERENCANAAN STRATEGIS, TERMASUK DLM
GOL JANGKA WKT PERENCANAAN JANGKA MENENGAH ( 5 TH)




RENSTRA SATKER/POLRES MEMUAT VISI, MISI,
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN,
PROGRAM DAN GIAT INDIKATIF SESUAI DGN FUNGSI
DAN TUGAS SATKER/POLRES
RENSTRA DISUSUN DGN BERPEDOMAN PD RENSTRA
POLRI DAN MENGACU PD RENBUT SATKER/POLRES
UTK MEMENUHI :
* RENBANGKUATMAT,
* RENHARKUATMAT,
* RENBANGKUATPERS,
* RENHARPUANPERS SERTA
* RENGUNKUAT OLEH SATKER OPERASIONAL


1. RENSTRA POLRI
2. PENJABARAN VISI DAN MISI, TUJUAN, SASARAN DAN
STRATEGI KAPOLRI
3. KEBIJAKAN KASATKER/KAPOLDA SELAKU
PENGANGGUNG JAWAB KUASA PENGGUNA ANGGARAN
4. KIR INTELSTRAT SATWIL/POLDA
5. RENBANGKUAT, RENHARKUAT, RENBANGKUATPERS,
RENHARPUANPERS, RENGUNKUAT (BAGI SATKER OPS)


1. PENYUSUNAN DRAFT OLEH KASATKER
2. DIMULAI SEMESTER KE 2 TH KE 5 RENSTRA
SEBELUMNYA
3. KIRINTELSTRAT OLEH SATWIL/DITINTELKAM POLDA
4. KIRKA INTELIJEN SATWIL/POLDA
5. RENBANGKUATPERS/RENHARPUANPERS OLEH
KASATKER
6. RENGUNKUAT OLEH SATKER OPERASIONAL



7. MASA BERLAKU RENSTRA 5 TH DIMULAI 1 JAN
SETELAH RENSTRA YG SDG BERJALAN
8. RENGUNKUAT OLEH SATKER OPERASIONAL
9. DILAKUKAN REVISI PD TH KE 3, KECUALI DLM
KEADAAN SITUASI MENDESAK
10. PENGESAHAN DOK RENSTRA SATKER OLEH
KASATKER



BAB I PENDAHULUAN
1. KONDISI UMUM
2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
a. POTENSI GANGGUAN KEAMANAN
b. PERMASALAHAN
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
1. VISI
2. MISI


4. TUJUAN
5. SARARAN STRATEGIS
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN SRATEGI
1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI POLRI
2. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI POLDA
3. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI SATKER
4. PROGRAM DAN KEGIATAN SATKER
BAB IV PENUTUP
1. KAIDAH PELAKSANA
2. AUTENTIFIKASI DAN DISTRIBUSI


LAMPIRAN-LAMPIRAN :
I . TARGET PEMB DAN RENBUTGAR SATKER 2015-2019
II. TINDAK PRIORITAS BID PERTAHANAN DAN KEAMANAN
2015-2019
III. RENBANGKUAT MAT 2015-2019
IV. RENHARKUAT MAT 2015-1019
V. RENHARPUANPERS 2015-2019
VI. RENGUNKUAT DLM RGK OPERASI 2015-2019
VII. RENCANA STRATEGI OPERASI SATKER/POLRES 2015-
2019

DASAR PERKAP 18 TH 2012





DLM MENETAPKAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) ADA 4 THP
YAITU :

THP 1 KLARIFIKASI APA YG MENJADI KINERJA UTAMA,
PERNYATAAN HASIL/ TUJUAN SASARAN YG INGIN
DICAPAI;

THP 2 MENYUSUN DAFTAR AWAL INDIKATOR KINERJA,
UNTK TERCAPAI HASIL YG DIHARAPKAN;

THP 3 MELAKUKAN PENILAIAN SETIAP INDIKATOR KINERJA
UTAMA (IKU) YG TERDAPAT DLM AWAL INDIKATOR
KINERJA, & MELAKUKAN EVALUASI DGN
MEMBANDINGKAN SETIAP INDIKATOR KINERJA DLM
DAFTAR DGN KRITERIANYA, SERTA MEMBERIKAN
SKALA YG SEDERHANA;

THP 4 MEMILIH IKU.



FORMAT IKU TERDIRI DARI 4 KOLOM SSB :

1. NOMOR
2. SASARAN STRATEGIS
3. IKU
4. KET

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DISUSUN 5 TH
SEKALI;

YG BERKEWAJIBAN UTK MENETAPKAN IKU ADL:

1. PIMPINAN POLRI
2. PIMPINAN TK ESELON I DAN II
3. KASATWIL


L
SASARAN STRATEGIS, INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN TARGET
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA
TARGET
2012 2013 2014
1 2 3 4 5 6
1.
TERBANGUNNYA SISTEM INFORMASI &
KOMUNIKASI POLRI BERBASIS TEKNOLOGI
UNTK KECEPATAN MERESPON SETIAP
PANGGILAN & PERMINTAAN BANTUAN DARI
MASY, KOMUNIKASI PERSUASIF, SAMPAI
PENGENDALIAN PERISTIWA KEJAHATAN,
PERLINDUNGAN & PENGAYOMAN MASY;

A. JMLH KESATUAN WIL YG SUDAH DILENGKAPI
ALAT
INFORMASI & KOMUNIKASI BERBASIS
TEKNOLOGI;
B. TINGKAT KECEPATAN QUICK RESPON DLM
PEMBERIAN BANTUAN KPD MASY SESUAI DGN
STANDAR PELAYANAN PRIMA.

2.
TERSEBARNYA PELAYANAN POLRI
KEPADA MASYARAKAT DENGAN
MEMPERKUAT POLSEK, SEBAGAI UJUNG
TOMBAK PELAYANAN KEAMANAN DAN
POLRES SEBAGAI KESATUAN
OPERASIONAL DASAR TERUTAMA DALAM
HAL PERLINDUNGAN DAN PENGAYOMAN.
A. FREKUENSI PELAKS PATROLI SCR
BERSINERGI &
BERKESINAMBUNGAN SELAMA 24 JAM;
B. PERSENTASE KEJADIAN YANG DITANGANI
SESUAI
DGN STANDART PELAYANAN QUICK RESPONS
C. JMLH PENGATURAN, PENJAGAAN &
PENGAWALAN
YG DILAKUKAN SESUAI DGN SOP;
D. JMLH PELAKS PENGAMANAN TERHADAP
OBJEK
VITAL/KHUSUS, VVIP & VIP SERTA PARIWISATA
&
PENYELENGGARAAN GIAT YG BERSIFAT
NASIONAL
MAUPUN INTERNASIONAL;

* CTH FORMAT IKU DI DLM NARASI RENSTRA
4. INDIKATOR KINERJA UTAMA :

NO
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA
KET
1 2 3 4
1. TERWUJUDNYA PENINGKATAN
PENGUNGKAPAN &
PENYELESAIAN TINDAK PIDANA
YANG TERJADI DI WILAYAH
POLDA JAWA TIMUR
A. PERSENTASE PENYELESAIAN
TINDAK
PIDANA KONVENSIONAL;

B. PERSENTASE PENYELESAIAN
TINDAK
PIDANA TRANSNASIONAL.
* CTH FORMAT IKU
1. NAMA UNIT ORGANISASI :
2. TUGAS :..
3. FUNGSI :.
SURABAYA, 2012
KASATKER/POLRES


---------------------------
CATATAN :
UNTK JUDUL COVER DITULIS
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
RENSTRA SATKER/POLRES T.A. 2010-2014
DASAR PENYUSUNAN RKAP 18 TH 2012
f. KESIAPAN JUMLAH PERSONEL RIIL PALING SEDIKIT 60% DARI
DAFTAR SUSUNAN PERSONEL (DSP) TIPE KESATUAN
KEWILAYAHAN YANG DIUSULKAN;
g. UNTUK PEMBENTUKAN POLDA, PALING SEDIKIT MEMBAWAHI
4 (EMPAT) WILAYAH HUKUM POLRES;
h. UNTUK PEMBENTUKAN POLRES, PALING SEDIKIT MEMBAWAHI
4 (EMPAT) WILAYAH HUKUM POLSEK;
i. SUDAH TERDAPAT KANTOR/ ASET PEMERINTAH DAERAH,
OBJEK VITAL, SUMBER PEREKONOMIAN/ INDUSTRI DAN
ASET STRATEGIS LAINNYA; DAN
j. KEINGINAN DAN DUKUNGAN MASYARAKAT DAN/ ATAU
PEMERINTAH DAERAH.
SEMANGAT
A. TERPENUHINYA KRITERIA YANG TELAH DITETAPKAN;
B. ADANYA DOKUMEN USULAN PEMBENTUKAN DAN
PENINGKATAN STATUS KESATUAN KEWILAYAHAN
C. DILAKSANAKANNYA STUDI KELAYAKAN YANG
MEREKOMENDASIKAN PERLU DIBENTUKNYA DAN
DITINGKATKANNYA STATUS KESATUAN KEWILAYAHAN
D. TERSEDIA LAHAN UNTUK PEMBANGUNAN KANTOR,
RUMAH DINAS/ ASRAMA, FASILITAS UMUM DAN SOSIAL
E. KESIAPAN DAN DUKUNGAN DARI KESATUAN ATAS.
SEMANGAT
TINGKAT POLDA
RORENA POLDA MENYIAPKAN TELAAHAN STAF DENGAN DILENGKAPI DATA
PENDUKUNG UNTUK DIAJUKAN KEPADA KAPOLDA;
KAPOLDA MENGUSULKAN KEPADA KAPOLRI U.P. ASRENA KAPOLRI DENGAN
MELAMPIRKAN TELAAHAN STAF DAN DATA PENDUKUNG DENGAN TEMBUSAN
IRWASUM POLRI DAN PARA ASISTEN KAPOLRI;
ASRENA KAPOLRI MEMBENTUK TIM STUDI KELAYAKAN YANG KEANGGOTAANNYA
TERDIRI DARI FUNGSI TERKAIT;
TIM MELAKUKAN STUDI KELAYAKAN DAN MELAPORKAN HASILNYA DISERTAI
REKOMENDASI KEPADA ASRENA KAPOLRI;
ASRENA KAPOLRI MELAPORKAN KEPADA KAPOLRI;
KAPOLRI MENGADAKAN RAPAT DENGAN PEJABAT UTAMA MABES POLRI UNTUK
MEMUTUSKAN SETUJU ATAU TIDAK SETUJU PEMBENTUKAN POLDA;
KAPOLRI DAPAT MEMBERIKAN PERSETUJUAN ATAU PENOLAKAN PEMBENTUKAN
ATAU PENINGKATAN KESATUAN KEWILAYAHAN TINGKAT POLDA; DAN
KAPOLRI BERWENANG MENETAPKAN PEMBENTUKAN ATAU PENINGKATAN STATUS
KESATUAN KEWILAYAHAN TINGKAT POLDA;
SEMANGAT
PERESMIAN PEMBENTUKAN DAN PENINGKATAN
STATUS KESATUAN KEWILAYAHAN MERUPAKAN
KEWENANGAN KAPOLRI YANG DALAM
PELAKSANAANNYA DAPAT DIDELEGASIKAN
KEPADA PEJABAT YANG DITUNJUK SECARA
BERJENJANG
PERESMIAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD
DILENGKAPI DENGAN BERITA ACARA YANG
DITANDATANGANI OLEH KAPOLRI ATAU PEJABAT
YANG DITUNJUK, SEBAGAI BUKTI
PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN
KEGIATAN DIMAKSUD
SEMANGAT
II. ANALISIS UMUM PAGU INDIKATIF POLRI T.A. 2013
1. PAGU INDIKATIF POLRI T.A. 2013

SEB MENNEG PPN/KEPALA BAPPENAS DAN MENTERI KEUANGAN NOMOR :
0096/M.PPN/03/2012 DAN S214/MK.02/2012 TGL 30 MARET 2012 PERIHAL PAGU
INDIKATIF DAN RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) TAHUN
2013, PAGU INDIKATIF POLRI T.A. 2013 DIALOKASIKAN SEBESAR RP. 41,780,242
TRILIUN, DGN KOMPOSISI PERJENIS BELANJA, SUMBER ANGGARAN & PROGRAM
SBB:

A. ALOKASI PAGU INDIKATIF PERJENIS BELANJA:
1) BELANJA PEGAWAI SEBESAR Rp. 28,330 TRILIUN;
2) BELANJA BARANG SEBESAR Rp. 7,294 TRILIUN;
3) BELANJA MODAL SEBESAR Rp. 6,155 TRILIUN.

B. ALOKASI PAGU INDIKATIF PER SUMBER ANGGARAN:
1) RUPIAH MURNI SEBESAR Rp. 35,138 TRILIUN;
2) PNBP/BLU SEBESAR Rp. 4,421 TRILIUN;
3) PHLN SEBESAR Rp. 2,070 MILIAR;
4) PDN SEBESAR Rp. 150 MILIAR.
LANJUTAN ..
C. ALOKASI PAGU INDIKATIF PER PROGRAM:

1. PROG DUKMA PELAKS TGS TEKNIS LAINNYA POLRI, SEBESAR Rp. 22,582 TRILIUN;
2. PROG PENINGKATAN SARPRAS APARATUR POLRI SEBESAR Rp. 6,942 TRILIUN;
3. PROG KATWAS & AKUNTABILITAS APARATUR POLRI SEBESAR Rp. 296,973 MILIAR;
4. PROG LITBANG POLRI SEBESAR Rp. 14,676 MILIAR;
5. PROG DIKLAT APARATUR POLRI SEBESAR Rp. 647, 591 MILIAR;
6. PROG PEMBERDAYAAN SDM POLRI SEBESAR Rp. 1,646 TRILIUN;
7. PROG BANG STRAKAMTIB SEBESAR Rp. 460,104 MILIAR;
8. PROG KERMA KAMTIB SEBESAR Rp. 80,120 MILIAR;
9. PROG PEMBERDAYAAN POTKAM SEBESAR Rp. 251, 783 MILIAR;
10.PROG HARKAMTIBMAS SEBESAR Rp. 5,427 TRILIUN;
11.PROG LIDIK SIDIK TP SEBESAR Rp. 1,517 TRILIUN;
12.PROG PENANGGULANGAN GANGGUAN KAMDAGRI BERKDAR TINGGI SEBESAR
Rp. 1,891 TRILIUN;
13.PROG BANG HUKUM KEPOLISIAN SEBESAR Rp. 26,554 MILIAR.
3. PROGRAM KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL (KPDT)
YANG MELIPUTI BEBERAPA LOKASI PRIORITAS, SEBAGAI BERIKUT :

PROGRAM-PROGRAM DR KEMENTERIAN PEMB DAERAH TERTINGGAL
DIARAHKAN KPD DAERAH TERDEPAN, TERLUAR, DAN PASCA KONFLIK YG
MELIPUTI 183 KAB. DAERAH-DAERAH LOKASI PRIORITAS TSB BERKAITAN
JG DGN PROGRAM-PROGRAM YG DILAKS OLEH UNIT PERCEPATAN PEMB
PAPUA DAN PAPUA BARAT (UP4B) DAN BADAN NASIONAL PENGELOLA
PERBATASAN (BNPP) DGN PRIORITAS DLM PEMB KANTOR POLISI, RUMDIN
POLISI DAN SARANA FASILITAS PERKANTORAN.
LANJUTAN
LANJUTAN
4. INPRES No.9 TH. 2000 TTG PENGARUS UTAMAAN GENDER DLM BANGNAS
A. STRATEGI PUG

1) PUG DLM BANGNAS ADL STRATEGI YG DIGUNAKAN UTK MENGURANGI
KESENJANGAN ATR PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI INDONESIA DLM
MENGAKSES & MENDAPATKAN MANFAAT PEMB SERTA MENINGKATKAN
PARTISIPASI & MENGONTROL PROSES PEMB;

2) PUG DGN MENGINTEGRASIKAN PERSPEKTIF GENDER DLM PROSES
PEMBANGUNAN DISETIAP BIDANG;
3) PENERAPAN PUG AKAN MENGHASILKAN BIJAK PUBLIK YG LEBIH EFEKTIF UTK
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN YG LEBIH ADIL & MERATA BAGI SELURUH
PENDUDUK INDONESIA BAIL LAKI LAKI MAUPUN PEREMPUAN;

4) PIRANTI ANALISIS YG DPT GUNAKAN UTK STRATEGI PENGARUS UTAMAAN
GENDER ADL GAP (GENDER ANALISIS PATWAY) ATAU ALUR ANALISIS GENDER.

B. PROGRAM PERCEPATAN PUG
DILAKS MELALUI PERENCANAAN & PENGANGGARAN YG RESPONSIF GENDER (PPRG):
1) GAR BERSUMBER DR APBN YG DIALOKASIKAN KPD SETIAP K/L YG DITUANGKAN KE
DLM PERENCANAAN & PENGANGGARAN YG SALAH SATU KOMPONENNYA ADL
GAR RESPONSIF GENDER (ARG);
2) RENSTRA K/L YG DITUANGKAN DLM RENJA K/L TAHUNAN & SETELAH DPT GAR
DEFENITIF MENJADI RKA-K/L YG SDH RESPONSIF GENDER.

LANJUTAN

C. PERKEMBANGAN &TINDAK LANJUT PUG DI K/L
1) PEMBENTUKAN POKJA PUG DISETIAP K/L;
2) PEMBENTUKAN FORUM DATA, DGN TUJUAN MENGHASILKAN INFORMASI YG AKTUAL
/ TERKINI TERPILAH YG SUDAH RESPONSIF GENDER;
3) PEMBENTUKAN POKJA PUG & FORUM DATA DITANGANI OLH BAGIAN PERENCANAAN
DISETIAP K/L ATAU DIBENTUK SUATU UNIT KERJA YG MEMBIDANGI PUG.

5. INPRES NO.17 TAHUN 2011, PERIHAL PENCEGAHAN & PENIDAKAN KORUPSI
IMPLEMENTASI DI POLRI DGN RENCANA AKSI :

A. STRATEGI PENCEGAHAN
1) TERSOSIALISASIKAN SISTEM PENANGANAN PERKARA BERBASIS TI KPD POLSEK,
POLRES, POLDA PERCONTOHAN (BARESKRIM);
2) TERPUBLIKASIKANNYA INFORMAN PUBLIK MELALUI WEBSITE POLRI & PAPAN
PENGUMUMAN DISELURUH INDONESIA (DIV HUMAS);
3) TERBITNYA PERATURAN KAPOLRI TTG PENEGAKKAN KODE ETIK PROFESI POLRI YG
MEMUAT TTG KELEMBAGAAN & TATA CARA PENEGAKKAN KODE ETIK PROFESI
POLRI (DIV PROPAM);
TERSELESAIKANNYA JML LAPORAN & INFORMASI TTG PELANGGARAN KODE ETIK
(TINDAK PIDANA KORUPSI) YG DI TANGANI OLEH DIVISI PROPAM & KOMPOLNAS;
TERSUSUNNYA MEKANISME (SOP) PERLINDUNGAN THDP WHISTLE BLOWER BAGI
APARAT KEPOLISIAN (DIVPROPAM & BAHARKAM.


LANJUTAN
4) TERSEDIANYA HASIL AUDIT SISTEM PENGELOLAAN GAR YG DILAKUKAN DI
GAKKUM, AL. PRAKTEK PENGELOLAAN GAR, EFESIENSI DAN KETEPATAN
PENGELOLAAN & PENGALOKASIAN GAR, PERTANGGUNGJAWABAN PENGGUNAAN
GAR (SRENA);

5) LAP HASIL SURVEI KINERJA FUNG PENANGANAN PERKARA YG DILAKUKAN OLEH
KEPOLISIAN & KEJAKSAAN AGUNG SCR BERSAMA DGN PENGAWAS EKSTERNAL
(PUSLITBANG);

6) TERDOKUMENTASINYA HASIL ASSESMENT PEJABAT-PEJABAT PD POSISI STRATEGIS,
YG BISA DIAKSES SECARA TERBATAS, DGN PARAMETER PARAMETER (SSDM);

7) TINDAK LANJUT PENGADUAN / REKOMENDASI / KLARIFIKASI / PERBAIKAN DARI
KOMPOLNAS, BPK, ORI, BPKP, KPK, KOMNASHAM, KPIA, KOMNAS PEREMPUAN,
DPR DAN ORGANISASI MASYARAKAT SIPIL OLEH KEPOLISIAN (ITWASUM).


B. STRATEGI PENEGAKAN HUKUM
1) LAP REKAP PENYAMPAIAN SPDP KASUS KORUPSI DARI KEPOLISIAN KPD KEJAKSAAN
& KPK SERTA DR KEJAKSAAN KPD KPK (BARESKRIM);

2) LAP PELAKS. PENERAPAN SANKSI BAGI PEJABAT & APARAT YG
MELAKUAKN DISIPLIN & KODE ETIK DI KEPOLISIAN (DIV PROPAM);

TERPUBLIKASIKANNYA KPD MASY ATAS PELAKS. PENGENAAN SANKSI
HUKUM MAUPUN ADMINISTRASI KPD PEJABAT & APARAT YG TLH
MELAKUKAN PELANGGARAN (DIV PROPAM).




A. PADA SAAT PERATURAN KAPOLRI INI MULAI BERLAKU (SDH
DISAHKAN OLEH KAPOLRI) PERATURAN YG TERCANTUM
DIBWH INI :
1. SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA NO. POL.: SKEP/791/XI/2005 TENTANG
PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGESAHAN KEPOLISIAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA RESOR (POLRES);
2. SURAT KEPUTUSAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA NO. POL.: SKEP/792/XI/2005 TENTANG
PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGESAHAN KEPOLISIAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA SEKTOR (POLSEK); DAN
3. PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN
PENINGKATAN SATUAN KEWILAYAHAN.
DINYATAKAN TIDAK BERLAKU/ DICABUT.

KURANG TAJAMNYA TUJUAN DAN SASARAN RENJA YANG AKAN DICAPAI SEHINGGA
SULIT DIUKUR TINGKAT KEBERHASILANNYA;

KURANG DIPAHAMINYA KEBIJAKAN PIMPINAN YANG MASIH BERSIFAT NORMATIF,
SEHINGGA MENYULITKAN DALAM MENYUSUN PENJABARAN PERENCANAAN PADA
TINGKAT PENANGGUNGJAWAB FUNGSI TEKNIS DAN SATUAN KERJA;

PENGANGGARAN TERPADU SEBAGAI UNSUR YANG PALING MENDASAR DALAM SISTEM
PENGANGGARAN BELUM DAPAT DIWUJUDKAN SELURUHNYA DALAM DOKUMEN
PERENCANAAN DI LINGKUNGAN POLRI, TERUTAMA KLASIFIKASI ANGGARAN
BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN YANG BELUM SELURUHNYA SESUAI DENGAN
FUNGSI ORGANISASI SESUAI TUGAS POKOKNYA;


B. DLM PELAKS MUSRENBANG POLRI TA 2012 ADA BBRP TITIK
KRITIS YG TERINDIKASI PERENC JK PENDEK POLRI BLM
TERSUSUN DGN BAIK, YAITU SBB :
3
2
1
PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA (PBK) SEBAGAI KETERKAITAN ANTARA
PENDANAAN DAN KINERJA MASIH BELUM NAMPAK SECARA SUATU PENDEKATAN
DALAM SISTEM PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG MEMPERHATIKAN JELAS
DAN SISTEMATIS DALAM DOKUMEN PERENCANAAN SATKER, TERUTAMA
SINKRONISASI ARAH KEBIJAKAN YANG MENJADI PRIORITAS NASIONAL DAN PRIORITAS
TINGKAT MABES POLRI DENGAN TINGKAT KEWILAYAHAN ATAU SATKER-SATKER DI
LINGKUNGAN POLRI SESUAI TUGAS DAN FUNGSINYA YANG TERCERMIN DALAM
STRUKTUR ORGANISASI;

MASIH SULITNYA MENGUKUR TINGKAT CAPAIAN KINERJA SEBAGAI BAHAN LAPORAN
AKUNTABILITAS, SEHINGGA EVALUASI YANG MERUPAKAN PENILAIAN TERHADAP
CAPAIAN SASARAN KINERJA, KONSISTENSI PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI SERTA
REALISASI PENYERAPAN ANGGARAN BELUM DAPAT DIHASILKAN DENGAN OPTIMAL.
4
5
C. BERDASARKAN PP RI NOMOR 23 TH 2007 TGL 23 MARET
2007 TTG DAERAH HUKUM KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA, PD PASAL 3 AYAT 1 DISEBUTKAN
BHW PERUBAHAN DAERAH HUKUM KEPOLISIAN
DITETAPKAN DGN MEMPERTIMBANGKAN
KEPENTINGAN, KEMAMPUAN, FUNGSI & PERAN
KEPOLISIAN, LUAS WILAYAH, SERTA KEADAAN
PENDUDUK.

SEHINGGA BAGI POLRES YG SAAT INI MEMBAWAHI
KURANG DARI 4 POLSEK DIHARUSKAN MEMBUAT
USULAN TELSTAF UTK PENGEMBANGAN WILAYAH
HUKUMNYA SERTA MENGADAKAN KOORDINASI DGN
POLRES YG WILAYAH POLSEKNYA AKAN DIMASUKKAN
KEWILAYAH HUKUM POLRES TSB TANPA MELL
PERSETUJUAN BUPATI APABILA TDK DILAKSANAKAN
POLRES YG MEMBAWAHI KURANG DARI 4 POLSEK AKAN
DILIKUIDASI

D. PETUNJUK/PEDOMAN PENYUSUNAN ANALISIS BEBAN
KERJA & PP RI NOMOR 23 TH 2007 TGL 23 MARET 2007
TTG DAERAH HUKUM KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA, BISA COPYFLASHDISK DI RUANG BAG
STRAJEMEN
13