Anda di halaman 1dari 14

F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s

LAPORAN PENYELIDIKAN GEOTEKNIK


Fasiltasi Unit Perencanaan Detail Desain Rehabilitasi Situ Cimanis
Bab 1
Pendahuluan
1.1 LATAR BELAKANG
Penyelidikan dan analisis geoteknik ini dilakukan sehubungan dengan pekerjaan Fasilitasi Unit
Perencanaan Detail Desain Rehabilitasi Situ Cimanggis. Hasil dari penyelidikan dan analisis
geoteknik ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kondisi tanah di sekitar lokasi
pekerjaan dan dapat digunakan sebagai data dalam perencanaan sheetpile turap!.
1.2 LOKASI PEKERJAAN
"okasi pekerjaan terletak di Situ Cimanggis# $ecamatan %ojonggede# $abupaten %ogor# # Pro&insi
'a(a %arat. seperti disajikan dalam Gambar 1 dan Gambar 2.
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-!
F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s

Gambar 1 Peta orientasi lokasi pekerjaan di $ecamatan %ojonggede# $abupaten %ogor# Pro&insi
'a(a %arat
Gambar 2 Peta orientasi lokasi pekerjaan di Situ Cimanggis# $abupaten %ogor# Pro&insi 'a(a
%arat
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-"
"okasi Pekerjaan
F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s
1.3 RUANG LINGKUP PEKERJAAN
Ruang lingkup dari pekerjaan penyelidikan geoteknik untuk perencanaan pembangunan sheetpile
di Situ Cimanggis# $ecamatan %ojonggede# $abupaten %ogor# Pro&insi 'a(a %arat ini adalah
sebagai berikut)
*. Pekerjaan di "apangan
+! Pekerjaan %or ,esin sebanyak - titik dengan kedalaman .-/ meter
-! Pengujian Standard Penetration 0est SP0! dengan inter&al kedalaman - meter
1! Pengambilan Undisturbed Sample UDS! untuk setiap titik bor.
2! Pengujian Cone Penetration 0est CP0! atau sondir sebanyak - titik.
%. Pekerjaan di "aboratorium 3eoteknik
+! Uji index properties.
-! Uji engineering properties.
1.4 PEKERJAAN DI LAPANGAN
4.1 PEKERJAAN BOR MESIN
Pengeboran adalah suatu proses pembuatan lubang &ertikal4miring4horisontal pada tanah4batuan
dengan atau tanpa menggunakan alat4mesin untuk keperluan deskripsi tanah4batuan# biasanya
dapat dilakukan bersama5sama dengan uji lapangan dan pengambilan contoh
tanah4batuan.Pemboran dilakukan dengan acuan S67 /15-2185+99+ sedangkan cara
mendeskripsikan contoh tanah mengacu pada S67 /152+2:5+998. ,etode pemboran kering
diterapkan dalam pekerjaan ini untuk mendapat deskripsi tanah yang tepat. Pemboran antara
pekerjaan ini menggunakan Single Tube Core Barrels berdiameter ;8 mm dan panjang +// cm#
dan Double Tube Core Barrels dengan diameter core dalam. Thin Walled digunakan dalam
pengambilan contoh tanah tak terganggu. Dalam pekerjaan ini juga dilakukan Standard
Penetration Test SP0! yang mengacu pada S67 /152+<15+998. Pemboran inti dimaksudkan untuk
memperoleh informasi tentang jenis tanah4 batuan serta pelapisannya berdasarkan deskripsi &isual
terhadp inti bor. Dengan demikian dapat diketahui susunan pelapisannya.
+! Peralatan yang digunakan adalah mesin hidrolis Hydrolic type drilling machine! yang
dilengkapi dengan tabung penginti core barrel! berdiameter 6= ;8 mm! berdasarkan
DCD,*.
-! Pembuatan lubang bor dilakukan dengan pemboran inti bermesin untuk memperoleh contoh
dan inti. Pusaran air lumpur tidak boleh terjadi selama pemboran berlangsung guna
mencegah agar dinding lubang bor tidak runtuh# dipakai pipa pelindung casing!.
1! Pelaksanaan pekerjaan harus memuat catatan kemajuan pemboran dalam buku lapangan
dengan format seperti yang telah disetujui oleh penga(as pekerjaan. Catatan tersebut akan
ditunjukkan antara lain type dan ukuran mata bor# tabung penginti dan alat pengambil contoh#
air tanah# ele&asi dimana dijumpai air dengan tekanan sangat besar# tebal lapisan# kedalaman
pemboran pengujian yang dilakukan.
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-#
F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s
2! Pada (aktu memberi formasi batuan# harus dipakai reaming shell guna mencegah
menyempitnya diameter lubang. Untuk lapisan endapan# harus dipakai pipa pelindung baja
guna mencegah agar dinding lubang tidak runtuh.
<! Hanya bahan yang diambil dari tabung penginti saja yang boleh dianggap sebagai contoh inti.
%ahan5bahan lain seperti lender slime!# potongan5potongan tanah atau bahan yang jatuh dari
dinding lubang tidak boleh dianggap sebagai contoh. Untuk mengatasi hal ini harus diambil
contoh menerus continous core! pelaksnaan pekerjaan harus berusaha keras untuk
memperbanyak rasio perolehan inti.
8! Setiap kali pemboran selesai# lubang bor harus ditandai dan tanda ini harus diplot pada
gambar. "okasi dan ele&asi lubang bor yang telah selesai harus diukur oleh pelaksana
pekerjaan.
;! Hasil pengeboran berupa inti berbentuk batang core!# disyaratkan menggunakan tabung
penginti rangkap double tube core barrel! atau untuk hal5hal khusus dapat dipergunakan
tabung penginti rangkap tiga Triple tube core barrel! dimasukkan ke dalam peti kayu serta
disusun sesuai dengan urutan kemajuan pemboran.
Pemboran dilakukan hingga mencapai kedalaman -/ m# penempatan titik penyelidikan
disesuaikan dengan kebutuhan dan berdasarkan petunjuk dari tim ahli pelaksana. 0itik>titik
pengujian tersebut berada pada rencana > rencana bangunan yang telah ditentukan oleh tim ahli
dari pelaksana. Penempatan titik penyelidikan tanah disajikan dalam Gambar 3.
$oordinat titik5titik bor dalam dalam pekerjaan ini disajikan dalam Tabel 1 sebagai berikut)
Tabel 1 $oordinat 0itik50itik %or Dalam
No. ID Xutm Yutm Keterangan
+ %H/+ 89<.8;2 9.-;9.:2/ "okasi titik bor +
- %H/- 89<.8<< 9.-;9.:<< "okasi titik bor -
Gambar 3 Posisi titik bor di areal Situ Cimanggis# $abupaten %ogor.
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-$
F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s
4.2 PEKERJAAN STANDARD PENETRATION TEST (SPT)
Uji penetrasi standar SP0! adalah Suatu metode uji yang dilaksanakan bersamaan dengan
pengeboran untuk mengetahui# baik perla(anan dinamik tanah maupun pengambilan contoh
terganggu dengan teknik penumbukan. Uji SP0 terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding
tebal ke dalam tanah# disertai pengukuran jumlah pukulan untuk memasukkan tabung belah
sedalam 1// mm &ertikal. Dalam sistem beban jatuh ini digunakan palu dengan berat 81#< kg#
yang dijatuhkan secara berulang dengan tinggi jatuh /#;8 m. Pelaksanaan pengujian dibagi dalam
tiga tahap# yaitu berturut5turut setebal +</ mm untuk masing5masing tahap. 0ahap pertama dicatat
sebagai dudukan# sementara jumlah pukulan untuk memasukkan tahap ke5dua dan ke5tiga
dijumlahkan untuk memperoleh nilai pukulan 6 atau perla(anan SP0 dinyatakan dalam
pukulan4/#1m! Gambar 4!.
Peralatan yang diperlukan dalam uji penetrasi dengan SP0 adalah sebagai berikut)
,esin bor yang dilengkapi dengan peralatannya?
,esin pompa yang dilengkapi dengan peralatannya?
Split barrel sampler yang dilengkapi dengan dimensi *S0, D +<:85:2!?
Palu dengan berat 81#< kg dengan toleransi meleset @ +A.
*lat penahan tripod!?
Rol meter?
*lat penyipat datar?
$erekan?
$unci5kunci pipa?
0ali yang cukup kuat untuk menarik palu dan perlengkapan lain.
Gambar 4 Skema urutan uji penetrasi standar SP0!.
4.3 PEKERJAAN PENGAMBILAN UNDISTURBED SAMPLE (UDS)
Pengambilan sampel tak terganggu Undisturbed Sample4UDS! direncanakan dilakukan pada
setiap lubang bor teknik. UDS diambil dengan menggunakan tabung sampel. Sampel5sampel
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-%
F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s
tanah UDS ini akan diuji di laboratorium geoteknik. Pengambilan sampel tak terganggu UDS!
mengikuti spesifikasi *S0, D5+<:;5:1 atau S67 /152+2:.+5-///.
Pengambilan contoh tanah tidak terganggu undisturbed sample! dilakukan dengan menggunakan
tabung contoh tanah yang berdiameter <./: cm sampai dengan +-.;/ cm seperti disajikan dalam
Gambar 5. 0abung yang berisi contoh tanah tersebut kemudian ditutup dengan lilin (aB! atau
parafin# untuk menjaga agar kadar contoh tanah asli tidak berubah selama pengangkutan ke
laboratorium. Selanjutnya tabung tersebut diberi tanda berupa nomor titik# kedalaman dan tanggal
pengambilan.
$edalaman pengambilan contoh tanah harus ditentukan berdasarkan kondisi geologi di lapangan#
pengambilan contah tanah tersebut dilakukan apabila nilai SP0 6C-/.
Gambar 5 0abung pengambilan sampel UDS.
Hasil pengujian di lapangan berupa borlog yang memberikan gambaran perlapisan tanah serta
nilai SP0nya disajikan dalam Lampiran A# sedangkan dokumentasinya berupa foto5foto pekerjaan
lapangan dan foto5foto coreboB disajikan dalam Lampiran C.
4.4 PEKERJAAN CONE PENETRATION TEST (CPT)
Uji sondir mekanik yang dilakukan di lokasi pekerjaan terdiri dari sondir ringan kapasitas -.< ton!.
"uas ujung konus yang digunakan memiliki luas proyeksi sebesar +/./ cm
-
dengan luas friksi
selimut sondir sebesar +</./ cm
-
. Uji sondir mekanik dilakukan berdasarkan *S0, D5112+5:2 dan
pengujian pada masing5masing titik dilakukan hingga kapasitas alat tercapai.
Peralatan yang digunakan dalam pekerjaan sondir ini adalah sebagai berikut)
,esin sondir ringan -#< ton! Gambar !.
Pipa Sondir dan batang dalam dengan masing5masing +#// meter
,anometer# kapasitas /58/ kg4cm
-
dan /5-</ kg4cm
-
%ikonus
2 empat! angker dan perlengkapannya
$unci5kunci pipa# alat pembersih# oli# minyak hydrolik.
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-&
F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s
Gambar ,esin sondir ringan dan aksesorisnya.
$oordinat titik5titik sondir dalam pekerjaan ini disajikan dalam Tabel 2. "okasi titik5titik sondir ini
berdekatan dengan lokasi titik bor dalam seperti disaijkan sebelumnya dalam Gambar 3.
Tabel 2 $oordinat 0itik50itik Sondir
No. ID Xutm Yutm Keterangan
+ S/+ 89<.881 9.-;9.:2: "okasi titik sondir +
- S/- 89<.8;+ 9.-;9.:-9 "okasi titik sondir -
Hasil pengujian di lapangan berupa data dan grafik sondir yang memberikan tahanan ujung dan
hambatan lekat tanah disajikan dalam Lampiran !# sedangkan dokumentasinya berupa foto5foto
pekerjaan lapangan dan foto5foto coreboB disajikan dalam Lampiran C.
1.5 PENGUJIAN DI LABORATORIUM
Uji laboratorium dimaksudkan untuk memperoleh parameter5parameter fisik dan mekanik dari
tanah. Parameter tersebut digunakan dalam analisis untuk desain pondasi# kestabilan lereng dan
lain5lain. Untuk itu# uji laboratorium yang akan dilakukan harus mengikuti suatu standar tertentu
dari *S0, Tabel 3!.
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-'
F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s
Uji5uji di laboratorium yang harus dilakukan meliputi)
7ndeks propertis kadar air# berat jenis# berat isi!
%atas5batas *tterberg *tterberg "imits!
Grain Size nalysis uji saringan dan uji hidrometer!
Uji kuat geser tanah uji triaksial!
Uji kuat tekan bebas uji UCS!
Uji kompresibilitas uji konsolidasi!
Tabel 3 Standar Pengujian "aboratorium
"eni# $engu%ian &tan'ar
$adar *ir *S0, D5-++859/
%erat 'enis *S0, D5:<259+
%erat 7si *S0, C5-9
tterberg !imits *S0, D521+:5:2
Grain Size nalysis *S0, D52--581 9/!
*S0, D5++2/5<2 9/!
$uat 3eser 0anah 0riaksial UU ! *S0, D5-:</5:;
*S0, D51/:/59/
Uji $uat 0ekan %ebas *S0, D5-+885//
Uji $onsolidasi *S0, D5-21<59+
5.1 BERAT JENIS (SPESIFIC GRAVITY)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui nilai berat jenis tanah. %erat jenis spesi"ic gra#ity! tanah
adalah perbandingan antara berat isi butir tanah terhadap berat isi air pada temperatur 2
o
C dan
tekanan +./ atmosfir. Pengujian dilakukan dengan menggunakan botol Drlenmeyer. %erat jenis
tanah digunakan pada hubungan fungsional antara fase udara# air# dan butiran dalam tanah.
Pengujian ini diperlukan untuk perhitungan5perhitungan indeks tanah index properties!.
5.2 KADAR AIR (MOISTURE CONTENT)
Pengujian kadar air bertujuan untuk mencari besarnya kadar air tanah yaitu perbandingan antara
berat air dengan berat tanah kering A!.
5.3 BERAT ISI (BULK DENSITY)
Pengujian berat isi bertujuan untuk mencari nilai perbandingan antara berat tanah per5satuan
&olume ton4m
1
!.
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-(
F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s
5.4 BERAT ISI KERING (DRY DENSITY)
Pengujian berat isi kering bertujuan untuk mengetahui nilai perbandingan antara berat tanah kering
per5satuan &olume ton4m
1
!.
5.5 BATAS-BATAS ATTERBERG (ATTERBERG LIMITS)
Pengujian %atas5batas *tterberg bertujuan untuk mencari nilai perbandingan berat air yang
mengisi ruang pori dengan berat tanah kering pada kondisi batas cair4plastis. Penentuan batas5
batas *tterberg meliputi batas susut shrin$age limit!# batas plastis plastic limit!# dan batas cair
li%uid limit! serta indeks plastisitas plasticity index!.
%atas susut shrin$age limit! adalah batas kadar air dimana tanah dengan kadar air di
ba(ah nilai tersebut tidak menyusut lagi tidak berubah &olume!.
%atas plastis plastic limit! adalah kadar air terendah dimana tanah mulai bersifat pastis.
Dalam hal ini sifat plastis ditentukan berdasarkan kondisi dimana tanah yang digulung
dengan telapak tangan# di atas kaca mulai retak setelah mencapai diameter 1./ mm.
%atas cair li%uid limit! adalah kadar air tertentu dimana perilaku berubah dari kondisi
plastis ke cair. Pada kadar air tersebut tanah mempunyai kuat geser yang terendah.
Dari hasil pengujian ini dapat ditetapkan klasifikasi tanah berbutir halus tersebut. $lasifikasi yang
umum digunakan adalah USCS Uni"ied Soil Classi"ication System!.
5.6 UJI SARINGAN (GRAIN SIZE ANALYSIS) & UJI HIDROMETER (HYDROMETER TEST)
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran butiran tanah dengan mencari
persentase berat dari tiap5tiap ukuran butiran tanah.
Tabel 4 $lasifikasi tanah berdasarkan ukuran butiran *S0,!
No ()uran !utiran * mm + "eni# Tana,
+ C /#//-/ Clay lempung!
- /#//-/ > /#//;2 Silt lanau!
1 /#//;2 > 2#;<// Sand pasir!
2 E 2#;<// 3ra&el kerikil!
5. UJI KUAT TEKAN BEBAS (UNCONFINED COMPRESSION)
Pemeriksaan4pengujian kuat tekan bebas bertujuan untuk mendapatkan parameter nilai kuat tekan
bebas uncon"ined compression strength! khususnya untuk tanah kohesif atau lempung. $uat
tekan bebas Fu! adalah harga tegangan aksial maksimum yang dapat ditahan oleh benda uji
silindris sebelah mengalami keruntuhan geser. Dari kuat tekan bebas dapat diketahui kekuatan
geser undrained cu! dan derajat kepekaan degree o" sensiti#ity!.
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-)
F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s
5.! UJI TRIA"IAL UU (UNCONSOLIDATED UNDRAINED)
U&i Triaxial Unconsolidated Undrained triaxial UU! adalah uji kompresi 1 sumbu triaxial! dimana
tidak diperkenankan terjadinya perubahan kadar air dalam sampel tanah. Sampel tidak
dikonsolidasikan dan air pori tidak teralir saat pemberian tegangan geser. Pengujian triaxial UU
dimaksudkan untuk mendapatkan parameter kohesi tanah cu! dan sudut geser dalam ! tanah
dalam tegangan total ataupun efektif yang mendekati keadaan aslinya di lapangan. 6ilai hasil
pemeriksaan ini diperlukan untuk perhitungan daya dukung tanah dan analisis kestabilan lereng
galian4timbunan untuk jangka pendek short term stability analysis!. Uji yang dilakukan merupakan
pengujian secara strain controlled.
5.# KONSOLIDASI (CONSOLIDATION)
Uji konsolidasi bertujuan untuk menentukan sifat kemampatan tanah dan karakteristik
konsolidasinya yang merupakan fungsi dari permeabilitas tanah. Sifat kemampatan tanah
dinyatakan dengan koefisien kemampatan &olume m&! atau dengan indeks kompresi Cc!#
sedangkan karakteristik konsolidasi dinyatakan oleh koefisien konsolidasi C&! yang
menggambarkan kecepatan kompresi tanah terhadap (aktu.
Hasil uji konsolidasi ini dapat digunakan untuk menghitung penurunan tanah akibat proses
konsolidasi dan secara tidak langsung dapat digunakan untuk menentukan permeabilitas tanah k!.
Selain itu# dapat pula ditentukan kecepatan penurunan settlement rate!. Pengujian ini masuk
dalam kategori stress controlled.
Dalam penyelidikan geoteknik ini# dikarenakan di kedalaman <m untuk titik %H5+ dan ++ m untuk
titik %H5- sudah ditemukan 65SP0 lebih besar dari -/# maka jumlah UDS yang diperoleh adalah
sebanyak 1 tiga! buah# dengan rincian %H5+ +satu! buah dan %H5- - dua! buah. Hasil pengujian5
pengujian di laboratorium geoteknik di atas disajikan dalam Lampiran C.
1.6 ANALISIS GEOTEKNIK
.1 Anali#i# Data !or Dalam
Sedangkan dari hasil pengeboran dalam yang dilakukan di dua titik memberikan gambaran
kedalaman tanah keras di lokasi pekerjaan# yaitu)
$edalaman tanah keras di titik %H+ 6SP0 G 8/! adalah sekitar +2 m
$edalaman tanah keras di titik %H- 6SP0 G 8/! adalah sekitar +8 m.
Dengan melihat hasil pengeboran dalam di keseluruhan titik yang diuji dan berdasarkan hasil
pengamatan daerah sekitar lokasi pekerjaan# dapat disimpulkan bah(a di kedalaman sekitar +2m
> +8m terdapat lapisan tanah keras berupa pasir kerakal kerikil dan batu breksi. Resume hasil
pengujian titik bor dalam disajikan dalam Tabel 5 dan Tabel berikut.
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-!*
F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s
Tabel 5 Resume Hasil Pengujian 0itik %or ,esin + %H5+!
No
Ke'alaman
*m+
De#)rip#i# Nilai &$T
+ /.// > +.// "empung# kerakal kerikil# organik# coklat lunak
- +.// > <.// "empung tufan# coklat kekuningan# sangat lunak s4d lunak - s4d 8
1 <.// > +-.// Pasir kerakal kerikil# abu kehitaman# sangat padat 2+ s4d E8/
1 +-.// > +2.</ "empung# pasir kerakal kerikil# abu5abu# sangat keras 1: s4d 19
2 +2.</ > +<.// %atu breksi# abu5abu# sangat keras Sisipan! E8/
< +<.// > +:.</ "empung# pasir kerakal kerikil# abu5abu# sangat keras E8/
8 +:.</ > -/.// %atu breksi# abu5abu# sangat keras E8/
Tabel Resume Hasil Pengujian 0itik %or ,esin - %H5-!
No
Ke'alaman
*m+
De#)rip#i# Nilai &$T
+ /.// > -.// "empung lanauan# abu5abu kecoklatan# sangat lunak
- -.// > 8.// "empung tufa# sedikti pasir# coklat kekuningan# teguh + s4d -
1 8.// > +2.//
"empung pasiran kasar# abu5abu kecoklatan# teguh s4d
sangat keras
: s4d 2:
1 +2.// > +<.// %atu breksi# abu5abu# sangat keras 2-
2 +<.// > +8.</
"empung# pasir kerakal kerikil# abu5abu kecoklatan#
sangat keras
E8/
< +8.</ > +:.</ Pasir kerakal kerikil# abu5abu kehitaman# sangat padat E8/
8 +:.</ > -/.// %atu breksi# abu5abu kehitaman# sangat keras E8/
.2 Kon#i#ten#i Tana, !er'a#ar)an Data &$T
$onsistensi tanah berdasarkan data hasil pengujian standar penetration test SP0! mengacu
kepada tabel berikut ini)
0abel ; Kon#i#ten#i Tana, !er'a#ar)an Data &$T
N-&$T Kon#i#ten#i
/ > - Hery soft sangat lunak!
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-!!
F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s
- > <
< > +/
+/ > -/
-/ > 1/
E 1/
Soft lunak!
,edium stiff kaku sedang!
Stiff kaku!
Hery stiff sangat kaku!
Hard keras!
%erdasarkan data 65SP0 yang diperoleh dari pengujian SP0 yang dilakukan pada - dua! titik bor#
maka dapat disimpulkan bah(a)
Di titik %H+# dari permukaan hingga kedalaman < m didominasi oleh tanah lempung tufaan
dengan konsistensi lunak. Dan kedalaman lebih besar dari < m merupakan tanah pasir#
lempung berpasir dan batu breksi dengan konsistensi keras.
Di titik %H-# dari permukaan hingga kedalaman 8 meter terdapat lapisan lempung lanauan
dan lempung tufaan dengan konsistensi lunak. Di ba(ah lapisan ini hingga kedalaman +/
meter merupakan lapisan tanah lempung pasiran dengan konsistensi kaku sedang dan
kaku. "ebih dari kedalaman +/ m merupakan tanah lempung kepasiran dan batu breksi
dengan konsistensi sangat kaku dan keras.
.3 Anali#i# Data &on'ir *C$T+
Dari hasil sondir yang dilakukan di dua titik memberikan gambaran kedalaman tanah keras di
lokasi pekerjaan# yaitu)
$edalaman tanah keras di titik S+ adalah sekitar 8.: m
$edalaman tanah keras di titik S- adalah sekitar 8.- m.
Dengan melihat hasil sondir di kedua titik yang diuji dan berdasarkan hasil pengamatan daerah
sekitar lokasi pekerjaan# dapat disimpulkan bah(a di kedalaman sekitar 8.-m > 8.:m terdapat
lapisan tanah keras yang merupakan lapisan pasir dan batuan breksi. 'adi pengujian sondir di
seluruh titik akan terhenti di kedalaman tanah keras pada lapisan breksi ini karena tidak dapat
ditembus oleh konus sondir.
.4 Kon#i#ten#i Tana, !er'a#ar)an Data &on'ir *C$T+
$onsistensi ini adalah e&aluasi terhadap hasil5hasil pengujian di lapangan ataupun di laboratorium
yang merupakan tingkatan terhadap kekuatan daya dukung! tanah. 0abel berikut adalah tabel
yang menunjukkan hubungan antara nilai tahanan ujung Fc! yang diperoleh dari hasil pengujian
sondir dengan konsistensi tanahnya.
Tabel . $onsistensi 0anah
/0 *)g10m
2
+ Kon#i#ten#i
/ > < Hery soft sangat lunak!
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-!"
F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s
< > +/
+/ > -/
-/ > 2/
2/ > :/
:/ > +//
Soft lunak!
,edium stiff kaku sedang!
Stiff kaku!
Hery stiff sangat kaku!
Hard keras!
%erdasarkan data tahanan ujung Fc! yang diperoleh dari kelima titik sondir yang dilakukan# maka
dapat disimpulkan bah(a)
Di titik S+# lapisan dari permukaan hingga kedalaman 1.- m merupakan tanah lempung
dengan konsistensi lunak. Di ba(ah lapisan ini hingga kedalaman 2.2m merupakan tanah
lempung kepasiran dengan konsistensi kaku. Dari kedalaman 2.2m hingga kedalaman <.:
m merupakan tanah lempung kepasiran dengan konsistensi sangat kaku. Di ba(ahnya
merupakan lapisan tanah pasir dengan konsistensi keras.
Di titik S-# lapisan dari permukaan hingga kedalaman 2.8 m merupakan tanah lempung
dengan konsistensi lunak hingga kaku sedang. Di ba(ah lapisan ini hingga kedalaman
<.-m merupakan tanah lempung kepasiran dengan konsistensi kaku. Dari kedalaman <.-m
hingga kedalaman <.8 m merupakan tanah lempung kepasiran dengan konsistensi sangat
kaku. Di ba(ahnya merupakan lapisan tanah lempung pasir dengan konsistensi keras.
.5 2a#il $engu%ian Laboratorium
Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap 1 sampel UDS yang diambil dari lokasi bor dalam
%H+ dan %H- dapat direkapitulasikan sebagai berikut
Tabel 3 Hasil Uji "aboratorium 3eoteknik
Ke'alaman
*m+
In'e4 $ropertie# Grain &i5e Anal6#i#
7
*8+
m
*t1m3+
'
*t1m3+
e n &r G# Gra9el
*8+
&an'
*8+
&ilt
*8+
Cla6
*8+
1./51.<<
%H+!
89.82 +.<; /.91 +.:2 /.8< +// -.81 /.// 1.9< 2/.+2 <<.9+
1./51.<<
%H-!
88.:9 +.8- /.9; +.;1 /.81 +// -.88 /.// ++.+; 8-.-1 -8.8/
;./5;.<<
%H-!
;;.-; +.<+ /.:< -.+1 /.8: 98 -.88 /.// +<.-8 <1.-+ 1+.<1
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-!#
F a s i l i t a s i U n i t P e r e n c a n a a n D e t a i l D e s a i n R e h a b i l i t a s i S i t u C i m a n g g i s
Ke'alaman
*m+
Atterberg Limit Kon#oli'a#i Tria)#ial (( (C&
LL *8+ $L
*8+
I$ *8+ Cla##i:i
0ation
C0 C9 *0m1#+ 0
*)g10m2+
*
o
+ Fu kg4cm-!
1./51.<<
%H+!
:; 1/ <; CH /.-: :.1<D51 /.+/ +/.8- /.-;
1./51.<<
%H-!
21 -- -+ C" /.-: :.2/D51 /.+1 ++.2/ /.2/
;./5;.<<
%H-!
18 -8 +/ ," /.-; :.;;D51 /.+8 +1.+8 /.<1
1.7 KESIMPULAN
%erdasarkan data hasil pengujian yang dilakukan di - dua! titik bor dalam dan - dua!
titik sondir yang dilakukan# maka dapat disimpulkan bah(a)
"apisan tanah keras dijumpai pada kedalaman +2 > +8m dari hasil pengujian SP0
dan 8.- > 8.:m dari hasil pengujian CP0 sondir!. Perbedaan ini disebabkan oleh
perbedaan kemampuan alat. Di kedalaman 8m di hasil pengujian SP0 di titik %H5+
mempunyai nilai 65SP0 lebih besar dari 2/ yang memang tidak mampu ditembus
oleh konus sondir.
$edalaman sheetpile yang direkomendasikan di lokasi ini adalah hingga
kedalaman tanah keras yaitu sekitar +/ > +2m# meskipun harus dianalisis secara
detail perhitungannya dengan memperhitungkan parameter5parameter tanah yang
diperoleh dari hasil uji laboratorium.
L a p o r a n P e n y e l i d i k a n G e o t e k n i k
I-!$

Anda mungkin juga menyukai