BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puskesmas adalah kesatuan organisasi fungsional yang merupakan Pusat Pengembangan Kesehatan Masyarakat dengan membina peran serta masyarakat disamping memberi pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok/ Program Pokok yang terdiri dari : 1. Program Pomosi Kesehatan 2. Program Kesehatan Lingkungan 3. Program Gizi 4. Program KIA dan KB 5. Program Penyakit Menular 6. Program Pengobatan Puskesmas merupakan ujung tombak Departemen Kesehatan RI dalam meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat yang Optimal untuk mencapai tujuan tersebut di perlukan upaya alih kelola upaya Kesehatan, maka fungsi Puskesmas mempunyai ruang lingkup promotif, preventif dan kuratif. Khususnya dalam bidang preventiv dan promotif kepada masyarakat dengan cara menggerakkan peran aktifnya melalui bimbingan dan bantuan tenaga kesehatan , dan oleh karena itu untuk meningkatkan status kesehatan diperlukan kerja sama lintas program dan Lintas Sektoral yang baik. Pembahasan tentang program pokok Puskesmas yang telah berjalan selama satu tahun serta evaluasi guna merencanakan program-program untuk tahun depan adalah penting bagi petugas kesehatan dalam mengukur kinerja, dimana hal tersebut mencerminkan tingkat pencapaian program Puskesmas yang terkait langsung dengan keberhasilan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 1.2 Tujuan A. U m u m - Mampu menggambarkan hasil pencapaian program Puskesmas selama satu tahun. B. K h u s u s - Menggambarkan masalah dan penyelesaian masalah yang dihadapi oleh Puskesmas. - Untuk evaluasi pencapaian program Puskesmas tahun lalu. - Bahan untuk merencanakan program-program tahun depan. Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 2
BAB II ANALISA SITUASI
2.1 Gambaran Umum 2.1.1. Kondisi Geografis Puskesmas Lapai terletak di Kecamatan Nanggalo, dengan wilayah kerja sebanyak 3 Kelurahan yaitu : a. Kelurahan Kampung Lapai . b. Kelurahan Kampung Olo. c. Kelurahan Tabing Banda Gadang. Luas Wilayah kerjanya ini ( 3 Kelurahan ) lebih kurang 2.000 km 2, dengan batas batasnya : - Sebelah Utara dengan Kelurahan Kurao Pagang dan Kelurahan dan Kelurahan Surau Gadang Kecamatan Nanggalo - Sebelah Selatan dengan kecamatan Padang Utara. - Sebelah Timur dengan Kelurahan Gurun Lawas dan Kelurahan Surau Gadang Kecamatan Nanggalo. - Sebelah Barat dengan Kecamatan Padang Utara. Pada umumnya wilayah kerja Puskesmas Lapai telah dapat dijangkau oleh transportasi kendaraan roda dua maupun roda empat, kecuali ada beberapa daerah dikelurahan Tabing Banda Gadang yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua.
Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 3
Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 4
STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS LAPAI tahun 2012
KEPALA PUSKESMAS dr. Winanda CAMAT Hendra Mardhi, S.Sos, M.Si KEPALA TATA USAHA Gusnimar S.Sos Petugas Perencanaan - Pimpinan - Dokter,Drg - Pemegang Program Petugas Keuangan -Mike Komala Sari, AMG -Fifien Aulina, S.Kep -Rislamiati, S.SiT Petugas Perlengkapan/I nventaris -Gusnimar S.Sos -Hj.Zuherwita Koordinator Pelayanan Medis dr. Hj. Susi Eka Sari Koordinator YANKESMAS Dr.MONIKA MUCLIS a. BP : dr.Winanda : dr. Monika Muchlis : Sri Rahayu N, Amd Kep : Asma : Ns.Fifien Aulina, S.Kep b. BPG : Drg. Faizal Chalik : Drg. Reni Yuliarti : Tedi Andriana , AKG : Maslina Guci c. KIA : Emi Safnita : Rosa Fitriana : Daheni Rizal : Febriyanti KB : Emi Safnita d. Labor : Hafriyulianti e. Apotik : Ariyanti : Betmawati f. RR : Hj.Zuherwita a. P.J UKS : Hj.Trisna Mifdayeni b. P.J PKM/PSM : Elviyenti, AMG c. P.J.Kes.Ling : Rislamiati, S.SiT d. P.J Lansia : Asma e. P.J Jiwa : Hj.Trisna Mifdayeni f. P.J Mata : Asma g. P.J P2P(Koord) : Erna Welita, Amd.Kep h. P.J Gizi : Mike Komala Sari, AMG i. P.J Diare/ST : Erna Welita, Amd.Kep j. P.J Campak : Erna Welita, Amd.Kep k. P.J DBD : Erna Welita, Amd.Kep l. P.J Malaria : Erna Welita, Amd.Kep m. P.J Kusta : Erna Welita, Amd.Kep n. P.J Filariasis : Erlina Fitri n. P.J Rabies : Daheni Rizal, Amd.Keb o. P.J Imunisasi : Daheni Rizal, Amd.Keb p. P.J TB.Paru : Y.D Setyarini, Amd.Kep q. P.J ISPA Anak : Rosa Fitriana r. P.J PHN : Y.D Setyarini, Amd.Kep s. P.J Kesorga : Tedi Andriana, AKG
2.1.4.Tenaga Kesehatan dan Struktur Organisasi Puskesmas Tabel Tenaga, Pendidikan, Tugas Pokok dan Tempat Tugas N O. Nama Pendidikan Tugas Pokok Tempat Tugas Keterang an 1 dr.Winanda FK Pimpinan Puskesmas Puskesmas 2 dr. Susi Eka Sari FK DokterPuskesmas Puskesmas 3 dr. Monica Muchlis FK DokterPuskesmas Puskesmas 4 drgFaizalChalik FKG Dokter Gigi Puskesmas 5 drg. Reni Yuliarti FKG Dokter Gigi Puskesmas Titipan 6 Hafriyulianti SMAK Laboratorium Puskesmas 7 Hj. TrisnaMifdayeni SPR UKS , Jiwa Puskesmas 8 Ariyanti AsistenApoteker Apotik Puskesmas 9 ErlinaFitri SPR P2 SurveilenCampak Puskesmas 10 Nurkhayani SPK Imunisasi/ P2 Rabies/PUMC Puskesmas 11 Sri RahayuNingsih,Amd. Kep AKPER BP Puskesmas 12 Gusnimar, S.Sos S1 Tata/Usaha Puskesmas 13 Mike Komala Sari, AMG AKZI PelGizi Puskesmas 14 Rislamiati, S.SiT D4 Kesling Pel. Sanitasi,Bend BOK Puskesmas 15 Hj. Zuherwita Pek.Kes.Atas JuruPungut/Inventaris Puskesmas 16 Fatmawati Bidan PelKebidanan Pustu 17 Asma SPK Puskel / Lansia Puskesmas 18 Betmawati AsistenApoteker Apotik/Gudang Puskesmas 19 Emi Safnita Bidan Pel KB/ P2 ISPA Puskesmas 20 Y D Setyarini, Amd. Kep AKPER PelDiare ,P2 DBD Puskesmas 21 Erna Welita, Amd. Kep AKPER P2 TB Paru,Kusta Puskesmas 22 Tedi Adriana, Amkg AKG BP Gigi Puskesmas 23 Ns. Fifien Aulina, S.Kep S1 BP Umum Puskesmas 24 Daheni Rizal, Amd. Keb AKBID POSKESKEL Poskeskel 25 Rosa Fitriana Bidan KIA Puskesmas 26 Suci Fitria, Amd. Keb Bidan KIA Puskesmas 27 Elviyenti, AMG AKZI Gizi Puskesmas 28 Febriyanti Bidan KIA Puskesmas PTT 29 Maslina Guci SPRG Pel BP Gigi Puskesmas Peg.Mus 30 Rita Rachman Bidan KIA Puskesmas PTT 31 ErnestiSumira Bidan POSKESKEL Puskesmas PTT 32 YesmitawatiAbda, AMKL AKL Volunter Poskeskel Volunter 33 NofriYelni, AMG AKZI Volunter Poskeskel Volunter 34 EmaYuliani SLTA Cleaning Servis Puskesmas Sukarela 35 Bambang SLTA Sopir Puskesmas 36 Hendra SLTA PenjagaMalam Puskesmas Sukarela 37 dr.Deasy Natalia FK DokterPuskesmas Puskesmas Sekolah 38 Mahera MH Bidan KIA Puskesmas Sekolah 39 dr. Feby Dianda FK Dokter Puskesmas Puskesmas Titipan 40 drg. Rita Bachtiar FKG Dokter Gigi Puskesmas Titipan 41 SesmiAulia,SST D4 Kebidanan PelKebidanan/ KIA Puskesmas Titipan
Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 6
Jenis dan jumlah tenaga di Puskesmas Lapai :
- Dokter Umum : 5 orang. - Dokter Gigi : 3 orang. - D IV Bidan : 1 orang - D III Bidan : 1 orang - D I Bidan : 8 orang - S P R : 2 orang. - S P K : 2 orang - AKZI : 2 orang. - STIA : 1 orang - AKPER : 4 orang. - Asisten Apoteker : 2 orang. - A K L : 1 orang. - Analis : 1 orang. - Pek Kes Atas : 1 orang. - AKG : 1 orang. - SPRG : 1 orang - Sopir : 1 orang - Cleaning Servis : 1 orang - Penjaga Malam : 1 orang - Velounteer : 2 orang + Jumlah : 41 orang.
Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 7
2.1.5. Sarana Pelayanan Kesehatan Sarana pelayanan kesehatan diwilayah kerja Puskesmas Lapai tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tabel. Sarana Pelayanan Kesehatan Puskesmas Lapai Tahun 2012 No Jenis Sarana Jumlah 1 2 3 4 5 6 Penduduk Bayi Balita Bumil WUS Bulin 21.986 457 1.794 503 5.147 479 Sumber : BPS
2.2. Visi, Misi Puskesmas 2.2.1. Visi Puskesmas Dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Lapai khususnya, Puskesmas Lapai telah membuat kesepakatan visi untuk menjadi acuan yaitu Mewujudkan Kepuasan Pelayanan Kesehatan Pada Masyarakat dengan Ramah, Mudah serta Ikhlas Menuju Puskesmas Lapai Berprestasi. 2.2.2. Misi Puskesmas 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan 2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat 3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, dan terjangkau 4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 8
BAB III URAIAN HASIL PKPA PUSKESMAS
Puskesmas adalah unit pelasana pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan yang merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan dasar dari pemerintah bagi masyarakat luas yang dilakukan secara menyeluruh dan terpadu dan menitik beratkan pada usaha promotif dan preventif disamping pelayan kuratif dan rehabilitative. Menurut kepmenkes RI no 128/Menkes/SK/II/2004, puskesmas adalah UPTD kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pemeliharaan kesehatan di suatu wilayah kerja atau menurut Depkes RI 1991 puskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat perkembangan kesehatan masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah paradigm dari orientasi obat kepada pasien yang mengacu pada asuhan kefarmasian (pharmaceutical Care). Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut, apoteker/asisten apotekr sebagai tenaga farmasi dituntut untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan prilaku agar dapat berinteraksi langsung dengan pasien. Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya (SDM, sarana prasarana, sdiaan farmasi dan pembekalan kesehatan serta administrasi) dan pelayan klinik (penerimaan resep, peracikan obat, penyerahan obat, informasi obat dan pencataan serta penyimpanan resep) dengan memanfaatkan tenaga, dana, prasarana, sarana dan metode terlaksana yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan yang ditetapkan. 3.1 Tujuan - Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat - Berfungsi sebagai pusat kesehatan masyarakat - Pusat pengembangan kesehatan masyarakat Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 9
- Pusat peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehata 3.2 Kegiatan Di Puskesmas Lapai - Promosi kesehatan/penyuluhan kesehatan masyarakat - Kesehatan lingkungan - Kesehatan Ibu dan Anak - Perbaikan Gizi - Pemberantasan penyakit menular - Pengobatan - Keluarga berencana - Usaha kesehatan sekolah - Kesehatan olahraga - Kesehatan gigi dan mulut - Kesehatan jiwa - Laboratorium sederhana - Kesehatan lanjut usia - Kesehatan kerja 3.3 Alur Pelayanan Puskesmas Lapai Kecamatan Nanggalo
Pasien datang Daftar/Loket Tunggu Mencari status Imunisasi, KB, BP, Gizi, KIA
Gizi sanitasi Laboratorium Apotek Obat Pasien pulang Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 10
3.4 Peran Apoteker Di Puskesmas 3.4.1 Manjemen pengelolaan obat Apoteker merupakan penanggung jawab dari pengelolaan perbekalan farmasi di puskesmas mulai dari perencanaan, penerimaan sampai ke pendistribusian perbekalan faramsi ke puskesmas pembantu dan unit-unitnya. Prosedur pengadaan obat di puskesmas antara lain : 1. Perencanaan Perencanaan obat di Puskesmas dilakukan per 3 bulan. Proses perencanaan dimulai dari pencatatan resep harian ke dalam buku harian yang dilakukan oleh petugas Apotek, pencatatan resep harian diserahkan kepada petugas gudang obat Puskesmas dan selanjutnya dimasukkan ke dalam buku besar dan membuat LPLPO. LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat) ini akan diserahkan kepada Gudang Farmasi Kota/Kabupaten (GFK). GFK akan menyediakan obat berdasarkan LPLPO tiap Puskesmas. 2. Penerimaan Adalah suatu proses penerimaan obat dalam rangka memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas dan unit pelayanan kesehatan lainnya. Tujuan penerimaan obat yaitu tersedianya obat dan jumlah yang tepat dengan mutu yang terjamin serta dapat diperoleh pada waktu yang tepat. Oleh karena itu Puskesmas dan unit pelayanan kesehatan lainnya tidak melakukan pengadaan langsung, maka beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh Puskesmas adalah sebagai berikut : a. Mengajukan permintaan b. Memantau permintaan c. Menerima obat a. Pengajuan Permintaan Obat Tujuannya untuk dapat memperoleh obat dengan jenis dan jumlah yang tepat serta dalam waktu yang ditetapkan pula, maka dalampengajuan permintaan Puskesmas perlu menentukan jenis dan jumlah obat yang akan diminta serta kapan permintaan harus diajukan, dengan memperhatikan faktor- faktor sebagai berikut :
Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 11
Sisa stok Pemakaian rata-rata perbulan Lamanya kekosongan obat Lead tima Permintaan obat diajukan kepada GFK dengan menggunakan LPLPO. b. Pemantauan Penerimaan Obat Setelah permintaan diajukan kepada GFK, Puskesmas perlu melakukan pemantauan pengajuan tersebut untuk memperoleh obat dalam waktu yang sesuai dengan yang telah diperhitungkan, sehingga kekosongan obat dapat dihindari. c. Penerimaan dan Pemerikasaan Obat Dalam penerimaan obat, Puskesmas terlebih dahulu perlu melakukan pemeriksaan terhadap obat yang diterima meliputi : Jenis dan jumlah sesuai dengan dokumen yang menyertainya. Keedaan obat tersebut masih memenuhi syarat baik mutu maupun fisiknya. Tanggal kadaluarsanya diperhitungkan dengan kemungkinan masa habisnya obat bersangkutan. Selanjutnya dilakukan pencatatan dalam kartu persediaan oabat, dan formulir/dokumen yang berkaitan dengan permintaan dan penerimaan obat agar diarsipkan secara teratur dan baik. 3. Penyimpanan Adalah merupakan salah satu rangkaian kegiatan pengelolaan obat untuk menjamin mutu dan keamanan obat dalam persediaan. Tujuannya adalah untuk memelihara mutu obat sedemikian rupa, sehingga oabat yang diberikan kepada pasien sesuai dengan yang diharapkan untuk mempermudah pencarian obat dan pengawasan obat. Setelah obat diterima dari GFk dengan jenis dan jumlah yang sesuai dengan dokumen pengiriman obat dari GFK, maka setiap jenis obat harus segera dicatat dalam kartu persediaan obat di Puskesmas/kartu stok yang telah ada. Adapun tata cara penyimpanan obat di gudang yaitu : 1. Pisahkan semua onabt yang berbahaya dari obat lain yang ada di dalam gudang obat dan simpan di tempat khusus yang terkunci baik Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 12
2. Obat-oabat yang termasuk katagori vital seperti vaksin sebaiknya ditempat yang terpisah dari obat lainnya. 3. Obat lainnya disusun di rak tersendiri, beri kode atau susun secara alfabet. 4. Untuk barang dengan kemasan yang besar diletakkan diatas pallet. 5. Meyusun obat dalam rak/lemari dilakukan dengan sistem FIFO dan FEFO dimana obat yang lama diletakkan di bagian depan, sedangkan obat yang baru datang diletakkan dibelakang. Untuk obay yang kadaluarsanya lebih dekat diletakkan didepan, sedangkan yang masih jauh diletakkan di belakang. a. kondisi Penyimpanan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan yang dapat mempengaruhi efektifitas dan kestabilan obat antara lain : Kelembaban Sinar matahari Temperatur Kerusakan fisik Pengotor b. Pengamatan Mutu Pengamatan yang dilakukan di gudang Puskesmas hanya terbatas pada pengamatan visual. Kegiatan ini perlu dilakukan secara teratur agar perubahan mutu/kerusakan dapat diketahui lebih awal. Adapun tanda-tanda perubahan mutu obat yang dilakukan secara visual antara lain : Bau Warna Bentuk kemasan Bentuk sediaan Masa kadaluarsa obat 4. Pendisrtibusian Adalah serangkaian kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur dari gudang Puskesmas untuk memenuhi kebutuhan sun unit di linkungan puskesmas maupun unit pelayanan kesehatan lainnya. Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 13
Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan sub unit linkungan maupun sub unit pelayanan kesehatan lainnya yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis, jumlah dan waktu yang tepat. Untuk memenuhi kebutuhan sub unit dalam mendapatkan obat dari gudang Puskesmas beberapa yang perlu dilakukan Puskesmas dalam pendistribusian obat ke unit pelayanan kesehatan antara lain : Menentukan sistem distribusi Menentukan sistem distribusi sesuai dengan dana, tenaga dan sarana yang tersedia Menentukan jumlah obat yang diserahkan Melaksanakan penyerahan obat Setiap penyerahan obat ke sub unit pelayanan kesehatan dilakukan dengan menggunakan formulir LPLPO sub unit. 5. Penghapusan Penghapusan obat perlu dilakukan apabila ada obat yang sudah tidak dapat dipergunakan lagi. Penghapusan obat-obat di Puskesmas dilakukan dengan jalan menyerahkan obat rusak/tidak dapat digunakan lagi ke GFK. Kegiatan penghapusan meliputi : Mengumpulkan obat yang akan di hapus/dimusnahkan Menyusun daftar obat yang akan dihapuskan Mengirimkan obat yang akan dihapuskan dan obat yang berlebihan ke GFK dengan menggunakan formulir yang telah ditetapkan Membuat berita acara penyerahan obat. 6. Pencatatan Dan Pelaporan Pencatatn yang dilakukan di sub unit pelayanan kesehatan puskesmas seperti apotek adalah : a. Pencatatan LPLPO sub unit b. Buku catatan harian pemakaian obat Pelaporan yang dilakukan di Puskesmas meliputi informasi tentang : Pola konsumsi obat Keadaan stok Perkembangan penyakit Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 14
Perkembangan kunjungan Pola penyakit Jenis-jenis laporan di Puskesmas yaitu : 1. Laporan bulanan yang terdiri dari - laporan data penyakit - LPLPO - Laporan data gizi, KIA, Imunisasi dan P2M - Laporan data kegiatan Puskesmas 2. Laporan tahunan yang terdiri dari - Laporan bulanan - Laporan data Puskesmas - Laporan data kepegawaian Piskesmas termasuk bidan desa - Laporan data peralatan puskesmas termasuk puskesmas pembantu dan puskesmas keliling. 3.4.2 Pelayanan Kesehatan Puskesmas Puskesmas Lapai merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang ada di kota padang yang bergerak melayani pasien rawat jalan. Adapun unit pelayanan kesehatan di Puskesmas Lapai yaitu : - Balai pengobtan - Lansia - KIA anak - KIA ibu - IGD - Gizi - Gigi - apotek Pelayanan kesehatan yang dilakukan Puskesmas Lapai adalah : a. Pelayanan obat Kegiatannya adalah : - Pemahaman isi resep - Mencari dan mengumpulkan obat - Melakukan formulasi Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 15
- Pengemasan dan pemberian etiket - Penyerahan obat kepada pasien b. Memberikan PIO - Waktu penggunaan obat, misalnya berapa kali obat digunakan dalam sehari, apakah di waktu pagi, siang, sore, atau malam. Dalam hal ini termasuk apakah obat diminum apakah obat diminum sebelum atau sesudah makan - Lama penggunaan obat, apakah selama keluhan masih ada atau harus dihabiskan meskipun sudah terasa sembuh. Obat antibiotika harus dihabiskan untuk mencegah timbulnya resistensi - Cara penggunaan obat yang benar akan menentukan keberhasilan pengobatan. Oleh karena itu pasien harus mendapat penjelasan mengenai cara penggunaan obat yang benar terutama untuk sediaan farmasi tertentu seperti obat oral, obat mata, salep mata, obat tetes hidung, obat semprot hidung, tetes telinga, suppossitoria dank rim/ salep rectal dan tablet vagina. c. Melakukan penyuluhan Merupakan kegiatan yang memberikan informasi kepada pasien atau masyarakat tentang suatu penyakit serta kesehatan yang biasanya disertai brosur dan alat peraga. Adapun penyuluhan yang telah dilakukan di puskesmas lapai yaitu : - Penyuluhan TBC - Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut - Penyuluhan penggunaan antibiotik - Penyuluhan hipertensi - Penyuluhan penyakit pilariasis - Penyuluhan campak - Penyuluhan imunusasi - Penyuluhan diare. d. Kegiatan Posyandu e. Kegiatan obat program
Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 16
Tabel. 10 Pemakaian Obat Terbanyak Puskesmas Lapai Tahun 2012 NO NAMA OBAT JUMLAH PEMAKAIAN KET 1 Paracetamol 59798 2 Klorpeniramini Maleat (ctm) 43517 3 Gliseril Guaiacolat 40494 4 Thiamin (B1) 24358 5 Amoxicilin 500 24042 6 Vit C 18233 7 Vit B Complek 15431 8 Piridoxin (B6) 14188 9 Dextrometorpa 11143 10 Antasid 10347
Tabel. 10 Pemakaian Antibiotik Terbanyak di Puskesmas Lapai Tahun 2012 NO NAMA OBAT JUMLAH PEMAKAIAN KET 1 Amoxicilin 500 24042 2 Amoxicilin 250 9366 3 Pehatrim 480 4482 4 Ciprofloxacin 4400 5 Phenoximethyl Penicilin 500 2970 6 Sefadroxil 2753 7 Lincomicin 500 2290 8 Cefixime 1920 9 Phenoximethyl Penicilin 250 1240 10 Amoxicilin syirup 499
Petugas Perlengkapan/In ventaris
-Hj.Zuherwita
Petugas Perlengkapan/In ventaris
-Hj.Zuherwita
Petugas Perlengkapan/In ventaris
-Hj.Zuherwita
Petugas Perlengkapan/In ventaris
-Hj.Zuherwita
Laporan PKP Apoteker Puskesmas Lapai Page 17
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan Praktek kepaniteraan profesi apoteker bertujuan untuk mengetahui dan memahami peran apoteker dan tenga kefarmasian lain di Puskesmas. Akan tetapi di Puskesmas Lapai belum memiliki tenaga apoteker sehingga segala kegiatan perbekalan kefarmasian dikelola oleh asisten apoteker.
4.2 Saran Kegiatan kefarmasian di Puskesmas Lapai telah berjalan sebagaimana mestinya walaupun mungkin masih perlu perbaikan misalnya, penyusunan obat di apotek dan gudang semestinya disusun berdasarkan abjad, berdasarkan kelas terapi, FIFO, FEFO dan bentuk sediaan untuk memudahkan pengelolaan obat di apotek maupun di gudang.