Anda di halaman 1dari 2

WIRAHAYU TRI B.

105120201111021
KOMUNIKASI PEMBANGUNAN / B.IK.7
Sosialisasi Penerapan Jalur Satu Arah di Kawasan Universitas Brawijaya
Penerapan jalur satu arah atau one way di kawasan Universitas Brawijaya telah
diterapkan pada hari Rabu (6/11/2013) pukul 06.00 WIB. Pemberlakuan jalur satu arah ini
dilakukan di Jalan MT Haryono, Jalan Gajayana serta Jalan Mayjend Pandjaitan dalam
rangka untuk mengurangi kemacetan yang kerap kali terjadi di wilayah tersebut. Adapun
penerapan jalur satu arah ini yakni kendaraan umum seperti sepeda motor, mobil pribadi, truk,
dan lain-lain satu jalur, sedangkan khusus mikrolet jalurnya tidak berubah dan diberi lintasan
khusus. Hal ini sesuai dengan peraturan wali kota (Perwali) yang sudah diterbitkan oleh Wali
Kota Malang, Moch. Anton dan telah mendapat persetujuan dari Dinas Perhubungan
(Dishub), Kepolisian, TNI/Polri dan Pemkot Malang.
Jalur satu arah atau one way yang diberlakukan ini masih bersifat uji coba. Uji coba
akan dilakukan 24 jam selama satu bulan dengan menurunkan tim gabungan Satlantas, TNI,
Dishub, dan Satpol PP. Adanya penerapan jalur baru ini menuai protes keras dari warga
sekitar. Warga menggalang aksi tanda tangan penolakan terhadap jalur one way karena
dianggap malah membuat macet jalan selain itu juga mengurangi penghasilan para pedagang
pinggir jalan. Kepala Dishub Kota Malang, Subari menanggapi hal ini dengan dingin, karena
sebelum pemberlakuan jalur satu arah atau one way Pemkot Malang telah
mensosialisasikannya kepada masyarakat dan tidak ada masalah termasuk saat menyiapkan
infrastruktur, seperti pengecatan marka jalan khusus angkutan. Namun, setelah pemberlakuan
ini malah membuat warga protes dengan melakukan aksi demo seperti memasang spanduk-
spanduk penolakan di sepanjang jalan yang di protes.
Dengan adanya protes dari warga sekitar yang melakukan aksi demo dengan
memasang spanduk-spanduk penolakan dan memblokir akses jalan yang melewati
perkampungan warga ini diharapkan Pemkot Malang untuk turun lebih jauh lagi dalam upaya
mensosialisasikan penerapan jalur satu arah atau one way ini kepada masyarakat. Hal ini
dilakukan agar warga dan masyarakat pengguna jalan sekitar dapat memahami apa yang ingin
disampaikan kepada masyarakat terkait kemacetan yang sering terjadi di kawasan tersebut.
Tak hanya warga sekitar yang mendapatkan kerugian namun juga para mahasiswa dari
Universitas Brawijaya terutama saat awal pemberlakuan jalur baru ini. Untuk masuk ke
kampus biasanya hanya dengan melewati gerbang teknik di jalan MT Haryono kini dialihkan
ke gerbang DI Panjaitan yang pada awal pemberlakuan jalur gerbang tersebut ditutup.
Sehingga membuat mahasiswa harus memutar jauh melewati depan matos dan masuk melalui
gerbang BNI. Hal ini tentu saja dapat menguras waktu terutama bagi mahasiswa yang
notabene suka terlambat dalam urusan perkulihan. Namun, hal tersebut hanya terjadi pada
saat awal pemberlakuan jalur baru, setelah itu gerbang yang sebelumnya ditutup tetap dibuka
seperti biasa.

Sosialisasi Jalur Bus Transjakarta
Adanya pelanggaran yang kerap kali dilakukan oleh pengendara baik itu motor dan
mobil yang menerobos masuk melewati jalur bus Transjakarta ini membuat polisi untuk terus
melakukan razia dijalur-jalur bus transjakarta. Pelanggaran ini didukung karena untuk
menghindari kemacetan yang terjadi di Jakarta, sehingga membuat para pengendara nekat
untuk menerobos jalur bus Transjakarta. Adanya rambu-rambu yang telah dipasang atau
diterapkan disekitar jalur bus Transjakarta ini tidak mengahalangi niat para pengendara untuk
menerobos menghindari kemacetan. Alhasil, polisi akhirnya turun ke jalan untuk melakukan
razia bagi para penerobos, dengan menerapkan tilang yang masih menggunakan harga lama
yakni 50ribu untuk motor dan 100ribu untuk mobil. Tak hanya melakukan penilangan, polisi
juga memberitahukan soal denda maksimal bagi para pengendara yang masih saja nekat
untuk menerobos jalur bus Transjakarta. Denda ini akan diberlakukan paling lambat pada
akhir November nanti, yakni 500ribu untuk motor dan 1juta untuk mobil yang sudah
dijelaskan dalam Pasal 287 ayat 1 dan 2 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan
angkutan jalan.
Dengan adanya penerapan denda baru bagi para pengendara yang kedapatan
melanggar masuk melewati jalur bus Transjakarta ini, diharapkan dapat memberikan efek jera
bagi mereka. Apa yang dilakukan oleh pihak kepolisian sudah tepat yakni dengan melakukan
razia dan juga mesosialisasikannya kepada para pengendara. Namun, sosialisasi tersebut
hanya dilakukan pada saat melakukan razia saja, tidak dalam bentuk sosialisasi yang besar-
besaran. Sehingga memungkinkan hanya sebagian masyarakat saja yang pernah melanggar
yang mengetahui adanya denda baru ini.

Anda mungkin juga menyukai