Anda di halaman 1dari 2

.

Pencegahan primer

Pencegahan primer adalah pencegahan yang dilakukan pada orang-orang yang berisiko terjangkit
flu burung, dapat dilakukan dengan cara:

a) Melakukan promosi kesehatan (promkes) terhadap masyarakat luas, terutama mereka yang
berisiko terjangkit flu burung seperti peternak unggas
8
.

b) Melakukan biosekuriti yaitu upaya untuk menghindari terjadinya kontak antara hewan dengan
mikroorganisme yang dalam hal ini adalah virus flu burung, seperti dengan melakukan
desinfeksi serta sterilisasi pada peralatan ternak yang bertujuan untuk membunuh
mikroorganisme pada peralatan ternak sehingga tidak menjangkiti hewan
1,8
.

c) Melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk meningkatkan kekebalannya. Vaksinasi
dilakukan dengan menggunakan HPAI (H5H2) inaktif dan vaksin rekombinan cacar ayam atau
fowlpox dengan memasukan gen virus avian influenza H5 ke dalam virus cacar
1,8,9
.

d) Menjauhkan kandang ternak unggas dengan tempat tinggal
4,8
.

e) Menggunakan alat pelindung diri seperti masker, topi, baju lengan panjang, celana panjang dan
sepatu boot saat memasuki kawasan peternakan
8
.

f) Memasak dengan matang daging sebelum dikonsumsi. Hal ini bertujuan untuk membunuh virus
yang terdapat dalam daging ayam, karena dari hasil penelitian virus flu burung mati pada
pemanasan 60C selama 30 menit
3,4,8
.

g) Melakukan pemusnahan hewan secara massal pada peternakan yang positif ditemukan virus flu
burung pada ternak dalam jumlah yang banyak
8
.

h) Melakukan karantina terhadap orang-orang yang dicurigai maupun sedang positif terjangkit flu
burung
8
.

i) Melakukan surveilans dan monitoring yang bertujuan untuk mengumpulkan laporan mengenai
morbilitas dan mortalitas, laporan penyidikan lapangan, isolasi dan identifikasi agen infeksi oleh
laboratorium, efektifitasvak sinasi dalam populasi, serta data lain yang gayut untuk kajian
epedemiologi
1,8
.
encegahan sekunder

Pencegahan sekunder adalah pencegahan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah
dan menghambat timbulnya penyakit dengan deteksi dini dan pengobatan tepat. Dengan
melakukan deteksi dini maka penanggulangan penyakit dapat diberikan lebih awal sehingga
mencegah komplikasi, menghambat perjalanannya, serta membatasi ketidakmampuan yang dapat
terjadi. Pencegahan ini dapat dilakukan pada fase presimptomatis dan fase klinis. Pada flu burung
pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan screening yaitu upaya untuk menemukan
penyakit secara aktif pada orang yang belum menunjukkan gejala klinis. Screening terhadap flu
burung misalnya dilakukan pada bandara dengan memasang alat detektor panas tubuh sehingga
orang yang dicurigai terjangkit flu burung bias segera diobati dan dikarantina sehingga tidak
menular pada orang lain
8
.


3. Pencegahan tersier

Pencegahan tersier adalah segala usaha yang dilakukan untuk membatasi
ketidakmampuan. Pada flu burung upaya pencegahan tersier yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan pengobatan intensif dan rehabilitasi
1,8

Anda mungkin juga menyukai