Anda di halaman 1dari 3

Bagian D: Pengujian PLTA

1. Pada bagian akhir ini, pengujian dilakukan dengan memutar turbin PLTA. Anda bisa
meletakkan di luar ruangan saat angin bertiup kencang atau anda tiup sendiri. Kalau
kecapekan, anda pasang kipas angin dan arahkan ke turbin.
2. Pada saat turbin berputar maka rotor yang berisi magnet di bawah turbin akan ikut
berputar sehingga menimbulkan arus pada bagian stator (coil/gulungan kabel) yang
ditempelkan di dasar papan. Jika kabel dihubungkan ke lampu LED, maka lampu akan
menyala kedap-kedip secara cepat. Hal ini wajar sebagai konsekuensi arus bolak-balik
(AC).
3. Untuk mengukur tegangan AC output, arahkan AVO meter pada Volt AC. Anda bisa
memilih range 1 atau 10. Pada contoh gambar, 200.
4. Tegangan AC yang dihasilkan pada contoh pengukuran berkisar antara 1-4 Volt.
Pada gambar tertulis 0,31 x 200 = 6,1 V. Perhatikan output tegangan, lampu LED
umumnya hanya menerima tegangan dari 1-4,5 V, jika terlalu berlebihan pelankan
putaran kipas angin anda. Selamat mencoba dan semoga sukses :)
Berikut ini adalah symptom atau gejala-gejala gangguan saat pengujian PLTA:
1. Turbin bergerak lambat atau tidak bisa sama sekaliScrew eye (mirip gantungan
baju) yang dipasang pada poros bagian atas terlalu sempit/kecil sehingga poros tidak
berputar, ganti dengan screw eye yang lebih besar.Poros round wooden dowel (mirip
pensil) bagian ujung bawah kurang lancip sehingga tidak bisa berputar, gunakan rautan
atau amplas untuk meruncingkan.
2. Lampu LED tidak menyala atau redup ATAU tegangan pada output rendah. Daya
Magnet lemah, ganti dengan yang baru. Cek AVO meter, pastikan anda mengukur
dengan pilihan Volt AC, bukan Volt DC karena arus yang dihasilkan bolak-balik.
Orientasi pemasangan Magnet salah, Cek bagian rotor dan pastikan bahwa 4 (empat)
lempengan magnet di arahkan North/Utara semua atau South/Selatan semua. Pilih
salah satu saja. Orientasi Coils/Gulungan kawat salah, Cek bagian stator di dasar
papan dan pastikan bahwa arah gulungan searah jaruh jam (clock wise) atau
berlawanan (anti clock wise) pada tiap-tiap coil/gulungan. Jangan ada salah satu clock
wise dan yang lain anti clock wise. Koneksi pada kawat dan LED, Saat memasang LED
pada kawat tembaga yang licin, pastikan anda sudah meng-amplas ujung kawat
sebelum dipasang pada LED. Jika hasil masih jelek, gunakan penjepit. Gap antara
bagian rotor (magnet) dan stator (coils/gulungan) terlalu jauh. Dekatkan dengan
mengatur scrup di dasar papan.
3. Output tegangan sudah di atas 1 Volt namun LED tidak menyala. Coba cek
spesifkasi LED anda, pilih LED yang mampu aktif dengan range tegangan 0,9V
sampai 4,5V. Mungkin koneksi kabel dan lampu LED kurang baik, Jika masih dijepit
hasilnya tidak bagus, coba disolder saja.
4. Magnet atau Cincin pada rotor jatuh saat berputar.
Daya rekat antara cincin logam dengan lempengan rotor (kardus) ATAU cincin logam
dengan magnet lemah, Bersihkan cincin logam dengan alkohol bila agak berminyak atau
diamplas sehingga lempengan cincin tidak terlalu licin dan rekatkan kembali dengan
glue/lem yang super kuat, baik antara cincin logam dengan lempengan rotor (kardus)
maupun cincin logam terhadap magnet.

Anda mungkin juga menyukai