Anda di halaman 1dari 33

By : Ridwan Demianus

Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-1



1
st
Short Course Auto CAD Land Desktop
Membuat Garis Kontur (Contour)

A. Pendahuluan
Dalam Short Course ini yang akan kita pelajari adalah cara membuat garis kontur. Kontur adalah
suatu garis khayal yang menghubungkan titik-titik pada per-mukaan bumi yang memiliki ketinggian
yang sama dari suatu datum/bidang acuan tertentu. Kecuraman dari suatu lereng (stepness) dapat
ditentukan dengan adanya interval kontur dan jarak antara dua kontur, sedangkan jarak horizontal
antara dua garis kontur dapat ditentukan dengan cara interpolasi. Garis kontur tidak boleh saling
berpotongan satu sama lain. Selain itu garis kontur harus merupakan garis yang tertutup baik di dalam
maupun di luar peta.
Garis kontur merupakan ciri khas yang membedakan peta topografi dengan peta lainnya
dan digunakan untuk penggambaran relief atau tinggi rendahnya permukaan bumi yang dipetakan.
Dari pengertian di atas dapat dipahami betapa pentingnya garis kontur antara lain untuk pembuatan
trace jalan/rel dan menghitung volume galian dan timbunan.
Dalam Auto CAD Land Desktop (kita sebut CAD Land) kita juga dapat membuat Kontur dari
sebuah data pengukuran topografi, CAD Land yang kita gunakan adalah CAD Land 2009 dan dalam CAD Land
2009 sudah disertakan Civil Design, Survey dan Map.
B. Kesepakatan
Agar mudah dalam memahami maksud penyajian tulisan, maka terlebih dahulu marilah kita buat
kesepakatan istilah untuk mengartikan tampilan-tampilan yang ada di windows kita.
Menu Bar


Tool Bar


Property Bar


Command Bar




By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-2

Window

Win Menu

Membuka menu
File >Drawing Utilities >Audit




By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-3

J ika diminta mengisi data, misal masukkan Latihan1 dalam text box, maka ketik Latihan1 tanpa tanda kutip

Nama tombol ataupun label di tulis denga huruf miring, missal tombol OK atau Project Path



C. Menggambar Kontur
1. Pertama-tama kita siapkan dulu data Topografi dengan format PENZD (Point East North Z (Elevation)
Description) dalam format file *.text. Berikut ini adalah contoh membuat data topografi dari file Excel
yang akan diexport ke file notepad (*.text)
format decimal menggunakan titik (.) bukan koma (,)

Blok semua cell yang berisi data pengukuran (cell A6:E255), lalu copy (Ctrl +C), setelah itu bukalah program
Notepad dan paste (Ctrl +V) file yang sudah di copy sebelumnya ke dalam lembar Notepad yang sudah
terbuka, hingga tampak seperti gambar di bawah
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-4


Lalu simpan file dengan nama Tanah Asli.txt
2. Secara default Folder penyimpanan File Path CAD Land disimpan pada direktori C:\Land Projects
2009\....., jika kita ingin menyimpannya dalam direktori yang lain, misalnya dalam drive D:\ maka buatlah
New Folder di drive D beri nama LAND PROJ ECT (D:\LAND PROJECT\)
3. J alankan program CAD Land hingga tampak seperti gambar di bawah







By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-5

4. Pada Win Menu Start Up pilih New maka akan tampak Win Menu New Drawing: Project Base

Pada text box Name: isi Latihan 1,
kita akan mengganti default Project and Drawing Location ke tempat penyimpanan yang sudah kita siapkan
sebelumnya yakni di D:\LAND PROJ ECT\.
Pada Project Path: pilih tombol Browse akan muncul Win Menu Browse Folder

Scroll ke drive D: lalu pilih folder LAND PROJECT lalu akhiri dengan OK

Pilih tombol Create Project akan muncul Win Menu Project Details
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-6


Pada Name isikan Tutorial1,
pada description isikan keterangan apa saja, misalkan Buat kuntur dan hitung volume cut and fill
Pada Prototype: ganti ke Default (Meters),
Pilih opsi Project DWG Folder , lalu khiri dengan OK.

Akhiri dengan memilih tombol OK











By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-7

5. Langkah selanjutnya adalah pengaturan
Setelah langkah ke-4 di atas akan muncul Win Menu Load Settings disini kita akan mengatur pengunaan
parameter, apakah akan menggunakan Imperial atau Metric,

Dalam latihan ini kita menggunakan Matric dengan skala 1 : 1000,
maka pilih m1000.set (Matric, 1 : 1000) lalu pilih tombol Next > hingga nampak Win Menu Units.

Langkah berikutnya adalah pengaturan satuan (unit) dan bilangan, penentuan sistem pengukuran, format
bilangan sudut, dan jumlah digit decimal. Dalam latihan ini kita akan menggunakan satuan Meter, format
sudut dengan derajat, maka pada Linear Units pilih Meters, pada Angle Units pilih Degrees, pada Angle
Display Style pilih Bearing. Untuk digit decimal, pada Linear, Elevation, Coordinate masukkan masing-
masing dengan 3, sedang pada Angular masukkan 4. Setelah itu lanjutkan dengan memilih tombol Next
> hingga tampak Win Menu Scale

By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-8

Disini kita akan menentukan skala baik vertical atau pun horizontal, serta format lembar kerja yang akan kita
gunakan, untuk skala horizontal pilih 1 : 1000, pada skala vertical pilih 1 : 100, dan pada Sheet Size pilih
297_x_420 untuk ukuran kertas A3. Setelah itu pilih Next > hingga tampak Win Menu Zone

Pada Categories pilih Indonesia, dan pada list di bawah pilih wilayah lokasi pengukuran, dalam latihan ini
wilayahnya kita pilih Makassar. Lalu pilih tombol Next > hingga tampak Win Menu Orientation

Biarkan secara default X, Y, Northing dan Easting seting dengan nilai 0.000
Lalu pilih tombol Next > hingga tampak Win Menu Text Style

Disini kita mengatur tentang ukuran teks, kita akan menggunakan ukuran 4mm
Lalu lanjut dengan Next > hingga muncul Win Menu Border
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-9


Disini kita mengatur tentang bentuk etiket lembar kerja, jika kita memiliki standar etiket (dalam bentuk block)
maka kita dapat memilih Scaled Block , lalu pada Costum Block pilih Browse lalu cari file (*.Dwg) tempat
etiket yang kita miliki.
Tapi dalam latihan ini pembuatan etiket dikerjakan kemudian, karena itu kita memilih opsi None
Pilih Next > dan akan muncul Win Menu Save Settings

Setelah semuanya sudah diatur simpan pengaturan dengan memilih tombol Save lalu akhiri dengan tombol
Finish lalu akan muncul Win Menu Finish lalu

By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-10

Lalu akhiri dengan tombol OK dan akan muncul Win Menu Create Point Database

Pada Point Description Field Size isi dengan nilai 32 lalu pilih tombol OK dan kita akan kembali ke
Window utama

6. Langkah selanjutnya adalah menggambar peta topografi, sebelum kita mulai menggambar ada baiknya kita
mempersiapkan nama layer untuk object yang akan kita gambar.
Pilih tombol layer untuk membuka Win Menu Layer Properties Manager

Klik kana dalam list Name lalu pilih New Layer, dalam list Name akan muncul Layer1 ganti nama dengan
Point dan pada Color ganti dengan warna merah,
Buat juga layer baru dengan nama Batas hingga tampak seperti gambar di bawah

By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-11

Close Win Menu Layer Properties Manager.
7. Persiapkan setingan point, pilih Points > Point Settings

Akan muncul Win Menu Point Settings, Pilih tab Marker

Pilih model marker yang kita sukai, lalu pada Size masukkan 0.50 Unit, lalu pilih tab Text

Ganti warna sesuai selera, pada Text Style kita dapat memilih ukuran teks yang akan kita gunakan, dalam
latihan ini kita menggunakan ukuran standar, dan akhiri denga tombol OK.
8. Pada toolbar Layer, aktifkan layer Point




By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-12

9. Langkah selanjutnya adalah mengimport data topografi, pilih Point > Import/Export Points > Import
Points

Akan muncul Win Menu Format Manager Import Points

Pada Format: pilih PENZD (Space delimited) pada Source File: pilih tombol lalu cari dan pilih file
Tanah Asli.text yang sudah kita buat sebelumnya

Klik Open

Akhiri denga tombol OK




By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-13

akan muncul Win Menu COGO Database Import Options

Dalam menu ini kita diminta apakah yang akan kita lakukan saat mengimport point. Biarkan dalam keadaan
default, pilih OK. Tunggu beberapa detik selama proses loading.
Setelah loading selesai, maka akan tampak seperti gambar di bawah

J ika tidak tampak seperti gambar di atas, coba ketik pada command bar zoom <Enter>all <Enter>maka
akan tampak seperti gambar di atas.
10. Membuat Garis batas agar garis kontur kita tidak keluar dari bidang gambar, atau agar garis kontur kita tidak
melakukan koneksi ke titik diluar bidang gambar. Aktifkan layer Batas

Pilih tombol Workspace Switching dari property bar, lalu pilih Land Desktop Complete
hingga window kita tampak seperti gambar di bawah
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-14


Sebelum mulai menggambar aktifkan dulu Object Snap dari Property Bar, klik kanan pada tombol lalu
pilih Setting hingga muncul Win Menu Drafting Settings

Pilih tombol Select All, lalu akhiri dengan OK, pastikan dalam keadaan aktif.
Pilih Draw > Polyline

Buatlah garis yang menghubungkan semua point-point terluar hingga menjadi kurva tertutup.
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-15


Aktifkan layer 0 dan matikan layer Batas

11. Langkah berikut adalah mempersiapkan data untuk pembuatan garis kontur
Pilih Terrain > Terrain Model Expolorer


Lalu akan muncul Win Menu Terrain Model Explorer, Klik kanan pada Terrain lalu pilih Create New
Surface

Maka pada layar sebelah kanan akan muncul , Klik kanan pada lalu pilih Rename,
ganti nama Surface1 menjadi Tanah asli

Klik kanan pada lalu pilih Add Points from AutoCAD Objects > Points
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-16


Perhatikan command bar.

Tekan ENTER


Pilih semua (blok) point yang tampak dilayar

Dalam command bar ditemukan 250 buah point, itu sesuai dengan jumlah point yang kita gunakan maka
lanjut denga tekan ENTER

Nyalakan kembali layer Batas (layer 0 tetap sebagai layer aktif)

Klik kanan pada lalu pilih Add Boundary Definition
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-17




Pilih garis batas sudah kita buat sebelumnya,

Beri nama garisbatas (tanpa spasi) lalu tekan ENTER

Pilih Outer atau ketik O lalu tekan ENTER

Pilih Yes atau ketik Y lalu tekan ENTER lalu tekan ESC

Klik kanan pada lalu pilih Build.
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-18


Akan muncul Win Menu Build Tanah Asli

pada Description : isikan apa saja misalnya Tanah Asli, centang Use point file data dan Apply boundaries
lalu klik Apply dan OK.



Klik kanan pada lalu pilih Add Countur Data

Pada win Menu Contour Weeding isikan seperti data di gambar
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-19


Lalu tekan OK

Pada command bar pilih Entity atau ketik E, lalu tekan ENTER

Pilih semua (blok) point yang tampak dilayar

Dalam command bar ditemukan 251 buah object, itu sesuai dengan jumlah 250 point +1 garis batas yang
kita gunakan maka lanjut denga tekan ENTER



12. Setelah semua data sudah di input, maka langkah selanjutnya adalah mengatur gambar garis Kontur
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-20

Pilih Terrain > Contour Style Manager

Akan tampak Win Menu Contour Style Manager
Pada tab Contour Appearance pilih sesuai gambar di bawah,

Atur Smoothing Option ke 50 lalu buka tab Text Style

Pada Style pilih Standars, pilih warna sesuai kebutuhan dengan mengklik pada object warna.
Ubah ukuran label di Height menjadi 2, lalu pilih tab Label Position

By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-21

Pada opsi Orientation pilih On Contour, centang pada Break Contour For Label, untuk opsi lain sesuaikan
dengan gambar di atas, untuk Manage Style biarkan dalam keadaan default, lalu akhiri dengan OK

13. Selanjutnya kita akan mulai menggambar garis kontur


akan muncul Win Menu Create Contours,

Isi data sesuai gambar di atas, lalu tekan OK

Pada command bar pilih Yes atau ketik Y, lalu tekan ENTER

Sekarang kita sudah memiliki gambar Kontur seperti yang tampak pada gambar di bawah
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-22



Untuk membedakan (warna) antara Kontur Minor dan Kontur Mayor, maka pilih toolbar Layer

Ganti warna pada layer TANAH ASLI-TP-CONT-MAJ (kontur mayor) dengan warna sesuai selera
Ganti warna pada layer TANAH ASLI-TP-CONT-MIN (kontur minor) dengan warna sesuai selera
Lalu tutup Win Menu Layer Properties Manager, dan akan tampak seperti gambar di bawah

By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-23

14. Langkah selanjutnya adalah menambahkan label elevasi pada garis kontur, tapi sebelumnya point-point yang
ada dilayar di sembunyikan (Hide).

Matikan layer Point.
Pilih Terrain > Contour Labels > Group Interior

Akan Muncul Win Menu Contour Labels Increments

Masukkan nilai 0.400 (sesuai dengan increment kontur minor pada langkah 13 diatas) untuk Elevation
Increment :, lalu akhiri denga OK

Klik di titik 1 lalu klik lagi di titik 2, seperti gambar di atas
1
2
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-24

Dan hasilnya tampak seperti gambar di bawah

Ulangi untuk memasang label pada garis kontur yang lain.
15. Untuk lebih memperjelas peta topografi kita ada baiknya kita menambahkan symbol agar mudah dalam
membaca peta. Sebelumnya buatlah terlebih dahulu border/batas untuk print ke lembar kerja.
Pilih Draw > Rectangle

buatlah gambar persegi yang menutupi gambar topografi kita

Lalu pilih Utilities > Symbol Manager
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-25


Akan muncul Win Menu Symbol Manager, pada Palette: ganti ke Details

Pilih Grid Ticks lalu akhiri dengan OK, perhatikan command bar

Isikan 30 untuk Northing Interval lalu tekan ENTER

Secara default Easting Interval akan sama dengan Northing Interval, maka masukkan nilai 30 lalu tekan
ENTER

Klik di sudut kiri bawah


Klik di sudut kanan atas
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-26


Pilih Tick atau ketik T lalu tekan ENTER

Pilih model tick yang tampak di layar

Misalkan kita memilih mode yg nomor 4, maka masukkan dalam command bar 4, lalu ENTER

Masukkan ukuran tick, disini kita coba memasukkan nilai 8 lalu ENTER
Tunggu beberapa saat sampai tick-tick terbentuk.

Memasang nilai pada tick-tick terluar, pertama-tama hapus garis border yang kita buat hingga tampak seperti
gambar di bawah

Pilih tick sudut kiri bawah, lalu klik kanan dan pilih Properties
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-27


Maka akan muncul Win Menu Properties, perhatikan pada pilih Tab Design, lalu pada Geometry,
Position_X adalah 407520.000 dan Position Y adalah 957429.000

Lalu masukkan secara manual nilai ini pada Tick Kiri bawah dengan cara pilih Draw > Text > Multiline
Text




By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-28

Buat hingga tampak seperti gambar di bawah,




Lanjutka ke tick berikutnya denga cara yang sama, hingga tampak seperti gambar di bawah








By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-29


D. Menggambar Profil Lintasan
Setelah kita telah selesai menggambar Kontur maka sekarang kita akan belajar bagaimana menggambar profil
lintasan dari suatu potongan, misalnya potongan A-A seperti tampak pada gambar di bawah

Pilih Terrain > Section >Define Section

Pada command Bar

Beri nama pada Group Label dengan PotA-A lalu tekan ENTER

Pada Section Label : isi dengan 1 lalu tekan ENTER

Pilih dan klik titik pertama, lihat gambar di bawah

By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-30


Pilih dan Klik titik kedua, lihat gambar


Tekan ENTER

Tekan ENTER
Pilih Terrain > Section > Process Sections


Pada Win Menu Select Surface, pilih Tanah Asli

Lalu akhiri dengan OK

By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-31

Lalu pilih Terrain > Section > Import Sections

Pada command bar pilih datum dengan menekan ENTER


Pada Vertical Scale factor <10.000>: isikan dengan 5 lalu tekan ENTER

Klik pada tempat yang kosong di layar lembar kerja

Tekan ENTER , akan muncul gambar potongan seperti gambar di bawah

Agar lebih mudah dalam membaca gambar ini maka ada baiknya jika ditambahkan grid tapi sebelumnya ada
baiknya kita mengganti ukuran teks yang akan digunakan. Pilih Utilities >Set Text Style

Pada Win Menu Text Style, untuk Styles : pilih Standard , Font Name : pakai Arial , Font Style : pilih Regular,
Height isi dengan 1.50,
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-32


klik tombol Set Current

Klik Yes, lalu tutup Win Menu Text Style

Pilih Terrain > Sections >Grid For Sections


Tekan ENTER

Pilih block Datum seperti gambar di bawah


Pada Elevation increment <10.000>: isikan dengan 1 tekan ENTER

Pada Offset increment <10.000>: isikan dengan 10 tekan ENTER
By : Ridwan Demianus


Hanya Untuk Kalangan UKI-Paulus Makassar Hal-33

Maka akan tampak seperti gambar di bawah


Demikianlah Short Course pertama kita, Short Course berikutnya kita akan mempelajari bagaimana menghitung
volume Cut and fill.

Anda mungkin juga menyukai