Anda di halaman 1dari 2

1.

Penatalaksanaan Normal Pressure Hidrosefalus (NPH)


Pada derajat awal NPH dengan cara lumbal pungsi, dengan mengeluarkan 15-20 mL
cairan CSF yang hanya dapat dilakukan pada pasien-pasien inoperable dan waktunya
singkat.
Ventriculoperitoneal atau Ventriculoarterial shunt memberikan hasil yang bagus pada
beberapa kasus, dengan memperhatikan beberapa kriteria yaitu :
1) Didapatkan gambaran CT-Scan Ventriculomegali, rasio pada frontal horn
0,50.
2) Gambaran klinis jelas dan etiologinya diketahui.
3) Gangguan gait yang dominan disertai gangguan kognitif.
4) Ukuran dari sulkus dan fisura silvii normal.
5) Tidak dijumpai kelainan/lesi pada white matter.
Lumboperitoneal shunt adalah salah satu alternatif lain yang dapat dilakukan.
Medikamentosa : acetazolamid dan carbidopa/levodopadapat diberikan jika pada
pasien dengan kontraindikasi pemasangan shunt.
Ada beberapa metode yang dilakukan untuk mendeteksi respon dari operasi
shunt ini yaitu dengan CSF infusion testing. Pada tes ini, 2 saluran lumbal
ditempatkan. Satu saluran digunakan untuk pemantauan tekanan CSF sementara
saluran lain digunakan untuk menginfuskan cairan ke ruang CSF. Tekanan tinggi
selama infus menandakan bahwa shunt akan memberikan respon. Namun, karena
kepekaan lebih rendah dan potensi morbiditas tinggi, ini jarang digunakan.


dr. Qarina El-Harizah
TEXBOOK READING VI (14 Juli 2014)
Disturbances Of Cerebrospinal Fluid And Its Circulation
2. Cara pemberian Acetazolamid pada Hidrosefalus.
Acetazolamid pada dosis 30 mg/kg/hari diresepkan sebelum penempatan EVD setelah 13
hari, dosis Acetazolamid ditingkatkan menjadi 50 mg/kg/hari kemudian
ventriculoperitoneal shunt dilakukan lima hari kemudian.
3. Penatalaksanaan Hidrosefalus pada pasien Demensia
Pasien demensia memiliki gejala hidrosefalus dengan tekanan normal, dimana
penatalaksanaannya dengan cara pemasangan ventricular shunting untuk mngurangi
cairan CSF.
4. Perbedaan gambaran CT-Scan antara Non-communicant dengan Communicant
Hidrocephalus

Anda mungkin juga menyukai