Anda di halaman 1dari 17

TEKANAN HIDROSTATIK

Syefi Ary, Sirajuddin Jalil, Nurdwiana Alwi, Irwansyah



Jurusan Fisika FMIPA UNM Tahun 2013

Abstrak. Telah dilakukan percobaan Tekanan Hidrostatik untuk mengetahui prinsip percobaan,
pengaruh kedalaman dan massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik. Kegiatan awal yang
dilakukan adalah menentukan massa jenis aquades, minyak goreng dan gliserin dengan mengukur
massa menggunakan Neraca Ohauss 310 gram dan volumenya pada gelas ukur. Pipa U yang berisi
aquades dihubungkan dengan sebuah corong gelas oleh selang plastik. Corong tersebut ditekan
kedalam air dengan kedalaman tertentu dan mengukur kedalaman air dari permukaan air ke
permukaaan air dalam corong menggunakan kertas grafik. Perubahan tinggi pada kedua pipa U
kemudian diukur selisih ketinggiannya. Percobaan tersebut dilakukan dkembali dengan kedalaman
yang berbeda-beda. Percobaan di atas juga dilakukan pada minyak goreng dengan gliserin dengan
kegiatan yang sama. Hasil kegiatan di atas dicatat dalam tabel pengamatan. Berdasarkan tabel
tersebut kemudian dibuat grafik yang menunjukkan hubungan antara tinggi permukaan dengan
tekanan hidrostatik. Dengan demikian, dapat diketahui pengaruh kedalaman dan massa jenis zat
cair terhadap tekanan hidrostatik.

KATA KUNCI: tekanan hidrostatik, tinggi permukaan zat cair, massa jenis,
kedalaman


PENDAHULUAN

Ada perbedaan kemampuan antara permukaan zat padat dengan permukaan zat
cair dalam menerima gaya-gaya. Permukaan zat padat, dengan batas-batas tertentu
mampu menahan gaya tangensial yang bekerja pada permukaannya yang berarti mampu
menahan tegangan geser, sedangkan zat cair pada umumnya tidak mampu menahan gaya
tangensial yang bekerja pada permukaannya, atau berarti tidak mampu menahan
tegangan geser. Jika ada gaya tangensial yang bekerja pada permukaan zat cair, maka
partikel atau bagian zat cair yang kena gaya itu langsung meluncur terhadap bagian yang
lainnya. Ketidakmampuan zat cair dalam menahan gaya tangensialk atau tegangan geser
inilah yang sesungguhnya memberikan kemampuan kepada zat cair .Karena zat cair tidak
memiliki kemampuan untuk melawan gaya tangensial, maka untuk membahas gaya-gaya
yang bekerja pada permukaan zat cair didefinisikan sebagai konsep tekanan. Tekanan
didefinisikan sebagai besarnya gaya normal atau gaya tegak lurus yang bekerja pada tiap
satu satuan luas permukaan. Konsep tekanan identik dengan gaya, gaya selalu menyertai
pengertian tekanan. Tekanan yang besar dihasilkan dari gaya yang besar pula, sebaliknya
tekanan yang kecil dihasilkan dari gaya yang kecil. Dari pernyataan di atas dapat
dikatakan bahwa tekanan sebanding dengan gaya sedangkan luas permukaan yang
sempit/kecil menghasilkan tekanan yang lebih besar dari pada luas permukaan yang lebar.
Artinya tekanan berbanding terbalik dengan luas permukaan. Dapat kita lihat bahwa pada
fluida yang memiliki bentuk dan ukurannya akan berubah-ubah tergantung dengan
wadah tempat fluida berada. Namun ada satu besaran dari fluida yang dapat mencirikan
suatu jenis fluida dan membedakannya dengan fluida yang lain. Sifat yang membedakan
fluida satu dengan yang lainnya dinamakan dengan massa jenis. Massa jenis tidak hanya
berlaku pada fluida saja, tapi berlaku juga pada semua benda tak terkecuali benda tegar.
Namun, pengertian massa jenis akan sangat berguna untuk membedakan fluida satu
dengan yang lainnya karena bentuk fluida yang tidak tentu. Massa jenis berhubungan
dengan kerapatan benda tersebut. Kerapatan yang besar dihasilkan dari ruang yang kecil
(sempit) dan kerapatan kecil didapat dari ruang yang besar. Kemudian kerapatan juga
sebanding dengan jumlah materi yang ada di dalam ruang atau massa benda.
Pada percobaan ini, dilakukan pengukuran massa jenis zat cair untuk mengetahui
pengaruhnya terhadap tekanan hidrostatik. Oleh karena itu, dilakukan pengukuran massa
jenis zat cair pada awal kegiatan seperti aquades, minyak goreng dan gliserin. Dari
pegukuran tersebut dapat kita ketahui bagaimana pengaruh massa jenis zat cair terhadap
tekanan hidrostatik. Selanjutnya, juga dilakukan kegiatan dengan mengubah-ubah
kedalaman pada saat mengukur tinggi permukaan zat cair untuk mengetahui bagaimana
pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik. Hal tersebut dapat membantu kita
untuk memahami prinsip percobaan pada tekanan hidrostatik

TEORI
Tekanan ialah gaya yang bekerja pada tiap satuan luas. Dapat dituliskan dalam
pernyataan rumus yaitu :
A
F
P
dimana P = tekanan (N/m
2
) atau Pascal (Pa)
F = gaya (N)
A = luas (m
2
)
Catatan, 1 Atmosfer (1 atm) = 76 Hg = 1,013. 10
5
N/m
2
, 1 cm Hg = 1.333, 2 N/m
2
,
1 torr = 1 mmHg = 133,32 N/m
2
= 1 torricelli.
Setiap bagian di dalam fluida akan mendapat tekanan zat cair yang disebabkan adanya
gaya hidrostatis yang disebut disebut Tekanan Hidrostatis P
h
.Tekanan Hidrostatik
adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat cair terhadap suatu luas
bidang tekan pada kedalaman tertentu. Besarnya tekanan ini bergantung kepada
ketinggian zat cair, massa jenis dan percepatan gravitasi. Tekanan Hidrostatik hanya
berlaku pada zat cair yang tidak bergerak. Sedangkan tekanan zat cair yang bergerak akan
dipelajari lebih lanjut dalam mekanika fluida.
Benda yang berada dalam zat cair akan mengalami tekanan. Besarnya tekanan yang
dialami tekanan diberikan dalam persamaan:

P
h
= P
o
+ h g. .

Keterangan:
P= Tekanan Hidrostatik (N/m2)
= Massa Jenis (kg/m3)
g= Percepatan gravitasi ( m/det2)
h= Kedalaman/ketinggian (m)

METODOLOGI EKSPERIMEN

Dalam melakukan percobaan ini, alat dan yang digunakan adalah Neraca Ohauss
310 gram, pipa berbentuk U, corong, selang plastik, gelas ukur,piknometer, mistar biasa,
air, minyak goreng, gliserin, dan kertas grafik. Kegiatan awal yang dilakukan adalah
mengukur massa jenis zat cair yang akan digunakan yaitu aquades, minyak goreng dan
gliserin. Zat cair dimasukkan sebanyak 30ml ke dalam gelas ukur yang telah ditimbang
kemudian ditimbang kembali menggunakan neraca ohauss 310 untuk menentukan massa
jenis zat cairnya. Setelah itu, masukkan zat cair ke dalam tabung dengan jumlah yang
telah ditentukan. Kemudian pipa U yang telah diisi dengan zat cair dihubungkan dengan
corong menggunakan selang plastik. Corong tersebut dimasukkan ke dalam kedalam zat
cair dan ditekan pada kedalaman tertentu. Selanjutnya mengukur tinggi permukaan zat
cair yang diukur dari permukaan zat cair ke permukaan zat cair dalam corong. Pada pipa
U juga diamati perubahan tinggi permukaan air pada kedua pipa. Selisih ketinggian zat
cair pada kedua pipa tersebut diukur dan dicatat pada tabel pengamatan. Kegiatan tersebut
dilakukan kembali dengan kedalaman yang berbeda-beda yaitu 1cm, 2cm, 3cm, 4cm, dan
5cm. Kegiatan selanjutnya yaitu mengukur ketinggian zat cair pada pipa U dengan massa
jenis zat yang berbeda yaitu aquades, minyak goreng dan gliserin dimana volume zat
cairnya tetap (sama). Hasilnya dicatat pada tabel pengamatan.


HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISA DATA

Hasil Pengamatan
Tabel 1. Massa jenis zat cair
No Jenis Zat Cair Massa (gram) Volume (ml) Massa jenis (g/cm
3
)
1
2
3
Aquades
Minyak goreng
Gliserin
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |
| |

Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
Jenis Zat Cair = Aquades
Tabel 2. Hubungan antara kedalaman zat cair dengan tekanan hidrostatis
No Kedalaman (cm) Perbedaaan ketinggian zat cair pada pipa U (cm)
1

| |

| |

| |

| |
2

| |

| |

| |

| |
No Kedalaman (cm) Perbedaaan ketinggian zat cair pada pipa U (cm)
3

| |

| |

| |

| |
4
| |

| |

| |

| |
5
| |

| |

| |

| |
Kegiatan 2. Pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik
Kedalaman Corong = | | cm
Tabel 6.3. Hubungan antara massa jenis zat cair dengan tekanan hidrostatis
No Jenis Zat Cair Perbedaaan ketinggian zat cair pada pipa U (cm)
1

Aquades

| |

| |

| |
2

Minyak goreng

| |

| |

| |
3

Gliserin

| |

| |

| |



Analisis Data

| |

|
|

| |

| |

|
(|

| |

|)

Menentukan massa jenis zat cair
Minyak Goreng



||

| |

| |
||

| |

|
| | |


3,06 %

| |



Aquades

||

| |

| |


3,09 %

| |



Gliserin

||

| |

| |


3,08 %

| |



Besarnya tekanan pada pipa U dapat dituliskan secara matematis:

| |

|
|| + | |

| |

| |


Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
Pada Kedalaman 1 cm
Ketinggian rata-rata zat cair pada pipa U:


= 1,2 cm

| | |

| | |

| | |
h =

= 0,1 cm

= (

) (

= 1136,0

| |

| |


| |



Pada Kedalaman 2 cm
Ketinggian rata-rata zat cair pada pipa U:


= 2,7 cm

| | |

| | |

| | |
h =

= 0,1 cm

= (

) (

)
= 2556,0

| |

| |


| |


Pada Kedalaman 3 cm
Ketinggian rata-rata zat cair pada pipa U:


= 3,3 cm

| | |

| | |

| | |
h =

= 0,1 cm

= (

) (

= 3124

| |

| |


| |


Pada Kedalaman 4 cm
Ketinggian rata-rata zat cair pada pipa U:


= 4,6 cm

| | |

| | |

| | |
h =

= 0,1 cm

= (

) (

= 4355

| |

| |


| |


Pada Kedalaman 5 cm
Ketinggian rata-rata zat cair pada pipa U:


= 5,3 cm

| | |

| | |

| | |
h = 0,1 cm

= (

) (

= 5017

| |

| |


| |



Kegiatan 2. Pengaruh antara massa jenis zat cair terhadap teknan hidrostatik

| |

|| + | |

| |

| |


Aquades
Ketinggian rata-rata zat cair pada pipa U:


= 2,7 cm

| | |

| | |

| | |
h =

= 0,1 cm

= (

) (

= 2556

| |

| |


| |


Minyak Goreng
Ketinggian rata-rata zat cair pada pipa U:


= 2,2 cm

| | |

| | |

| | |
h =

= 0,1 cm

= (

) (

| |

| |


| |



Gliserin
Ketinggian rata-rata zat cair pada pipa U:


= 2,0 cm

| | |

| | |

| | |
h =

= 0,1 cm

= (

) (

= 2411

| |

| |


| |


Analisis Grafik
Kegiatan 1. Pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik
Berdasarkan langkah percobaan kegiatan pertama, tinggi permukaan h adalah variabel
manipulasi sehingga kita plot pada sumbu-xdan tekanan hidrostatik

adalah variabel
respon sehingga kita plot pada sumbu-y. Karena pada rumus tekanan hidrostatik, tinggi
permukaan zat cair h berbanding lurus dengan tekanan hidrostatik

.


Gambar 1. Grafik hubungan antara tinggi permukaan dengan tekanan hidrostatik

Titik steroid :


0
100
200
300
400
500
600
0 1 2 3 4 5 6
T
e
k
a
n
a
n

h
i
d
r
o
s
t
a
t
i
k

(

^
2

)

Kedalaman Zat cair (m)


Jadi rumus dari tekanan hidrostatik adalah

= h tan
Pembahasan
Dari percobaan ini telah dilakukan 2 kegiatan , pertama pada tabel yang menunjukkan
hubungan antara kedalaman zat cair dan tekanan hidrostik. Kedalaman diubah-ubah
secara bertahap yaitu 1cm, 2cm, 3cm, 4cm, dan 5cm yang diukur sebanyak 3 kali setiap
tahapannya. Hasil data yang diperoleh yaitu sebagai berikut:

1). Pada kedalaman 1 cm


= 1,2 cm

= (

) (

= 1136,0


2). Pada kedalaman 2 cm
2,7 cm




3). Pada kedalaman 3 cm
3,3 cm



4). Pada kedalaman 4 cm
4,6 cm




5). Pada kedalaman 5 cm
5,3 cm




Data tersebut menunjukkan pengaruh kedalaman terhadap tekanan hidrostatik,
dimana semakin besar kedalamannya maka semakin besar tekanan hidrostatiknya. Hal
ini terjadi karena tekanan berbanding lurus dengan kedalaman zat cair (percepatan
gravitasi bernilai tetap). Jika kedalaman zat cair makin bertambah, maka tekanan juga
makin besar.
Kegiatan kedua pada tabel yang menunjukkan hubangan antara massa jenis zat dengan
tekanan hidrostatik. Jenis zat cair yang digunakan yaitu aquades, minyak goreng dan
gliserin. Dengan massa jenis pada masing-masing zat cair di atas, hasil data yang
diperoleh yaitu sebagai berikut:

1). Aquades


= 2,7 cm

= (

) (

= 2556



2). Minyak goreng
= 2,2 cm



3). Gliserin
= 2,0 cm




Data tersebut menunjukkan pengaruh massa jenis zat cair terhadap tekanan hidrostatik,
dimana semakin besar massa jenis zat cairnya maka semakin besar tekanan
hidrostatiknya. Hal ini terjadi karena tekanan juga berbanding lurus dengan massa jenis
zat cair. Jika massa jenis zat cair besar, maka tekanan juga semakin besar. Ingat bahwa
cairan hampir tidak termapatkan akibat adanya berat cairan di atasnya, sehingga massa
jenis cairan bernilai konstan di setiap permukaan.

SIMPULAN

Dari percobaan tekanan hidrostatik yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
1). Dari tabel hubungan antara kedalaman zat cair dengan tekanan hidrostatik, semakin
besar kedalamannya maka semakin besar pula tekanan hidrostatiknya.
2). Dari tabel hubungan antara massa jenis zat cair dengan tekanan hidrostatik, semakin
besar massa jenis zat cairnya maka semakin besar pula tekanan hidrostatiknya.
Dapat kita lihat pada pada percobaan di atas bagaimana pengaruh kedalaman
terhadap tekanan hidrostatik, dimana dengan mengubah-ubah kedalaman tertentu akan
terlihat perbedaan tekanan hidrostatiknya dan begitu pula dengan pengaruh beberapa jenis
massa jenis zat cair, dapat dilihat perbedaan tekanan hidrostatik dari setiap zat cair yang
digunakan.

REFERENSI

Halliday, David dan Resnick, Robert. 1999. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga (Terjemahan).
Jakarta: Erlangga.
Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1(Terjemahan).
Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai