Anda di halaman 1dari 10

LaboratoriumGeologi Citra Penginderaan Jauh 2013

6 Pengenalan Alat
BAB 2
PENGENALAN ALAT
2.1 Tujuan
Sebelummemulai melakukan interpretasi foto udara, harus diketahui lebih
dahulu perangkat perangkat yang digunakan, prosedur, dan tata cara
penggunaannya agar memperoleh hasil sebagaimana yang diharapkan.
Pada bab ini dijelaskan tentang alat yang digunakan serta fungsi masing
masing bagian dan cara kerjanya. Kemudian dibahas mengenai tanda
tanda atau keterangan yang ada pada selembar foto udara. Terakhir akan
dibahas tentang prosedur untuk memperoleh gambaran tiga dimensional.
Tujuan pengenalan alat adalah untuk:
1. Mengetahui seluruh bagian fungsi dan cara kerja stereoskop cermin.
2. Mengetahui makna tanda tanda atau keterangan pada foto udara
3. Mampu mendapatkan pandangan tiga dimensi secara benar.
2.2. DASAR TEORI
2.2.1. Pengamatan Stereoskopik
Pengamatan stereoskopik adalah pengamatan atas tampalan
(tumpangsusun) dua foto udara dengan menggunakan alat yang disebut
stereoskop sehingga timbul gambaran tiga dimensional. Akibatnya
dimungkinkan untuk membuat peta kontur, mengukur beda tinggi dan lereng
berdasarkan tampalan dua foto tersebut.
Secara garis besar terdapat empat jenis stereoskop yaitu :
1. Stereoskop saku.
2. Stereoskop penyiaman.
3. Zoom transferscope.
4. Storeoskop cermin.
LaboratoriumGeologi Citra Penginderaan Jauh 2013
7 Pengenalan Alat
Penjelasan dibatasi untuk stereoskop cermin, karena jenis ini yang
dipergunakan didalampraktikum ( Gambar 2.1 ). Pada penggunaan stereokop
cermin, maka untuk pengamatan foto udara ukuran baku lebih mudah
dilakukan karena basis mata diperpanjang jaraknya dengan basis stereo
hingga 24-26 cm. Stereoskop cermin juga dilengkapi dengan binokuler untuk
pembesaran gambar pada foto udara yang diamati dan batang paralak
(parallax bar/paralax meter) untuk pengukuran paralak.
Gambar 2.1. Stereoskop Cermin TOPCON
Salah satu kelemahanya yaitu pada pengamatan dengan binokuler, maka
luas daerah yang dapat diamati berbanding terbalik terhadap kuadrat
perbesarannya. Jadi apabila.pembesaran binokuler sebesar tiga kali maka
daerah yang dapat diamati hanya 1/9 daerah tampalan. Akibatnya untuk
pengamatan seluruh daerah yang bertampalan harus dilakukan dengan
menggeser geser stereoskop. Hal ini merupakan pekerjaan yang tidak
mudah karena arah basis foto harus selalu sejajar dengan arah basis stereo.
LaboratoriumGeologi Citra Penginderaan Jauh 2013
8 Pengenalan Alat
2.2.2. Teori Stereoskopik
Pengamatan stereoskopik dimaksudkan untuk melihat kesan kedalaman. Hal
ini hanya dapat dilakukan apabila kekuatan mata kanan dan mata kiri
pengamat kurang lebih sama. Pelaksanaannya dilakukan dengan akomodasi
dan konversi mata. Apa yang kita lihat dalam pengamatan stereoskopik
adalah dua obyek yang tergambar pada dua foto udara yang bertampalan.
Mata kiri melihat obyek pada foto kiri dan mata kanan melihat obyek pada
foto kanan, dua obyek tersebut secara psikologik dilebur menjadi satu atau
mengalimi fusi. Setelah itu barulah kita dapat melihat kesan kedalaman,
artinya tiap obyek tampak mempunyai kedalaman yang berbeda, sehingga
menunjukan kesan tiga dimensi.
Obyek yang tergambar pada foto udara adalah dua dimensional, sedangkan
mekanisme timbulnya gambaran tiga dimensional dari foto udara yang
bertampalan adalah seperti pada gambar 2.2. dibawah ini. Pada daerah
yang bertampalan terdapat menara yang tergambar pada dua foto udara,
dari dua gambaran menara ini ditimbulkan satu gambaran menara tiga
dimensional.
LaboratoriumGeologi Citra Penginderaan Jauh 2013
9 Pengenalan Alat
Gambar 2.2. Mekanisme Pengamatan Stereoskopik (Paine, 1981)
2.3.3. Persyaratan Pengamatan Stereoskopik
Ligtrink (1972, dalem Sutanto,1989) mengutarakan bahwa untuk dapat
malakukan pengamatan stereskopik harus dipenuhi beberapa persyaratan
utama, yaitu:
1. Pasangan foto udara harus menggambarkan sebagian daerah yang sama
(bertampalan).
2. Sumbu kamera pada saat pemotretan kurang lebih terletak pada bidang
yang tegak (vertical).
3. Perbandingan jarak dasar udara dan tinggi terbang mempunyai harga
tertentu, yaitu sekitar 0,25.
4. Skala foto yang berpasangan harus seragam, perbedaan skala hingga
25%masih dapat digunakan, akan tetapi untuk maksud pengukuran teliti,
perbedaan ini tidak boleh lebih dari 5%.
Selain persyaratan seperti diatas juga harus dipenuhi persyaratan lain, yaitu
penyetelan yang benar seperti:
LaboratoriumGeologi Citra Penginderaan Jauh 2013
10 Pengenalan Alat
1. Basis foto kiri dan foto kanan terletak dalamsatu baris.
2. Satu titik foto kiri dan foto kanan terpisah sejauh basis stereo, yaitu antara
24-26 cm.
3. Mata kiri melihat foto kiri dan mata kanan melihaf foto kanan, bila terjadi
sebaliknya, maka relief yang tampak akan terbalik, lembah tampak tinggi
dan bukit tampak rendah, model demikian disebut stereo pseudoscopic.
2.3.4 Penerbangan Untuk Pemotretan
Untuk memotret suatu daerah, umumnya diperlukan sejumlah foto udara seri
(berurutan). Pemotretan dilakukan menurut jalur terbang yang direncanakan
sehingga ada penampalan antara foto foto dalam satu jalur terbang
maupun antara jalur terbang yang berdekatan. Penampalan ini dimaksudkan
untuk:
1. Menyambungkan foto foto dalam satu jalur terbang atau antara jalur
terbang.
2. Memperoleh gambaran tiga dimensi pada daerah yang bertampalan bila
diamati dibawah stereoskop.
Penampalan (overlap) antara foto yang terletak dalam satu jalur terbang
disebut penampalan depan (endlap), sedangkan penampalan antara Jalur
terbang yang berdekatan dlsebut penampalan samping (sidelap) seperti
pada Gabar 2.3.
Gambar 2.3. Penampalan depan (a,b,c,di A) dan tampalan samping (B) pada foto
udara vertical (Lo, 1976)
LaboratoriumGeologi Citra Penginderaan Jauh 2013
11 Pengenalan Alat
Drift adalah gejala oleh adanva gangguan angin, sehingga arah pesawat
dapat berubah, akibatnya arah foto tidak seperti yang akan direncanakan
dan arah rangkaian fotonya bergeser. Untuk mengatasi pergeseran arah
terbang ini arah pesawat dibelokkan sehingga arah terbang tetap seperti
yang direncanakan. Sebagai akibat pembelokkan ini, rangkaian foto menjadi
kurang teratur, gejala ini disebut crab.
2.3.5. Gejala Eksagerasi (exaggeration)
Adalah kenampakan lebih curam atau lebih landai lereng topografi pada
foto yang dilihat dibawah stereoskop, dibandingkan lereng topografi yang
sebenarnya dilapangan (Gambar 2.4.). Gejala ini timbul karena timbul karena
peniruan perbandingan jarak antara kedua mata dengan jarak lihat dan jarak
dasar udara dengan tinggi terbang tidak sama. Akibat eksagerasi,
kenampakan stereoskopik memperlihatkan tebing tebing yang semakin
terjal dan besarnva eksagerasi sebenarnya dapat dihitung secara kuantitatif.
Gambar 2.4. Gejala Eksagerasi
2.3.6. Tanda - tanda atau Keterangan Pada Foto Udara
Foto udara ukuran baku pada umumnya berukuran 23 x 23 cm. Pada bagian
tepi foto udara ada tiga kelompok keterangan penting, yaitu:
1. Tanda fidusial.
Tiap foto udara diberi empat atau delapan tanda fidusial yang terletak
pada setiap sudut foto atau pada bagian tengah garis tepi foto.
Perpotongan dua garis yang masing masing ditarik dari dua tanda
fidusial yang berhadapan menunjukkan letak titik utama/titik tengah
(principal point) foto.
LaboratoriumGeologi Citra Penginderaan Jauh 2013
12 Pengenalan Alat
2. Seri nomor
Seri nomor yang lengkap sekurang kurangnya terdiri dari nomor
regristasi, nama daerah yang dipotret, tanggal pemotretan nomor jalur
terbang, dan nomor foto. Nomor registasi diperlukan untuk pengarsipan
dan pengambilan kembali serta pemesanan cetak foto bagi yang
memerlukan. Tanggal pemotretan menunjukkan keadaan lapangan pada
saat pemotren.Disamping itu juga diperlukan dalam mencari foto udara
multitemporal. Nomor jalur terbang untuk menyusun mosaic dan mencari
pasangan stereoskopik, juga diperlukan untuk penyimpanan foto sebagai
contoh nomor foto udara Vll/316 Wonogiri/XlV-25 artinya :
1. Vll/316 adalah nomor regristasi.
2. Wonogiri adalah nama daerah.
3. XIV adalah nomor jalur terbang, sedangkan 25 adalah nomor urut foto
dalam jalur terbang itu.
4. Dalam contoh ini tidak dicantumkan tanggal pemotretannya, bila ada
biasanya ditulis lengkap dengan tahun seperti contoh 22-12-1979.
3. Tanda tepi
Tanda tepi terletak pada salah satu sisi foto, yaitu tepi kiri atau tepi kanin.
Pada umumnya tanda tepi kiri terdiri atas empat buah tanda, yaitu :
a. Tanda yang paling atas berupa level atau nivo untuk menunjukkan
apakah foto udara yang bersangkutan benar benar vertical, kalau
benar benar vertical maka gelembung udara pada tanda itu
konsentris terhadap tanda lingkaran yang ada pada lavel.
b. Tanda dibawahnya menunjukkan jam yang menunjukkan waktu
pemotretan. Dengan diketahuinya waktu pemotretan ini dapat pula
diketahui orientasi dan tinggi relatif obyek berdasarkan arah dan
panjang bayangannya.
c. Tanda yang ketiga menunjukkan panjang fokus kamera dan nomor
seri kamera yang digunakan dari panjang fokus dapat diketahui
kamera jenis apa yang digunakan, misal tertulis 153,16 ini berarti
panjang focus kameranya 15,32 cm, yaitu kamera jenis sudut lebar.
LaboratoriumGeologi Citra Penginderaan Jauh 2013
13 Pengenalan Alat
d. Tanda tepi yang paling bawah berupa altimeter, yaitu untuk
menentukan tinggi pesawat terbang diatas muka laut pada saat
pemotretan / ketinggiannya ditunjukkan dalamfeet atau meter. Untuk
mengetahui tinggi terbang diatas bidang rujukan, tinggi berdasarkan
altimeter ini harus dikurangi terlebih dahulu dengan tinggi rata - rata
daerah. Misal pada altimeter terbaca ketinggian 9,231m , sedang
tinggi daerah yang dipotret rata-rata sebesar 192 m, maka tjnggi
terbangnya sebesar 9.039 m. skala foto udaranya dapat dihitung, yaitu
sebesar 15,32 cm: 9.039 matau 1 : 59.001 atau 1 : 59.000.
e. Pada setiap foto udara seri pasti ada keterangan tentang daerah yang
dipotret, jenis kamera yang dtgunakan jenis film, tinggi terbang dan
skalanya. Sekiranya dapat diperoleh keterangan ini berdasarkan
tanda tepi tersebut, dapat pula dihitung skalanya dan diketahui
orientasi atau arah mata anginnya berdasarkan arah bayangan yang
ada dalam obyek foto tersebut.
Gambar 2.5. Keterangan tepi pada foto udara B = seri
nomor, dan C = tanda tepi, A = tanda fidusial
LaboratoriumGeologi Citra Penginderaan Jauh 2013
14 Pengenalan Alat
2.3 Bahan dan Alat
Berikut ini merupakan bahan dan alat yang digunakan,yaitu:
1. Dua lembar plastik transparan ukuran 30x 30 cm.
2. Cellotyp transparan
3. Cutter/gunting
4. Penggaris
5. Spidol OHP fine transparan (4swarna)
6. Stereoskop cermln
7. Foto udara.
2.4 Tahapan Pembuatan Tiga Dimensi
Berikut ini merupakan tahapan dalampembuatan tiga dimensi, yaitu:
1. Siapkan stereoskop diatas meja dalam keadaan siap untuk
dipergunakan.
2. Letakkan plastic transparan diatas foto udara yang .akan diamati,
perhatikan nomor jalur terbang kedua foto harus sama dan nomor foto
harus berurutan.
3. Dengan menggunakan spidol hitam, tariklah garis vang
menghubungkan 2 tanda fidusial (horizontal/dioagonal) yang saling
berhadapan kemudian laniutkan dengan menarik garis yang
menghubungkan 2 tanda fidusial yang berhadapan tersebut
(vertical/diagonal).
4. Perpotongan 2 garis yang dibuat pada prosedur 3 disebut center point
/ principal point/titik tengah foto.
5. Beri tanda P pada pada center point foto 1 dan tanda P1 Pada center
point foto 2.
6. Karena foto udara tersebut dibuat bertampalan, maka sebagian obyek
pada foto 1 juga terdapat pada foto 2. Untuk itulah carilah obvek yang
sama dengan obyek di titik foto 1 dan foto 2, lalu beri tanda P.
Sebaliknya cari foto obyek yang sama dengan obyek dititik P1 pada
foto1 dan berilah tanda P1.
7. Dengan spidol biru dan menggunakan penggaris tariklah garis yang
menghubungkan titik P P pada foto 1 dan P1-P1 pada foto 2, garis
tersebut dinamakan basis foto/photo base.
LaboratoriumGeologi Citra Penginderaan Jauh 2013
8. Aturlah letak kedua foto dibawah stereoskop sedemikian rupa
sehingga basis foto berada pada posisi membujur lurus, garis ini
menunjukkan arah jalur terbang pesawat.
9. Aturlah letak stereoskop diatas kedua foto tadi sedemikian rupa
sehingga sejajar diatas garis/jalur terbang.
10.Amati dibawah lensa obyektif stereoskop, geser - geserlah foto udara
sehingga garis/base foto kedua foto seolah - olah.berimpit (berfusi).
Jika prosedur ini dilakukan secara berhati hati dan benar, maka
akan diperoleh kenampakan tiga dimensional obyek foto yang diamati.
Jika Pandangan 3-D ini sudah diperoleh cellotypelah kedua foto agar
posisinya tidak bergeser. Lalu amatilah dengan seksama obyek yang
telah 3-D.
2.5 Pelaporan
Berikut yang harus saudara sertakan dalampembuatan laporan, yaitu:
1. Jelaskan bagaimana kesan yang diperoleh setelah melakukan
pengamatan 3-D.
2. Jelaskan kesan saudara tentang Eksagerasi dan Pseudoscopic
3. Obyek apa saja yang terlihat dalamfoto udara yang dapat saudara
kenali.
Pengenalan Alat 15

Anda mungkin juga menyukai