Anda di halaman 1dari 12

TUGAS AGROSTOLOGI

PUPUK




Disusun oleh:
Muhammad Fahmy Avicenna
200110110071
FAPET B




FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2012


I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Tanaman merupakan suatu makhluk hidup yang berperan besar bagi kehidupan,
karena tanaman dapat menghasilkan oksigen yang berfungsi sebagai sumber udara yang
sangat diperlukan oleh makhluk hidup lain, seperti manusia dan hewan. Tidak hanya untuk
manusia dan hewan, tumbuhan sangat berperan penting untuk stabilitas udara di muka bumi
ini. Dengan adanya tanaman, lingkungan akan terasa lebih segar dan sehat. Contohnya
adalah seperti pada pedesaan yang jauh dari perkotaan. Biasanya lingkungan seperti itu
sangat nyaman untuk dijadikan tempat tinggal karena jauh dari polusi udara dan alhasil
udara pun terasa segar. Selain itu, tanaman juga berfungsi sebagai penyejuk lingkungan,
dikala lingkungan bertemperatur tinggi. Tanaman pun dapat dijadikan sebagai penghias
lingkungan agar menjadi indah dan sehat.
Tanaman yang sehat dan mempunyai peran sebagai jantung kehidupan pun butuh
nutrisi agar dapat tetap tumbuh dan berkembang. Semakin baik asupan nutrisi pada
tanaman tersebut, maka tanaman pun akan tumbuh subur dan hasilnya dapat dimanfaatkan.
Sumber kehidupan tanaman itu adalah air yang dimana air merupakan sumber utama bagi
kehidupan, terutama bagi tanaman. Tidak hanya air yang berperan penting bagi
pertumbuhan tanaman, pupuk pun sangat penting karena mengandung unsur-unsur
tambahan yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan.
Pupuk biasanya bersumber dari limbah yang kebanyakan orang menganggap tidak
layak guna lagi. Contoh limbah yang dihasilkan masyarakat adalah limbah dari sampah.
Contoh lain adalah limbah yang berasal dari kotoran hewan ternak. Apabila limbah-limbah
itu dapat dikelola secara benar, maka akan berdampak baik terhadap kehidupan.

1.2. Maksud dan Tujuan

a. Mengetahui definisi pupuk
b. Mengetahui macam-macam /jenis pupuk
c. Mengetahui cara pemupukan yang baik
d. Mengetahui kegunaan pupuk bagi tumbuhan
1.3. Identifikasi Masalah

a. Apa definisi dari pupuk?
b. Apa saja macam-macam pupuk?
c. Bagaimana cara pemupukan yang baik?
d. Apa kegunaan pupuk bagi tumbuhan?




















II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Pupuk
Pupuk merupakan suatu bahan yang dapat mengubah sifat biologis tanah menuju
kualitas yang lebih baik. Pupuk biasanya digunakan para petani atau orang-orang yang
berkecimpung dalam dunia pertanian untuk digunakan sebagai suatu pelengkap nutrisi
tanaman yang mereka pelihara.Pupuk mengandung unsur-unsur kimia yang dapat
membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk biasanya mengandung senyawa Nitrogen, Fosfor,
Kalium, dan unsur hara lainnya yang dibutuhkan oleh tanaman.
2.2. Macam-macam Pupuk
2.2.1. Pupuk organik
a. Pupuk Hijau
Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke
dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau
kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat
menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai
bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara.
Keuntungan penggunaan pupuk hijau antara lain:
a. Mampu memperbaiki struktur dan tekstur tanah serta infiltrasi air
b. Mencegah adanya erosi
c. Dapat membantu mengendalikan hama dan penyakit yang berasal dari tanah dan
gulma jika ditanam pada waktu tanah bero
d. Sangat bermanfaat pada daerah-daerah yang sulit dijangkau untuk suplai pupuk
anorganik
Namun pupuk hijau juga memiliki kekurangan yaitu:
Tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air pada pola
tanam yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama
ataupun penyakit dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempa,
air dan hara pada pola pertanaman tumpang sari

b. Pupuk Kompos
Pupuk kompos merupakan bahan-bahan organik yang telah mengalami pelapukan,
seperti jerami, alang-alang, sekam padi, dan lain-lain termasuk kotoran hewan. Sebenarnya
pupuk hijau dan seresah dapat dikatakan sebagai pupuk kompos. Tetapi sekarang sudah
banyak spesifisikasi mengenai kompos.
Biasanya orang lebih suka menggunakan limbah atau sampah domestik yang
berasal dari tumbuh-tumbuhan dan bahan yang dapat diperbaharui yang tidak tercampur
logam dan plastik. Hal ini juga diharapkan dapat menanggulangi adanya timbunan sampah
yang menggunung serta mengurangi polusi dan pencemaran di perkotaan.
c. Pupuk Kandang
Para petani terbiasa membuat dan menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk
karena murah, mudah pengerjaannya, begitu pula pengaruhnya terhadap tanaman.
Penggunaan pupuk ini merupakan manifestasi penggabungan pertanian dan peternakan
yang sekaligus merupakan syarat mutlak bagi konsep pertanian. Pupuk kandang
mempunyai keuntungan sifat yang lebih baik daripada pupuk organik lainnya apalagi dari
pupuk anorganik, yaitu pupuk kandang merupakan humus banyak mengandung unsur-unsur
organik yang dibutuhkan di dalam tanah. Oleh karena itu dapat mempertahankan struktur
tanah sehingga mudah diolah dan banyak mengandung oksigen.
Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan produksi
pertanian. Hal ini disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga unsur hara akan
terlarut dan lebih mudah diserap oleh buluh akar. Sumber hara makro dan mikro dalam
keadaan seimbang yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang,
misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain. Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme
yang dapat membanru pembetukan humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa
tertentu yang berguna bagi tanaman, sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk
yang sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak
dapat digantikan oleh pupuk lain.



d. Pupuk Seresah
Pupuk seresah merupakan suatu pemanfaatan limbah atau komponen tanaman
yang sudah tidak terpakai. Misal jerami kering, bonggol jerami, rumput tebasan, tongkol
jagung, dan lain-lain. Pupuk seresah sering disebut pupuk penutup tanah karena
pemanfaatannya dapat secara langsung, yaitu ditutupkan pada permukaan tanah di sekitar
tanaman (mulsa). Peranan pupuk ini diantaranya :
a. Dapat menjaga kelembaban tanah, mengurangi penguapan, penghematan
pengairan
b. Mencegah erosi, permukaan tanah yang tertutup mulsa tidak mudah larut dan
terbawa air
c. Menghambat adanya pencucian unsur hara oleh air dan aliran permukaan
d. Menjaga tekstur tanah tetap remah
e. Menghindari kontaminasi penyakit akibat percikan air hujan
f. Memperlancar kegiatan jasad renik tanah sehingga membantu menyuburkan tanah
dan sumber humus.
e. Pupuk Cair
Pupuk organik bukan hanya berbentuk padat dapat berbentuk cair seperti pupuk
anorganik. Pupuk cair sepertinya lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur-
unsur di dalamnya sudah terurai dan tidak dalam jumlah yang terlalu banyak sehingga
manfaatnya lebih cepat terasa. Bahan baku pupuk cair dapat berasal dari pupuk padat
dengan perlakuan perendaman. Setelah beberapa minggu dan melalui beberapa perlakuan,
air rendaman sudah dapat digunakan sebagai pupuk cair.
2.2.2. Pupuk Anorganik
Secara umum ada dua jenis pupuk anorganik yang tersedia di pasaran :
a. Pupuk Tunggal : Pupuk yang dibuat dari satu unsur secara dominan.
Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK
dengan unsur K yang dominan.



b. Pupuk Majemuk : Pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur.
Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa
tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi
dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur
mikro seperti Fe, B, Mo, Mn, dan Cu.
2.3. Metode Pemupukan
2.3.1. Memupuk Melalui Akar Tanaman
Memupuk melalui akar tanaman yaitu segala macam pupuk yang diberikan kepada
tanaman lewat akar. Tujuannya tentu sudah jelas, yakni mengisi tanah dengan hara yang
dibutuhkan oleh tanaman, supaya tanaman yang ditanam di atasnya tumbuh subur dan
memberikan hasil yang memuaskan. Pada umumnya pemberian pupuk melalui akar dapat
dilakukan secara:
1. Disebar (broadcasting)
Pupuk yang disebarkan merata pada tanah-tanah di sekitar tanaman atau pada
waktu penggemburan terakhir, sehari sebelum tanam, lalu diinjak-injak agar pupuk masuk
dan meresap ke dalam tanah. Terdapat pertimbangan untuk menggunakan cara ini adalah:
a. Tanaman ditanam pada jarak tanam yang rapat, baik teratur dalam barisan maupun
tidak teratur dalam barisan
b. Tanaman mempunyai akar yang dangkal atau berada pada dekat dengan
permukaan tanah
c. Tanah mempunyai kesuburan yang relatif baik
d. Pupuk yang dipakai cukup banyak atau dosis permukaan tinggi
e. Daya larut pupuk besar, karena bila daya larutnya rendah maka yang diambil
tanaman sedikit
Cara pemupukan ini biasanya digunakan untuk memupuk tanaman padi, kacang-
kacangan dan lain-lain yang mempunyai jarak tanam relatif rapat. Terdapat kerugian cara ini
adalah merangsang pertumbuhan gulma dan memungkinan pengikatan unsur hara tertentu
oleh tanah lebih tinggi.



2. Ditempatkan di antara larikan/barisan
Pupuk ditaburkan di antara larikan tanaman dan kemudian ditutup kembali dengan
tanah. Untuk tanaman tahunan ditaburkan melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus
daun terjauh (tajuk daun) dan ditutup kembali dengan tanah. Cara ini dilakukan dengan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
a. Pupuk yang digunakan relatif sedikit
b. Jarak tanam antara tanaman yang dipupuk cukup jarang dan jarak antara barisan
pertanaman cukup jarang
c. Kesuburan tanah rendah
d. Tanaman dengan perkembangan akarnya yang sedikit
e. Untuk tanah tegalan atau darat
f. Bila mengkhawatirkan akan terjadi pengikatan unsur hara oleh tanah dalam jumlah
yang cukup besar
3. Ditempatkan dalam lubang
Pupuk dibenamkan ke dalam lubang di samping batang sejauh kurang lebih 10 cm
dan ditutup dengan tanah. Untuk tanaman tahunan pupuk dibenamkan ke dalam lubang
pupuk yang melingkari tanaman dengan jarak tegak lurus dan terjauh (tajuk daun) dan
ditutup kembali dengan tanah. Cara ini dilakukan dengan pertimbangan sama dengan cara
larikan/barisan.
2.3.2. Memupuk Spraying
Pupuk yang dilarutkan ke dalam air dengan konsentrasi sangat rendah kemudian
disemprotkan langsung kepada daun dengan alat penyemprot biasa (Hand Sprayer). Pada
hamparan yang luas dapat digunakan pesawat terbang. Sebelum memberikan pupuk ke
daun ada beberapa hal yang dianggap penting diketahui terlebih dahulu, yaitu:
a. Konsentrasi larutan pupuk yang dibuat harus sangat rendah atau mengikuti petunjuk
dalam kemasan pupuk. Jangan berlebihan, lebih baik kurang daripada berlebihan.
Kalau konsentrasinya lebih rendah dari anjuran maka untuk mengimbanginya
frekuensi pemupukan bisa dipercepat, misalnya dianjurkan 10 hari bisa dipercepat
jadi seminggu sekali.
b. Pupuk daun disemprotkan ke bagian daun yang menghadap ke bawah. Hal ini
disebabkan karena pada kebanyakan daun tanaman, mulut daun (stomata)
umumnya menghadap ke bawah atau bagain punggung daun.
c. Pupuk hendaknya disemprotkan ketika matahari tidak sedang terik-teriknya. Paling
ideal dilakukan sore atau pagi hari persis ketika matahari belum begitu menyengat.
Kalau dipaksakan juga menyemprot ketika panas, pupuk daun itu banyak menguap
daripada diserap oleh daun.
d. Penyemprotan pupuk daun jangan dilaksanakan menjelang musim hujan. Resikonya
pupuk daun akan habis tercuci oleh air hujan dan lagipula pada saat seperti itu
stomata sedang menutup.
e. Biasakanlah untuk membaca keterangan yang ada pada kemasan pupuk, karena
disinilah kuncinya.
Pemberian pupuk daun dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian pestisida jika
dianggap perlu, atau bersamaan dengan zat perangsang seperti Dekamon atau Atonik dan
juga zat pembasah. Namun, jangan memberikan pupuk daun bersamaan dengan pestisida
yang mengandung zat perekat. sebab pupuk tersebut akan ikut lengket di permukaan daun
tanpa bisa diserap. Akibat lebih lanjut adalah pupuk akan menyerap air daun dan daunpun
akan rusak seperti terbakar.
Larangan menyemprot daun tanaman:
Setelah beberapa kali penyemprotan muncullah tunas baru yang nantinya menjadi
ranting dan daun. Bila tunas telah muncul, penyemprotan dihentikan. Sebab tunas muda ini
amat peka terhadap pupuk, apalagi kalau dosisnya melebihi dari yang dianjurkan. Tetapi bila
nanti tunas baru itu telah berubah menjadi ranting dan daun yang cukup kuat (tak
menampakkan gejala menumbuhkan daun muda lagi), barulah tanaman boleh disemprot
lagi.
Pada saat bunga mulai mekar penyemprotan harus dihentikan. Kalau tidak bunga
bakal buah yang dinanti-nanti akan rontok semua dengan kata lain tanaman tadi akan
keguguran. Ketika bunga sudah menjadi pentil, penyemprotan dengan pupuk daun boleh
dilakukan lagi terutama hara P-nya tinggi, dengan catatan yang disemprot bukan buahnya
tetapi tetap pada daunnya
Tanaman yang tidak bisa disemprot pupuk daun adalah tanaman yang baru
dipindah ke lapangan, karena tanaman itu masih terhitung masih muda dan lemas. Setelah
tanaman mulai segar kembali atau pulih dari pengaruh pemindahan, pupuk daun bisa
digunakan lagi.
Cara pemupukan dengan penyemprotan melalui daun dilakukan dengan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut: Unsur hara sulit diambil tanaman melalui akar
tanah, misalnya tanaman yang tumbuh pada tanah berpasir atau tanah-tanah yang berbatu.
2.4. Fungsi Pupuk
Terdapat fungsi pupuk antara lain:
a. Pada pupuk kompos berfungsi untuk pemberi unsure-unsur hara yang berguna untuk
perbaikan struktur tanah.
b. Pupuk hijau berfungsi sebagai sumber nitrogen cukup baik di daerah tropis, yaitu
sebagai pupuk organic sebagi penambah unsure mikro dan perbaikan struktur tanah.
c. Pupuk Anorganik digunakan untuk mengatasi kekurangan mineral murni dari alam
yang diperlukan tumbuhan untuk hidup secara wajar. Pupuk anorganik dapat
menghasilkan bulir hijau dan yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
















III
KESIMPULAN

Pupuk adalah sumber nutrisi bagi tanaman yang berfungsi untuk membantu
pertumbuhan karena terdapat unsur-unsur yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh dan
perkembangan tumbuhan. Pupuk terdapat dua macam, yaitu pupuk organik dan anorganik.
Pupuk organik terdiri atas pupuk hijau, pupuk kompos, pupuk seresah, pupuk kandang, dan
pupuk cair, sedangkan pupuk anorganik terdiri dari pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Terdapat beberapa metode pemupukan, diantaranya metode memupuk melewati akar
tanaman dan metode spraying.
















DAFTAR PUSTAKA

Saktiyono, M.si. 2008. Seribu Pena Biologi Jilid 1. Penerbit Erlangga: Jakarta
Suryati, Tati. 2009. Bijak Dan Cerdas Mengolah Sampah. Penerbit PT Agromedia Pustaka:
Jakarta
Redaksi Agromedia. 2008. Cara Praktis Membuat Kompos. PT Agromedia Pustaka:
Jakarta
Luki. 2008. Apa Itu Pupuk Anorganik Apa Itu Pupuk Organik Apa itu Pupuk Berimbang.
http://luki2blog.wordpress.com/2008/05/10/apa-itu-pupuk-anorganik-apa-itu-pupuk-
organik-apa-itu-pupuk-berimbang/. (diunduh pada Sabtu, 22 September 2012. Pukul
19:06)

Anda mungkin juga menyukai