Anda di halaman 1dari 56

TUGAS KULIAH I

PERENCANAAN CAMPURAN BETON (MIXED-DESIGN)



Disusun untuk menyelsaikan tugas untuk memenuhi syarat kelulusan
Mata Kuliah Struktur Beton SI-3112
Dosen Prof. Ir. Amrinsyah Nasution MSCE, Ph.D.






Disusun oleh

Singgih Asri Wibowo
15012136











PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014
Tugas 2.1 Rencanakan susunan unsur beton untuk kekuatan karakteristik tekan

.
Ukuran maksimum agregat kasar yang digunakan adalah 80 mm. Volu-me pekerjaan besar dengan
standar deviasi rencana s = 40, berat jenis agregat kasar SSD = 2.60, agregat halus = 2.65, dan berat
isi agregat kasar = 17.50 kN/m
3
. Beton ini direncanakan digunakan pada lingkungan :
a. Basah kering berganti-ganti.
b. Dibawah pengaruh sulfat/air laut.



Tugas 2.2 Dari hasil ayakan agregat halus dari dua sumber yang berlainan, diperoleh
Kurva 1 dan Kurva 2 seperti pada diagram berikut.

Rencanakan komposisi kedua kurva 1 dan 2 untuk
memperoleh kurva gabungan yang berada dalam batas
batas kurva rencana.



Saringan Kurva 1 Kurva 2
Kurva
Gabungan
No. 100 0 - 10
No. 50 10 - 30
No. 30 30 - 65
No. 16 50 - 85
No. 3 100
No. 4 100

Tugas 2.3
Rencanakan trial mix beton untuk kekuatan tekan karakteristik rencana :
a. MPa 25 f
'
c
b. MPa 5 . 27 f
'
c
c. MPa 30 f
'
c
d. MPa 35 f
'
c
e
.
MPa 50 f
'
c

Gradasi agregat kasar yang digunakan no 67 dan no 467. Direncanakan untuk kondisi normal, basah
kering berganti, dan dibawah pengaruh sulfat/air.


Tugas 2.4
Plot gradasi agregat rencana pada kurva dan periksa apakah kurva rencana masuk dalam kurva
pembatas. Rencanakan campuran beton a. MPa 25 f
'
c
b. MPa 50 f
'
c





100% Kurva Pemba ta s Agrega t Ha lus Kurva Pemba ta s Agrega t Ka sa r
80
60
40
20
0
NO.100 NO.50 NO.30 NO.16 NO.3 NO.4 3/8" 3/4" 11/2" 3"
149m 279m 595 m 1.19 mm 2.38 mm 4.76 mm 9.5 mm 19.0 mm 38.1 mm 76.2 mm
Nomor da n Ukura n Sa ringa n
GRAFIK 1.5.1 :Kurva Pemba ta sa n Gra da si Agrega t ya ng Diguna ka n
da la m Perenca na a n Beton
n
o
.
8
n
o
.

6
7
n
o
.
4
6
7
n
o
.
2
%

t
a
s
e

b
e
r
a
t

l
o
l
o
s

s
a
r
i
n
g
a
n
-
k
o
m
u
l
a
t
i
p


Gradasi rencana agregat digunakan dalam perencanaan
A
g
r
e
g
a
t

h
a
l
u
s

(
P
A
S
I
R
)

Nomor
Saringan
Ukuran
Saringan

Persentase berat
lolos saringan
komulatif
A
g
r
e
g
a
t

k
a
s
a
r

(
K
E
R
I
K
I
L
)

Nomor
Saringan
Ukuran
Saringan
Persentase berat
lolos saringan
komulatif
# 3 2,38 mm 95 "
2
1
1
38,10 mm 95
# 16 1,19 mm 70 "
4
3

19,00 mm 60
# 30 595 m 40 "
8
3

9,5 mm 23
# 50 279 m 20 # 4 4,76 mm 10
# 100 149 m 10


Tugas 2.5

Denah lantai pelat berusuk seperti pada gambar
terdiri dari 4 panel tipikal. Dimensi pelat berusuk
ada-lah unit balok 200/660 dan pelat dengan tebal
70 mm. Mengingat lebar balok berusuk 200 mm,
maka diameter maksimum agregat kasar = 25 mm.
Agregat halus (pasir) untuk beton diperoleh dari
gabung-an kurva 1 dan kurva 2, seperti pa-da
gambar. Data material untuk pe-rencanaan
campuran beton :
Slump rencana = 150 mm.
Kekuatan tekankarakteristikf'c = 30 MPa.


a. Denah lantai pelat berusuk
Modulus kehalusan agregat halus[pasir] =2.80
Berat jenis agregat halus [pasir] SSD =2.64
Berat jenis agregat kasar [kerikil] SSD =2.68
Berat isi agregat kasar = 16 kN/m
3

Pertanyaan :
5.a. Hitung volume total beton
yang diperlukan untuk lantai.
5.b. Berapa komposisi campuran
beton kondisi SSD :
* Semen
* Air
b. Bird-view lantai pelat berusuk* Agregat halus [pasir]

* Agregat kasar [kerikilbagi volume total beton?










5.c. Bila kondisi lapangan :
Kadar air agregat kasar [kerikil] = 0.90%
Absorpsi agregat kasar [kerikil] = 2.50%
Kadar air agregat halus [pasir]= 6.50%
Absorpsi agregat halus [pasir]= 4.75%

Hitung komposisi semen, air, agregat halus [pasir], agregat kasar [kerikil] dalam pe-laksanaan
kontruksi ?



















Jawaban

2.1 Diketahui dalam soal bahwa:
-

.
- Ukuran maksimum agregat kasar = 80 mm
- Standar deviasi rencana s = 40
- Berat jenis agregat kasar SSD = 2.60
- Agregat halus = 2,65
- Berat isi agregat kasar = 17,50 kN/m^3

Contoh perhitungan:
- Kekuatan tekan hancur rencana fcr



- Rencana air adukan beton : W (menggunakan regresi dari tabel)


((

) (

))
(


(( ) ( ))
( )



- Berat semen : C











- Volume agregat kasar perlu bagi 1 m^3 beton


((

) (

))
(


(( ) ( ))
( )



- Berat agregat kasar perlu (kerikil)




- Volume semen



( )



- Volume air





( )




- Volume agregat kasar



( )











- Volume udara






- Volume perlu agregat halus

( )

( )




- Tambahan air adukan dari agregat kasar



(

)
(

)




(

)
(

)





- Tambahan air adukan agregat halus




(

)
(

)



(

)
(

)





- Tambahan agregat kasar



(

)
(

)


(

)
(

)





- Tambahan agregat halus




(

)
(

)


(

)
(

)







a. Basah kering berganti-ganti.


b. Dibawah pengaruh sulfat/air laut.

2.2


Untuk memperoleh kurva gabungan yang berada dalam batas-batas kurva rencana, bisa dengan
komposisi kurva 1 dan kurva 2 adalah 50%-50%. Sehingga, kurva gabungan dari kurva 1 dan kurva 2



Namun disini ada kelemahan, yaitu: 1. Untuk persentase lolos saringan no 3 dan no 4 tidak 100%
(dibawah batas kurva rencana) hal ini terjadi karena untuk agregat halus kurva 2, persentase lolos
saringan no 3 dan no 4 tidak mencapai 100%. Sehingga, bagaimanapun komposisinya tidak dapat
mencapai 100%.











2.3 Diketahui dalam soal bahwa
- Gradasi agregat kasar yang digunakan no 67 dan no 467
- Direncanakan untuk kondisi normal, basah kering berganti-ganti, dan dibawah pengaruh sulfat/air.
- Kekuatan tekan karakteristik a. fc = 25MPa, b. fc = 27,5 MPa, c. fc = 30MPa, d. fc = 35MPa, e.
fc = 50MPa.
Tabel perhitungan:
a. fc = 25MPa.
- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan normal

- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan basah kering.




- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan sulfat
.

- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan normal




- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan basah kering berganti-ganti.



- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan sulfat/air.



b. fc = 27,5 MPa.
- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan normal.

- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan basah kering berganti-ganti.

- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan sulfat/air.

- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan normal.

- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan basah kering berganti-ganti.

- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan sulfat/air.

c. fc = 30 MPa.
- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan normal.

- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan basah kering berganti-ganti.

- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan sulfat/air.

- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan normal.

- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan basah kering berganti-ganti.

- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan sulfat/air.


d. fc = 35 MPa.
- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan normal.

- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan basah kering berganti-ganti.

- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan sulfat/air.

- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan normal.

- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan basah kering berganti-ganti.

- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan sulfat/air.


e. fc = 50 MPa.
- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan normal.

- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan basah kering berganti-ganti.

- Gradasi agregat kasar no 67 dalam keadaan sulfat/air.

- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan normal.

- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan basah kering berganti-ganti.

- Gradasi agregat kasar no 467 dalam keadaan sulfat/air.


2.4 Dalam soal dapat diketahui bahwa:




































a. Campuran beton untuk fc = 25 MPa.


b. Campuran beton untuk fc = 50 MPa.

Plot gradasi agregat rencana




2.5 Diketahui dalam soal bahwa
- Gambar terdiri dari 4 panel tipikal
- Dimensi pelat balok berusuk adalah 200/660
- Tebal pelat 70 mm
- Lebar balok berusuk 200 mm
- Diameter maksimum agregat 25 mm
- Modulus kehalusan pasir = 2.8
- Berat jenis agregat halus SSD = 2,64
- Berat jenis agregat kasar SSD =2,68
- Slump rencana = 150 mm
- Kekuatan tekan karakteristik fc = 30 MPa.

Contoh perhitungan:
- Panjang pelat berusuk satu panel



( ( ))














- Volume Pelat





a. Tabel perhitungan Volume total beton yang diperlukan untuk lantai.




b. Komposisi campuran beton kondisi SSD






Tabel perhitungan Mix Design

c. Komponen semen, air, agregat halus, dan agregat kasar dalam pelaksanaan.

























Lampiran









SLUMP [mm]
U R A I A N
Maksimum Minimum
1. Dinding, pelat pondasi dan pondasi telapak
bertulang
80 25
2. Fondasi telapak tidak bertulang, kaison dan kons
truksi dibawah tanah
80 25
3. Pelat, balok, kolom dan inding 100 25
4. Perkerasan jalan 80 25
5. Pembetonan massal 50 25.
Tabel 1 : Ukuran SLUMP yang dianjurkan bagi berbagai jenis konstruksi.
Ukuran Maksimum Agregat
1. 1/5 lebih kecil atau sama dari ukuran terkecill dimensi struktur
2. 1/3 lebih kecil atau sama dari tebal pelat lantai
3.
3/4 lebih kecil atau sama dari jarak bersih tulangan, berkas tulangan atau berkas
kabel pratekan
Tabel 2 Ukuran Maksimum Agregat bagi Sifat Monolit Struktur
SLUMP Berat air [kg/m
3
] beton untuk ukuran agregat berbeda
[cm] 10mm 12.5mm 20mm 25mm 38mm 50mm 75mm 150mm
2.5 - 5 208 199 187 179 163 154 142 125
7.5 - 10 228 217 202 193 179 169 157 136
15 - 17 243 228 214 202 187 178 169 -
Prosentase udara [%] yang ada dalam unit beton
3 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.3 0.2
Tabel 3 : Berat Air Perlu bagi Setiap m
3
Beton dan Prosentase Udara Terperangkap
untuk berbagai SLUMP dan Ukuran Maksimum Agregat.





Kekuatan Tekan
Beton Umur 28 hari
kg/cm
2
MPa
Nilai
rata-rata
W/C
410
330
260
190
150
41
33
26
19
15
0.44
0.53
0.62
0.73
0.80

KONDISI LINGKUNGAN
Jenis Konstruksi
Kondisi Normal
Basah-kering
berganti-ganti
Dibawah pengaruh
sulfat/air laut
Konstruksi langsing atau
yang hanya mempunyai
penutup tulangan kurang
dari 25 mm.


0.53


0,49


0,40
Struktur dinding penahan
tanah, pilar, balok,
abutmen

*

0,53

0,44
Beton yang tertanam
dalam air : pilar, balok,
kolom

-

0,44


0,44
Struktur lantai beton
diatas tanah

*

-

-
Beton yang terlindung
dari perubahan udara
(konstruksi interior
bangunan)

*

-

-
*Rasio W/C ditentukan berdasarkan persyaratan kekuatan tekan rencana beton
Tabel 5 : Perbandingan W/C berdasarkan jenis konstruksi dan kondisi lingkungan
0
10
20
30
40
50
60
0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 N
i
l
a
i

r
e
r
a
t
a

t
e
k
a
n

b
e
t
o
n

2
8

h
a
r
i

[
M
P
a
]

Perbandingan W/C








Prosentase Volume Agregat Kasar/ m
3
Volume
Beton untuk Fineness Moduli Agregat Halus (Pasir)
Ukuran Agregat
Kasar [mm]
2.40 2.60 2.80 3.00
10.0 50 48 46 44
12.5 59 57 55 53
20.0 66 64 62 60
25.0 71 69 67 65
37.5 75 73 71 69
50.0 78 76 74 72
75.0 82 80 78 76
150.0 87 85 83 81
Tabel 6 Prosentase Volume Agregat Kasar/m
3
Volume Beton

Anda mungkin juga menyukai