Menyingkap Potensi Hidrokarbon di Cekungan Pati

Setelah sedikit buka referensi yang tersimpan rapi didalam laptop, akhirnya
ada tulisan yang buat saya menarik untuk dikaji yaitu tentang potensi Migas
dikisaran cekungan pati. Kenapa begitu menariknya daerah ini untuk di kaji
seperti saudara tuanya yang berada didaerah utara blora atau lebih dikenal
dengan daerah Cepu sepertinya daerah ini juga punya rahasia menarik.
Berikut ulasan tentang cerita pendek geologinya
. !eologi Cekungan Pati
Secara geologi cekungan"cekungan yang terdapat di #aut $a%a tersebut
mempunyai sejarah tektonik dan tipe"tipe yang berbeda. Cekungan Billiton
dan Pembuang mempunyai tipe intra kraton &intracratonic basin'( Cekungan
Barito dan )sem )sem mempunyai tipe depan daratan &foreland basin' dan
Cekungan Sunda, *tara $a%a Barat, *tara $a%a +imur, #aut $a%a Bagian
+imur #aut dan Pati mempunyai tipe belakang busur &back arc basin'
&Koesoemadinata, ,-.'. Keberadaan cekungan"cekungan tersebut dikontrol
oleh kegiatan tektonik Paleogen yang menghasilkan morfologi graben pada
batuan dasar &basement rock' sebagai dasar suatu cekungan. Berdasarkan
e/olusi tektonik di perairan #aut $a%a memperlihatkan adanya
perkembangan yang didahului oleh proses pembentukan graben pada
Paleosen 0 1ligosen yang dicirikan oleh sesar"sesar normal membentuk
daerah pemekaran &e2tensional 3one' &Suprijadi, ,,4( 5irectorate !eneral of
1il and !as, 4..6'. Proses"proses tersebut menjadikan cekungan di #aut $a%a
lebih terbuka sebagai daerah tangkapan sedimen yang tebal dan
memungkinkan terbentuknya sistem perangkapan stratigra7 yang prospek
mengandung hidrokarbon &Koesoemadinata, ,-.'.
jadi secara tidak langsung daerah utara ja%a punya daerah yang mumpuni
untuk menjadi perangkap yang baik adanya hidrokarbon, nah kalo Cekungan
P)+8, Bagaimana999
Keberadaan tinggian Karimunja%a &Karimunja%a High' di bagian barat dan
tinggian Ba%ean &Ba%ean High' di bagian timur sebagai pembatas Cekungan
Pati, telah merubah pandangan tentang pembentukan dan batas"batas suatu
cekungan. Kedua tinggian tersebut merupakan produk dari tektonik Plio"
Plistosen yang ditunjukkan oleh umur batuan /ulkanik di P. Ba%ean adalah
.,- 0 .,: juta tahun &5arman and Sidi, 4...'. ;enomena menarik lainnya
adalah keberaadan batuan /ulkanik berumur Plistosen di P. Ba%ean tersebut
terbentuk pada batuan dasar yang sudah sangat stabil. Batuan /ulkanik
biasanya muncul pada daerah /olcanic arc yang labil seperti di bagian tengah
P. Sumatera dan P. $a%a.
Kedua tinggian tersebut telah merubah kon7gurasi Cekungan *tara $a%a
+imur sebagai produk tektonik Paleogen. Munculnya tinggian Ba%ean sebagai
produk tektonik Plio"Plistosen menyebabkan Cekungan *tara $a%a +imur
terbelah menjadi dua( di bagian barat membentuk Cekungan Pati dan bagian
timur membentuk Cekungan #aut $a%a Bagian +imur #aut. 5engan demikian
keberadaan tektonik Plio"Plistosen dapat pula menjadi dasar dalam
penetapan suatu cekungan baru. Hasil sur/ei magnet di Cekungan Pati
diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kon7gurasi morfologi
dan e/olusi tektonik Cekungan Pati.
4. </olusi Struktur !eologi #aut $a%a
Pembentukan struktur dan kon7gurasi cekungan di #aut $a%a bagian selatan
dikontrol oleh kerangka morfotektonik regional berdasarkan perkembangan
dan e/olusi dari %aktu ke %aktu. Berdasarkan e/olusi tektonik tersebut, di
#aut $a%a dipengaruhi oleh tiga perioda tektonik, yaitu pemekaran dan
pemisahan pada Paleogen hingga Miosen )%al &e2tensional rifting
Paleogene'( tekanan dan perputaran pada Miosen +engah hingga Miosen
)khir &compressional %renching =eogene'( dan pembentukan sesar naik dan
perlipatan pada Plio"Plistosen &compressional thrust"folding Plio"Pleistocene'
&Suprijadi, ,,4'. Proses ini kemudian menghasilkan tiga arah struktur dan
pola cekungan di #aut $a%a, yaitu> Pola Sunda berah utara 0 selatan &="S',
Pola $a%a berarah barat 0 timur &?"<' dan Pola Meratus berarah barat daya 0
timur laut &S? 0 =<' &Pulunggono dan Martodjojo, ,,@'.
Periode <2tensional Aifting Paleogene merupakan periode tektonik regangan
&tarikan' dan merupakan periode pembentukan cekungan"cekungan dengan
tipe graben dan setengah graben &half graben'. Periode ini kemudian dikenal
sebagai masa terbentuknya dasar cekungan Pra"+ersier di #aut $a%a yang
kemudian prospek mengandung hidrokarbon. Periode Compressional
?renching =eogene merupakan periode yang membentuk %rench fault
akibat gaya kompresi, sehingga pada periode ini terbentuk sesar"sesar turun,
sesar mengiri dan struktur antiklin. Sedangkan periode Compressional +hrust"
;olding Plio"Pleistocene merupakan periode tektonik yang membentuk lipatan
serta sesar"sesar naik yang berarah barat 0 timur dan barat daya 0 timur laut,
sementara pembentukan %rench fault yang sudah dimulai sejak =eogen
berlanjut sampai Plistosen.
</olusi tektonik di #aut $a%a bagian selatan tersebut ikut mempengaruhi
pembentukan sedimen dan perangkap stratigra7nya. Sejak Paleosen hingga
<osen dan berlanjut hingga Miosen )%al terjadi regangan &e2tensional
faulting' yang membentuk graben dan setengah graben di daerah back arc
basin terutama di #aut $a%a bagian selatan, dan diikuti oleh proses
sedimentasi. Aegangan ini menyebabkan sedimen mengisi cekungan
membentuk lapisan yang tebal. Selanjutnya mulai 1ligosen hingga Miosen
)%al, dasar cekungan telah terisi oleh sedimen dengan perselingan beberapa
satuanBformasi batuan yang terjadi berulang"ulang &5irectorate !eneral of 1il
and !as, 4..6'. Pada masa ini, kegiatan regangan masih menerus hingga ke
Miosen )%al bagian atas.
Kegiatan regangan terhenti dan diikuti proses perlipatan mulai Miosen +engah
0 Miosen )khir. Selanjutnya pada Plio"Plistosen merupakan masa terjadinya
perlipatan yang membentuk sistem perangkap stratigra7 dan perangkapan
hidrokarbon. Perkembangan ini juga ditunjukkan oleh perkembangan tektonik
di utara $a%a +imur terdapat tiga elemen utama, yaitu =orthern Platform,
Central High dan Southern Basin &Pertamina, ,,C'. Masing"masing elemen
tektonik tersebut terdapat perubahan"perubahan pada batuan dasarnya dari
arah utara ke selatan.
Berdasarkan sejarah tektoniknya, =orthern Platform sebagian besar
merupakan sisa dari Suturing berumur Kapur selama amalgamsi bagian
tenggara dari Paparan Sunda. Platform ini dikategorikan sebagai Pre"+ertiary
Structural !rain dan selama <osen, 1ligosen dan Miosen )%al menjadi
tempat pengendapan karbonat terumbu karang yang baik, dan pada akhir
+ersier sebagai tempat pengendapan fasies karbonat paparan laut dangkal.
Cenral High dikategorikan sebagai +ertiary Structural !rain yang masih
terpengaruh oleh Pre"+ertiary Structural !rain &Pertamina, ,,C'. Propinsi
struktural ini merupakan suatu daerah terangkat, kemungkinan terbentuk
selama pensesaran regangan &e2tensional faulting' dari <osen 0 1ligisen
)khir, dan diikuti oleh periode in/ersi dari Miosen )%al hingga Aesen. Central
High merupakan propinsi struktural yang memanjang barat 0 timur mulai
utara Aembang, utara Madura hingga selatan Kangean dengan lebar :. 0 @.
km dan terjepit di antara =orthern Platform di utara dan Southern Basin di
selatan.
:. Potensi Hidrokarbon
5aerah tinggian terdapat di sebelah barat dan timur daerah penelitian yang
merupakan daerah +inggian Karimunja%a &Karimunja%a High' dan +inggian
Ba%ean &Ba%ean High'.
Kehadiran dua tinggian berumur Plistosen pada penelitian ini memberikan
gambaran bah%a tektonik Plistosen dapat merubah kon7gurasi cekungan
yang besar dan berumur lebih tua &Pra"+ersier' dan membentuk cekungan
yang lebih kecil seperti Cekungan Pati. Keberadaan +inggian Ba%ean menjadi
bukti pembentukan Cekungan Pati dan terpisah dari Cekungan *tara $a%a
+imur( di bagian barat dibatasi oleh +inggian Karimunja%a.
)danya perioda tektonik dan pola struktur $a%a dan #aut $a%a sejak Pra"
+ersier sampai Plistosen memberikan arahan bagi kegiatan eksplorasi
hidrokarbon, terutama untuk mendapatkan pola struktur antiklin, pusat"pusat
cekungan &depo centre' dan perangkap stratigra7. 5i samping itu
pemahaman terhadap tektonik Plistosen akan memberikan arahan tentang
batas"batas suatu cekungan.
daftar pustaka > http>BBsya%al--.%ordpress.comB4.B.DB4@Bmenyingkap"
potensi"hidrokarbon"di"cekungan"patiB