Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN CEREBRO

VASCULAR ACCIDENT INFARK


DEFINISI
Cedera serebrovaskular atau stroke meliputi awitan tiba-tiba defisit neurologis karena
insufisiensi suplai darah ke suatu bagian dari otak. Insufisiensi suplai darah
disebabkan oleh trombus, biasana sekunder terhadap arterisklerosis, terhadap
embolisme berasal dari tempat lain dalam tubuh, atau terhadap perdarahan akibat
ruptur arteri !aneurisma" !#nda $uall Carpenito, %&&'".
Menurut WHO. (199! Stroke adalah disfungsi neurologi akut ang disebabkan oleh
gangguan aliran darah ang timbul se(ara mendadak dengan tanda dan ge)ala sesuai
dengan daerah fokal pada otak ang terganggu.
Etiologi
*eberapa keadaan dibawah ini dapat menebabkan stroke antara lain +
1. THROMBOSIS CEREBRAL.
,hrombosis ini ter)adi pada pembuluh darah ang mengalami oklusi sehingga
menebabkan iskemi )aringan otak ang dapa menimbulkan oedema dan kongesti
di sekitarna.,hrombosis biasana ter)adi pada orang tua ang sedang tidur atau
bangun tidur. -al ini dapat ter)adi karena penurunan aktivitas simpatis dan
penurunan tekanan darah ang dapat menebabkan iskemi serebral.,anda dan
ge)ala neurologis seringkali memburuk pada ./ )am sete0ah thrombosis.
Be"er#$# %e#&##n&'"#(#) 'n' &#$#t *en+e"#"%#n t)r,*",-'- ,t#% .
#. At)er,-%/er,-'-
1therosklerosis adalah mengerasna pembuluh darah serta berkurangna
kelenturan atau elastisitas dinding pembuluh darah. 2anifestasi klinis
atherosklerosis berma(am-ma(am. 3erusakan dapat ter)adi melalui mekanisme
berikut +
- #umen arteri menempit dan mengakibatkan berkurangna aliran darah.
0 4klusi mendadak pembuluh darah karena ter)adi thrombosis.
-.2erupakan tempat terbentukna thrombus, kemudian melepaskan kepingan
thrombus !embolus"
1
0 Dinding arteri men)adi lemah dan ter)adi aneurisma kemudian robek dan ter)adi
perdarahan.
". H+$er1,#2u/#-' $#&# $,/+-'te*'#
Darah bertambah kental , peningkatan viskositas 5hematokrit meningkat dapat
melambatkan aliran darah serebral.
1. Arter't'-( r#&#n2 $#&# #rter' !
3. EMBOLI
Emboli serebral merupakan penumbatan pembuluh darah otak oleh bekuan darah,
lemak dan udara. 6ada umumna emboli berasal dari thrombus di )antung ang
terlepas dan menumbat sistem arteri serebral. Emboli tersebut berlangsung (epat
dan ge)ala timbul kurang dari %7-87 detik. *eberapa keadaan dibawah ini dapat
menimbulkan emboli +
a. 3atup-katup )antung ang rusak akibat 9heumatik -eart Desease.!9-D"
b. 2okard infark
(. Fibrilasi,. 3eadaan aritmia menebabkan berbagai bentuk pengosongan
ventrikel sehingga darah terbentuk gumpalan ke(il dan sewaktu-waktu kosong
sama sekali dengan mengeluarkan embolus-embolus ke(il.
d. Endokarditis oleh bakteri dan non bakteri, menebabkan terbentukna
gumpalan-gumpalan pada endo(ardium.
4. HAEMORHAGI
6erdarahan intrakranial atau intraserebral termasuk perdarahan dalam ruang
subara(hnoid atau kedalam )aringan otak sendiri. 6erdarahan ini dapat ter)adi
karena atherosklerosis dan hpertensi. 1kibat pe(ahna pembuluh darah otak
menebabkan perembesan darah kedalam parenkim otak ang dapat
mengakibatkan penekanan, pergeseran dan pemisahan )aringan otak ang
berdekatan ,sehingga otak akan membengkak, )aringan otak tertekan, sehingga
ter)adi infark otak, oedema, dan mungkin herniasi otak.
Pen+e"#" $er&#r#)#n ,t#% +#n2 $#/'n2 /#5'* ter6#&' .
a. 1neurisma *err,biasana defek kongenital.
b. 1neurisma fusiformis dari atherosklerosis.
(. 1neurisma mo(otik dari vaskulitis nekrose dan emboli septis.
2
d. 2alformasi arteriovenous, ter)adi hubungan persambungan pembuluh darah
arteri, sehingga darah arteri langsung masuk vena.
e. 9uptur arteriol serebral, akibat hipertensi ang menimbulkan penebalan dan
degenerasi pembuluh darah.
7. H8POKSIA UMUM
a. -ipertensi ang parah.
b. Cardia( 6ulmonar 1rrest
(. Cardia( output turun akibat aritmia
9. HIPOKSIA SETEMPAT
a. Spasme arteri serebral , ang disertai perdarahan subara(hnoid.
b. :asokontriksi arteri otak disertai sakit kepala migrain.
FAKTOR RESIKO
Faktor-faktor resiko stroke dapat dikelompokan sebagai berikut +
%. 1kibat adana kerusakan pada arteri, airtu usia, hipertensi dan D2.
;. 6enebab timbulna thrombosis, polisitemia.
8. 6enebab emboli 2CI. 3elainan katup, heart tidak teratur atau )enis penakit
)antung lainna.
.. 6enebab haemorhagi(, tekanan darah terlalu tinggi, aneurisma pada arteri dan
penurunan faktor pembekuan darah !leukemia, pengobatan dengan anti koagulan "
'. *ukti-bukti ang menatakan telah ter)adi kerusakan pembuluh darah arteri
sebelumna + penakit )antung angina, ,I1., suplai darah menurun pada
ektremitas.
Dari hasil data penelitian di 4<ford,Inggris bahwa penduduk ang mengalami stroke
disebabkan kondisi-kondisi sebagai berikut +
%. ,ekanan darah tinggi tetapi tidak diketahui '7-=7>
;. Iskemik -eart 1tta(k 87>
8. ,I1 ;.>
.. 6enakit arteri lain ;8>
'. -eart *eat tidak teratur %.>
=. D2 &>
3
3emudian ada ang menun)ukan bahwa ang selama ini dianggap berperan dalam
meningkatkan prevalensi stroke ternata tidak ditemukan pada penelitian tersebut
diantarana, adalah+
%. 2erokok, memang merokok dapat merusak arteri tetapi tidak ada bukti kaitan
antara keduana itu.
;. #atihan, orang mengatakan bahwa latihan dapat mengurangi resiko ter)adina
stroke. Namun dalam penelitian tersebut tidak ada bukti ang menatakan hal
tersebut berkaitan se(ara langsung. ?alaupun memang latihan ang terlalu berat
dapat menimbulkan 2CI.
8. Seks dan seksual inter(ouse, pria dan wanita mempunai resiko ang sama
terkena serangan stroke tetapi untuk 2CI )elas pria lebih banak daripada wanita.
.. 4besitas. Dinatakan kegemukan menimbulkan resiko ang lebih besar, namun
tidak ada bukti se(ara medis ang menatakan hal ini.
'. 9iwaat keluarga.
K/#-':'%#-'.
1.Str,%e &#$#t &'%/#-':'%#-'%#n *enurut $#t,/,2' &#n 2e6#/# %/'n'%n+#; +#'tu .
a. Stroke -aemorhagi,
2erupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subara(hnoid.
Disebabkan oleh pe(ahna pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu.
*iasana ke)adianna saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun bisa
)uga ter)adi saat istirahat. 3esadaran pasien umumna menurun.
b. Stroke Non -aemorhagi(
Dapat berupa iskemia atau emboli dan thrombosis serebral, biasana ter)adi
saat setelah lama beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari. ,idak
ter)adi perdarahan namun ter)adi iskemia ang menimbulkan hipoksia dan
selan)utna dapat timbul edema sekunder . 3esadaran umummna baik.
3. Menurut $er6#/#n#n $en+#%'t #t#u -t#&'u*n+#.
a. ,I1 !,rans Iskemik 1tta(k" gangguan neurologis setempat ang ter)adi selama
beberapa menit sampai beberapa )am sa)a. @e)ala ang timbul akan hilang
dengan spontan dan sempurna dalam waktu kurang dari ;. )am.
b. Stroke involusi+ stroke ang ter)adi masih terus berkembang dimana gangguan
neurologis terlihat semakin berat dan bertambah buruk. 6roses dapat ber)alan
;. )am atau beberapa hari.
4
(. Stroke komplit+ dimana gangguan neurologi ang timbul sudah menetap atau
permanen. Sesuai dengan istilahna stroke komplit dapat diawali oleh serangan
,I1 berulang.
6atofisiologi
Infark serbral adalah berkurangna suplai darah ke area tertentu di otak. #uasna
infark bergantung pada faktor-faktor seperti lokasi dan besarna pembuluh darah dan
adekuatna sirkulasi kolateral terhadap area ang disuplai oleh pembuluh darah ang
tersumbat. Suplai darah ke otak dapat berubah !makin lambat atau (epat" pada
gangguan lokal !thrombus, emboli, perdarahan dan spasme vaskuler" atau oleh karena
gangguan umum !hipoksia karena gangguan paru dan )antung". 1therosklerotik
sering5(enderung sebagai faktor penting terhadap otak, thrombus dapat berasal dari
flak arterosklerotik, atau darah dapat beku pada area ang stenosis, dimana aliran
darah akan lambat atau ter)adi turbulensi. ,hrombus dapat pe(ah dari dinding
pembuluh darah terbawa sebagai emboli dalam aliran darah. ,hrombus
mengakibatkan 0
%. Iskemia )aringan otak ang disuplai oleh pembuluh darah ang bersangkutan.
;. Edema dan kongesti disekitar area.
1rea edema ini menebabkan disfungsi ang lebih besar daripada area infark itu
sendiri. Edema dapat berkurang dalam beberapa )am atau kadang-kadang sesudah
beberapa hari. Dengan berkurangna edema pasien mulai menun)ukan perbaikan,
C:1. 3arena thrombosis biasana tidak fatal, )ika tidak ter)adi perdarahan masif.
4klusi pada pembuluh darah serebral oleh embolus menebabkan edema dan
nekrosis diikuti thrombosis. $ika ter)adi septik infeksi akan meluas pada dinding
pembuluh darah maka akan ter)adi abses atau ensefalitis, atau )ika sisa infeksi berada
pada pembuluh darah ang tersumbat menebabkan dilatasi aneurisma pembuluh
darah. -al ini akan meebabkan perdarahan (erebral, )ika aneurisma pe(ah atau
ruptur. 6erdarahan pada otak lebih disebabkan oleh ruptur arteriosklerotik dan
hipertensi pembuluh darah.. 6erdarahan intraserebral ang sangat luas akan
menebabkan kematian dibandingkan dari keseluruhan penakit (erebro vaskuler.
$ika sirkulasi serebral terhambat, dapat berkembang anoksia (erebral. 6erubahan
disebabkan oleh anoksia serebral dapat reversibel untuk )angka waktu .-= menit.
6erubahan irreversibel bila anoksia lebih dari %7 menit. 1noksia serebral dapat ter)adi
oleh karena gangguan ang bervariasi salah satuna (ardia( arrest.
5
6athofisiologi Stroke
O%/u-'

Penurun#n $er:u-' 6#r'n2#n 1ere"r#/

I-%e*'#

H'$,%-'#

2etebolisme anaerob Nekrosis )aringan otak aktifitas elektrolit


terganggu
V,/u*e C#'r#n "ert#*"#)
1sam laktat 6ompa Na dan 3 gagal
meningkat
Na dan 3 influk

E&e*# 1ere"r#/ Reten-' #'r

,I3 meningkat
6
6erbedaan antara infark dan perdarahan otak sebagai berikut +
Ge6#/#(#n#*ne-#! In:#r% Per&#r#)#n
6ermulaan
?aktu
6eringatan
Neri 3epala
3e)ang
3esadaran menurun
Sub akut
*angun pagi
A '7> ,I1
-
-
3adang sedikit
Sangat akut
#agi aktifitas
-
A
AA
AAA
@e)ala 4b)ektif
3oma
3aku kuduk
3ernig
pupil edema
6erdarahan 9etina
6emeriksaan
#aboratorium
Darah pada #6
B foto Skedel
1ngiografi
C, S(an.
Infark
A5-
-
-
-
-
-
A
4klusi, stenosis
Densitas berkurang
6erdarahan
AA
AA
A
A
A
A
3emungkinan pergeseran
glandula pineal
1neurisma
1:2. massa intra
hemisfer5vasospasme.
2assa intrakranial
densitas bertambah.
6erbedaan 6erdarahan Intra Serebral !6IS" dan 6erdarahan Sub 1ra(hnoid !6S1"
Ge6#/# PIS PSA
,imbulna
Neri 3epala
3esadaran
3e)ang
,anda rangsangan
2eningeal.
-emiparese
@angguan saraf otak
Dalam % )am
-ebat
2enurun
Cmum
A5-
AA
A
%-; menit
Sangat hebat
2enurun sementara
Sering fokal
AAA
A5-
AAA
7
$ika dilihat bagian hemisfer ang terkena tanda dan ge)ala dapat berupa+
%. Stroke hemisfer 3anan
a. -emiparese sebelah kiri tubuh.
b. 6enilaian buruk
(. 2empunai kerentanan terhadap sisi kolateral sehingga kemungkinan ter)atuh
ke sisi ang berlawanan tersebut.
;. Stroke ang -emifer kiri
a. 2engalami hemiparese kanan
b. 6erilaku lambat dan sangat hati-hati
(. 3elainan bidang pandang sebelah kanan.
d. Disfagia global
e. 1fasia
f. 2udah frustasi
6emeriksaan Diagnostik
%. 9ontgen kepala dan medula spinalis
;. Elektro en(ephalografi
8. 6unksi lumbal
.. 1ngiografi
'. ComputeriDed ,omografi S(anning ! C,. S(an"
=. 2agneti( 9esonan(e Imaging
6enatalaksanaan Stroke
Cntuk mengobati keadaan akut perlu diperhatikan faktor-faktor kritis sebagai berikut+
%. *erusaha menstabilkan tanda-tanda vital dengan +
a. 2empertahankan saluran nafas ang paten aitu lakukan pengisapan lendir
ang sering, oksigenasi, kalau perlu lakukan trakeostomi, membantu
pernafasan.
b. 2engontrol tekanan darah berdasarkan kondisi pasien, termasuk usaha
memperbaiki hipotensi dan hipertensi.
;. *erusaha menemukan dan memperbaiki aritmia )antung.
8. 2erawat kandung kemih, sedapat mungkin )angan memakai kateter.
.. 2enempatkan pasien dalam posisi ang tepat, harus dilakukan se(epat mungkin
pasien harus dirubah posisi tiap ; )am dan dilakukan latihan-latihan gerak pasif.
8
6engobatan 3onservatif
%. :asodilator meningkatkan aliran darah serebral ! 1DS " se(ara per(obaan, tetapi
maknana +pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan.
;. Dapat diberikan histamin, aminophilin, asetaDolamid, papaverin intra arterial.
8. 1nti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi
pelepasan agregasi thrombosis ang ter)adi sesudah ulserasi alteroma.
6engobatan 6embedahan
,u)uan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral .
%. Endosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis, aitu dengan membuka
arteri karotis di leher.
;. 9evaskularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan manfaatna
paling dirasakan oleh pasien ,I1.
8. Evaluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut
.. Cgasi arteri karotis komunis di leher khususna pada aneurisma.
3omplikasi
Setelah mengalami stroke pasien mungkin akan mengalami komplikasi, komplikasi
ini dapat dikelompokan berdasarkan+
%. *erhubungan dengan immobilisasi 0 infeksi pernafasan, neri pada daerah
tertekan, konstipasi dan thromboflebitis.
;. *erhubungan dengan paralisis+ neri pada daerah punggung, dislokasi sendi,
deformitas dan ter)atuh
8. *erhubungan dengan kerusakan otak + epilepsi dan sakit kepala.
.. -idro(ephalus
6engka)ian Data Dasar
%. 1ktivitas5istirahat +
3lien akan mengalami kesulitan aktivitas akibat kelemahan, hilangna rasa,
paralisis, hemiplegi, mudah lelah, dan susah tidur.
;. Sirkulasi
1dana riwaat penakit )antung, 2CI, katup )antung, disritmia, C-F,
polisitemia. dan hipertensi arterial.
8. Integritas Ego.
Emosi labil, respon ang tak tepat, mudah marah, kesulitan untuk
mengekspresikan diri.
9
.. Eliminasi
6erubahan kebiasaan *ab. dan *ak. 2isalna inkoontinentia urine, anuria,
distensi kandung kemih, distensi abdomen, suara usus menghilang.
'. 2akanan5(airan +
Nausea, vomiting, daa sensori hilang, di lidah, pipi, tenggorokan, dsfagia.
=. Neuro Sensori
6using, sinkope, sakit kepala, perdarahan sub ara(hnoid, dan intrakranial.
3elemahan dengan berbagai tingkatan, gangguan penglihatan, kabur, dspalopia,
lapang pandang menempit.
-ilangna daa sensori pada bagian ang berlawanan dibagian ekstremitas dan
kadang-kadang pada sisi ang sama di muka.
E. Naman5neri
Sakit kepala, perubahan tingkah laku kelemahan, tegang pada otak5muka
/. 9espirasi
3etidakmampuan menelan, batuk, melindungi )alan nafas.
1spirasi irreguler, suara nafas, wheDing,ron(hi.
&. 3eamanan
Sensorik motorik menurun atau hilang mudah ter)adi in)ur.
6erubahan persepsi dan orientasi
,idak mampu menelan sampai ketidakmampuan mengatur kebutuhan nutrisi
,idak mampu mengambil keputusan.
%7. Interaksi sosial
@angguan dalam bi(ara
3etidakmampuan berkomunikasi
%%.*ela)ar menga)ar
6ergunakan alat kontrasepsi
6engaturan makanan
#atihan untuk peker)aan rumah.
6rioritas 3eperawatan
%. 2eningkatkan perfusi serebri dan oksigenasi ang adekuat.
;. 2en(egah dan meminimalkan komplikasi dan kelumpuhan permanen.
8. 2embantu pasien untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
.. 2emberikan dukungan terhadap proses mekanisme koping dan mengintegrasikan
perubahan konsep diri.
10
'. 2emberikan informasi tentang proses penakit, prognosis, pengobatan dan
kebutuhan rehabilitasi.
,u)uan 1khir keperawatan
%. 2eningkatna fungsi serebral dan menurunna defisit neurologis.
;. 2en(egah5meminimalkan komplikasi.
8. 3ebutuhan sehari-hari terpenuhi baik oleh dirina maupun orang lain.
.. 2ekanisme koping positip dan mampu meren(anakan keadaan setelah sakit
'. 2engerti terhadap proses penakit dan prognosis.
D'#2n,-# Ke$er#(#t#n &#n Inter<en-'
D<.%. @angguan ferfusi )aringan otak berhubungan dengan oklusi otak, perdarahan,
vasospasme dan edema otak.
,u)uan
a. 2empertahankan5meningkatkan tingkat kesadaran, kognitif, dan fungsi motorik
sensorik
b. 2enun)ukan kestabilan tanda-tanda vital dan tidak adana peningkatan ,I3.
(. 2enun)ukan berkurangna kerusakan5defisit.
Intervensi
a. ,entukan faktor penebab gangguan ang berhubungan dengan situasi individu,
penebab koma, penurunan perfusi serebral dan potensial peningkatan ,I3.
6enebab menentukan intervensi ang akan dilaksanakan. 6erubahan tanda-tanda
neurologis atau kegagalan setelah serangan mungkin memerlukan tindakan
pembedahan serta memerlukan perawatan kritis untuk memonitor ,I3.
b. 2onitor status neurologi dan bandingkan dengan standar
3a)i perubahan status kesadaran dan potensial ter)adina peningkatan ,I3
berguna untuk menentukan lokasi, penebaran dan kerusakan saraf kranial.
Dapat pula memperkirakan peningkatan ,I3 ang mungkin berhubungan dengan
thrombosis C:1.
(. 2onitor vital sign+ hipertensi atau hipotensi, bandingkan tekanan antara kedua
lengan.
@e)ala ang bervariasi dapat ter)adi karena penekanan (erebral atau adana
(edera pada area vasomotor otak. -ipertensi atau hipotensi dapat merupakan
faktor pen(etus,. -ipotensi dapat ter)adi karena sok atau kolapsna sirkulasi.
11
6eningkatan ,I3 ter)adi karena edema )aringan, atau formasi bekuan. *endungan
pada arteri subklavial dapat te)adi karena perbedaan tekanan pada kedua lengan.
d. 1uskultasi denut )antung dan irama,serta adana murmur
6erubahan denut )antung terutama bradikardi dapat ter)adi karena kerusakan
otak. Disritmia dan mur-mur karena penakit )antung sebagai pen(etus C:1
!seperti stroke setelah 2I atau dari disfungsi katup".
e. 1mati respirasi, bentuk dan irama seperti (hene stokes.
3etidakaturan dapat menun)ukan lokasi peningkatan ,I3 dan membutuhkan
intervensi lebih lan)ut meliputi support pernafasan.
f. Evaluasi pupil, amati ukuran, keta)aman dan reaksi terhadap (ahaa.
9eaksi pupil diatur oleh saraf ke tiga kranial !okulomorik" ang menun)ukan
keutuhan batang otak.ukuran pupil menun)ukan keseimbangan antara
parasimpatis dan simpatis. 9espon terhadap (ahaa merupakan kombinasi fungsi
dari saaraf ke dua dan ketiga kranial.
g. Catat perubahan pandangan seperti pandangan kabur, gangguan lapang pandang
dan persepsi pandang
@angguan spesifik pada penglihatan dipengaruhi oleh gangguan area otak,
prerasaan aman dan dampak dari intervensi.
h. 6osisi kepala ditinggikan sedikit dengan posisi netral ! hana tempat tidurna
sa)a ang ditinggikan "
2enurunkan tekanan artrial dengan membantu drainase vena dan dapat
peningkatkan sirkulasi ferfusi (erebral.
i. 6ertahankan istirahat di tempat tidur, beri lingkungan ang tenang, batasai
pengun)ung dan aktivitas sesuai dengan indikasi. *erikan latihan diantara
periode istirahat batasi durasi pelaksanaan prosedur.
Stimulasi ang terus menerus akan meningkatkan ,I3. Istirahat mutlak dan
ketenangan dibutuhkan untuk men(egah perdarahan kembali pada kasus
haemorrhagi(.
). Cegah mengedan ang terlalu kuat, bantu dengan latihan nafas.
:alvasa manuver akan meningkatkan ,I3 dan berisiko ter)adina perdarahan
kembali.
k. 3a)i adana kaku kuduk, twit(hing, kelelahan, iritabilitas dan onset ke)ang
2erupakan indikasi iritasi meningen terutama pada perdarahan. 3e)ang
merupakan akibat dari peningkatan ,I3.
12
3olaborasi +
a. *erikan oksigen bila ada indikasi
2enurunkan hipoksemia, ang dapat menebabkan vasodilatasi (erebral dan
peningkatan tekanan formasi edema.
b. *erikan pengobatan sesuai dengan indikasi
1ntikoagulan seperti, warfarin sodium, heparin, antiplatelets agen atau
dpridamole.
*iasa digunakan untuk meningkatkan aliran darah otak dan men(egah ter)adina
embolus, kontra indikasi meliputi hipertensi karena akan meningkatkan resiko
perdarahan
c. *erikan antibiotika seperti 1mino(aproi( a(id ! ami(ar )
Digunakan pada kasus haemorhagi(, untuk men(egah lisis bekuan darah dan
perdarahan kembali.
d. 1ntihpertensi
Digunakan pada hperteni kronis, karena managemen se(ara berlebihan akan
meningkatkan perluasan kerusakan )aringan.
e. 6eripheral vasodilator seperti ((landilate, papaverin, iso<suprine
Digunakan untuk meningkatkan sirkulasi kolteral atau menurunkan vasopasme
f. Steroid, de<amethaDone ! De(adon "
Digunakan untuk mengontrol edema (erebral
g. *erikan penitoin, Dilantin, 6henobarbital,
Dapat digunakan untuk mengontrol ke)ang atau sebagai sedative a(tion.
h. 2onitor hasil laboratorium sesuai dengan indikasi seperti prothrombin, #ED.
2embantu memberikan informasi tentang ektivitas pemberian obat.
DX. 2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan engan keaaan neurologi
muskuler kelemahan ! "araestesia! fla#ia! "aralisis.
,u)uan +
%. 2empertahankan posisi dan fungsi optimal dengan tidak adana kontraktur dan
footdrop.
;. 2empertahankan kekuatan dan fungsi area ang sakit serta kompensasi bagian
tubuh ang lain.
8. 2enun)ukan perilaku aktivitas ang lebih baik.
.. 2empertahankan integritas kulit.
13
Inter<en-'
a. 3a)i kemampuan fungsional otot, 3lasifikasi dengan skala 7-.
2engidentifikasi kekuatan 5kelemahan dapat membantu memberi informasi ang
diperlukan untuk membantu pemilihan intervensi karena tehnik ang berbeda
digunakan untuk fla(id dan spastis paralisis.
b. 9ubah posisi tiap ; )am, !supinasi, sideling" terutama pada bagian ang sakit
Dapat menurunkan resiko iskemia )aringan in)ur. Sisi ang sakit biasana
kekurangan sirkulasi dan sensasi ang buruk serta lebih mudah ter)adi kerusakan
kulit5dekubitus.
(. *erikan posisi prone satu atau dua kali sehari )ika pasien dapat mentolerir.
2embantu memelihara fungsi ekstensi panggul dan membantu bernafas.
d. 2ulai 942. 1ktif5pasif untuk semua ekstremitas. 1n)urkan latihan meliputi
latihan otot Fuadri(eps5gluteal ekstensi, )ari dan telapak tangan serta kali.
2eminimalkan atropi otot, meningkatkan sirkulasi, membantu men(egah
kontraktur, menurunkan resiko hiperkalsiurea dan osteoporosis pada pasien
dengan haemorhagi(.
e. Sangga ekstremitas pada posisi fungsional, gunakan footboard selama periode
pla(id paralisis, pertahankan posisi kepala netral.
Dapat men(egah kontraktur atau footdrop dan memfasilitasi pengembalian
fungsi. Fla((id paralisis dapat dikurangi dengan menangga kepala, dimana
spastis
f. @unakan segitiga penangga lengan pada pasien dengan posisi tegak
6enggunaan segitiga penangga lengan selama masa fla((id paralisis akan
menurunkan resiko subluksasi.
g. Evaluasi penggunaan dan kebutuhan terhadap bantuan posisi dan atau pembatas
selama fase spasti( paralisis
3ontraktur fleksi ter)adi karena otot fleksor lebih kuat dari otot ekstensor.
h. ,empatkan bantal di bawah aksila sampai lengan bawah
2en(egah abduksi bahu dan fleksi siku
i. Elevasi lengan dan tangan
Dapat meningkatkan aliran balik vena dan men(egah ter)adina formasi edema.
). #etakan gulungan padat pada telapak tangan dengan )ari-)ari menggengam.
2enurunkan stimulasi fleksi )ari-)ari dan memelihara )ari dan )empol pada posisi
fungsional.
14
k. 6ertahankan kaki pada posisi netral dengan tro(hanter.
2en(egah ter)adina rotasi eksternal pinggul.
l. *antu pasien duduk )ika tanda-tanda vital stabil, ke(uali pada stroke
haemorhagi(.
2embantu menstabilkan tekanan darah, membantu memelihara ekstremitas pada
posisi fungsional dan mengosongkan kandung kemih ang mengurangi
ter)adina batu buli-buli dan resiko infeksi karena stasis urine
m. 4bservasi sisi ang sakit seperti warna, edema, atau tanda lain seperti perubahan
sirkulasi.
$aringan ang edema sangat mudah mengalami trauma, dan sembuh dengan lama.
n. 1n)urkan pasien untuk membantu melatih sisi ang sakit dengan ektremitas ang
sehat.
Dapat merangsang bagian ang sakit dan mengoptimalkan bagian ang sehat.
K,/#",r#-'
%. 3onsul dengan ahli therapi fisik, untuk latihan aktif, latihan dengan alat bantu dan
ambulasi pasien.
6rogram se(ara individual akan sesuai dengan kebutuhan pasien baik dalam
perbaikan defi(it keseimbangan, koordinasi dan kekuatan
;. *antu dengan stimulasi elektrik seperti ,ENS unit sesuai dengan indikasi.
Dapat membantu pengembalian kekuatan otot dan peningkatan kontrol otot
volunter.
8. *erikan relaksasi otot, antispasmodik sesuai dengan indikasi seperti ba(lopen,
dantrolene.
2emperbaiki spastisitas pada sisi ang sakit.
D$.3. Gangguan komunikasi %erbal atau tulis berhubungan engan gangguan
sirkulasi #erebral! gangguan neuromuskuler! kehilangan kontrol tonus otot
fa#ial atau oral an kelemahan se#ara umum.
Ditandai dengan
a. gangguan sirkulasi tidak dapat berbi(ara disatria, tidak mampu mengu(apkan
kata-kata, menebutkan nama, tidak mampu mengidentifikasi obek, menulis atau
mengartikan bahasa.
b. ,idak mampu berkomunikasi dengan tulisan.
15
%. ,u)uan
a. 6asien dapat menun)ukan pengertian terhadap masalah komunikasi
b. 2ampu mengekspresikan perasaanna.
(. 2ampu menggunakan bahasa isarat.
;. Intervensi
Independen
a. 3a)i tipe disfungsi misalna + pasien tidak mengerti tentang kata-kata atau
masalah berbi(ara atau tidak mengeti bahasa sendiri.
2embantu menentukan kerusakan area pada otak dan menentukan kesulitan
pasien dengan sebagian atau seluruh proses komunikasi, pasien mungkin
mempunai masalah dalam mengartikan kata-kata !afasia, werni(ke, area dan
kerusakan pada area bro(a "
b. *edakan afasia dengan dsiatria
Dapat menentukan pilihan intervensi pada tipe gangguan.
(. Dengan per(akapan ang salah dan lengkap
6asien dapat kehilangan kemampuan untuk memonitor u(apanna,
komunikasina se(ara tidak sadar, dengan melengkapi dapat merealisasikan
pengertian pasien mengklarifikasikan isi5arti
d. 3atakan untuk mengikuti perintah se(ara sederhana seperti tutup matamu dan
lihat ke pintu
Cntuk mengu)i afasia reseptif.
e. 6erintahkan pasien untuk menebutkan nama suatu benda ang diperlihatkan.
2engu)i afasia, ekspresif, misalna pasien dapat mengenal benda tersebut
tetapi tidak mampu menebutkan namana.
f. 6erdengarkan buni ang sederhana seperti GshHH(atI
2engidentifikasi disatria komponen berbi(ara !lidah, gerakan bibir, kontrol
pernafasan dapat mempengaruhi artikulasi dan mungkin tidak ter)adina
afasia ekspresif".
g. Suruh pasien untuk menulis nama atau kalimat pendek, bila tidak mampu
untuk menulis suruh pasien untuk memba(a kalimat pendek.
2engu)i ketidakmampuan menulis !agrafia" dan defi(it memba(a !ale<ia" ang
)uga merupakan bagian dari afasia reseptif dan ekspresif.
h. *eri peringatan bahwa pasien di ruang ini mengalami gangguan berbi(ara,
sediakan bel khusus bila perlu.
Cntuk kenamanan berhubungan dengan ketidakmampuan berkomunikasi.
16
i. 2emilih metode komunikasi alternatif misalna menulis pada papan tulis,
menggambar dan mendemonstrasikan se(ara visual gerakan tangan.
2emberikan komunikasi dasar sesuai dengan situasi individu.
). 1ntisipasi dan bantu kebutuhan klien
2embantu menurunkan frustasi oleh karena ketergantungan atau
ketidakmampuan berkomunikasi.
k. C(apkan langsung kepada klien berbi(ara pelan dan tenang, gunakan
pertanaan dengan )awaban a atau tidak dan perhatikan respon klien
2engurangi kebingungan atau ke(emasan terhadap banakna informasi.
2ema)ukan stimulasi komunikasi ingatan dan kata-kata.
l. *erbi(ara dengan nada normal dan hindari u(apan ang terlalu (epat. *erikan
waktu pasien untuk berespon.
6asien tidak dipaksa untuk mendengar, tidak menebabkan pasien marah dan
tidak menebabkan rasa frustasi.
m. 2engan)urkan pengun)ung untuk berkomunikasi dengan pasien misalna
memba(a surat, membi(arakan keluarga.
2enurunkan isolasi sosial dan mengefektifkan komunikasi.
n. 2embi(arakan topik-topik tentang keluarga peker)aan dan hobi.
2eningkatkan pengertian per(akapan dan kesempatan.untuk mempraktekan
ketrampilan praktis dalam berkomunikasi..
o. 6erhatikan per(akapan pasien dan hindari berbi(ara se(ara sepihak
2emungkinkan klien dihargai karena kemampuan intelektuialna masih baik.
3olaborasi +
3onsul ke ahli therapi bi(ara.
Mengkaji kemampuan verbal individual dan sensori motorik dan fungsi kognitif
untuk mengidentifikasi deficit dan kebutuhan therapi.
DX..4. Defi#it "era&atan iri berhubungan engan kelemahan neuromuskuler!
menurunn'a kekuatan an kesaaran! kehilangan kontrol otot(koorinasi
itanai oleh kelemahan untuk )D*. +e"erti makan! mani! mengatur
suhu air! meli"at atau memakai "akaian.
,u)uan +
%. 6asien dapat menun)ukan perubahan gaa hidup untuk kebutuhan merawat diri.
;. 6asien mampu melakukan aktivitas perawatan diri sesuai dengan tingkat
kemampuan.
17
8. 2engidentifikasi personal5masarakat ang dapat membantu.
Intervensi
Independen
a. 3a)i kemampuan dan tingkat penurunan dalam skala 7-. untuk melakukan 1D#.
2embantu dalam mengantisipasi dan meren(anakan pertemuan kebutuhan
individual.
b. -indari apa ang tidak dapat dilakukan pasien dan bantu bila perlu.
6asien dalam keadaan (emas dan tergantung hal ini dilakukan untuk men(egah
frustasi dan harga diri klien.
(. 2enadarkan tingkah laku5sugesti tindakan pada perlindungan kelemahan.
6ertahankan suport pola pikir i)inkan pasien melakukan tugas, beri feedba(k,
positip untuk usahana.
6asien memerlukan empati, tetapi perlu mengetahui perawatan ang konsisten
dalam menangani pasien. Sekaligus meningkatkan harga diri, memandirikan
pasien dan mengan)urkan pasien untuk terus men(oba.
d. 9en(anakan tindakan untuk defi(it penglihatan seperti tempatkan makanan dan
peralatan dalam suatu tempat, dekatkan tempat tidur ke dinding.
6asien akan mampu melihat dan memakan makanan, akan mampu melihat keluar
masukna orang ke ruangan. .
e. ,empatkan perabotan ke dinding, )auhkan dari )alan
2en)aga keamanan pasien bergerak di sekitar tempat tidur dan menurunkan
resiko tertimpa perabotan.
f. *eri kesempatan untuk menolong diri seperti menggunakan kombinasi pisau
garpu, sikat dengan pegangan pan)ang, ekstensi untuk berpi)ak pada lantai atau ke
toilet, kursi untuk mandi.
Mengurangi ketergantungan.
g. 3a)i kemampuan komunikasi untuk *ak. 3emampuan mengunakan urinal, pispot.
1ntarkan ke kamar mandi bila kondidisi memungkinkan.
3etidakmampuan berkomunikasi dengan perawat dapat menimbulkan masalah
pengosongan kandung kemih oleh karena masalah neurogenik.
h. Identifikasi kebiasaan *ab. an)urkan minum dan meningkatkan aktivitas
2eningkatkan latihan dan menolong men(egah konstipasi
Kolaboratif :
%. 6emberian supositoria dan pelumas feses5pen(ahar
18
Pertolongan utama terhadap fungsi bowell atau Bab.
;. .3onsul ke dokter therapi okupasi
Untuk mengembangkan therapi dan melelngkapi kebutuhan khusus.
DX. 5. Gangguan harga iri! berhubungan engan bio"h'si#al! "sikososial!
"erubahan "erse"si kognitif itanai engan ,
. Perubahan aktual dalam struktur dan fungsi.
!. Perubahan penerimaan respon verbal dan non verbal.
". Penilaian negatif terhadap tubuh# ketidak berda$aan dan merasa tidak ada
harapan.
%. Berfokus pada penampilan# kekuatan dan fungsi masa lalu.
&. Kehilangan' perubahan dalam pekerjaan
(. )idak dapat men$entuh atau melihat bagian*bagian tubuh.
,u)uan +
. 2ampu menatakan atau mengkomunikasikan dengan orang terdekat tentang
situasi dan perubahan ang sedang ter)adi.
!. 2ampu menatakan penerimaan diri terhadap situasi.
". 2engakui dan menggabungkan perubahan ke dalam konsep diri dengan (ara ang
akurat tanpa harga diri ang negatif.
Intervensi +
Independen.+
a. 3a)i perubahan dari gangguan persepsi dan hubungan dengan dera)at
ketidakmampuan.
2enentukan bantuan individual dalam menusun ren(ana perawatan atau
pemilihan intervensi.
b. Identifikasi arti dari kehilangan atau disfungsi pada pasien.
*eberapa pasien dapat menerima dan mengatur perubahan fungsi se(ara efektif
dengan sedikit penesuaian diri, sedangkan ang lain mempunai kesulitan
membandungkan mengenal dan mengatur kekurangan.
(. 1n)urkan pasien untuk mengekspresikan perasaan termasuk hostilit dan
kemarahan.
2enun)ukan penerimaan, membantu pasien untuk mengena# dan mulai
mmenesuaikan dengan perasaan tersebut.
19
d. Catat ketika pasien menatakan terpengaruh seperti sekarat atau mengingkari dan
menatakan inilah kematian.
2endukung penolakan terhadap bagian tubuh atau perasaan negatif terhadap
gambaran tubuh dan kemampuan ang menun)ukan kebutuhan dan intervensi
serta dukungan emosional.
e. 6ernataan pengakuan terhadap penolakan tubuh, mengingatkan kembali fakta
ke)adian tentang realitas bahwa masih dapat menggunakan sisi ang sakit dan
bela)ar mengontrol sisi ang sehat.
2embantu pasien untuk melihat bahwa perawat menerima kedua bagian sebagai
bagian dari seluruh tubuh. 2engi)inkan pasien untuk merasakan adana harapan
dan mulai menerima situasi baru.
f. *antu dan an)urkan perawatan ang baik dan memperbaiki kebiasaan
2embantu meningkatkan perasaan harga diri dan mengontrol lebih dari satu area
kehidupan.
g. 1n)urkan orang ang terdekat untuk mengi)inkan pasien melakukan sebanak-
banakna hal-hal untuk dirina.
2enghidupkan kembali perasaan kemandirian dan membantu perkembangan
harga diri serta mempengaruhi proses rehabilitasi.
h. Dukung perilaku atau usaha seperti peningkatan minat atau partisipasi dalam
aktivitas rehabilitasi.
3lien daspat beradaptasi terhadap perubahan dan pengertian tentang peran
individu masa mendatang.
i. Dukung penggunaan alat-alat ang dapat mengadaptasikan pasien, tongkat, alat
bantu )alan, tas pan)ang untuk kateter.
2eningkatkan kemandirian untuk membantu pemenuhan kebutuhan fisik dan
menun)ukan posisi untuk lebih aktif dalam kegiatan sosial.
). 2onitor gangguan tidur peningkatan kesulitan konsentrasi, lethargi, dan
widhrawal.
Dapat mengindikasikan ter)adina depresi umunna ter)adi sebagai pengaruh dari
stroke dimana memerlukan intervensi dan evaluasi lebih lan)ut.
3olaborasi
9u)uk pada ahli neuro psikologi dan konseling bila ada indikasi.
+apat memfasilitasi perubahan peran $ang penting untuk perkembamgan perasaan.
20
DAFTAR PUSTAKA
1li, ?endra !%&&&". Petun6u% Pr#%t'- Re)#"'/'t#-' Pen&er't# Str,%e, *agian
Neurologi F3CI 59SC2,CC* 6harma Indonesia, $akarta.
*runner 5 Suddarth., !%&/.". Me&'1#/ Sur2'1#/ Nur-'n2. $* #ippin(ot Compan,
6hiladelphia.
Carpenito, #nda $uall. !;777". Bu%u S#%u D'#2n,-# Ke$er#(#t#n. Edisi /, E@C,
$akarta.
Carpenito #inda $uall. !%&&'". Ren1#n# A-u)#n = D,%u*ent#-' Ke$er#(#t#n;
E@C, $akarta.
Depkes 9I. !%&&=". A-u)#n Ke$er#(#t#n P#&# K/'en Den2#n G#n22u#n S'-te*
Per-#r#:#n. Diknakes, $akarta.
Doenges, 2.E.,2oorhouse 2.F.,@eissler 1.C. !;777". Ren1#n# A-u)#n
Ke$er#(#t#n; Edisi 8, E@C, $akarta.
Donnad. !%&&%". Me&'1#/ Sur2'1#/ Nur-'n2. ?* Saunders.
Engram, *arbara. !%&&/". Ren1#n# A-u)#n Ke$er#(#t#n Me&'%#/ Be&#). :olume
8, E@C, $akarta.
-arsono. !%&&=". Bu%u A6#r Neur,/,2' K/'n'-. Edisi %, @ad)ah 2ada Cniversit
6ress, Jogakarta.
-arsono. !;777". K#$'t# Se/e%t# Neur,/,2', @ad)ah 2ada Cniversit 6ress,
Jogakarta.
-udak C.2.,@allo *.2. !%&&=". Ke$er#(#t#n Kr't'-; Pen&e%#t#n H,/'-t'%. Edisi
:I, :olume II, E@C, $akarta.
21
Ignatavi(ius D.D., *ane 2.:. !%&&%". Me&'1#/ Sur2'1#/ Nur-'n2; A Nur-'n2
Pr,1e-- A$$r,#1) 1n -*$ International Edition, ?.*. Saunders
Compan, 6hiladelphia.
Ignatavi(ius D.D., ?orkman 2.#., 2ishler 2.1. !%&&'". Me&'1#/ Sur2'1#/ Nur-'n2;
A Nur-'n2 Pr,1e-- A$$r,#1). ;
nd
edition, ?.*. Saunders Compan,
6hiladelphia.
Islam, 2ohammad Saiful. !%&&/". Str,%e . D'#2n,-'- D#n Pen#t#/#%-#n##nn+#.
#ab5S2F Ilmu 6enakit Saraf, F3 Cnair59SCD Dr. Soetomo, Surabaa.
$uwono, ,. !%&&=". Pe*er'%-##n K/'n'% Neur,/,2'% D#/#* Pr#%te%. E@C, $akarta.
#ismidar, !%&&7". Pr,-e- Ke$er#(#t#n, Cniversitas Indonesia, $akarta.
2ade 3ariasa. !%&&E". P#t,:'-',/,2' Be"er#$# G#n22u#n Neur,/,2'. -and 4ut
3ursus 3eperawatan Neurologi, Fakultas Ilmu 3eperawatan CI. $akarta.
2ard)ono 2., Sidharta 6. !%&/%". Neur,/,2' K/'n'- D#-#r. 6, Dian 9akat, $akarta.
6ri(e S.1., ?ilson #.2. !%&&'". P#t,:'-',/,2' K,n-e$ K/'n'- Pr,-e-0Pr,-e-
Pen+#%'t Edisi ., *uku II, E@C, $akarta.
9o(hani, Siti. !;777". S'*$,-'u* N#-',n#/ Ke$er#(#t#n Per)'*$un#n Per#(#t
Be&#) S#r#: In&,ne-'#. Surabaa.
Satanegara. !%&&/". I/*u Be&#) S#r#:; E&'-' Ket'2#. @ramedia 6ustaka Ctama,
$akarta.
Susilo, -endro. !;777". S'*$,-'u* Str,%e; P#t,:'-',/,2' D#n Pen#n2#n#n Str,%e;
Su#tu Pen&e%#t#n B#ru M'//en'u* III. *angkalan.
?id)a)a, #inardi. !%&&8". P#t,:'-',/,2' &#n Pen#t#/#%-#n##n Str,%e. #ab5C6F Ilmu
6enakit Saraf, F3 Cnair59SCD Dr. Soetomo, Surabaa.
22
An#/'-# D#t#
,anggal Data Etiologi 2asalah
;-7.-7; S.+ 3lien merasakan kesemutan dan
baal pada kaki dan tangan
sebelah kiri E hari l. kemudian
tidak dapat digerakan lagi,
periksa ke dokter, klien diminta
masuk rumah Sakit karena
menderita hpertensi dan D2.
4.@CS .'=, ,ekanan Darah waktu
masuk ;%75%;7, tekanan darah
sekarang pagi, %=75%77, siang
%=75&7, hasil S,. S(an. !;E587;
tidak tanpak kelainan.
4klusi pemb.drh
Deposit plak
kekuningan
!ateroma"
Suplai darah otak
menurun
9esiko@anggu
an ferfusi
)aringan otak.
S.+ - 3eterbatasan rentang gerak,
penurunan kekuatan 5 kontrol
otot.
4.+ $alan kekamar mandi dibantu
se(ukupna,5dituntun.
Neuropati
hemisfer
3elemahan
3erusakan
mobilitas fisik.
Diagnosa 3eperawatan dan 6rioritas .
%. 9esiko gangguan ferfusi )aringan otak. b5d Suplai aliran darak otak
menurun5defisit.
;. 3erusakan mobilitas fisik b5d kelemahan.
23
Peren1#n##n A-u)#n Ke$er#(#t#n
Nama 3lien + ,n.Dd.
9uang+ Cnit Stroke
DB.
3eprwt.
,u)uan K
3riteria
Intervensi 3eperawatan 9asional
9esiko
gangguan
ferfusi
)aringan
otak. *5d
adana
suplai darak
otak
berkurang.
Setelah
dilakukan
tidakan
keperawatan
selama ' hari
resiko
gangguan
ferfusi otak
tidak te)adi.
3riteria -asil +
2empertahan
kan tingkat
kesadaran.
2empertahan
kan fungsi
motorik dan
sensorik.
,anda-tanda
vital,
khususna
tekanan darah
menun)ukan
kestabilan.

2onitor :ital sign.
,erutama tekanan darah dan
bandingkan tekanan antara
ke dua lengan.
2onitor status neurologi
1tur posisi kepala,
tinggikan 87 (m dengan
posisi netral.
6ertahankan istirahat di
tempat tidur, beri
lingkungan ang tenang
batasi pengun)ung , dan
batasi durasi pelaksanaan
prosedur keperawatan
Cegah mengedan ang
terlalu kuat, bantu dengan
latihan nafas.
3olaborasi +
*erikan obat-obat an sesuai
-ipertensi atau
hipotensi merupakan
faktor pen(etus .
@e)ala ang bervariasi
dapat ter)adi karena
penekanan (erebral
atau adana (edera
pada area vasomotor
otak.
1ntisipasi terhadap
potensial ter)adina
peningkatan ,I3
2enurunkan tekanan
arterial dengan
membantu drainase
vena, meningkatkan
sirkulasi ferfusi
(erebral.
Stimulasi ang terus
menerus akan
meningkatkan ,I3
:alvasa manuver akan
meningkatkan ,I3.
24
dengan program terapi
dokter.
Ni(holin % amp.iv
,opaten 8B %;,' mg.
1ntihipertensi.
3erusakan
mobilitas
fisik b5d
kelemahan.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama ' hari
kelemahan
fisik berkurang
3a)i dera)at
ketidakmampuan dalam
melakukan aktivitas.
*antu menuntun klien
memenuhi kebutuhan
toileting.
#akukan perawatan kulit,
lihat bagian-bagian tubuh
terutama bgian diatas tulang
ang menon)ol.
1n)urkan klien untuk miring
kanan atau kiri se(ara
teratur.
Dera)at
ketidakmampuan
men)adi dasar
besarna bantuan ang
diberikan perawat
Dapat meningktakan
kenamanan dan
ketenangan pasien
,irah baring lama
berisiko terhadap
ter)adina dekubitus
25
T'n&#%#n Ke$er#(#t#n
Nama 3lien +.)n.+d.
9uangan + Cnit Stroke
DB.5-ari,
tanggal,)am
,indakan 3eperawatan 6erawat
Senin,
% 1prilL7;
%7.77
%;.77
%;.87
2engka)i keadaan klien
2elaksanakan pemeriksaaan fisik dan tanda-
tanda vital
2engobservasi vital sign + ,ekanan darah
%=75&7mm-g.Nadi+ E=<5menit, Suhu, 8=,/C,
99.+ %=<5menit @CS..'=
2embantu memberikan obat oral (opaten %;,'
satu tablet
Selasa
; 1pril 7;
7/.77
%7.77
%7.87
%;.77
%;.87
%8.77
2erapikan tempat tidur, 2engobservasi vital
sign, ,ekanan darah %=75%77mm-g,
Nadi+E=5menit, Suhu+8=.8C. 99, %=B5menit,
@CS .'=.
2engikuti fisioterapi e<er(ise memberikan
latihan gerak pada ektrimitas atas dan bawah
ang mengalami kelemahan.
2engambil darah vena u5*SN ; )am 66
4bservasi tanda vital ,ekanan darah + %'75%77
mm-g. Nadi, /7B5menit, Suhu, 8=.'C,
99.+%=<5menit @CS. .'=
2engganti infus asering fl(.II dengan %.
tts5menit
2enge(ek obat ang diminum klien
9abu
8-.-7;
26
7E.87
7/.77
7&.77
7&.87.
%;.77
%8.77
2erapikan tempat tidur klien
2elakukan observasi vital sign. ,ekanan Darah +
%=75&7 mm-g. Nadi, E7<5menit, 99. %=<5menit
suhu, 8E.% C. @CS. .'=.
2emasukan obat Ni(holin in). % amp iv.
Infus di af
2engikuti latihan gerak fisik Fisioterapi pasif
aktif pada ektrimitas atas dan bawah bgn kiri.
2elakukan observasi vital sign. ,ekanan Darah.
%=75&7 mm-g. Nadi E7<5menit. 99. %=<5menit,
Suhu. 8=.EC.
2emberikan minum obat (opaten %;,' % tab.
27
E<#/u#-'
Nama 3lien + ,n.Dd.
9uang + Cnit Stroke
-ari,
,anggal $am
Diagnose 3eperawatan Dan Evaluasi Nama 6erawat
$umLat 7%-7;
7&.77
DB. 3eperawatan %
S.+ -6using, mual-mual tidak lagi.
4.+ ,ekanan Darah %=75&7 mm-g.Nadi.<5menit,
99.0 %=<5menit, Suhu,. 8=.E C. @CS.+
.'=.obat-obatan sudah diberikan,
1.+ ,anda-tanda gangguan ferfusi )aringan otak
tidak ter)adi., tapi tetap harus diwaspadai.
6. + Intervensi dilan)utkan.
DB. 3eperawatan ;
S. M(eriah, mau ketawa
4.+ 3lien masih dalam keadaan tirah baring,
segala kebutuhan aktivitas hidup sehari-hari
masih dibantu.
1.+ gangguan kebutuhan aktivitas hidup sehari-
hari masih harius dibantu.
6 + Intervensi dilan)utkan.
28

Anda mungkin juga menyukai