Anda di halaman 1dari 12

28

BAB III
RANCANG BANGUN

3.1. Tujuan Perancangan
Perancangan adalah tahap terpenting dari seluruh proses pembuat alat.
Tahap
pertama yang paling penting dalam perancangan adalah membuat diagram blok
rangkaian, kemudian memilih komponen dengan karakteristik yang sesuai dengan
kebutuhan.Untuk pemilihan komponen ini diperlukan data book serta petunjuk
lain yang dapat membantu dalam mengetahui spesifikasi dari komponen tersebut
sehingga komponen yang didapat merupakan pilihan yang tepat bagi alat yang
akan dibuat.
Adapun tujuan perancangan ini adalah mendapatkan suatu alat atau
peralatan yang baik seperti yang diharapkan dengan memperhatikan penggunaan
komponen yang efektif dan efisien. Dalam pembuatan suatu alat ada beberapa
langkah perakitan, dimana tiap langkah kerja dikerjakan secara terpisah dengan
bahan, komponen, serta peralatan yang berbeda pula, akan tetapi meskipun
terpisah tiap-tiap bagian masih tetap saling berkaitan, serta melakukan
perhitungan sehingga alat dapat bekerja dengan baik sesuai dengan spesifikasi
yang diharapkan. Selain itu dengan adanya perancangan tersebut akan
mempemudah kita mencari dan memerbaiki kerusakan peralatan atau rangkain
tersebut. Dengan adanya perancangan yang baik maka didapatkan suatu alat yang
sesuai dengan keinginan dari perancangan alat itu sendiri. Untuk memudahkan
perancangan, maka dibuat diagram blok yang dapat dilihat pada gambar dibawah
ini :
29




Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem
Keterangan dari diagram Blok adalah :
1. Bagian Mikrokontroler ATMega 8 Arduino : Adalah yang berperanan
sebagai unit pemproses data-data dari modul Bluetooth. Bagian ini
merupakan bagian yang akan ditanamkan kode program, bagian
mikrokontroler ATMega8 membutuhkan supply tegangan sebesar 5Volt.
Bagian Mikrokontroler ini menggunakan Konsep Arduino dengan
Program IDE yang digunakan.
2. Bagian Modul Bluetooth HC-05 : perangkat yang mengubah data dari
gelombang sinyal yang dikirim oleh perangkat smartphone. Dengan
kecepatan transfer data sebesar 9600 bps.
3. Bagian Driver : adalah bagian yang berperanan sebagai penghubung
antara beban lampu dengan bagian mikrokontroler. Bagian ini
membutuhkan trigger 5 volt sebagai perintah untuk menghidupkan beban
lampu 220VAC maksimum 12A.
4. Device 1-5 : merupakan object yang sebenarnya akan dikendalikan
didalam sistem, beban yang dapat dimungkinkan untuk dikendalikan oleh
sistem sebesar 1000 watt 50% dari daya maksimal dari triac.


30



5. Power Supply : adalah perangkat yang berperanan sebagai converter
tegangan AC menjadi tegangan DC yang telah terugulasi sehingga dapat
mengkatifkan perangkat-perangkat lain. Power supply yang digunakan
pada sistem adalah power supply yang digunakan sebagai Adaptor.
6. SmartPhone : adalah pusat kendali yang telah di Install Aplikasi

3.2. Flow Chart
Dalam menggunakan sebuah mikrokontroler diperlukan pembuatan
flowchart sebgai langkah awal dari program yang akan dibuat. Dengan flowchart,
dapat dipahami bagaimana cara kerja dari program yang akan dibuat dan akan
memudahkan dalam melakukan pembuatan program dari suatu alat yang
dirancang. Pada gambar 3.2 memperlihatkan flowchart program utama.

3.3. Tahap tahap Perancangan Alat
Tahap perancangan alat ini, dari awal hingga menjadi benda jadi prosesnya
ada beberapa tahap yang dapat dipisahkan menjadi dua bagian utama yaitu
perancangan elektronika dan perancangan mekanik. Bagian perancangan
elektronika meliputi semua tahap pengerjaan yang berhubungan langsung dengan
rangkaian, misalnya pemilihan komponen, percobaan di laboratorium, pembuatan
layout di papan PCB, pemasangan komponen dan penyolderan komponen
Sedangkan bagian mekanik meliputi bagian pengerjaan yang mendukung bagian
elektronika sehingga terwujudnya banda jadi.

3.4. Perancangan Elektronika
Pada perancangan elektronika ini, perancangan alat dilakukan pada
Pembuatan rangkaian pada papan PCB. Pada perancangan alat ini, rangkaian
dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu rangkaian Mikrokontroler ( Arduino Serial),
Driver AC. Sebelum kita membahas kedua rangkaian tersebut sebaiknya kita
mengetahui teknik pembuatan desain PCB dari kedua rangkaian tersebut.


31



3.4.1 Pembuatan Desain PCB
PCB adalah tempat dimana komponen-komponen dapat ditempatkan
seperti resistor, kapasitor dan komponen lainnya. PCB harus diproses menjadi
jalur-jalur yang dapat menghubungkana kompnen-komponen agar membentuk
rangkaian yang diinginkan. Adapun proses pembutan ini menjadi beberapa tahap :
1. Pembuatan lay out PCB
Pada bagian ini harus diperhatikan kaidah-kaidah berikut :
a. Memperhatikan hubungan antar komponen agar tidak terjadi kekeliruan.
b.Membuat jalur yang menghubungkan antar komponen sependek dan sekecil
mungkin.
c. Tata letak komponen sebaiknya simetris.
d. Usahakan tidak terlalu banyak jumper.

Pada tahap ini tata letak komponen harus dirancang terlebih dahulu agar
nantinya komponen dapat dipasang secara teratur dan benar. Pengaturan tata letak
komponen disesuaikan dengan bentuk dan besar komponen serta hubungannya
dengan rangkaian. Perancangan tata letak komponen dapat dibuat pada kertas
millimeter agar diketahui ukuran-ukurannya serta didapatkan hasil yang lebih
akurat.
2. Proses Pengolahan PCB
Setelah pembuatan lay out selesai maka dilakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Lay out yang telah dibuat di PCB diusahakan jalur-jalur yang dibuat tidak
ada yang putus dan tergores.
b. Setelah yakin tidak ada kerusakan pada lay out maka mulailah masukan
PCB kelarutan feriklorit
Pada tahap ini jalur PCB dibuat diatas kertas millimeter seuai dengan tata
letak komponen dan jalur dibuat sesingkat mungkin dan hindarkan pemakaian
kawat penghubung terlalu banyak. Kemudian digambar pada kertas transparan
atau kalkir.
PCB dipotong menurut ukuran yang dibutuhkan untuk meletakkan
rangkaian, kemudian dicuci dengan sabun , setelah itu amplas agar terhindar dari
32



kotoran dan lemak. Selanjutnya permukaan PCB digambar sesuai jalur-jalur pada
kertas transparan. Jalur-jalur yang digambar pada permukaan PCB sebaiknya
menggunakan tinta perak atau juga dapat mempergunakan tinta permanent
ataupun tinta yang tidak larut daam air.
Setelah dilukis PCB tersebut dikeringkan, kemudian jalur yang sudah
digambar diperiksa, apabila terdapat celah-celah pada jalur sebaiknya diperbaiki
lagi, kemudian papan PCB dimasukkan kedalam larutan feriklorit dan air dengan
perbandingan 1 : 5. Setelah tembaga pada permukaan PCB dibersihkan dengan
menggunakan tiner atau bensin agar tinta pada permukaan hilang. Setelah semua
proses tadi selesai maka PCB siap dibor sesuai dengan tata letak komponen.

3. Pelapisan dan pemasangan komponen
Untuk pelapisan dan pemotongan perlu diperhatikan hal-hal berikut :
a. Memoles jalur PCB dengan lotfet.
b. Melapisi PCB dengan timah.
c. Membersihkan sisa loflet dengan tiner
d. Memeriksa konduktifitas jalur dengan ohmmeter.
e. Menyiapkan komponen yang akan dipasang.
f. Menyolder kompnen yang dipasang

4. Perakitan komponen
Setelah proses diatas dilakukan maka langkah selanjutnya adalah melalukan
pemertinan pada jalur PCB dengan maksud untuk mempermudah dala
penyolderan komponen dan untuk menghindari kerusakan komponen yang mudah
rusak akibat panas, maka sebaiknya pemasangan komponen sebaiknya dilakukan
dengan cara memasang komponen yang tahan panas terlebih dahulu secara
berurutan. Misalnya dapat dilakukan dengan pemasangan terminal-terminal pasif
seperti resistor dan kapasitor, pemasangan jumper dan yang terakhir pemasangan
komponen aktif misalnya IC.


33




3.4.2 Bluetooth Handphone
Hampir semua handphone yang ada disekitar kita telah difasilitasi dengan
Bluetooth. Pemanfaatan Bluetooth pada handphone digunakan sebagai media
komunikasi yang akan berhubungan dengan Bluetooth yang dipasang pada mobil
remote control. Dengan fasilitas Bluetooth inilah user bisa mengirimkan perintah
yang akan diproses oleh mikrokontroler untuk mengendalikan Swithing yang
nantinya dapat menghidup dan mematikan Device, tentunya handphone yang
digunakan terlebih dahulu telah terinstall Aplikasi Kontrol Lampu. Sehingga
sistem kerjanya adalah user menggunakan Aplikasi Kontrol Lampu dengan
memanfaatkan Bluetooth handphone ke modul Bluetooth yang ada Board
mikrokontroler Arduino.
3.4.3 Power Supply (PSU)
Rangkaian Power Supply menggunakan IC 7805 agar keluaran tetap stabil
5 volt dan led sebagai indikator rangkaian. Dari Power Supply nantinya mensuplai
ke DB9 connector, IC AT-Mega dan Bluetooth HC-05.

Gambar 3.2 Skema Power Supply (PSU)

3.4.4 Modul Bluetooth HC-05
Modul Bluetooth yang dipasang pada board Arduino Mikrokontroler
adalah modul Bluetooth HC-05 dengan supply tegangan sebesar 3,3 V ke pin 12
modul bluetooth. Pin 1 pada modul Bluetooth sebagai transmitter yang akan
dihubungkan ke pin 3 mikrokontroller ATMega 8, kemudian pin 2 pada Bluetooth
sebagai receiver yang akan dihubungkan ke pin 2 mikrokontroller ATMega 8.
34














Gambar 3.3 Skema Rangkaian Bluetooth

3.4.4 Mikrokontroller IC AT Mega 8 Arduino Bootloader
Mikrokontroller yang terdiri dari beberapa komponen yang pokok seperti
pembangkit clock dan isyarat reset, dan hubungan pin-pin yang harus terhubung
secara hardware. Disini Mikrokontroller AT Mega8 digunakan sebagai penerima
perintah dari Bluetooth HC 05. Sebelum mikrokontroler masuk didalam
rangkaian, mikrokontroler di program terlebih dahulu menggunakan software IDE
dan di isi dengan Program Bootloader terlebih dahulu . Mikrokontroller AT Mega
8 ini mendapat input dari Bluetooth yaitu pin 3 pada mikrokontroller ini terhubung
dengan bagian transmitter pada modul Bluetooth (pin 1), kemudian pin 2 pada
mikrokontroller AT Mega 8 ini terhubung juga dengan bagian receiver modul
Bluetooth (pin 2) dan memberikan output ke driver AC atau driver Device dengan
Optocoupler dan Triac sebagai Switching sesuai dengan perintah yaitu Pin 12
untuk Device 1, Pin 13 untuk Device 2 dan Pin 23-25 untuk Device 3 5.




35

















Gambar 3.4 Skema Rangkain Mikrokontroler

3.4.5 Rangkaian Driver
Rangkaian driver beroperasi pada tegangan 4,5 V sampai 5 V. Input di
dapat dari mikrokontroler pada port 12,13,23,24,25. Driver ini terdiri dari
beberapa komponen inti yaitu Optocoupler MOC 3041 dimana pin 1 sebagai Vcc
dan pin 2 sebagai GND lalu outputnya Pin 6 Menuju Triac BTA 24 dan ke beban.
36




Gambar 3.5 Skema Rangkaian Driver AC atau Device










Gambar 3.6 Layout PCB Driver







37













Gambar 3.7 Letak Komponen

3.4.6 Rangkaian Keseluruhan
Skema rangkaian merupakan bagian yang terpenting dalam membuat suatu
alat elektronika. Rangkaian kendali listrik rumah dengan smarthphone via
bluetooth berbasis mikrokontroler dapat di lihat pada gambar 3.6













Gambar 3.8 Rangkain Keseluruhan
38











Gambar 3.9 Layout PCB Arduino Serial







Gambar 3.10 Tata Letak Komponen







Gambar 3.11 Arduino Serial
39



3.4.5 Prinsip Kerja Rangkaian
Sistem yang dibuat adalah sebuah perangkat elektronik yang dapat
dikendalikan oleh smartphone android melalui sinyal bluetooth. Media
penghubung antar smarphone dengan lampu mengunakan modul bluetooth HC-05
dengan kecepatan transfer data sebesar 9600 bps(bit per second). Didalam
pelaksanaanya nanti sistem yang dibuat dalam bentuk prototype 5 chanel Device
yang berperanan sebagai slave yang dilengkapi dengan modul bluetooth HC-05
sedangkan unit pemproses mengunakan mikrokontroler ATmega8 dengan jenis
Pemrograman IDE yang dimiliki oleh Arduino. Pada handphone akan di install
sebuah aplikasi yang digunakan untuk mengenalikan lampu melalui jalur
komunikasi Bluetooth.

Anda mungkin juga menyukai