Anda di halaman 1dari 5

SASARAN BELAJAR

LO 1 Memahami dan Menjelaskan Karies Gigi


LI 1.1 Definisi karies gigi
LI 1.2 Etiologi karies gigi
LI 1.3 Mekanisme karies gigi
LO 2 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Karies Gigi
LO 3 Memahami dan Menjelaskan Deteksi Karies Gigi
LI 3.1 Gambaran klinis
LI 3.2 Pemeriksaan Rontgen
LO 4 Memahami dan Menjelaskan Treatment dan Pencegah karies
LI 4.1 Treatment/terapi
LI 4.2 Pencegahaan















Nama : Ghea Ambarseta
Npm : 1112013012
LO 1 Memahami dan Menjelaskan Karies Gigi
LI 1.1 Definisi karies gigi
Karies adalah suatu penyakit jaringan keras gigi yaitu email,dentin dan sementum
yang disebabkan oleh aktifitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang
dapatdiragikan.
(Sumber : Kidd. Edwina A.M. dasar-dasar karies penyakit dan penanggulangannya. 1991.
EGC:Jakarta.p1)
Karies berasal dari kata ker yang dalam bahasa Yunani artinya kematian,sedangkan
dalam bahasa Latin artinya kehancuran. Karies gigi merupakan pembentukan lubang pada
permukaan gigi yang disebabkan oleh kuman (Srigupta, 2004).
Sedangkan menurut Koswara (2006) karies gigi adalah penyakit keropos yang dimulai
pada lokasi tertentu pada bagian gigi, dan diikuti proses kerusakan atau pembusukan gigi
secara cepat. Karies gigi dimulai dengan terjadinya pengikisan mineral-mineral dari
permukaan atau enamel gigi oleh asam organik hasil fermentasi karbohidrat makanan
terutama gula pasir dan pati-patian yang tertinggal melekat pada bagian-bagian dan sela-sela
gigi oleh bakteri asam laktat.
(Sumber : Machfoedz, I. 2006. Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Anak-Anak dan Ibu
hamil. Yogyakarta: Fitramaya)

LI 1.2 Etiologi karies gigi
Karies merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu enamel,dentin, dan
sementum yang disebabkan aktifitas bakteri flora mulut yang ada dalam suatukarbohidrat
yang diragikan. Demineralisasi dimulai dari permukaan gigidan akan berlanjut ke dalam
lapisan gigi serta diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Halini akan menyebabkan
terjadinya invasi bakteri dan kerusakanpada jaringan pulpa serta penyebaran infeksi ke
jaringan periapikal dan menimbulkan rasanyeri.
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya karies gigi yaiu :
Host
Enamel merupakan jaringan keras gigi dengan susunan kimia kompleks
yangmengandung 97% mineral (kalsium, fosfat, karbonat, fluor), air 1% dan
bahanorganik 2%. Lapisan luar enamel mengalami mineralisasi yang lebih sempurna
danmengandung banyak fluor, fosfat, dan sedikit karbonat dan air. Kepadatan
kristalenamel sangat menentukan kelarutan enamel. Semakin banyak enamel
mengandungmineral maka kristal enamel padat dan enamel akan semakin resisten.
Gigi desiduilebih mudah terserang karies dibandingkan dengan gigi permanen, karena
enamel gigidesidui mengandung lebih banyak bahan organik dan air sedangkan
jumlah mineralnya lebihsedikit daripada gigi permanen.
Mikroorganisme
Plak memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies.
Plakmerupakan suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang
berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada
permukaan gigiyang tidak dibersihkan. Proses terjadinya kerusakan pada
jaringankeras gigi melalui suatu reaksi kimiawi oleh bakteri, dimulai dengan proses
kerusakan bagian anorganik, kemudian berlanjut pada bagian organik. Bakteri
berperan penting pada proses terjadinya karies gigi, karena tanpa adanya bakteri maka
kariesgigi tidak dapat terjadi.Terdapat berbagai spesies bakteri yang berkoloni di
dalam rongga mulut untuk menghasilkan asam sehingga terjadi proses demineralisasi
pada jaringan kerasgigi. Salah satu spesies bakteri yang dominan di dalam mulut yaitu
S.mutans. Telah banyak penelitian yang membuktikan adanya korelasi positif antara
jumlah bakteri S.mutans pada plak gigi dengan prevalensi karies gigi.
Substrat atau Diet
Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karenamembantu
perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada padapermukaan enamel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang banyakmengkonsumsi karbohidrat
terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan padagigi, sebaliknya pada orang
dengan diet yang banyak mengandung lemak dan protein hanyasedikit atau sama
sekali tidak mempunyai karies gigi.
Waktu
Secara umum, karies dianggap sebagai penyakit kronis pada manusia
yangberkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun. Lamanya waktu
yangdibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi,
diperkirakan 6-48 bulan.
(Sumber : Kidd, Edwina A.M,dkk. Dasar-dasar Karies Penyakit dan
Penanggulangannya.1991.EGC:Jakarta.P 1-2)
LI 1.3 Mekanisme karies gigi
Mekanisme terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi.
Sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu
berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5).Hal ini
menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi. Penurunan pH yang
berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi
yang rentan dan proses karies pun dimulai dari permukaan gigi (pits, fissur dan daerah
interproksimal) meluas ke arah pulpa.
Sumber : J. A. Beely. Chemomechanical caries removal : a review of the techniques and
latest developments. Br Den J 2000; 188(8): 427-30.)

LO 2 Memahami dan Menjelaskan Klasifikasi Karies Gigi
A. Klasifikasi Karies Menurut Dr. G.V. Black
Menurut G.V. Black, karies diklasifikasikan menggunakan lokasi spesifik dari lesi
karies yang sering terjadi pada gigi, yaitu:
1. Kelas I
Karies yang terjadi pada pit dan fissure semua gigi, baik anterior maupun posterior.
2. Kelas II
Karies yang terjadi pada permukaan aproksimal dari gigi posterior. Kavitas ini biasa
terdapat pada permukaan halus dibawah titik kontak yang sulit dibersihkan. Bentuk
lesi pada kelas ini biasanya berbentuk elips.
3. Kelas III
Karies yang terjadi pada permukaan aproksimal dari gigi anterior. Karies bisa terjadi
pada permukaan mesial atau distal dari incisivus atau kaninus. Bentuk lesi pada kelas
ini biasanya berbentuk bulat dan kecil.
4. Kelas IV
Kelas ini merupakan lanjutan dari karies kelas III. Karies yang meluas ke incisal
sehingga melemahkan sudut incisal edgenya dan dapat menyebabkan fraktur pada
gigi.
5. Kelas V
Karies yang terjadi pada permukaan servikal gigi. Lesi ini bisa terjadi pada
permukaan fasial atau labial, namun lebih dominan terjadi pada permukaan fasial gigi.
Kavitas pada kelas ini bisa mengenai sementum gigi.
6. Kelas VI
Karies yang terjadi pada ujung-ujung cusp gigi posterior dan incisal edge.
B. Klasifikasi Karies Menurut G.J. Mount
Menurut G.J. Mount, karies diklasifikasikan berdasarkan lesi yang terjadi pada
permukaaan gigi beserta ukuran kavitasnya, yang terdiri atas 3 site, yaitu:
1. Site 1
Karies pada pit dan fissure di permukaan oklusal gigi anterior maupun posterior.
2. Site 2
Karies pada permukaan aproksimal gigi anterior maupun posterior.
3. Site 3
Karies pada 1/3 mahkota dari akar (servikal) sejajar dengan gingiva.
C. Klasifikasi Karies Berdasarkan Kedalamannya
Menurut ICDAS, karies terbagi atas 6, yaitu:
1. D1 : Dalam keadaan gigi kering, terlihat lesi putih pada permukaan gigi.
2. D2 : Dalam keadaan gigi basah, sudah terlihat adanya lesi putih pada permukaan
gigi.
3. D3 : Terdapat lesi minimal pada permukaan email gigi.
4. D4 : Lesi email lebih dalam. tampak bayangan gelap dentin atau lesi sudah mencapai
bagian dentino enamel Junction (DEJ).
5. D5 : Lesi telah mencapai dentin.
6. D6 : Lesi telah mencapai pulpa.

D. Klasifikasi Karies Berdasarkan Banyaknya Permukaan Gigi yang Mengalami
Karies.
1. Karies sederhana : Karies yang hanya terjadi pada satu permukaan saja.
2. Karies Compound : Karies yang terjadi pada dua permukaan.
3. Karies Kompleks :Karies yang terjadi pada tiga permukaan atau lebih.
(Sumber : Fisher, Julian and Michael Glick . 2012. A New Model For Caries Classification
And Management Journal American Dental Association: JADA)

LO 3 Memahami dan Menjelaskan Deteksi Karies Gigi
LI 3.1 Gambaran klinis

Anda mungkin juga menyukai