Desa cigadog merupakan desa yang terletak di kecamatan leuwisari,
kabupaten tasikmalaya provinsi jawa barat. Suguhan pemandangan indah khas pegunungan serta hawa yang sejuk terasa saat mamasuki desa. Hijaunya bentangan pesawahan membuat sejuk di mata. Namun sayangnya di desa cigadog ini terdapat beberapa kekurangan dalam berbagai bidang kehidupan, contohnya dalam bidang kesehatan, ekonomi, sosial maupun budaya. Kebudayaan masyarakat yang sederhana dan religius ini menjadikan masyarakat sangat ramah dan bersahaja. Pengalaman selama Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) memberikan sedikit gambaran mengenai desa cigadog sendiri. Cigadog memiliki banyak potensi yang masih belum banyak tergali. Potensi- potensi tersebut dapat dijadikan sebagai tambang emas desa cigadog. Potensi sumber daya alam misalnya, masih jauh dari pemanfaatan yang optimal. Masyarakat masih belum memanfaatkan lahan yang ada karena sumber daya manusianya pun masih rendah dengan taraf pendidikan yang rendah pula. Fenomena ini sangat disayangkan karena sumber daya alam yang ada kurang bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Hal ini data ditanggulangi dengan adanya penyuluhan dan pelatihan kreatifitas untuk memperbaiki kualitas hidup. Cigadog merupakan desa dengan mayoritas mata pencaharian warganya sebagai petani. Desa ini terletak di bawah kaki gunung galunggung, hal ini menyebabkan kondisi tanah yang dimiliki sangat subur. Kondisi seperti ini sangat menguntungkan bagi warga desa cigadog terutama dibidang pertanian. Para petani desa cigadog masih menerapkan sistem pertanian berdasarkan informasi yang didapat secara turun temurun. Komoditas pertanian yang mendominasi di desa ini adalah padi, cabai, kacang-kacangan serta sayur mayor. Sistem tanam yang tidak merata menjadi masalah dalam bidang pertanian. Masalah ini terjadi karena tidak adanya lagi petugas pengairan yang mengurusi hal tersebut, sehingga orang yang memiliki andil besar dalam masyarakat memiliki wewenang lebih untuk mengairi sawah terlebih dahulu dan dapat panen menanam terlebih dahulu. Permasalahan ini akan berdampak buruk dalam bidang pertanian karena akan adanya peningkatan hama. Selain sistem tanam yang tidak merata, sistem pengairan pesawahan juga menjadi pesmasalah besar. Banyaknya masyarakat yang menjadi petani padi yang beranggapan bahwa sawah mereka harus terendam air karena padi mambutuhkan air menjadi kendala dalam bidang pertanian. Hal ini jika dibiarkan akan mengurangi hasil panen dan munculnya penyakit-penyakit padi karena padi bukan tanaman air namun memerlukan air untuk kelangsungan hidupnya. Selain padi, cabai dan sayur mayur pun menjadi primadona desa cigadog ini. Namun permasalah yang terjadi dalam bidang ini diantarnya adalah banyaknya hama dan musim yang tak tentu sehingga mempengaruhi kualitas hasil panen yang cenderung menurun. Kurangnya bantuan pupuk dan bibit membuat para petani meringis karena mahalnya harga pupuk dan bibit yang tidak sebanding dengan hasil panen. Kurangnya penyuluhan serta pelatihan mengenai pertanian menjadi pr yang harus terselesaikan demi kesejahteraan para petani. Adanya kelompok tani pun belum cukup dalam memajukan bidang pertanian. Permasalahan dalam pemasaran hasil panen pun menjadi masalah karena akses jalan yang kurang memadai dan kurangnya distributor yang memasarkan. Masuknya pengulak menjadi kendala tersendiri bagi kelompok tani, karena masyarakat yang dulu di koordinir oleh kelompok tani kini lebih memilih untuk menjual hasil pertanian tersebut langsung kepada pengulak yang datang. Hal ini menyebabkan kurang berfungsinya kelompok-kelompok tani. Sehingga yang terjadi kelompok tani hanya berfungsi sebagai sarana bagi anggotanya saja. Jika saya menjadi warga desa cigadog yang berprofesi sebagai petani, saya akan lebih memberdayakan kelompok-kelompok tani yang ada. Mengajukan kegiatan kepada desa untuk mengadakan pelatihan serta penyuluhan tentang penanaman dan pertanian yang baik dan optimal. Hal ini dikarenakan masyarakat masih mengemban cara penanaman yang didapat secara turun-temurun tanpa tahu ilmunya serta untuk membuka wawasan masyarakat dalam pertanian agar lebih optimal serta masyarakat pintar dalam memilih tanaman yang akan ditanam berdasarkan kalender musim tanam agar mengurangi terjadinya gagal panen dan meminimalisir kerugian. Menerapkan sistem tanam serempak serta menggurangi penggunaan pupuk pestisida dan menggantinya dengan menggunakan pupuk organic agar menjaga lahan tidak kering dan terus produktif serta menjaga kuaitas perairan agar tidak tercemar. Bekerjasama dengan peternak untuk membuat pupuk organik untuk menjaga lingkungan serta pemanfaatan limbah yang menguntungkan serta bermanfaat. Melakukan kerjasama dengan lembaga pertanian setempat, kecamatan, atau pun provinsi utuk mengadakan koperasi simpan pinjam serta koperasi pupuk, dan bibit untuk para petani agar lebih mudah dalam pemenuhan untuk pertanian. Membangun sistem perairan yang fungsional agar dapat mengairi pesawahan dan ladang demi kelancaran proses pertanian.