Anda di halaman 1dari 10

II-1

BAB II
KRITERIA DESAIN
2.1. Standar Peraturan
a. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI-03-
2847-2002)
b. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI-
1726-2011)
c. Beban Minimum Untuk Perancangan Bangunan Gedung Dan Struktur Lain
(SNI-1727-2013)

2.2. Software yang Digunakan
a. ETABS Version 9.7.4
Software ETABS Version 9.7.4 digunakan untuk menghitung nilai-nilai gaya
dalam yang terjadi pada struktur gedung (struktur pelat, struktur balok, struktur
kolom). Nilai-nilai tersebut digunakan untuk mendesain tulangan pada struktur
tersebut.
b. SAP2000 V.15.1
Software SAP2000 V.15.1 digunakan untuk menghitung nilai-nilai gaya
dalam yang terjadi pada struktur tangga. Nilai-nilai tersebut digunakan untuk
mendesain tulangan pada struktur tangga tersebut.
c. PCA-COL
Software PCA-COL digunakan untuk mendasain kolom, dalam hal diameter
dan jumlah tulangan yang efesien dan efektif untuk kolom.
d. PTC MathCad
Software PTC MathCad digunkana untuk memudahkan dalam proses desain.

2.3. Asumsi Perancangan
2.4. Material
a. Material yang digunakan adalah material struktur beton bertulang.
II-2

b. Berat jenis material beton adalah 2400 Kg/m
3

c. Mutu beton ( fc)
Kolom : 30 MPa
Balok : 20 MPa
Pelat Lantai : 20 MPa
Struktur Lainnya : 30 MPa

d. Modulus elastisaitas beton (Ec) Ec = 4700


Kolom : 25742,960 MPa
Balok : 21019,038 MPa
Pelat Lantai : 21019,038 MPa
Struktur Lainnya : 25742,960 MPa

e. Angka Poisson untuk jenis material beton adalah 0,2
f. Baja tulangan
> 12 mm BJTD 40
Fy = 400 MPa
Fu = 1.1 x Fy = 1,1 x 400 = 440 MPa
Fye = 1.3 x Fy = 1,3 x 400 = 520 MPa
Fue = 1.1 x Fye = 1,1 x 520 = 572 MPa

< 12 mm BJTP 24
Fy = 240 MPa
Fu = 1.1 x Fy = 1,1 x 240 = 264 MPa
Fye = 1.3 x Fy = 1,3 x 240 = 312 MPa
Fue = 1.1 x Fye = 1,1 x 312 = 343.2 MPa

2.5. Pembebanan
2.5.1. Beban Gravitasi
a. Beban Hidup (Live Load)
Adalah beban beban hidup yang terjadi pada masingmasing lantai
yang besarnya telah ditentukan oleh Beban Minimum Untuk
Perancangan Bangunan Gedung Dan Struktur Lain (SNI-1727-2013).
Rincian untuk beban hidup adalah sebagai berikut:
II-3


Gambar 2.1. Tabel Beban Hidup SNI 1727:2013


Gambar 2.2. Tabel Beban Hidup Atap SNI 1727:2013
II-4

b. Dead Load (Dead Load)
1. Beban Mati Struktural
Adalah beban berat sendiri dari masingmasing komponen
bangunan yang ditinjau dan beban beban yang bekerja pada pelat
lantai dan pelat atap yang besarnya telah ditentukan oleh Peraturan
Muatan Indonesia.
2. Beban Mati Tambahan atau Super Imposed Dead Load (SILD)
Selain berat sendiri elemen struktural, pada beban mati juga
terdapat beban lain yang berasal dari elemen arsitektural bangunan,
yaitu :
Plesteran keramik direncanakan setebal 1,5 cm dengan berat
jenis mortar adukan sebesar 2000 kg/m
3

Berat lantai keramik = 0,14 kN/m
2

Berat plafond = 0,10 kN/m
2

Mechanical and electrical = 0,20 kN/m
2

Beban dinding = (tinggi tipikal lantai tinggi balok) m x 2,50
kN/m
2

= ( 2 0,6 ) m x 2,50 kN/m
2
= 3,50 kN/m

2.5.2. Beban Gempa
II-5


Gambar 2.2. Tabel Beban Hidup Atap SNI 1727:2013

Kategori resiko bangunan gedung

Gambar 2.2. Tabel Beban Hidup Atap SNI 1727:2013

II-6

Faktor keutamaan gedung

Gambar 2.2. Tabel Beban Hidup Atap SNI 1727:2013

Parameter percepatan tanah
Di dapat dari web
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_201
1/, dengan nilai:
SS (g) 0,785
S1 (g) 0,332

Klasifikasi situs

Gambar 2.2. Tabel Beban Hidup Atap SNI 1727:2013

=

(

)

=
306
(21,8477)

II-7


= 14,006


Gambar 2.2. Tabel Beban Hidup Atap SNI 1727:2013

Maka kelas situs tanah adalah SE (Tanah Lunak).

Faktor koefisien situs
Di dapat dari web
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_201
1/, dengan nilai:
FA 1,158
FV 2,673

Parameter percepatan desain
Di dapat dari web
http://puskim.pu.go.id/Aplikasi/desain_spektra_indonesia_201
1/, dengan nilai:
SDS (G) 0,606
II-8

SD1 (G) 0,591

Kategori desain seismic

Gambar 2.2. Tabel Beban Hidup Atap SNI 1727:2013


Gambar 2.2. Tabel Beban Hidup Atap SNI 1727:2013

II-9


Gambar 2.2. Tabel Beban Hidup Atap SNI 1727:2013

Maka struktur gedung dikategorikan pada Sistem Rangka
Pemikul Momen Khusus.
Sistem dan parameter struktur

Gambar 2.2. Tabel Beban Hidup Atap SNI 1727:2013

maka didapat nilai:
R = 8
= 3
Cd = 5,5

II-10

2.5.3. Kombinasi Pembebanan


Tabel 2.1. Tabel Kombinasi Pembebanan










kombinasi Koef.
Dead
Load
Koef.
Super
Imposed
Dead
Load
Koef.
Live
Load
Koef.
Gempa
ara-X
Koef.
Gempa
ara-Y
COMB1
1,40
DL
1,40
SIDL
COMB2
1,20
DL +
1,20
SIDL + 1,6 LL
COMB3
1,36
DL +
1,36
SIDL + 1 LL 0,3 RSPX 1 RSPY
COMB4
1,04
DL +
1,04
SIDL + 1 LL -0,3 RSPX -1 RSPY
COMB5
1,12
DL +
1,12
SIDL + 1 LL 0,3 RSPX -1 RSPY
COMB6
1,28
DL +
1,28
SIDL + 1 LL -0,3 RSPX 1 RSPY
COMB7
1,36
DL +
1,36
SIDL + 1 LL 1 RSPX 0,3 RSPY
COMB8
1,04
DL +
1,04
SIDL + 1 LL -1 RSPX -0,3 RSPY
COMB9
1,28
DL +
1,28
SIDL + 1 LL 1 RSPX -0,3 RSPY
COMB10
1,12
DL +
1,12
SIDL + 1 LL -1 RSPX 0,3 RSPY
COMB11
1,06
DL +
1,06
SIDL + LL 0,3 RSPX 1 RSPY
COMB12
0,74
DL +
0,74
SIDL + LL -0,3 RSPX -1 RSPY
COMB13
0,82
DL +
0,82
SIDL + LL 0,3 RSPX -1 RSPY
COMB14
0,98
DL +
0,98
SIDL + LL -0,3 RSPX 1 RSPY
COMB15
1,06
DL +
1,06
SIDL + LL 1 RSPX 0,3 RSPY
COMB16
0,74
DL +
0,74
SIDL + LL -1 RSPX -0,3 RSPY
COMB17
0,98
DL +
0,98
SIDL + LL 1 RSPX -0,3 RSPY
COMB18
0,82
DL +
0,82
SIDL + LL -1 RSPX 0,3 RSPY

Anda mungkin juga menyukai