Untuk dapat lebih memahami analisis perhitungan pelat satu
arah, dibawah ini diberikan langkah-langkah perhitungan pelat
satu arah sebagai berikut:
1. Tentukan tebal pelat, dengan syarat batas lendutan (Tabel 1.4). 2. Hitung beban-beban : beban mati, beban hidup dan beban berfaktor 3. Hitung momen akibat beban berfaktor (Tabel 2.1).
min < < mak
4. Tentukan diameter dan jarak tulangan, dengan memperhatikan lebar retak:
Contoh :
Diketahui pelat lantai seperti pada gambar dibawah ditumpu bebas pada tembok bata, menahan beban hidup 150 kg/m2dan finishing penutup pelat (tegel,spesi,pasir urug) sebesar 120 kg/m2. Pelat ini terletak dalam lingkungan kering. Mutu beton fc = 20 MPa, Mutu baja fy = 240 MPa (Polos). Ditanyakan : Tebal Pelat dan Penulangan yang diperlukan. Penyelesaian:
Tebal minimum pelat hmin menurut SK SNI T-15-1991- 03 untuk fy = 240 MPa dan pelat ditumpu bebas pada dua tepi adalah : Digunakan h = 140,0 mm (0,14 m) 2. Penghitungan Beban-Beban yang terjadi. Wu = 1,2 WDL + 1,6 WLL WDL akibat berat sendiri = 0,14 x 2,40 = 0,336 t/m2 WDL dari finishing penutup lantai = 0,120 t/m2
Total beban mati WDL = 0,456 t/m2 Beban hidup WLL = 0,150 t/m2
Beban berfaktor WU = 1,2 x 0,0,456 + 1,6 x 0,150 = 0,7872 t/m2 3. Penghitungan Momen-Momen yang terjadi
Dengan menggunakan koefisien momen , didapat : Pada lapangan, Mu = 1/8 Wu L 2 = 1/8 x 0,7872 x 3,6 2
= 1,2753 tm
Pada tumpuan (memperhitungkan jepit tak terduga) Mu = 1/24 Wu L 2 = 1/24 x 0,7872 x 3,6 2
= 0,4251 tm 4. Penghitungan Tulangan
Tebal pelat h = 140 mm Tebal penutup p = 20 mm Ditentukan diameter tulangan f p = 10 mm