Anda di halaman 1dari 21

Bahan Ajar Kimia Fisika

BAB III
KESETIMBANGAN FASA
Fasa adalah bagian sistem dengan komposisi kimia dan sifat sifat fisik
seragam, yang terpisah dari bagian sistem lain oleh suatu bidang batas.
Pemahaman perilaku fasa mulai berkembang dengan adanya aturan fasa Gibbs.
Untuk sistem satu komponen, persamaan lausius dan lausisus lapeyron
menghubungkan perubahan tekanan kesetimbangan dengan perubahan suhu.
!edangkan pada sistem dua komponen, larutan ideal mengikuti hukum
"aoult. #arutan non elektrolit nyata $real% akan mengikuti hukum &enry. !ifat
sifat koligatif dari larutan dua komponen akan dibahas pada bab ini.
'
3.1. Sistem Satu Komponen
3.1.1. Aturan Fasa Gibbs
Pada tahun ()*+, Gibbs menurunkan hubungan sederhana antara jumlah
fasa setimbang, jumlah komponen, dan jumlah besaran intensif bebas yang dapat
melukiskan keadaan sistem se,ara lengkap. -enurut Gibbs,
+ p c
.......................................... $..(%
dimana / 0 derajat kebebasan
, 0 jumlah komponen
p 0 jumlah fasa
1 0 jumlah besaran intensif yang mempengaruhi sistem $P, 2%
Derajat kebebasan suatu sistem adalah bilangan terke,il yang menunjukkan
jumlah 3ariabel bebas $suhu, tekanan, konsentrasi komponen komponen% yang
harus diketahui untuk menggambarkan keadaan sistem. Untuk 4at murni,
diperlukan hanya dua 3ariabel untuk menyatakan keadaan, yaitu P dan 2, atau P
dan 5, atau 2 dan 5. 5ariabel ketiga dapat ditentukan dengan menggunakan
persamaan gas ideal. !ehingga, sistem yang terdiri dari satu gas atau ,airan ideal
mempunyai derajat kebebasan dua $/ 0 6%.
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
Bila suatu 4at berada dalam kesetimbangan, jumlah komponen yang
diperlukan untuk menggambarkan sistem akan berkurang satu karena dapat
dihitung dari konstanta kesetimbangan. -isalnya pada reaksi penguraian &
6
:.
&
6
:
$g%
&
6$g%
; < :
6$g%
( )( )
( )
O H
O H
P
P
P P
K
6
6 6
6 = (
............................................. $..6%
>engan menggunakan perbandingan pada persamaan ..6, salah satu konsentrasi
4at akan dapat ditentukan bila nilai konstanta kesetimbangan dan konsentrasi
kedua 4at lainnya diketahui.
Kondisi fasa fasa dalam sistem satu komponen digambarkan dalam
diagram fasa yang merupakan plot kur3a tekanan terhadap suhu.
Gambar 3.1. Diagram asa air pa!a tekanan ren!a"
2itik A pada kur3a menunjukkan adanya kesetimbangan antara fasa fasa
padat, ,air dan gas. 2itik ini disebut sebagai titik tripe#. Untuk menyatakan
keadaan titik tripel hanya dibutuhkan satu 3ariabel saja yaitu suhu atau tekanan.
!ehingga derajat kebebasan untuk titik tripel adalah nol. !istem demikian disebut
sebagai sistem in$arian.
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
3.1.%. Kebera!aan Fasa & Fasa !a#am Sistem Satu Komponen
Perubahan fasa dari padat ke ,air dan selanjutnya menjadi gas $pada
tekanan tetap% dapat dipahami dengan melihat kur3a energi bebas Gibbs terhadap
suhu atau potensial kimia terhadap suhu.
Gambar 3.%. Kebergantungan energi Gibbs pa!a asa & asa pa!at' (air !an gas ter"a!ap
su"u pa!a tekanan tetap
#ereng garis energi Gibbs ketiga fasa pada gambar ..6. mengikuti persamaan
( )
( )
S
T
G
P

............................................ $...%
?ilai entropi $!% adalah positif. 2anda negatif mun,ul karena arah lereng yang
turun. !ehingga, dapat disimpulkan bah@a !
g
A !
l
A !
s
.
3.1.3. )ersamaan *#ape+ron
Bila dua fasa dalam sistem satu komponen berada dalam kesetimbangan,
kedua fasa tersebut mempunyai energi Gibbs molar yang sama. Pada sistem yang
memiliki fasa B dan C,
G
B
0 G
C
.................................................. $..D%
Eika tekanan dan suhu diubah dengan tetap menjaga kesetimbangan, maka
dG
B
0 dG
C
................................................ $..F%
dT
T
G
dP
P
G
dT
T
G
dP
P
G
P T
P T

,
_

,
_


,
_

+
,
_



............... $..+%
>engan menggunakan hubungan -a8@ell, didapat
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
dT S dP V dT S dP V


..............................
$..*%
V
S
V V
S S
dT
dP



........................................... $..)%
Karena
T
H
S


................................................. $..G%
maka
V T
S
dT
dP

............................................. $..(H%
Persamaan ..(H disebut sebagai Persamaan *#ape+ron, yang dapat digunakan
untuk menentukan entalpi penguapan, sublimasi, peleburan, maupun transisi
antara dua padat. Intalpi sublimasi, peleburan dan penguapan pada suhu tertntu
dihubungkan dengan persamaan
penguapan peleburan asi sub
H H H +
lim ..............................
$..((%
3.1.,. )ersamaan *#ausius & *#ape+ron
Untuk peristi@a penguapan dan sublimasi, lausius menunjukkan bah@a
persamaan lapeyron dapat disederhanakan dengan mengandaikan uapnya
mengikuti hukum gas ideal dan mengabaikan 3olume ,airan $5
l
% yang jauh lebih
ke,il dari 3olume uap $5
g
%.
g l g
V V V V
............................................. $..(6%
Bila
g
V
P
RT

.................................................
$..(.%
maka persamaan ..(H menjadi
6
RT
H P
dT
dP
v

.......................................... $..(D%
dT
RT
H
P
dP
v
6

........................................ $..(F%
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
dT
T R
H
dP
P
T
T
v
P
P

6
(
6
(
6
( (
.......................................
$..(+%
1
]
1

,
_

( 6 (
6
( (
ln
T T R
H
P
P
v
........................................ $..(*%
( )
6 (
( 6
(
6
ln
T RT
T T H
P
P
v

........................................ $..()%
Persamaan ..() disebut )ersamaan *#ausius & *#ape+ron. >engan
menggunakan persamaan di atas, kalor penguapan atau sublimasi dapat dihitung
dengan dua tekanan pada dua suhu yang berbeda.
Bila entalpi penguapan suatu ,airan tidak diketahui, harga pendekatannya
dapat diperkirakan dengan menggunakan Aturan Trouton, yaitu
mol K J
T
H
S
didih
penguapan
penguapan
. = ))


..........................
$..(G%
3.%. Sistem Dua Komponen
3.%.1. Kesetimbangan -ap & *air !ari *ampuran I!ea# Dua Komponen
Eika ,ampuran dua ,airan nyata $real% berada dalam kesetimbangan
dengan uapnya pada suhu tetap, potensial kimia dari masing masing komponen
adalah sama dalam fasa gas dan ,airnya.
% $ % $ l i g i

............................................. $..6H%
Eika uap dianggap sebagai gas ideal, maka
o
i o
g i g i
P
P
RT ln
% $ % $
+ ..................................... $..6(%
dimana P
o
adalah tekanan standar $( bar%. Untuk fasa ,air,
i
o
l i l i
a RT ln
% $ % $
+
......................................... $..66%
Persamaan ..6H dapat ditulis menjadi
i
o
l i
o
i o
g i
a RT
P
P
RT ln ln
% $ % $
+ + .................................. $..6.%
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
>ari persamaan ..6. dapat disimpulkan bah@a
i
o
i
i
a RT
P
P
RT ln ln
........................................... $..6D%
o
i
i
i
P
P
a
.................................................. $..6F%
Persamaan ..6F menyatakan bah@a bila uap merupakan gas ideal, maka aktifitas
dari komponen i pada larutan adalah perbandingan tekanan parsial 4at i di atas
larutan $P
i
% dan tekanan uap murni dari 4at i $P
i
o
%.
Pada tahun ())D, "aoult mengemukakan hubungan sederhana yang dapat
digunakan untuk memperkirakan tekanan parsial 4at i di atas larutan $P
i
% dari
suatu komponen dalam larutan. -enurut "aoult,
o
i i i
P x P
................................................
$..6+%
Pernyataan ini disebut sebagai .ukum /aou#t, yang akan dipenuhi bila
komponen komponen dalam larutan mempunyai sifat yang mirip atau antaraksi
antar larutan besarnya sama dengan interaksi di dalam larutan $A B 0 A A 0 B
B%. ampuran yang demikian disebut sebagai (ampuran i!ea#' ,ontohnya
,ampuran ben4ena dan toluena. ampuran ideal memiliki sifat sifat
J&
mi8
0 H
J5
mi8
0 H
J!
mi8
0 K " Ln
i
ln 8
i
2ekanan uap total di atas ,ampuran adalah
6 (
P P P +

o o
P x P x
6 6 ( (
+ ....................................
$..6*%
Karena 8
6
0 ( 8
(
, maka
( )
( 6 ( 6
x P P P P
o o o
+ ......................................... $..6)%
Persamaan di atas digunakan untuk membuat garis titik ge#embung $bubble
point line%. >i atas garis ini, sistem berada dalam fasa ,air. Komposisi uap pada
kesetimbangan ditentukan dengan ,ara
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
P
P
x
i
i

M
................................................... $..6G%
Keadaan ,ampuran ideal yang terdiri dari dua komponen dapat digambarkan
dengan kur3a tekanan tehadap fraksi mol berikut.
Gambar 3.3. Tekanan tota# !an parsia# untuk (ampuran ben0ena & to#uena pa!a 12
o
*
Gambar 3.,. Fasa (air !an uap untuk (ampuran ben0ena & to#uena pa!a 12
o
*
Garis titik embun $dew point line% dibuat dengan menggunakan persamaan
( )
o o o o
o o
x P P P
P P
P
( ( 6 (
6 (
+ +

....................................... $...H%
>i ba@ah garis ini, sistem setimbang dalam keadaan uap.
Pada tekanan yang sama, titik titik pada garis titik gelembung dan garis
titik embun dihubungkan dengan garis horisontal yang disebut tie line $lihat
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
gambar ..D%. Eika diandaikan fraksi mol toluena adalah x, maka jumlah 4at yang
berada dalam fasa ,air adalah
v l
v x
C
cair

.......................................... $...(%
!edangkan jumlah 4at yang berada dalam fas uap adalah
v l
x l
C
uap

.......................................... $...6%
Penentuan jumlah 4at pada kedua fasa dengan menggunakan persamaan ...( dan
...6 disebut sebagai Lever Rule.
3.%.%. Tekanan -ap *ampuran Non I!ea#
2idak semua ,ampuran bersifat ideal. ampuran ,ampuran non ideal ini
mengalami penyimpangan = de3iasi dari hukum "aoult. 2erdapat dua ma,am
penyimpangan hukum "aoult, yaitu
a. Penyimpangan positif
Penyimpangan positif hukum "aoult terjadi apabila interaksi dalam
masing masing 4at lebih kuat daripada antaraksi dalam ,ampuran 4at
$ A A, B B A A B%. Penyimpangan ini menghasilkan entalpi
,ampuran $J&
mi8
% positif $bersifat endotermik% dan mengakibatkan
terjadinya penambahan 3olume ,ampuran $J5
mi8
A H%. ontoh
penyimpangan positif terjadi pada ,ampuran etanol dan n hekasana.
Gambar 3.3. )en+impangan positi "ukum /aou#t
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
b. Penyimpangan negatif
Penyimpangan negatif hukum "aoult terjadi apabila antaraksi dalam
,ampuran 4at lebih kuat daripada interaksi dalam masing masing 4at
$ A B A A A, B B%. Penyimpangan ini menghasilkan entalpi
,ampuran $J&
mi8
% negatif $bersifat eksotermik% mengakibatkan
terjadinya pengurangan 3olume ,ampuran $J5
mi8
N H%.. ontoh
penyimpangan negatif terjadi pada ,ampuran aseton dan air.
Gambar 3.1. )en+impangan negati "ukum /aou#t
Pada gambar ..F dan ..+ terlihat bah@a masing masing kur3a memiliki
tekanan uap maksimum dan minimum. !istem yang memiliki nilai maksimum
atau minimum disebut sistem a0eotrop. ampuran a4eotrop tidak dapat
dipisahkan dengan menggunakan destilasi biasa. Pemisahan komponen 6 dan
a4otrop dapat dilakukan dengan destilasi bertingkat. 2etapi, komponen ( tidak
dapat diambil dari a4eotrop. Komposisi a4eotrop dapat dipe,ahkan dengan ,ara
destilasi pada tekanan dimana ,ampuran tidak membentuk sistem tersebut atau
dengan menambahkan komponen ketiga.
3.%.3. .ukum .enr+
&ukum "aoult berlaku bila fraksi mol suatu komponen mendekati satu.
Pada saat fraksi mol 4at mendekati nilai nol, tekanan parsial dinyatakan dengan
i i i
K x P
................................................
$....%
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
yang disebut sebagai .ukum .enr+, yang umumnya berlaku untuk 4at terlarut.
>alam suatu larutan, konsentrasi 4at terlarut $dinyatakan dengan subscribe 6%
biasanya lebih rendah dibandingkan pelarutnya $dinyatakan dengan subscribe (%.
?ilai K adalah tetapan &enry yang besarnya tertentu untuk setiap pasangan pelarut
4at terlarut.
Tabe# 3.1. Tetapan .enr+ untuk gas & gas ter#arut pa!a %3
o
* 4K% 5 12
6
)a7
Gas
Pelarut
Air Ben4ena
&
6
*,(6 H,.+*
?
6
),+) H,6.G
:
6
D,DH
: F,*G H,(+.
:
6
H,(+* H,H((D
&
D
D,(G H,F+G

6
&
6
H,(.F

6
&D (,(+

6
&
+
.,H*
Kelarutan gas dalam ,airan dapat dinyatakan dengan menggunakan
tetapan &enry. &ukum &enry berlaku dengan ketelitian ( .O sampai pada
tekanan ( bar. Kelarutan gas dalam ,airan umumnya menurun dengan naiknya
temperatur, @alaupun terdapat beberapa penge,ualian seperti pelarut amonia ,air,
lelehan perak, dan pelarut pelarut organik. !enya@a senya@a dengan titik
didih rendah $&
6
, ?
6
, &e, ?e, dll% mempunyai gaya tarik intermolekular yang
lemah, sehingga tidak terlalu larut dalam ,airan. Kelarutan gas dalam air biasanya
turun dengan penambahan 4at terlarut lain $khususnya elektrolit%.
3.%.,. Siat Ko#igati 8arutan
!ifat koligatif $colligative properties% berasal dari kata colligatus $#atin%
yang berarti Pterikat bersamaP. Ketika suatu 4at terlarut ditambahkan ke dalam
pelarut murni A, fraksi mol 4at A, x

, mengalami penurunan. Penurunan fraksi mol


ini mengakibatkan penurunan potensial kimia. !ehingga, potensial kimia larutan
lebih rendah daripada potensial pelarut murninya. Perubahan potensial kimia ini
menyebabkan perubahan tekanan uap, titik didih, titik beku, serta terjadinya
fenomena tekanan osmosis. !ifat koligatif diamati pada larutan sangat en,er,
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
dimana konsentrasi 4at terlarut jauh lebih ke,il dari pada konsentrasi pelarutnya
$8
6
NNN 8
(
%. Perubahan sifat sifat koligatif tersebut dapat dilihat pada gambar
..*.
Gambar 3.9. Siat ko#igati #arutan
3.%.,.1. )enurunan Tekanan -ap 4)7
Bayangkan suatu larutan yang terdiri dari 4at terlarut yang tidak mudah
menguap $involatile solute%. Kondisi ini umumnya berlaku untuk 4at terlarut
berupa padatan, tetapi tidak untuk 4at ,air maupun gas. 2ekanan uap larutan $P%
kemudian akan bergantung pada pelarut saja $P
!
%. !ehingga penurunan tekanan
uap dapat dinyatakan sebagai
P 0 P
(
o
P
(
QQQQQQQQQ..Q. $...D%
Eika nilai P
!
disubstitusi dengan persamaan ..6+, maka
o o
P x P P
( ( (
. QQQQQ.QQQ....
$...F%
% ( $
( (
x P
o

72ype te8t9
2
b
2
f
pelarut
larutan
2
b
2
f
2
b
o
2
f
o
P
2
P
P
o
P
Bahan Ajar Kimia Fisika
6 (
.x P P
o
QQQQQQQQQQQ.
$...+%
dimana 8
(
0 fraksi mol pelarut
8
6
0 fraksi mol 4at terlarut
Fraksi mol $x
i
% adalah perbandingan jumlah mol 4at i $n
i
% terhadap jumlah mol
total $n
total
% dalam larutan. Untuk larutan yang sangat en,er, n
6
NN n
(
. !ehingga,
(
6
6 (
6
n
n
n n
n

+
.......................................... $...*%
>engan demikian,
P 0 P
(
o
.
6 (
6
n n
n
+
QQQQQQQQ. $...)%
P 0 P
(
o
.
(
6
n
n
QQQQQQQQQ..... $...G%
3.%.,.%. Kenaikan Titik Di!i" 4T
b
7 !an )enurunan Titik Beku 4T

7
2itik didih $boiling point " T
b
% normal ,airan murni adalah suhu dimana
tekanan uap ,airan tersebut sama dengan ( atm. Penambahan 4at terlarut yang
tidak mudah menguap menurunkan tekanan uap larutan. !ehingga, dibutuhkan
suhu yang lebih tinggi agar tekanan uap larutan men,apai ( atm. &al ini
mengakibatkan titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih pelarut
murninya.
>ari persamaan ...+, penurunan tekanan uap $P% dapat dinyatakan
sebagai P
(
o
P
(
0 P
(
o
. 8
6
....................................
$..DH%
8
6
0
o
o
P
P P
(
( (

QQQQQQQQQQQ
$..D(%
-enurut persamaan lausius lapeyron,
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
ln
(
6
P
P
0
( )
6 (
( 6
T RT
T T H
V

QQQQQQQQQ....
$..D6%
Bila P
6
0 P
(
dan 2
6
0 2
b
P
(
0 P
(
o
2
(
0 2
b
o
maka persamaan lausius lapeyron dapat ditulis menjadi
ln
o
P
P
(
(
0
b
o
b
o
b b V
T RT
T T H % $
QQQQQQQQ.Q.
$..D.%
ln
1
1
]
1

,
_

o
o
P
P P
(
( (
( 0
( )
b
V
T
T RT
H

6 (
QQQQQQ.Q......
$..DD%
Pada larutan en,er,
o
o
P
P P
(
( (

sangat ke,il, sehingga
ln
o
o
P
P P
(
( (

0 K
o
o
P
P P
(
( (

QQQQQ..Q.......Q..
$..DF%
Karena 2
b
sangat ke,il, maka 2
b
2
b
o
K
o
o
P
P P
(
( (

0
( )
( )
b
o
b
V
T
T R
H

6 QQQQQ...QQQ
$..D+%
K 8
6
0
( )
( )
b
o
b
V
T
T R
H

6 QQQQQ...QQ...
$..D*%
(
6
n
n
0 K
( )
( )
b
o
b
V
T
T R
H

6 QQQQQQQ..
$..D)%
(
(
6
6
(
6
#
$
x
$
#
n
n

QQ.............................. $..DG%
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
dengan @
(
dan -
(
masing masing adalah berat dan massa molar pelarut, serta @
6
dan -
6
adalah berat dan massa molar 4at terlarut. Eika @
(
dianggap (HHH gram,
( 6
(
6
.$ m
n
n

QQQQQQQQQQ.....
$..FH%
m
6
. -
(
0 K
( )
( )
b
o
b
V
T
T R
H

6 QQQQQQQQ....
$..F(%
2
b
0 K
( )
v
o
b
H
$ T R

(
6
. m
6
......................................
$..F6%
2
b
0 K
b
. m
6
.......................................... $..F.%
Penambahan 4at terlarut juga mengakibatkan terjadinya penurunan titik
beku $%ree&ing point " T
%
%. >engan menggunakan ,ara yang sama, didapat
2
f
0 K
f
. m
6
........................................... $..FD%
3.%.,.3. Tekanan :smosis 47
Pendekatan tekanan osmosis dapat dijelaskan sebagai berikut. !uatu
larutan terpisah dari pelarut murninya oleh dinding semi permiabel, yang dapat
dilalui oleh pelarut, tetapi tidak dapat dilalui oleh 4at terlarutnya. Karena potensial
kimia larutan lebih rendah, maka pelarut murni akan ,enderung bergerak ke arah
larutan, melalui dinding semi permiabel.
Gambar 3.;. Tekanan osmosis
72ype te8t9
pelarut
murni
larutan
dinding semi permiabel
Bahan Ajar Kimia Fisika
Pada kesetimbangan, tekanan di bagian kiri adalah P dan tekanan di
bagian kanan adalah P ' (. ) adalah perbedaan tekanan dari kedua sisi yang
dibutuhkan untuk menghindari terjadinya aliran spontan melalui membran ke
salah satu sisi.
-enurut hubungan -a8@ell,
dG 0 K ! d2 ; 5 dP ............................................. $..FF%
d
n
G
0 K
n
S
d2 ;
n
V
dP QQQQQQQQQ...
$..F+%
d 0 K S d2 ;

dP QQQQQQQQQQ.....
$..F*%
Karena
T
P

,
_

, maka
d 0
dP

H
QQQQQQQQQQQ..
$..F)%
Bila V dianggap tidak bergantung pada tekanan, maka

0

QQQQQQQQQQQQ
$..FG%
-enurut kesetimbangan kimia,

0
o

; "2 ln
o
P
P
QQQQQQQQQQ..
$..+H%

K
o

0 "2 ln
o
P
P
QQ.QQQQQ..QQ...
$..+(%


0 K "2 ln
o
P
P
QQQQQQQQQQ
$..+6%
dimana P 0 P
(
0 tekanan uap larutan
P
o
0 P
(
o
0 tekanan uap pelarut murni
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
Eika persamaan ..FG disamakan dengan persamaan ..+6, maka
K "2 ln
o
P
P
(
(
0

QQQQQQQQQQ.Q..
$..+.%
-enurut &k. "aoult
8
(
0
o
P
P
(
(
QQQQQQ..QQQ.QQ...
$..+D%
8
(
0 $( 8
6
% QQQQQQQQQQQ $..+F%
!ehingga, persamaan ..+. menjadi
K "2 ln
o
P
P
(
(
0

QQQQQQQQQQQ...
$..++%
K "2 ln 8
(
0

QQQQQQQQQQQ...
$..+*%

0 K

RT
ln $( 8
6
% .........................
$..+)%
Pada larutan sangat en,er, 8
6
sangat ke,il sehingga ln $( 8
6
% K 8
6
.

0 K

RT
$K 8
6
% .....................................
$..+G%

0
(
n
V
RT
.
(
6
n
n
QQQQQQQQQ...
$..*H%

0 ".2.
6
.............................................
$..*(%
dimana
6
adalah konsentrasi 4at terlarut.
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
3.%.3. Sistem Dua Komponen !engan Fasa )a!at & *air
!istem biner paling sederhana yang mengandung fasa padat dan ,air
ditemui bila komponen komponennya saling ber,ampur dalam fas ,air tetapi
sama sekali tidak ber,ampur pada fasa padat, sehingga hanya fasa padat dari
komponen murni yang akan keluar dari larutan yang mendingin. !istem seperti itu
digambarkan dalam diagram fasa Bi dan d berikut.
Gambar 3.6. Kur$a pen!inginan !an !iagram asa su"u & persen berat untuk sistem Bi & *!
Bila suatu ,airan yang mengandung hanya satu komponen didinginkan,
plot suhu terhadap @aktu memiliki lereng yang hampir tetap. Pada suhu
mengkristalnya padatan yang keluar dari ,airan, kur3a pendingina akan mendatar
jika pendinginan berlangsung lambat. Patahan pada kur3a pendinginan
disebabkan oleh terlepasnya kalor ketika ,airan memadat. &al ini ditunjukkan
pada bagian kiri gambar ..G, yaitu ,airan hanya mengandung Bi $ditandai dengan
komposisi d HO% pada suhu 6*.
o
dan ,airan yang hanya mengandung d
$ditandai dengan komposisi d (HHO% pada suhu .6.
o
.
Eika suatu larutan didinginkan, terjadi perubahan lereng kur3a pendinginan
pada suhu mulai mengkristalnya salah satu komponen dari larutan, yang
kemudian memadat. Perubahan lereng ini disebabkan oleh lepasnya kalor karena
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
proses kristalisasi dari padatan yan gkeluar dari larutan dan juga oleh perubahan
kapasitas kalor. &al ini dapat terlihat pada komposisi 6HO dan )HO d. Untuk
komposisi DHO d pada suhu (DH
o
, terjadi pertemuan antara lereng kur3a
pedinginan Bi dan d yang menghasilkan garis mendatar. Pada suhu ini, Bi dan
d mengkristal dan keluar dari larutan, menghasilkan padatan Bi dan d murni.
Kondisi dimana larutan menghasilkan dua padatan ini disebut titik eutektik, yang
hanya terjadi pada komposisi dan suhu tertentu. Pada titik eutektik terdapat tiga
fasa, yaitu Bi padat, d padat dan larutan yang mengandung DHO d. >erajat
kebebasan untuk titik ini adalah H, sehingga titik eutektik adalah in3arian.
Iutektik bukan merupakan fasa, tetapi kondisi dimana terdapat ,ampuran yang
mengandung dua fasa padat yang berstruktur butiran halus.
3.%.3.1. )embentukan Sen+a<a
Komponen komponen pada sistem biner dapat bereaksi membentuk
senya@a padat yang berada dalam kesetimbangan dengan fas ,air pada berbagai
komposisi. Eika pembentukan senya@a mengakibatkan terjadinya daerah
maksimum pada diagram suhu komposisi, maka disebut sen+a<a bertitik #ebur
sebangun $congruently melting compound%. ontoh senya@a ini dapat dilihat
pada diagram fas Rn -g pada gambar ..(H.
Gambar 3.12. Diagram asa =n & Mg
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
!elain melebur, senya@a juga dapat meluruh membentuk senya@a lain dan
larutan yang setimbang pada suhu tertentu. 2itik leleh ini disebut titik #e#e" tak
sebangun $incongruently melting point% dan senya@a yang terbentuk disebut
sen+a<a bertitik #ebur tak sebangun. &al ini terjadi pada bagian diagram fasa
?a
6
!:
D
&
6
: yang menunjukkan pelelehan tak sebangun dari ?a
6
!:
D
.(H&
6
:
menjadi kristal rombik anhidrat ?a
6
!:
D
.
Gambar 3.11 Bagian !iagram asa Na%S:, & .%:
3.%.3.%. 8arutan )a!at
Pada umumnya, padatan murni bisa didapatkan pada saat larutan
didinginkan. 2etapi, pada beberapa sistem, bila larutan didinginkan, maka larutan
padatlah $solid solution% yang akan keluar. ontoh sistem yang membentuk
larutan padat adalah sistem u ?i.
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
Gambar 3.1%. Diagram asa *u & Ni
Pada gambar ..(6, terlihat adanya daerah dimana terdapat fasa ,air
$larutan% dan fasa padat $larutan padat% yang berada dalam kesetimbangan. Garis
yang berbatasan dengan fasa ,air disebut sebagai garis #i>ui!us, sedangkan garis
yang berbatasan dengan fasa padat disebut garis so#i!us. #arutan padat pada
sistem ini disebut sebagai fasa B. Komposisi masing masing fasa dapat
ditentukan dengan menggunakan lever rule. Kondisi fasa fasa yang ada dalam
sistem pada berbagai suhu dapat dilihat pada gambar ..(..
72ype te8t9
Bahan Ajar Kimia Fisika
Gambar 3.13. Kon!isi asa & asa !a#am sistem *u & Ni pa!a berbagai su"u
3.3. Sistem Tiga Komponen
Gambar 3.1,. Diagram asa sistem tiga komponen air & asam asetat & $ini# asetat
72ype te8t9

Anda mungkin juga menyukai