Anda di halaman 1dari 14

Definisi

Avaskular nekrosis (AVN) merupakan suatu


komplikasi yang terjadi dimana hilangnya/
terputusnya suplai darah pada suatu bagian tulang
sehingga menyebabkan kematian tulang tersebut.
Avaskular nekrosis pasca trauma sering terjadi pada
caput femoris yaitu pada fraktur collum femoris, pada
naviculare manus dan talus.
Lokasi nekrosis biasanya langsung di bawah
permukaan artikular yang menahan berat tubuh dari
tulang (yaitu anterolateral kepala femoralis).
Patofisiologi
Tulang yang mengalami ischemia awalnya mengikuti
oklusi arteri atau vena yang memperdarahinya.
Kosongnya lacuna osteocyte menandakan bahwa
tulang telah mati, akan tetapi secara radiologis
gambaran mungkin saja normal bila susunan
trabekular masih intak. Revaskularisasi bisa terlihat
pada pertemuan antara sumsum tulang mati dan
hidup. Sumsum tulang yang mati akan digantikan
jaringan ikat kemudian menjadi kalsifikasi.
Etiologi
AVN paling sering terjadi pada usia dekade ketiga
hingga keenam dan 4 kali kemungkinannya lebih
besar pada pria.
Penyebab terjadinya AVN, antara lain :
Idiopatik
Anak-anak
Pusat osifikasi sekunder (epifisi tekanan)
Pusat osifikasi primer


Penyebab yang diketahui
Trauma
Fisik
Hematologi
Emboli
Metabolik


DIAGNOSTIK
Diagnosis AVN dapat ditegakkan selain dilihat secara
klinis juga bisa didasarkan atas penemuan radio
imaging menggunakan Radiologi konvensional (X-
Ray), CT, MRI, dan Scintigraphy.
Ficat dan Arlet membagi nekrosis avaskular menjadi
empat stadium, yaitu:
Stadium 1 - Tidak atau sedikit nyeri.
- Gambaran radiologis normal.
Stadium 2 Ada tanda tanda radiologis
dini, tetapi kaput femoris secara struktural utuh.
Stadium 3 Meningkatnya distorsi kaput femoris atau fragmentasi.
Stadium 4 - Hancurnya permukaan sendi.
-Osteoartritis sekunder.
X-ray
Perubahan yang mengenai caput femoris lebih besar daripada penyempitan
ruang sendi atau acetabular.
Radioluscent, sclerosis, gambaran tulang kolaps, ruang sendi menyempit, dan
di caput femoris terdapat gambaran khas bentuk bulan sabit yang radiolusen
Gambaran subchondral yang kolaps menandakan stadium lanjut.

CT-Scan
Resolusinya memungkinkan menganalisis fitur morfologi.
Kepekaan CT scan dalam mendeteksi nekrosis avaskular awal (AVN) adalah
55%.
Lebih akurat dari radiologi konvensional untuk staging (terutama stage 2 dan
lebih tinggi), kurang untuk stage 0 -1 dan kurang sensitive dibanding MRI.
Tanda pertama yang menunjukkan adanya AVN pada CT scan adalah
gambaran osteoporosis, kemudian terlihat tanda bintang yang terdistorsi dan
menggumpal. Penggumpalan tersebut terlihat sebagai spot atau bentuk
beragam yang hyperdens serta adanya sclerosis.
Kedokteran Nuklir/ Scintigraphy
Bone scintigraphy menggunakan alat pinhole collimation dan Technetium yang dilabel
analog phosphate + sulfur colloid.
Mendeteksi lebih dini dari radiologi konvensional. hanya ketika MRI tidak dapat
dilakukan atau ketika MRI hasilnya tidak jelas. Eksperimental dan tidak digunakan
secara luas dalam setting klinis.
Menurut Collier, sensitivitas 55% dengan pencitraan radionuklida planar untuk nekrosis
avaskular (AVN)
Cincin pada saat aktivitas meningkat mencerminkan hiperemi pada tahap awal dan
penyembuhan Sulit untuk membedakan nekrosis avaskular (AVN) dari penyebab lain
yang juga aktivitasnya meningkat, seperti osteoarthritis, fraktur, dan artritis inflamasi.
Proses : Awalnya, serapan menurun dalam perfusi dan fase statis, yang merupakan
iskemik dini. Kemudian, penyerapan menurun dalam kepala femoralis pada fase perfusi
dan meningkat disekitar wilayah dingin di fase statis. Yang terakhir ini merupakan zona
reaktif sekitar segmen infarcted. Penyerapan meningkat dari zona reparatif akhirnya
menggantikan kawasan photopenic.
Terapi
Secara konservative dengan menjaga beban tubuh
yang ideal, selain itu penghilang rasa sakit (analgetic)
untuk mengurangi nyeri.
Sejumlah penelitian menunjukkan Biphosphonates
dapat membantu untuk memperlambat proses
kolapsnya caput femoris dan memperlambat operasi.
Statin dapat mencegah Corticosteroid-induced AVN
Bedah :
Pada tahap awal AVN (precollapse), dekompresi inti dengan atau tanpa
cangkok tulang ini biasanya dianggap sebagai perawatan yang paling tepat
Core decompression : meningkatkan sirkulasi dengan menurunkan
tekanan intramedulla dan mencegah iskemia lebih lanjut dan kerusakan
sendi yang progresif, efektif pula untuk mengontrol rasa sakit.
Bone graft : termasuk kortikal dan medulla serta vaskularisasi dengan otot
pedicle atar vaskularisasi bebas fibula
Osteotomy
Total Hip Arthroplasty (terutama stage 3 lebih)
Prognosis
Bergantung pada lokasi, kondisi, serta lokasinya.
Lebih dari 50% penderita harus melakukan pembedahan setelah 3 tahun
didiagnosis.
Prognosis buruk :
Usia lebih dari 50 tahun
Stadium lanjut (stage 3 atau lebih) pada saat didiagnosis
Necrosis melebihi 1/3 daerah caput femoris yang Nampak pada MRI
Daerah lateral caput femoris juga terkena
Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi (corticosteroid-induced AVN)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai