Anda di halaman 1dari 21

4.10.3.

Problem Utama Pemboran Horizontal


Sasaran pemboran horizontal adalah membuat lubang horizontal dengan
pertambahan sudut tertentu dari titik belok pertama. Masalah utama timbul karena adanya
bagian pertambahan sudut dari bagian horizontal, yang berhubungan dengan efek
gravitasi, friksi dan pengendapan partikel (cutting) pemboran. Masalah-masalah dalam
pemboran horizontal diantaranya :
. !roblem terhadap rangkaian, yaitu torsi, drag, buckling dan tension.
". !roblem lumpur dan hidrolika, yaitu pengendapan cutting dan gugurnya dinding
lubang sumur.
#. $ecenderungan penyimpangan sudut.
%. &endahnya la'u penembusan.
(. )ifferential pipe sticking.
4.10.3.1. Problem Terhadap Rangkaian
!erencanaan rangkaian pipa bor yang akan dipergunakan harus
mempertimbangkan beban drag, beban torsi, buckling, dan tension. )alam hal ini yang
akan kita bicarakan adalah masalah kekuatan dan beban dari rangkaian pipa bor.
4.10.3.1.1. Torsi
*orsi yang berlebihan akan membatasi pan'ang bagian lubang yang dapat
ditembus. Sebab-sebab ter'adinya beban torsi :
+. *orsi di atas maksimal yang dapat dilakukan oleh rotary table.
,. -eban torsi pada sambungan yang terlalu besar.
.. /danya beban torsi pada bagian pipa yang tipis.
!erhitungan beban torsi akan semakin kritis apabila pemboran sudah memasuki
phase pertambahan sudut dengan membentuk suatu busur dengan kelengkungan tertentu
(-uild-up) serta pada phase pemboran horizontal.
A. Usaha Pencegahan
. Menghitung beban torsi
)engan diketahui beban di masing-masing phase pemboran, maka total beban torsi
yang diderita drill string dapat diperhitungkan. )engan demikian kita dapat
memperkirakan besar prime mover (penggerak mula) yang harus disiapkan untuk
mengatasi beban torsi tersebut. -eban torsi 0 puntiran 'uga dibatasi oleh kekuatan tool
'oint serta 'enis pipa yang digunakan.
-erikut ini beberapa persamaan yang telah diturunkan untuk menghitung besarnya
beban torsi yang timbul untuk masing-masing phase pemboran.
a. Menentukan torsi untuk lubang lurus menggunakan persamaan (%-".)
"%
Fe ODtj
T


dimana :
* 1 torsi, lb-ft0ft
1 friction factor, lb0ft
2c 1 gaya kontak lateral, lb0ft
3dt' 1 outside diameter tool 'oint, in
b. Menentukan torsi untuk lubang miring dengan persamaan (%-"4)
"%
sin u L Wm OD
T
c. Menentukan torsi untuk lubang horizontal menggunakan persamaan (%-#5), dengan
asumsi sudut kemiringan sebesar 45 dan friction factor (u) sebesar 5.##, maka :
,"
L Wm OD
TH
d. Menentukan torsi untuk lubang melengkung menggunakan persamaan (%-#), (%-
#"), dan (%-##). Sedangkan penentuan torsi pada bagian pertambahan sudut dengan
batasan-batasan berikut ini :
$1 63- 7 5.## 6m &
Untuk negati! "
,"
. . R Wm OD
TB
Untuk positi! "
) . . ## . 5 (
%+ ,"
. .
R Wm WOB
OD R Wm OD
TB +
)imana :
* 1 torsi friksi pada sumur miring, ft-lbf
*8 1 torsi friksi pada sumur horizontal, ft-lbf
*- 1 torsi friksi pada bagian pertambahan sudut, ft-lbf
3) 1 diameter luar tool 'oint atau collar, in
9 1 pan'ang pipa, ft
u 1 koefisien friksi (diambil 5.##)
1 sudut kemiringan sumur, dera'at
6m 1 berat pipa dalam lumpur, lb0ft
& 1 'ari-'ari bagian pertambahan sudut, ft
$ 1 konstanta perhitungan, lb
e. Menghitung beban torsi yang dapat ditanggung oleh pipa pada kondisi
tensile0tertarik, menggunakan persamaan (%-"%) dan (%-"()
( , 5
"
"
"
. 54++, , 5
1
]
1


A
Te
Y
OD
I
T
[ ]
" "
#"
ID OD I

dimana :
* 1 minimum torsi pada kondisi tension, lb-ft
: 1 polar momen inersia, in
3) 1 outside diameter, in
; 1 minimum yield strength, psi.
*e 1 beban tension, lb
/ 1 luas permukaan pipa, in
#. Usaha Penanggulangan
-eban torsi0puntiran 'uga dibatasi oleh kekuatan tool 'oint serta 'enis pipa yang
digunakan. /pabila kita menghadapi kendala seperti ini, maka langkah selan'utnya adalah
mendesain ulang lintasan lubang bor sehingga diperoleh beban torsi minimum.
4.10.3.1.$. %rag
*u'uan penentuan 0 mengetahui besar beban drag adalah untuk mempersiapkan
kekuatan rig serta kemampuan prime mover untuk menurunkan, menahan dan menarik
drill string serta untuk mengatur distribusi 63- akibat adanya beban drag.
A. Usaha Pencegahan
*epatnya desain lintasan lubang bor akan mengurangi beban drag yang timbul,
tergantung dari desain pada bagian lubang horizontal, desain rangkaian pipabor, serta
63- yang diderita pahat. <ntuk itu perlu memperkirakan besar beban drag yang timbul
akibat adanya daerah pertambahan sudut.
. !erhitungan beban drag untuk lubang lurus, menggunakan persamaan (%-#%)
) 1 6m 9 sin
". !eerhitungan drag untuk lubang horizontal, menggunakan persamaan (%-#() .
)engan asumsi kemiringan lubang 45 dan koefisien friksi sebesar 5.##, maka :
#
L Wm
DH

#. Sementara untuk phase bagian pertambahan sudut, beban drag dapat diperkirakan
dengan menggunakan persamaan (%-#+), (%-#,), dan (%-#.) yang hanya berlaku pada
saat penurunan pipa ke dasar sumur.
$ 1 2/ 7 5,"( 6m &
Untuk negati! " )- 1 5,%5 6m &
Untuk positi! " )- 1 5,"( 6m & = 5,+4 2/
%. Sedangkan perhitungan untuk phase pertambahan sudut pada saat penarikan drill
string& besar beban drag dapat diperkirakan dengan menggunakan persamaan (%-#4),
(%-%5), dan (%-%).
$ 1 2/ 7 5,.( 6m &
Untuk negati! "
#
. R Wm
DB

Untuk positi! " )- 1 5,+4 2/ 7 5,"( 6m &
)imana :
) 1 drag pada lubang miring, lbf
)8 1 drag pada lubang horizontal, lbf
)- 1 drag pada phase build rate, lbf
6m 1 berat pipa dalam lumpur, lb0ft
9 1 pan'ang pipa yang bersentuhan dengan drag, ft
m 1 koefisien friksi (diambil 5,##)
1 sudut kemiringan sumur, dera'at
& 1 'ari-'ari build curve, ft
2/ 1 beban kompresi pada >3?, lb
#. Usaha Penanggulangan
8al-hal yang perlu dipertimbangkan untuk menanggulangi masalah drag di atas
adalah sebagai berikut :
'. (emperkecil Harga oe!isien )riksi
;aitu dengan 'alan menggunakan lumpur yang memberikan harga koefisien friksi
(?f) sekecil mungkin. 8asil eksperimen menun'ukkan penggunaan lumpur yang berbeda
akan memberikan koefisien yang berbeda pula. !enggunaan lumpur minyak dengan
additive memberikan harga ?f paling kecil, yaitu 5, 7 5,# pada lubang terbuka.
!erkiraan harga ?f berdasarkan 'enis lumpur seperti ditun'ukkan pada gambar %-%,.
9umpur tipe lain merupakan lumpur dasar yang terdiri dari fasa cair dan fasa
pembentuk koloid tanpa dicampur dengan fasa kimia. 9umpur type treated adalah lumpur
type plain yang telah dicampur dengan fasa kimia pengontrol viscositas seperti :
!olyposphate, 9ignosulfonate, *annin, Surfactant, dan Material yang sedikit pengaruhnya
terhadap mud cake.
@ambar %-%,.
!erkiraan 8arga ?f -erdasarkan Aenis 9umpur ;ang )igunakan
(Maurier >ngineering :nc., 445)
9umpur type additive merupakan lumpur yang sudah ditambahkan material
pengontrol Bater loss dan yang mempunyai sifat mud cake, seperti :
5. ?M?,
. Starch,
". @am, dan 'enis polymer yang dapat menghasilkan mud cake yang halus dan licin.
13. Rotasi dan *irkulasi +ang ontin+u
!engaruh gesekan dapat dikurangi dengan memutar rangkaian peralatan saat
penurunan, pengangkatan, dan saat operasi pemboran sedang berlangsung. &otasi
kontinyu dapat merubah arah resultan kecepatan sehingga gaya gesekan akan berkurang
dan kecepatan pengangkatan atau penurunan peralatan lebih besar. -egitu 'uga dengan
pembebanan, proporsi beban aksial akan lebih besar, tetapi memerlukan rotary poBer
lebih besar.
Sirkulasi lumpur yang kontinyu akan mencegah mengendapnya cutting yang
dapat memperbesar koefisien friksi dan menyebabkan pen'epitan pipa. &otasi dan
sirkulasi kontinyu dapat dilakukan bila menggunakan sistem peralatan *op )rive )rilling
Motor. !eralatan tersebut mempunyai sistem peralatan rotasi dan sirkulasi yang
terintegrasi dan beker'a secara simultan.
14. (enggunakan %rill Pipe +ang ,ebih Ringan
!enggunaan drill pipe yang ringan pada bagian yang horizontal akan mengurangi
beban dorong yang diperlukan untuk memenuhi 63- yang memadai. )rill pipe
aluminium mempunyai syarat untuk kebutuhan tersebut.
1-. (emasang %rill .ollar Pada #agian /ertikal
*indakan lain yang dapat dilakukan dalam memenuhi 63- yang memadai adalah
memasang drill collar pada bagian vertikal sehingga seluruh beratnya dapat diaplikasikan
sebagai beban dorong untuk menghasilkan 63-.
4.10.3.1.3. #uckling
&.2. M:*?8>9, telah menurunkan persamaan untuk meramalkan tertekuknya
(buckling) pipa pada lubang miring, dengan persamaan (%-%").
( , 5
" "
sin ) (
+, ,
1
]
1

OD H
ID OD BF
BL

dimana :
-9 1 beban minimum penyebab tertekuknya pipa, lbs
-2 1 gaya apung, psi
1 sudut kemiringan lubang, dera'at
3) 1 diameter luar pipa, inchi
:) 1 diameter dalam pipa, inchi
8 1 diameter lubang (bukan ukuran bit), inchi
A. Usaha Pencegahan
. Menentukan besar aCial load yang dapat menyebabkan pipa melengkung pada lubang
lurus, menggunakan persamaan (%-%#).
( , 5
sin ) ( , +( ( .
((5
1
]
1

Dtj DH
Ww Wa I
FC

)imana :
2? 1 maCimum aCial load pada dasar lubang vertikal, lbf
: 1
+
" "
ID OD
As
+
/s 1 5,,.(% (3)
"
7 :)
"
)
: 1 moment inersia, in
%
3) 1 diameter luar pipa, in
:) 1 diameter dalam pipa, in
6a 1 berat pipa di udara, lbf0ft
MB 1 densitas lumpur, ppg
)8 1 diameter lubang bor, in
)t' 1 diameter tool 'oint, in
". Menentukan beban aksial pada >3? dengan menggunakan persamaan (%-%%).
2?>3? 1 5,(4 2 = 5,#4 6m &
)imana :
2>3? 1 /Cial load pada >3?, lbs
2 1 aCial kompresi load di $3!, lbs
MB 1 berat pipa dalam lumpur, lb0ft
& 1 radius build curve, ft
#. Menghitung aksial load yang menyebabkan tertekuknya pipa pada lubang horizontal,
menggunakan persamaan (%-%() dan (%-%+).
I
L Dtj DH
F
F
OC E
. 5 . +5
). (


dimana :
2 1 aCial load pipe di lubang horisontal, lbf
2>3? 1 aCial load di >3?, lbf
)8 1 diameter lubang bor, in
)t' 1 diameter tool 'oint, in
: 1 moment inersia, in
%
9 1 pan'ang dari >3? sampai pan'ang pipa terakhir, ft
I
Dtj DH FA
Dbuck
. 5 . +5
) ( .
+
"


dimana :
)buck 1 aCial drag pipe tertekuk, lbf0ft
2/ 1 gaya aCial pada pipa tertekuk, lb
#. Usaha Penanggulangan
Mendesain ulang pemakaian pipa bor yang mampu menahan beban aksial
sepan'ang pipa.
4.10.3.1.4. Tension
@aya apung mengurangi berat total benda dan besarnya tergantung pada berat isi
fluida. -erat total (!) dibebankan pada sambungan di atas pipa bor, yaitu :
! 1 (berat pipa bor dalam lumpur) = (berat drill collar pada lumpur) (%-%()
! 1 D(9dp C 6dp) = (9dc C 6dc)E C -2
)imana :
9dp 1 pan'ang pipa bor
6dp 1 berat pipa bor persatuan pan'ang
9dc 1 pan'ang drill collar
6dc 1 berat drill collar persatuan pan'ang
-2 1 -ouyancy 2actor F -2 1

,
_

,
_

s
m
s
m


GGG..GG(%-44)
)imana :
m 1 S@ lumpur
s 1 S@ ba'a (,,.()
m 1 densitas lumpur
s 1 densitas ba'a
A. Usaha Pencegahan
. )esain 9umpur !emboran
)ari persamaan -ouyancy 2actor dapat ditarik kesimpulan bahBa lumpur
pemboran 'uga berpengaruh terhadap penentuan berat rangkaian pipa bor. <ntuk hal itu
perlu diperhitungkan densitas lumpur pemboran yang dapat meminimumkan M3!
(Margin of 3ver !ool) atau batas kelebihan tarikan.
". )esain &angkaian !ipa -or
)alam prakteknya, keadaan pipa dan umur pemakaiannya harus diperhitungkan
saat drill string didesain. )esain )rill string tidak pernah didasarkan pada tabulasi
penilaian kuat yang dihasilkan, tetapi untuk 45H kuat yang dihasilkan yang memberikan
tambahan keamanan dalam desain pipa yang dihasilkan.
)esain tarikan maksimum beban, !a 1 kuat hasil teoritis C 45H atau :
!a 1 !t C 5,4 GGGGGGGGGGGGGGGGGGGG.(%-55)
)imana :
!t 1 kuat yang dihasilkan pipa bor
!erbedaan antara persamaan (%-%() dan (%-%+) memberikan batasan kelebihan
tarikan (Margin of 3ver !ool 1 M3!) dimana :
M3! 1 !a 7 ! GGGGGGGGGGGGGGGGGGG.(%-5)
Iilai-nilai desain M3! umumnya berkisar antara (5.555 7 55.555 lb.
!erbandingan antara persamaan (%-%() dan persamaan (%-55) memberikan faktor
keamanan yang sesungguhnya.
BF W x L W x L
x Pt
P
Pa
SF
dc dc dp dp
)E ( ) D(
4 , 5
+

GGGGGG..(%-5")
!emilihan nilai pendekatan faktor keamanan (S2) tergantung pada kondisi
pengeboran keseluruhan, mencakup 'uga tarikan lubang (hole drag) dan kemungkinan
ter'adinya pipa melekat. !embebanan yang muncul dari penahanan pipa bor akibat slip
'uga harus diperhitungkan. !enyederhanaan persamaan (%-5") adalah :
dc
dp
dc
dp
dp
L
W
W
BF x W x SF
x Pt
L
4 , 5
GGGGGGGGGGG.(%-5#)
!ersamaan (%-5#) 'uga dinyatakan sebagai M3! daripada faktor keamanan (S2
dengan menggabungkan persamaan (%-%()dengan persamaan (%-5).
dc
dp
dc
dp
dp
L
W
W
BF x W
xMOP x Pt
L
4 , 5
GGGGGGGGGGG(%-5%)
:stilah 9dp kadang-kadang dinyatakan sebagai 9maC, untuk menyatakan pan'ang
maksimum dari suatu grade pipa bor yang diberikan yang bisa dipilih untuk suatu situasi
pembebanan yang diberikan.
)ari persamaan (%-5#) dan %-5%) 'uga bisa dipakai untuk mendesain suatu
rangkaian yang mengecil (meruncing), yang terdiri dari grade-grade dan ukuran-ukuran
pipa bor yang berbeda-beda. )alam masalah ini grade paling ringan yang ada adalah
yang pertama ditentukan dan pan'ang maksimum pada bagian terbaBah. !enambahan
grade selan'utnya berturut-turut untuk menentukan pan'ang yang dapat digunakan.
#. Usaha Penanggulangan
$uat pipa bor dinyatakan dengan istilah kuat hasil (yield strength), yang
didefinisikan sebagai beban pada saat ter'adinya deformasi. )i baBah semua kondisi
pembebanan peman'angan ba'a aBal berhubungan lurus dengan pembebanan yang
diberikan hingga mencapai batas elastis. Sampai batas ini (elastis), pemindahan beban
yang ada ter'adi dalam pipa ba'a yang dibatasi oleh dimensi (ukuran) aslinya.
!embebanan suatu pipa ba'a di atas batas elastis menyebabkan deformasi yang
tidak dapat diatasi (dilindungi), meskipun setelah beban tersebut dipindahkan. )eformasi
ini digambarkan sebagai akibat dan hasil dalam suatu reduksi (pengurangan) kekuatan
pipa.
4.10.3.$. Pipe *ticking
Masalah yang timbul karena pengangkatan cutting yang kurang sempurna adalah
differential pipa sticking, dimana cutting yanag mengendap akan memperbesar harga
koefisien (?f) dan menutupi permukaan pipa. Mekanisme ter'adinya masalah ini
diperlihatkan pada gambar %-%.. Aepitan ini ter'adi bila :
+. 2ormasi porous dan permeable
,. 9umpur kurang stabil (Bater loss tinggi, mud cake tebal)
4.10.3.$.1. Usaha Pencegahan
<saha pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
. 9umpur :
a. $urangi air filtrasi
b. @unakan pelumas, dapat dipakai oil emulsion mud atau oil base mud
". )alam rangkaian pipa bor menggunakan stabilizer, terutama 'enis stabilizer type
Belded sleeve dan eccentric tool 'oint yang berfungsi membantu pengangkatan cutting
dengan mendorong cutting yang akan mengendap.
4.10.3.$.$. Usaha Penanggulangan
@aya 2 yang diperlukan untuk membebaskan drill string adalah sebesar :
2 1 ! C / C ? (lbs) GGGGGGGGGGGGGGGGGG.(%-5()
)imana :
! 1 perbedaan tekanan fluida, psi
/ 1 daerah kontak dinding lubang bor, sJ.in
? 1 koefisien friksi
@ambar %-%.. Mekanisme )ifferential !ipe Sticking
(Maurer >ngineering :nc., 445)
)ifferential pipe sticking dapat ditanggulangi dengan cara :
.. Menurunkan perbedaan tekanan (!) antara lumpur dalam lubang bor dengan
fluida formasi.
4. Menurunkan daerah kontak (/) antara drill string dan dinding lubang bor.
"5. Menurunkan koefisien friksi K antara drill string dan dinding lubang bor.
<ntuk menghitung kedalaman (9) dimana pipa ter'epit dapat dihitung sebagai
berikut :
P
E x W x
L
GGGGGGGGGGGGGGG..(%-5+)
dimana :
$ 1 berat konstan pipa (+%( untuk steel)
6 1 berat pipa, lb0ft
> 1 peman'angan akibat gaya tarik, in
!1 gaya tarikan, 555 lb
4.10.3.3. Problem ,umpur dan Hidrolika
4.10.3.3.1. Pengendapan .utting
!embersihan lubang termasuk masalah utama dalam pemboran horizontal. !ada
bagian lubang horizontal dan pertambahan sudut, cutting mencapai dasar lubang dengan
lintasan 'atuh yang pendek sekali, bahkan pada bagian horizontal hanya sebesar diameter
lubang. Sedangkan cutting 'atuh cenderung mengendap besar sekali bila proses
pengangkatan cutting tidak direncanakan dengan baik.
$ecepatan cutting 'atuh telah dirumuskan oleh Sze 2oo ?hien dan dibedakan
berdasarkan kekentalan lumpur bor yang digunakan. <ntuk kekentalan lumpur yang
cukup besar dimana harga
c m
d
p

L 5, maka berlaku :
c m
p
m
c
c c
p
c
d
d
d
!s

1
1
1
1
1
]
1

,
_

1
]
1


#+.55
GGGGGGG(%-5,)
Sedangkan untuk kekentalan lumpur rendah,
c m
d
p

M 5, berlaku :
1
]
1

( , .+
m
c
dc !c

GGGGGGGGGGGGGGG..(%-5.)
sebab-sebab ter'adinya pengendapan cutting :
. Sifat-sifat lumpur
a. Sifat rheologi fluida (viscositas, gel strength, yield point) yang tidak baik.
b. 2iltration loss yang besar, sehingga menimbulkan mud cake yang tebal.
c. komposisi kimia lumpur dan filtratnya tidak benar (kesadahan total, kandungan ion
?l, alkalinitan, p8).
". 8idrolika 9umpur !emboran
a. $ehilangan tekanan pada permukaan
b. $ehilangan tekanan pada pipa
c. $ehilangan tekanan pada annulus
d. $ehilangan tekanan pada pahat
A. Usaha Pencegahan
. !emilihan 'enis dan sifat lumpur
a. Memilih 'enis lumpur emulsi (mengandung minyak sekitar (-5H. 8al ini
dikarenakan bisa meningkatkan la'u pemboran, mengurangi la'u tapisan statis,
meningkatkan lubrisitas, dan mengurangi kemungkinan 'epitan).
b. Menentukan densitas lumpur pemboran sebagai fungsi penahan tekanan dengan
menggunakan persamaan :
) (
" m s
mb s
m" mb
s
! d
d d
d d
W

GGGGGGGGGGGGGG..(%-5+)
dimana :
6s 1 berat solid, kg0bbl
)mb 1 berat 'enis lumpur baru, bbl
)ml 1 berat 'enis lumpur lama, ppg
Nml 1 volume lumpur lama, bbl
c. Menghitung viscositas dengan menggunakan alat Marsh 2unnel, dimana 'umlah
detik yang diperlukan lumpur sebanyak 5,4%+# liter untuk mengalir keluar dari
corong Marsh 2unnel.
d. Menghitung gel strength dengan pengukuran alat 2ann N@, dimana harga yang
diperoleh merupakan simpangan maksimum pada kecepatan # &!M, setelah
didiamkan selama 5 detik (untuk gel strength 5 detik) atau 5 menit (untuk gel
strength 5 menit). !enghitungan ini perlu dilakukan untuk mengetahui kelayakan
dari lumpur pemboran yang dipakai.
e. Menghitung besarnya filtration loss dengan alat filter press, dimana tekanan ker'a
yang dipergunakan adalah 55 psi, dan lamanya pengukuran menurut standar /!:
adalah #5 menit. -esarnya filtrat yang mampu menembus filtrat cake, ditentukan
dengan persamaan :
W #
t CP
!
$
b

"
GGGGGGGGGGGGGGGGGG.(%-5,)
dimanan :
S 1 konstanta yang sebanding dengan luas saringan
! 1 tekanan pendorong, psi
1 viscositas filtrat
ro 1 $onstanta yang dipengaruhi tahanan pengaliran filtrat
b 1 konstanta compressibilitas filter cake
t 1 Baktu filtrasi, menit
6 1 berat padatan persatuan volume dari filtrat, gram
N 1 volume filtrat yang diperoleh, cc
f. Menganalisa sifat-sifat fisik dan kimia lumpur, demi men'aga lumpur dalam
kondisi yang optimum.
". Merencanakan la'u sirkulasi lumpur pemboran yang optimum.
#. Men'aga faktor-faktor mekanis seperti perputaran rangkaian pipa dan pemakaian
peralatan seperti stabilizer type Belded sleeve dan eccentric tool 'oint akan membantu
pengangkatan cutting dengan mendorong cutting yang akan mengendap.
@ambar %-%4.
2aktor $ecepatan !engangkatan ?utting
(Maurer >ngineering :nc., 445)
#. Usaha Penanggulangan
. /gar cutting dapat terangkat ke permukaan diperlukan kecepatan aliran lumpur di
annulus (Nann) yang lebih besar dari kecepatan 'atuhnya cutting (Ns). -esar dan
arah kecepatan pengangkatan cutting merupakan resultan dari kecepatan aliran
lumpur dan kecepatan 'atuh cutting (Np), seperti ditun'ukkan pada gambar %-%4.
!ada bagian pertambahan sudut dan bagian horizontal diperlukan kecepatan
annulus yang lebih besar agar cutting tidak mengendap ke dasar lubang.
$ecepatan lumpur di annulus merupakan fungsi la'u sirkulasi lumpur dan ukuran
annulus.
) ( %. , "
" "
p %
a&
d d
'
!

GGGGGGGGGGGGGG.(%-5.)
". <ntuk kecepatan di annulus yang besar diperlukan la'u sirkulasi lumpur yang
besar pula. *etapi kecepatan di annulus yang terlalu besar dapat merusak dinding
lubang, oleh karena itu kecepatan di annulus di'aga agar tidak meleBati kritisnya,
yaitu kecepatan antara ter'adinya aliran laminer dan aliran turbulen.
) (
" ) ( # , 4 5. , 5. ,
"
p % m
m b p % p p
ca
d d
Y d d
!

+ +


GG(%-54)
4.10.3.3.$. 0ugurn+a %inding ,ubang #or
!emboran menembus lapisan shale mempunyai permasalahan tersendiri. Men'aga
agar shale stabil, tidak runtuh atau longsor merupakan suatu masalah, tidak ada suatu cara
yang pasti yang dapat diterapkan untuk semua keadaan.
<ntuk mengurangi masalah ini maka biasanya pemboran dilaksanakan dengan
memakai drilling practice serta mud practice yang baik.
Shale biasany merupakan hasil endapan di dalam marine basin, terdiri dari
lumpur, silt, dan clay. )alam bentuknya yang lunak, biasanya disebut clay, bila makin
dalam, maka karena tekanan serta temperatur yang tinggi, endapan ini akan mengalami
perubahan (consolidation), disebut shale. Selan'utnya perubahan bentuk karena
metamorfose disebut slate, phyllite atau mica schist. Sedang yang banyak mengandung
pasir disebut arenaceous shale dan yang banyak mengandung organik material disebut
carbonaceous shale. !enyebab ter'adinya problem gugurnya dinding lubang bor biasanya
diakibatkan oleh :
. >rosi, karena kecepatan lumpur di annulus yang terlalu tinggi.
". @esekan pipa bor terhadap dinding lubang bor.
#. /danya penekanan (pressure surge) atau penyedotan (sBabbing) pada Baktu
cabut dan pasang pahat (tripping).
%. /danya tekanan dari dalam formasi.
(. /danya air filtrasi ataun lumpur yang masuk ke dalam formasi.
@e'ala-ge'ala yang timbul sering tampak bila menghadapi masalah caving antara
lain :
. Serbuk bor (cutting) bertambah banyak.
". 9umpur men'adi kental.
#. /ir filtrasi bertambah.
%. -ridges dan fill up, ada banyak endapan serbuk bor di dalam lubang bor.
(. *orsi bertambah besar.
+. -it balling.
$arena runtuhan atau longsornya dinding lubang bor ini, maka akibat seterusnya
yang dapat timbul :
. 9ubang bor membesar.
". Masalah pembersihan lubang bor.
#. !ipa ter'epit.
%. -ridges dan fill up.
(. $ebutuhan lumpur bertambah.
+. !enyemenan yang kurang sempurna.
A. Usaha Pencegahan
. Membuat lumpur yang baik
. S.g. cukup untuk menahan tekanan formasi
". !8 sesuai (sekitar .,( 7 4,()
#. 2iltrasi rendah
". Mengurangi kecepatan aliran lumpur di dalam annulus.
#. Membikin pipa bor betul-betul dalam keadaan tegang.
%. Mengurangi atau menghindari kemiringan lubang bor.
(. Menghindari sBabbing atau pressure surge pada Baktu cabut dan masuk pahat.
#. Usaha Penanggulangan
. Menaikkan tekanan pada dasar lubang bor, dalam hal ini menaikkan berat lumpur.
". /pabila ter'adi sBabbing, dilakukan 'alan menurunkan viscositas dan gel strength.
#. /pabila dalam pemboran menghadapi shale yang menghisap air atau lumpur,
maka perlu mengganti lumpur pemboran dengan yang tidak berpengaruh atau
bereaksi dengan shale.
4.10.3.4. Rendahn+a ,a1u Penembusan
)engan adanya lubang horizontal yang pan'ang untuk menembus lapisan
produktif maka kesulitan yang akan dihadapi yaitu rendahnya la'u penembusan mulai dari
lubang horizontal sampai target.
&endahnya la'u penembusan disebabkan karena pahat tidak mendapatkan beban
(berat) vertikal dari peralatan pemboran itu sendiri (drill string). 8al ini dimungkinkan
karena lubang bor yang horizontal, sehingga gaya-gaya yang beker'a pada rangkaian pipa
bor tidak seimbang. $emungkinan-kemungkinan lain ter'adi rendahnya la'u penembusan
disebabkan beberapa hal, seperti berikut :
a. -esar 63- yang tidak sesuai.
b. -esar 8ydroulic 8orse !oBer tidak optimum (&!M tidak optimum).
c. /kibat besarnya 63- menyebabkan pahat men'adi tumpul (63- M (5H berat drill
collar, atau 63- L .5H berat drill collar).
d. Sistem lumpur yang tidak sesuai (hubungannya dengan ?f).
4.10.3.4.1. Usaha Pencegahan
<ntuk mencegah masalah ini maka diperlukan berat 63- yang sesuai serta
putaran &!M yang optimal (sesuai dengan keadaan formasi).
. -erat 63- ;ang Sesuai
$arena adanya bagian pertambahan sudut dan bagian horizontal, maka rangkaian
pipa bor cenderung rebah pada dasar lubang yang menyebabkan adanya kehilangan beban
akibat gesekan dan kemiringan lubang. <ntuk mendorong peralatan yang rebah pada
dasar lubang diperlukan beban yang cukup. Solusi yang dapat dipertimbangkan untuk
penyediaan 63- adalah memperkecil harga ?f (koefisien friksi) dengan memilih sistem
lumpur yang sesuai dan menggunakan rangkaian peralatan dengan berat mencukupi.
/luminium drill pipe dipasang pada bagian horizontal, 86)! dipasang pada
bagian pertambahan sudut dan vertikal, dan bila perlu drill collar dipasang pada bagian
vertikal agar seluruh beratnya dapat diaplikasikan sebagai beban dorong.
!erhitungan 63- yang teliti dapat dilakukan dengan menghitung berat tiap 'oint
yang dapat diaplikasikan sebagai 63-. !erhitungan dimulai dari peralatan yang paling
u'ung (bagian horizontal), bagian pertambahan sudut, dan bagian vertikal.
)engan demikian dapat diketahui berapa 86)! dan drill collar yang perlu
dipasang pada bagian atas -8/.
". !utaran &!M yang 3ptimal
/da dua cara untuk mendapatkan la'u pemboran yang optimum melalui hubungan
antara 63- 7 &!M dan hidrolika, diantaranya metode Speer dan Metode Samerton.
4.10.3.4.$. Usaha Penanggulangan
. Menghitung kembali harga 63-, dengan cara menghitung setiap 55 ft, sesuai
dengan satuan )/-<, atau ketika mengangkat rangkaian pipa bor ke permukaan
dicatat pertambahan gaya berat.
". Menghitung kembali besar &!M.
#. Memeriksa pahat, apakah masih layak digunakan.
%. Memeriksa sistem lumpur.
4.10.3.-. ecenderungan Pen+impangan *udut
!enyimpangan arah dan kemiringan yang tidak diinginkan akan menyebabkan
lubang bor tidak menentu arahnya. <ntuk mengatasi masalah tersebut dilakukan
pengontrolan arah dan kemiringan untuk setiap kedalaman secara kontinyu.
!erkembangan teknologi saat ini memungkinkan untuk mengetahui orientasi drill
stem di dalam lubang bor dan mengidentifikasi parameter baBah permukaan lainnya
selama operasi pemboran berlangsung yaitu dengan Measurement 6hile )rilling
(M6)), yang beker'a menggunakan lumpur pemboran sebagai media transmisi sinyal-
sinyal dari peralatan sensor ke permukaan kemudian diteruskan ke komputer.
)alam pelaksanaan pemboran horizontal, kondisi ideal yang disesuaikan dengan
sudut arah dan besar la'u pertambayhan sudut kadang-kadang mengalami perubahan.
$ondisi yang dimaksud adalah :
. !osisi $3! yang tidak tepat
". /rah target yang tidak benar
#. -esar )/-< dan besar )/)3 yang tidak sesuai
%. !an'ang bagian horizontal
(. <kuran dan kedalaman casing yang akan dipasang.
+. -esar 63- dan &!M yang beker'a pada rangkaian pipa bor tidak optimum 0 sesuai
4.10.3.-.1. Usaha Pencegahan
9angkah aBal dari perencanaan pemboran horizontal adalah merencanakan
lintasan pemboran atau target pemboran. )esign pembelokan berisikan proposal dari
berbagai lintasan yang dapat dibor dan secara ekonomi menguntungkan.
9ubang bor pada pemboran horizontal dibagi men'adi tiga phase, yaitu bagian
lubang vertikal, bagian penambahan sudut kemiringan sampai kedalaman target dan
bagian pemboran horizontal.
!ada perencanaan, masing-masing bagian digambarkan dalam kondisi ideal
sampai dengan sudut arah dan besar la'u pertambahan sudut yang diinginkan. )alam
penggambaran tersebut ditun'ukkan posisi $3!, arah target, besar )/-<, besar )/)3,
pan'ang bagian horizontal, serta ukuran dan kedalaman casing yang akan dipasang. <ntuk
itu arah lubang bor dikontrol melalui peralatan M6), seperti telah di'elaskan pada
bagian di atas.
4.10.3.-.$. Usaha Penanggulangan
!embelokan lubang bor dalam pemboran horizontal dilakukan dengan besar sudut
kemiringan dan arah tertentu sesuai dengan type pemboran horizontal yang dipilih.
!embelokan lubang bor dimulai dari $3! hingga target arah yang diinginkan (>3?0>nd
3f ?urvature), pembelokan arah diusahakan agar tidak mengalami penyimpangan
terhadap rencana0 target, yang saat ini dikontrol melalui peralatan Measurement 6hile
)rilling (M6)).
Sedangkan pengaturan sudut dilakukan dengan tiga cara, yang pada prinsipnya
merupakan cara penyusunan peralatan pemboran horizontal (-8/), sehingga dapat
menimbulkan efek tertentu terhadap sudut kemiringan pemboran yang dilakukan. !rinsip-
prinsip tersebut adalah : !rinsip !endulum, !rinsip 2ulcrum, dan !rinsip Stabilisasi.
!rinsip-prinsip ini berhubungan erat dengan pengaturan 'arak antara titik
tangential (titik sentuh peralatan dengan dinding sumur yang terdekat dekat dengan bit)
terhadap bit. !engaturan ini dilakukan dengan menempatkan stabilizer pada 'arak tertentu
pada bit.

Anda mungkin juga menyukai