Anda di halaman 1dari 13

BUDIDAYA KOPI ARABIKA ( MIKROBA GOOGLE)

A. PERSYARATAN TUMBUH KOPI ARABIKA


1. Iklim
Garis lintang 20o LS sampai 20 o LU.
Tinggi tempat 700 s/d 2.000 mdpl.
Curah hujan 1.500 s/d 2.500 mm/th.
Bulan kering (curah hujan <60 mm/bulan) 1-3 bulan.
Suhu udara rata-rata 15-25 o C.
2. Tanah
Kemiringan tanah kurang dari 45 %.
Kedalaman tanah efektif lebih dari 100 cm.
Tekstur tanah berlempung (geluhan) dengan struktur tanah lapisan atas remah.
Sifat kimia tanah (terutama pada lapisan 0-30 cm) :

B. PERSIAPAN LAHAN
1. Pembukaan Lahan
1.1 Areal Hutan Sekunder Bekas Ladang Berpindah
Dipilih areal hutan sekunder dengan kepemilikan jelas.
Pembongkaran pohon-pohon, tunggul beserta perakarannya.
Pembongkaran tanaman perdu dan pembersihan gulma.
Pembersihan lahan, kayu-kayu ditumpuk di satu tempat di pinggir kebun.
Pencetakan kebun secara hektaran.
Pembuatan jalan-jalan, jembatan beserta saluran drainase.
Pembuatan teras-teras pada lahan yang memiliki kemiringan lebih dari 15%.
Mengajir dan menanamtanaman penaung sementara dan penaung tetap.
Ajir lubang tanam, jarak tanaman kopi arabika kate (Kartika 1 & Kartika 2) 1,25 mX 2 matau 1,5 mX
2 m. J arak tanamkopi jagur (AB 3, USDA 762 dan S 795) adalah 2 mX 2,5 matau mX 2,5 m.
Pembuatan lobang tanam. Ukuran lobang tergantung tekstur tanah. Makin berat tanah ukuran lubang
makin besar. Ukuran lubang yang lazimadalah 60 X 60 X 60 cm. Lubang dibuat 6 bulan sebelumtanam.
Untuk tanaman yang kurang subur dan kadar bahan organiknya rendah, ditambahkan pupuk hijau dan
pupuk kandang.
Tutup lubang tanam, 1 3 bulan sebelumditanamkopi dan dujaga agar batu-batu, cadas dan sisa-sisa
akar tidak masuk kedalamlubang tanam.
Selama persiapan lahan, pada areal yang kosong dapat ditanami beberapa jenis tanaman semusim,
misalnya kedelai, ubi jalar, jagung, kacang-kacangan. J enisnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan
petani, peluang pasar dan iklimmikro yang ada.

1.2 Areal Kebun Aneka Tanaman
Pemberian tanda tanaman-tanaman yang dipilih sebagai penaung kopi. Dipilih jenis yang bernilai
ekonomis, tajuknya mudah diatur (tahan pangkas) dan lebih baik meneruskan cahaya diffuse. J arak antar
tanaman 10 mX 10 mtergantung pada besarnya ukuran tajuk (habitus) tanaman.
Memotong perdu dan semua tanaman yang tidak dipilih.
Kayu diusahakan untuk di tumpuk di pinggir kebun.
Membersihkan gulma secara manual atau kimiawi.
Ajir lubang tanamkopi, pembuatan lubang, isi lubang dan tutup lubang sama seperti diuraikan diatas.

1.3 Areal Semak Belukar
Pada prinsipnya sama dengan persiapan lahan dari hutan sekunder.
Sisa-sisa semak dapat ditumpuk dalambarisan-barisan di dalamkebun (model lorong =alley system).
Lebar lorong yang bersih dari tumpukan semak 1 mdan jarak antar lorong 4-5 m.
Ajir penaung di dalamlorong, jarak antar ajir 2-2,5 m.
Tanampohon penaung.
Ajir lubang tanamkopi di dalamlorong, jarak 1,25 muntuk kopi kate, dan 2 muntuk kopi jagur.
Pembuatan lubang tanamukuran 60 cmx 60 cmx 60 cm. Lubang dibuat 6 (enam) bulan sebelumtanam.
Lubang diisi pupuk hijau dari hasil tebasan gulma.
Tutup lubang tanam, 1-3 bulan sebelumtanambibit kopi.
Selama persiapan lahan tersebut di dalamlorong dapat diusahakan beberapa jenis tanaman semusim,
jenisnya disesuaikan dengan kebutuhan petani, peluang pasar dan iklimmikro yang ada.

1.4 Pengendalian Alang-alang (Imperata cylindrica)
Menurut Balit Karet Sembawa (1996), pengendalian alang-alang dapat dilakukan secara perebahan,
mekanisme, kultur teknis, kimiawi dan terpadu.

1) Perebahan :
Daun dan batang alang-alang yang telah direbahkan akan kering dan mati tanpa merangsang
pertumbuhan tunas dan rimpang serta dapat berfungsi sebagai mulsa.
Perebahan dapat menggunakan papan, potongan kayu atau drum.
Setelah alang-alang terkendali, lahan siap untuk usaha tani kopi dengan tahap-tahap seperti yang telah
diuraikan di atas.

2) Cara Mekanis :
Dilakukan dengan pengolahan tanah.
Penebasan dapat mengurangi persaingan alang-alang dengan tanaman pokok tetapi hanya bersifat
sementara dan harus sering diulangi minimumsebulan sekali.
Setelah alang-alang terkendali, lahan siap untuk usaha tani kopi dengan tahapan seperti yang telah
diuraikan di atas.

3) Cara Kultur Teknis :
Penggunaan tanaman penutup tanah leguminosa (PTL). J enis-jenis PTL yang sesuai meliputi
Centrosema pubescens, Pueraria javanica, P. triloba, C. mucunoides, Mucuna spp. dan Stylosanthes
guyanensis.
Semprot alang-alang dengan herbisida dengan model lorong, lebar lorong 2m, jarak antar lorong 4m.
Apabila alang-alang sudah kering, buat dua jalur tanamsedalam5 cm, jarak antar alur 70 cm.
Gunakan PTL sesuai rekomendasj untuk daerah setempat, kebutuhan benih 2 kg/ha.
Benih dicampur pupuk SP-36 sebanyak 24 kg/ha kemudian ditaburkan di dalamalur.
Tutup alur dengan tanah setebal 1 cm.
Alang-alang akan mati setelah tertutup oleh tajuk PTL.
Metode ini lebih tepat untuk areal yang sudah ada tanaman pokoknya.

1.5 Pengendalian Secara Terpadu (Pengolahan Tanah Minimumdan Penggunaan Herbisida)
Semprot alang-alang yang sedang tumbuh aktif dengan herbisida sistemik.
Rebahkan alang-alang yang sudah mati dan kering.
Tanamtanaman semusimdengan cara tugal sebagai pre-cropping.
Bersamaan dengan itu lahan siap ditanami tanaman penaung dan tanaman kopi dengan tahap-tahap
seperti telah diuraikan.

2. Pencegahan Erosi
Dilakukan pada tanah yang kemiringannya lebih dari 15 % dengan membuat teras dan rorak.
Teras:
Ada tiga macamteras, yaitu : teras bangku, teras gulud, dan teras individu.
Pemilihan macamteras didasarkan pada jeluk tanah, kemiringan lereng, kepekaan erosi, sebagai berikut
:

J eluk tanah (cm) 90 40 - 90 <40
Kepekaan erosi kurang tinggi kurang tinggi kurang tinggi
Kelerengan (%)
0 - 15 B/G B/G B/G B/G G G
15 - 30 B/G B/G B/G G G G
30 - 45 B/G G G G G/I I
>45 G/I I I I I I
Keterangan: G : gulud B : bangku I : individu

1. Teras bangku dibuat dengan cara memotong lereng dan meratakan tanah di bagian bawah sehingga
terjadi suatu susunan berbentuk tangga. Teras bangku tidak dianjurkan untuk tanah yang mudah longsor
dan jeluknya dangkal.
2.Teras gulud berupa guludan yang dilengkapi saluran pembuangan air dan dibuat memotong lereng.
Teras gulud sesuai untuk tanah dangkal dan kemiringannya kurang dari 15 %.
3.Teras individu adalah perataan tanah di sekitar pokok tanaman. Biasanya garis tengahnya 1-1,5 m.
Teras individu dikerjakan pada tanah-tanah yang sangat miring, lebih dari 45 %.

Rorak :
Dibuat setelah bibit ditanamdi kebun, diutamakan pada lahan yang miring.
Dibuat sejajar garis kontur, ukuran p x I x d =100cmx 3cmx 30cm.
Antara rorak yang satu dengan yang lain dibuat zig-zag.
Ke dalamrorak diisikan bahan organik. Bila sudah penuh, rorak ditutup tanah dan rorak baru dibuat.

3. Penanaman Penaung
Ditanami minimal satu tahun sebelumpenanaman kopi.
1.1 Syarat-syarat Pohon Penaung
Memiliki perakaran yang dalam.
Memiliki percabangan yang mudah diatur.
Ukuran daun relatif kecil tidak mudah rontok dan memberikan cahaya diffus.
Termasuk leguminosa dan berumur panjang dan berumur panjang.
Menghasilkan banyak bahan organik.
Tidak menjadi inang hama-penyakit kopi.

1.2 Penaung Sementara
J enis tanaman penaung sementara yang banyak dipakai adalah Moghania macrophylla (Flemingia
congesta), Crotalaria spp, Tephrosia spp.
Moghania cocok untuk tinggi tempat 700 mdpl ke bawah.
Untuk daerah 1.000 mdpl ke atas sebaiknya dipakai Tephrosia atau Crotalaria.
Untuk komplek-komplek nematoda dipakai Crotalaria.
Naungan sementara ditanamdalambarisan dengan selang jarak 2-4 matau mengikuti kontur.

1.3 Penaung Tetap
Pohon penaung tetap yang banyak dipakai di Indonesia adalah lamtoro (Leucaena spp), sengon (Albizia
sp), dadap (Erythrina sp), Gliricidia dan cemara (Casuarina).
Lamtoro tidak berbiji dapat diperbanyak dengan cangkokan atau okulasi, ditanamdengan jarak 2 mx
2,5 m, setelah besar secara berangsur-angsur dijarangkan menjadi 4 mx 5 m.
Sengon digunakan pada daerah kering dan tinggi (1.000-1.500 mdpl), seperti banyak dijumpai di
Timor-Timur. Ditanamdengan jarak 2 mx 2,5 mkemudian setelah besar secara berangsur-angsur
dijarangkan menjadi 10 mx 10 m.
Cemara banyak digunakan di Irian J aya dan Timor-Timur untuk daerah tinggi di atas 1.500 mdpl.

4. Tumpangsari (Intercropping)
Digunakan untuk meningkatkan produktivitas lahan, mengurangi resiko usaha tani, serta menjamin
kelangsungan pendapatan.
Dilakukan dengan pengusahaan tanaman semusim, (khususnya untuk lahan-lahan datar/landai), dan
penggunaan tanaman penaung produktif.
J enisnya disesuaikan dengan kebutuhan petani, peluang pasar, nilai ekonomi dan iklimmikro yang ada.

1.1 Tumpangsari Tanaman SemusimDengan Kopi
Diusahakan selama masa persiapan lahan dan selama tanaman kopi belummenghasilkan (tajuk kopi
belumsaling menutup) atau selama iklimmikro masih memungkinkan.
Untuk pengusahaan yang bersifat lebih permanen pada lahan datar dapat dilakukan dengan sistem
budidaya lorong (alley cropping). Pada tiap 3-5 barisan kopi disediakan lorong dengan Iebar 8 muntuk
tanaman tumpangsari.
Tanaman semusimyang banyak diusahakan antara lain adalah jenis hortikultura (kubis, kentang, wortel,
tomat, dan cabe), Palawija (jagung), kacang-kacangan dan umbi-umbian.
Tanaman jagung yang mempunyai pertumbuhan tinggi dapat juga berfungsi sebagai penaung sementara
yang efektif.
Limbah tanaman semusim dimanfaatkan untuk pupuk hijau atau mulsa tanaman kopi.

1.2. Pohon Penaung Produktif
Dipilih yang memiliki kanopi tidak terlalu rimbun, daun berukuran kecil atau sempit memanjang agar
dapat memberikan cahaya diffus dengan baik.
Bukan inang hama penyakit utama kopi.
Tidak menimbulkan pengaruh allelopati.
Pohon penaung produktif ditanamdengan jarak 10mx 10mtergantung ukuran besarnya tajuk
tanaman.
Pohon produktif yang banyak dipakai untuk kopi arabika antara lain Macadamia dan jeruk keprok.
Untuk kopi robusta antara lain petai, jengkol dan kelapa.
J eruk keprok ditanamdengan jarak 6 mx 8 matau 8 mx 8 m. Macadamia, petai dan jengkol ditanam
dengan jarak 5mx 5m, kemudian secara berangsur-angsur dijarangkan menjadi 10mx 10m.

C. BAHAN TANAM
J enis kopi Arabika yang dianjurkan adalah :
1. Abesinia 3
Tipe pertumbuhan tinggi melebar dengan perdu tegar.
Buah berbentuk oval persegi, biji besar memanjang dan seragam.
Nisbah biji buah 15,4 %.
Berbunga pertama umur 34 36 bulan.
Produktivitas 7,5-10 kwintal/ha pada populasi 1.600 pohon/ha.
Rentan terhadap serangan penyakit karat daun (Hemileia vastatrix B).
Diameter tajuk +2 m(batang tunggal).
Umur ekonomis 25 tahun.
J umlah buah 7-12 dompol/cabang, 8-15 buah/dompol.
Bentuk biji lonjong besar, berat 100 butir setara 19,1 gram.
Agak tahan serangan hama penggerek bubuk buah.
Mutu fisik biji baik, mutu seduhan baik.
Penanaman mulai ketinggian 1.250 mdpl, tanah subur, naungan cukup.

2. USDA 762
Tipe pertumbuhan tinggi agak melebar, percabangan teratur.
Diameter tajuk +1,90 m(batang tunggal).
Cabang primer mendatar, teratur, agak lentur, ruas batang 4-9 cm, ruas cabang 4-6 cm.
Warna daun hijau tua kecoklatan, pupus daun hijau muda.
Bentuk daun lonjong melebar, pangkal daun tumpul, ujung meruncing, helaian berlekuk tegas.
Umur ekonomis 25 tahun.
J umlah buah 7-11 dompol/cabang, 12-24 buah/dompol.
Buah muda hijau kusam, ujung meruncing, pangkal tumpul, diskus sempit, berjenggot, buah masak
serempak berwarna merah cerah.
Bentuk biji membulat seragam, berat 100 butir +14,7 g.
Produktivitas 8-14 kwintal/ha untuk populasi 1.600 pohon/ha.
Mutu fisik biji baik, mutu seduhan cukup baik.
Tahan serangan penggerek bubuk buah, rentan serangan nematoda parasit.
Agak tahan serangan penyakit karat daun (Hemileia vastatrix B).
Saran penanaman : mulai ketinggian 1.000 mdpl., tanah subur dan penaung cukup.

3. S 795
Tipe pertumbuhan tinggi melebar, daun rimbun menutupi batang pokok.
Diameter tajuk +2,01 m(batang tunggal).
Cabang primer, cabang cacing dan cabang balik tumbuh sangat aktif sehingga tidak teratur, ruas cabang
2,5-4,5 cm.
Warna daun hijau tua, pupus daun berwarna coklat.
Bentuk daun lonjong agak sempit, tepi bergelombang, ujung meruncing.
Umur ekonomis 25 tahun.
J umlah buah 7-11 dompol/cabang, 12-20 buah/dompol.
Buah muda berwarna hijau kusam, diskus melebar, buah masak bulat besar berwarna merah hati.
Bentuk biji oval membulat tidak seragam, berat 100 butir +17,5g.
Produktivitas 10-15 kwintal/ha untuk populasi 1.600 pohon/ha.
Mutu fisik biji baik, mutu seduhan cukup baik.
Agak rentan serangan bubuk buah kopi, rentan serangan nematoda parasit.
Agak tahan serangan penyakit karat daun.
Saran penanaman : mulai ketinggian 700 mdpl, lahan subur maupun marjinal, naungan cukup.

4. Kartika 1
Tipe pertumbuhan kate, kompak.
Diameter tajuk +1,36 m(batang tunggal, di ketinggian tempat di atas >1.000 mdpl).
Percabangan agak lentur, ruas pendek, cabang sekunder aktif, cabang produktif 30/pohon.
Warna daun tua hijau tua, pupus hijau muda.
Bentuk daun bulat telur, seragam, ujung meruncing, pangkal meruncing
Buah muda lonjong, buah tua membulat berwarna merah tua, masak serempak.
Bentuk biji membulat, berat 100 butir biji +15,8 g, nisbah biji buah 15,2 %.
Mutu fisik biji cukup baik, mutu seduhan baik.
Agak rentan nematoda parasit, agak tahan becak Cercospora sp., rentan penyakit rebah batang,
Rhizoctonia sp, dan agak tahan serangan penyakit karat daun.
Umur ekonomis 25 tahun.
Umur pertama berbunga 2 tahun setelah ditanam.
Produktivitas 2000-2500kg/ha untuk populasi 3600pohn/ha dilahan dengan ketinggian >1000mdpl.
Penanaman mulai ketinggian 700 mdpl, (penanaman pada dataran tinggi menengah diprioritaskan pada
daerah basah dan subur, naungan cukup)

5. Kartika 2
Tipe pertumbuhan kate, kompak. Pada saat TM4, diketinggian 1200mdpl, tinggi tanaman +191 cm.
Diameter tajuk +138,5 cm(batang tunggal, di ketinggian tempat di atas 1.000 mdpl).
Percabangan agak lentur, ruas pendek, jumlah cabang primer produktif 29/pohon.
Warna daun tua hijau tua, daun muda (pupus) hijau muda.
Bentuk daun agak bulat, ukuran seragam, ujung daun membulat, pangkal daun tumpul.
Buah muda bulat telur, buah tua membulat berwarna merah tua, masak kurang serempak.
Bentuk biji membulat, berat 100 butir biji +15,3 g, nisbah biji buah 14,5 %.
Mutu fisik biji baik, mutu seduhan baik.
Rentan serangan nematoda parasit, agak tahan penyakit karat daun dan agak tahan serangan Cercospora
sp, di pembibitan rentan serangan Rhizoctonia sp.
Umur pertama berbunga 2 tahun setelah ditanamdi lapangan.
Umur ekonomis 25 tahun.
Produktivitas 2.000-2.500 kg/ha untuk populasi 3.600 pohon/ha di ketinggian >1.000 mdpl.
Penanaman mulai ketinggian 700 mdpl, (penanaman pada dataran tinggi menengah diprioritaskan pada
daerah basah dan subur, naungan cukup).

6.Andungsari I.
Tipe pertumbuhan kutai, tajuk sedikit melebar dengan diameter 144 cm(bila dipangkas dengan system
batang tunggal).
Tinggi tanaman saat berbuah 121,3 cm(ditanampada lahan ketinggian >1000 mdpl) dan 175cm(pada
ketinggian <1.000 mdpl).
Percabangan mendatar, batang utama tegak lurus, agak lentur, panjang cabang primer 38,9cmdan
panjang ruas produktif 6,2cm.
Daun tua berwarna hijau tua gelap dan daun muda berwarna hijau muda.
Umur ekonomis 10 15 tahun
Produktivitas rata-rata 2.800 kg/ha kopi pasar dengan populasi 3.000 pohon/ha
Penanaman mulai ketinggian 700 mdpl

7. Kartika
Tipe pertumbuhan habitus semi kutai, seluruh tajuk dan daun merupakan batang pokok hingga ke
permukaan tanah, diameter tajuk 230 cm.
Pencabangan diatas permukaan tanah membentuk kipas berjuntai menyentuh tanah.
Daun tua berwarna hijau tua dan daun muda berwarna coklat kemerahan.
Umur ekonomis 20 tahun.
Produktivitas rata-rata 1.500 kg/ha kopi biji dengan populasi 1.600 pohon/ha
Penanaman mulai ketinggian 1.400 mdpl

PEMBIBITAN
1. Pembibitan Secara Generatif
1.1. Pengadaan Benih
Benih diperoleh dari produsen yang sudah mendapat SK Menteri Pertanian.
Benih yang sudah diterima harus segera dikecambahkan. Kebutuhan bibit untuk 1 ha (ditambah 20 %
sulaman) adalah :
1. Kopi kate (kartika) J arak tanam
1,25 mx 2,0 m=4.800 bibit
1,50 mx 2,0 m=4.000 bibit

2. Kopi jagur (AB 3, USDA, lini S) Jarak tanam
2,0 mx 2,5 m=2.500 bibit
2,5 mx 2,5 m=2.000 bibit

3. Kebutuhan benih untuk 1 ha adalah : J arak tanam
1,25 mx 2,0 m=7.000 bibit
1,50 mx 2,0 m=5.840 bibit
2,00 mx 2,5 m=3.500 bibit
2,50 mx 2,5 m=3.000 bibit

1.2. Pembuatan Bedengan Pesemaian
a. Lokasi mudah diawasi, dekat pembibitan dan areal penanaman. Tempat datar, berdrainase baik, dan
dekat sumber air. Tanah bebas dari nematoda parasit dan cendawan akar kopi.
b. Dibuat arah Utara-Selatan, lebar bedeng 80-120 cm, panjang disesuaikan menurut kebutuhan.
c. Tanah dicangkul kemudian dibersihkan dari sisa-sisa akar dan rumput.
d. Bedengan ditinggikan +20 cmmenggunakan tanah subur dan gembur, di atasnya ditambah lapisan
pasir halus setebal 5 cm. Pinggirnya diberi penahan dari bambu atau bata merah agar tanah tidak longsor.
e. Untuk mencegah nematoda parasit, dilakukan fumigasi dengan Vapam, 100ml/10/air untuk setiap m2
bedengan. Bedengan ditutup plastik selama 7 hari, kemudian benih boleh disemaikan.
f. Bedengan diberi atap/naungan berupa alang, daun tebu, kelapa,dll, tinggi sebelah barat 120 cm, sebelah
timur 180 cm.

1.3. Cara Menyemaikan Benih
1.Sebelumbenih disemai, bedengan disiramair sampai jenuh.
2.Penyemaian benih dilakukan dengan membenamkan benih sedalam+0,5 cm; permukaan benih yang
rata menghadap ke bawah. J arak tanambenih 3 cmx 5 cm.
3.Setelah benih tertata di atas bedengan, di atasnya ditaburi potongan jerami atau alang-alang kering, agar
terlindungi dari sengatan matahari maupun curahan air siraman.

1.4. Pemeliharaan di Pesemaian
a.Setiap hari (kecuali ada hujan) bedengan disiramair dengan menggunakan gembor, dan dijaga jangan
sampai ada genangan air, rumput yang tumbuh dibersihkan.
b.Sebaiknya dipakai air penyiramyang bersih, tidak tercemar pestisida.
c.Sesudah sepasang daun membuka (stadiumkepelan), bibit segera dipindah ke media kantung plastik
(polybag) atau bedengan pembibitan.

1.5. Pembuatan Bedengan Pembibitan
Bedengan dekat lokasi penanaman.
Cara membuat seperti pada bedengan pesemaian.
Media tumbuh berupa campuran tanah atas, pasir, pupuk kandang dengan perbandingan 3 : 2 : 1. untuk
tanah atas yang gembur, cukup tanah dan pupuk kandang perbandingan 3:1.
Bedengan dapat menggunakan naungan alami lamtoro atau pohon lain yang dapat meneruskan cahaya
diffus.
Bibit ditanamdengan jarak 20 cmx 25 cm.

1.6. Penanaman DalamKantung Plastik (polybag)
Ukuran kantung plastik 15 cmx 25 cm, tebal 0.08 mm, diberi lubang 15 buah. Ukuran kantung ini cukup
untuk varietas Kartika. Untuk varietas lain ukuran kantung perlu disesuaikan.
Kantung plastik di isi media dan disiramhingga basah, kemudian diatur/ditata di bedengan dengan jarak
antar kantung +7 cm. Sehingga dengan lebar bedengan 120 cmdapat diletakkan enambaris kantung
plastik.
Pilih bibit yang tumbuhnya normal dan sehat, akarnya dipotong 5-7,5 cmdari pangkal.
Bibit ditanamdalampolybag dengan melubangi media (ditugal) sedalam+10 cm; tanah dipadatkan agar
akar tidak menggantung (tanah berongga). Diusahakan agar akar tidak terlipat/bengkok.

1.7. Pemeliharaan Bibit
Intensitas cahaya di pembibitan +25 %. Secara bertahap intensitas cahaya dinaikkan dengan membuka
naungan sedikit demi sedikit.
Penyiraman disesuaikan dengan kondisi kelembaban lingkungan.
Media digemburkan setiap dua bulan sekali.
Pemupukan sesuai umur bibit, pupuk dibenamkan atau dilarutkan dalam air. Dosisnya, umur 1-3 bulan =
1 g Urea +2 g TSP +2 g KCl, umur 3-8 bulan =2 g Urea. Urea diberikan 2 minggu sekali, apabila
berupa larutan diberikan dengan konsentrasi 0.2 % sebanyak 50-100 ml/bibit/2-minggu.
Pengendalian hama penyakit dan gulma dilakukan secara manual atau kimiawi. Hama yang sering
menyerang bibit kopi adalah ulat kilan, belalang, dan bekicot. Penyakit yang sering dijumpai adalah
penyakit rebah batang Rizoctonia solani.
Bibit siap tanamumur 10-12 bulan dari penyemaian.

2. Pembibitan Secara Vegetatif
2.1. Pembibitan Secara Sambungan,
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap keberhasilan sambungan, yaitu ketegapan batang bawah, bahan
entres, kebersihan sarana, waktu, dan keterampilan tenaga penyambung.
a. Sambungan Fase Serdadu
-Batang bawah dan batang atas menggunakan bibit stadiumserdadu atau kepelan.
-Penyambungan dilakukan menggunakan metode celah.
Pada bagian atas dari batang bawah (+5 cmdi leher akar) dibuat celah +1 cm. Bagian bawah dari batang
atas (+4 cmdari daun kepel) disayat miring pada kedua sisinya sehingga membentuk huruf V. Batang
disisipkan pada celah yang telah dibuat pada batang bawah.
- Bagian kambiumbatang atas dan batang bawah harus bersatu. Setidaknya salah satu sisi dari bidang
pertautan batang atas dan batang bawah harus diusahakan lurus.
- Penyambungan juga dapat dilakukan dengan cara menyayat miring baik batang atas maupun batang
bawah pada salah satu sisinya kemudian dipertautkan.
-Pengikatan dilakukan menggunakan parafilmsedemikian hingga bagian sayatan tertutup rapat.
-Sebelumpenanaman dilakukan penyungkupan secara kolektif seperti pada praktek penyetekan kopi.
-Frekuensi penyiraman 1-2 hari sekali tergantung keadaan. Waktu penyiraman sebaiknya dilakukan pagi
hari dengan cara membuka salah satu sisi sungkup dan ditutup kembali, sebaiknya penyiraman
menggunakan knapsack sprayer.
-Dua minggu setelah penyambungan dilakukan pemeriksaan hasil sambungan. Sambungan jadi ditandai
dengan tidak layunya bibit sambungan.
-Bibit hasil sambungan yang telah mengalami hardening dilakukan pemeliharaan bibit pada umumnya.

b. Sambungan Fase Bibit
-Menyiapkan entres untuk batang atas dan bibit siap sambung sebagai batang bawah. Kriteria bibit siap
sambung ukuran batang sebesar pensil.
-Penyambungan dilakukan dengan sistemcelah.
-Daun batang bawah tidak boleh dihilangkan, tetapi disisakan 1-3 pasang daun. Daun batang atas
dikupir (dipotong sebagian).
-Usahakan batang bawah dan batang atas besarnya sama. Apabila ukuran batang atas dan batang bawah
tidak sama, maka salah satunya harus lurus.
- Sambungan diikat dengan tali (rafia, benang goni, pelepah pisang, mendong atau plastik).
-Sambungan diberi sungkup kantung plastik transparan, pangkal sungkup diikat agar kelembaban dan
penguapan terkendali serta air tidak masuk.
-Penyambungan harus dilakukan dengan cepat, cermat, dan bersih.
-Selama 2 minggu setelah sambung harus dihindari dari penyinaran matahari langsung.
-Pengamatan hasil sambungan dilakukan setelah dua minggu, apabila warna tetap hijau berarti
sambungan berhasil dan apabila berwarna hitamberarti gagal.
-Sungkup dibuka/dilepas apabila tunas yang tumbuh cukup besar.
-Tali ikatan dibuka apabila pertautan telah kokoh dan tali ikatan mulai mengganggu pertumbuhan batang
- Tunas yang tumbuh dari batang atas dipelihara satu yang paling sehat dan kekar. Pemilihan dilakukan
setelah tunas tumbuh cukup besar.

PENANAMAN
Masukkan pupuk kandang dengan campuran tanah bagian atas saat penanaman bibit.
Usahakan saat tanamsudah memasuki musimhujan.
Lakukan penyiraman tanah setelah tanam
Hindarkan resiko kematian tanaman baru dari gangguan ternak.

PENYULAMAN
Lakukan penyulaman segera jika tanaman mati atau gejala pertumbuhannya tidak normal.
Penyulaman dilakukan awal musimhujan

PENYIRAMAN
Lakukan penyiraman jika tanah kering atau musimkemarau

PEMUPUKAN
Pemupukan NPK diberikan dua kali setahun, yaitu awal dan akhir musimhujan.
Setelah pemupukan sebaiknya disiram.

J enis dan Dosis Pupuk Makro sesuai table.
Tahun
gr/m2 Urea SP-36 KCl
1 2 x 25 2 x 25 2 x 20
2 2 x 50 2 x 50 2 x 40
3 2 x 75 2 x 70 2 x 40
4 2 x 100 2 x 90 2 x 40
5-10 2 x 150 2 x 130 2 x 60
>10 2 x 200 2 x 175 2 x 80

Catatan : J enis dan Dosis pupuk sesuai dengan jenis tanah atau rekomendasi dinas pertaniamsetempat

PEMANGKASAN
Lakukan pemangkasan rutin setelah berakhirnya masa panen (pangkas berat) untuk mengatur bentuk
pertumbuhan, mengurangi cabang tunas air (wiwilan), mengurangi penguapan dan bertujuan agar
terbentuk bunga, serta perbaikan bagian tanaman yang rusak.
Pemangkasan pada awal atau akhir musimhujan setelah pemupukan

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
A. H A M A
1.Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei) serangan di penyimpanan buah maupun saat masih di kebun .
2.Penggerek cabang coklat dan hitam(Cylobarus morigerus dan Compactus) menyerang ranting dan
cabang.
3.Kutu dompolan (Pseudococcus citri) menyerang kuncup bunga, buah muda, ranting dan daun muda.

B. PENYAKIT
1.Penyakit karat daun disebabkan oleh Hemileia vastatrix
2.Penyakit J amur Upas disebabkan oleh Corticiumsalmonicolor : Kurangi kelembaban , kerok
3.Penyakit akar hitampenyebab Rosellina bunodes dan R. arcuata. Ditandai dengan daun kuning, layu,
menggantung dan gugur.
4.Penyakit akar coklat penyebabnya : Fomes lamaoensis atau Phellinus lamaoensi
5.Penyakit bercak coklat pada daun oleh Cercospora cafeicola Berk et Cooke
6.Penyakit mati ujung pada ranting.Penyebabnya Rhizoctonia.
Catatan : J ika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belummengatasi, sebagai
alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan.

P A N E N
Kopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dengan baik dan buah telah menunjukkan
warna merah yang meliputi sebagian besar tanaman, dan dilakukan bertahap sesuai dengan masa
kemasakan buah.

PENGOLAHAN HASIL
Agar dipersiapkan terlebih dahulu tempat penjemuran, pengupasan kulit dan juga penyimpanan hasil
panen agar tidak rusak akibat hama pasca panen. Buah panenan harus segera diproses maksimal 20 jam
setelah petik untuk mendapatkan hasil yang baik.

Penyebab Kerusakan Kopi Beras :
1.Biji keriput : asal buah masih muda
2.Biji berlubang :kopi terserang bubuk
3.Biji kemerahan : Kurang bersih mencucinya
4.Biji pecah : mesin pengupas kurang sempurna, berasal daribuah yang terserang bubuk, pada saat
pengupasan dengan mesin kopi terlalu kering.
5. Biji pecah diikuti oleh perubahan warna: mesin penguap dan pemisah kulit dengan biji kurang
sempurna, fermentasi pada pengolahan basah kurang sempurna.
6. Biji belang: pengeringan tidak sempurna, terlalu lama disimpan, suhu penyimpanan terlalu lembab.
7. Biji Pucat : terlalu lama disimpan di tempat lembab
8. Biji berkulit ari : Pengeringan tidak sempurna atau terlalu lama, pada pengeringan buatan suhu awal
terlalu rendah.
9. Biji berwarna kelabu hitam: pada pengeringan buatan suhunya terlalu tinggi.
10. Noda-noda cokelat hitam: pada pengeringan buatan, kopi tidak sering diaduk/dibolak-balik.

Soal harga pun, bisa diadu. Harga seliter pupuk Bio P2000Z dipasaran hanya Rp 150.000-180.000,-.
Padahal, isinya setara dengan 200 kg urea (seharga Rp 900.000,-), 50 kg fosfat (Rp 200.000,-), dan setara
40 kg pupuk KCL (Rp 90.000,-). J ika merasa kemahalan, pupuk ini bias diencerkan lagi dengan cara
fermentasi selama 48 jam(dengan menambah 1 kg gula/air kelapa, 1 kg urea (bisa digantikan dengan air
kencing), dan 20 liter air). hasil fermentasi tersebut bisa diencerkan menjadi 200 liter pupuk cair. Jadi,
harganya memurah menjadi sekitar Rp.700-1000/liter.

Pupuk Biop2000Z telah diujicoba pada berbagai macamtanaman produksi dan lahan pertanian dalam
kurun waktu lebih dari 10 tahun, termasuk pada lahan gambut. Sebagai contoh bukti hasil pemakaian
pupuk BioP2000Z, jumlah panen kedelai, yang semula 1,2 ton per ha menjadi 4,5 ton per ha dalamenam
kali pemupukan dengan jeda 1 2 minggu.

Untuk mendapatkan kedelai tingkat raksasa seperti pada gambar, tanaman perlu dipupuk dua kali
seminggu. Tiap ada tunas baru, semprotlah daun, batang, dan tanahnya dengan pupuk ini.
Pupuk Bio P200Z tercipta dari rasa prihatin melihat kondisi ekonomi petani. Akibat revolusi hijau,
produksi pertanian digenjot menggunakan pupuk kimia. Pada awal panen hasilnya memang memuaskan,
tetapi untuk selanjutnya petani malah merugi. Setiap musimtanam, petani harus

punya modal untuk membeli bibit, pupuk, dan pestisida. Ketika panen, belumtentu petani bisa langsung
tersenyumbahagia meraup untung dan menutup utang modalnya. Soalnya, harga jual hasil panen masih
bias digoyang untuk menguntungkan pihak tertentu. Petani akan lebih merana lagi jika tanamannya ludes
diserang hama.

J ika kondisi seperti itu berlangsung terus-menerus, petani bisa makin jatuh melarat dan kemudian
menggantung paculnya, ini sangat berbahaya, Indonesia bisa krisis pangan seperti langkanya kedelai
dipasaran. Salah satu kunci penyebab kemelaratan petani adalah karena ketergantungan petani dengan
pupuk buatan. Takaran penggunaan pupuk buatan ini untuk satu satuan luas perlu terus meningkat. Dari
segi biaya, ini tentu menambah ongkos produksi yang memberatkan petani. Pemakaian urea yang
berlangsung terus-menerus dan bertahun-tahun juga membuat tanah menjadi seperti plastik. Akibatnya,
tanah tidak bias bernapas dan air pun tidak bisa meresap. Ini baru dampak dari urea.
Belumlagi akibat pupuk lain seperti TSP dan fosfat yang membuat tanah menjadi asam. Kalau sudah
begitu, akar tanaman sulit berkembang dan hidup. Padahal sesungguhnya tanaman bisa subur secara alami
tanpa diberi pupuk kimia buatan.

Harga Pupuk Medan (Oktober 2013)
Last Updated on Monday, 14 October 2013
Urea non-subsidi: 4.200~4.300
ZA/Amsul: 2.250~2.350
Rock Phosphate Mesir: 1.550~1.650
TSP: 4.800~4.900
KCl Rusia: 4.800~4.900
Dolomit mesh 100: 500~550
Kiesrite China sintetis: 2.000~2.150
Borate: 8.800~8.900
Copper Sulphate: 27.000~28.000
Ferro Sulphate: 3.500~4.000
Zinc Sulphate: 7.500~7.700
Catatan: harga Rupiah per kilogram, termasuk ppn10%.
cek di http://www.fertibros.com/index.php/dolomite/85-medan

BIO P2000Z PERKEBUNAN
PT. ALAM LESTARI MAJ U INDONESIA,
Deptan R.I.: L 204/HAYATI/PPI/V/2008 (perpanjangan Th. 2000)
International Patent: PCT/ID 01/00003
National Patent: ID 0 000 438 S
MURI Kedelai Terbesar, tertinggi dan terbanyak polongnya
Anugerah Kalyana Kretya Utama Tahun 2004
Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa Bidang Pangan Th. 2009

CARA MENGGUNAKAN PUPUK HAYATI BIO P 2000 Z
A. Dengan cara fermentasi.
- Siapkan air 20 liter di ember, berikan 1 kg gula dan 1 kg urea.
- Aduk hingga merata, dan tuangkan 1 liter pupuk bio P 2000 Z.
- Diamkan 48 jam, setiap 1 liter air fermentasi tambahkan 6 liter air
- Gunakan semprotkan untuk 1 ha ke tanah dan tanaman.
- Waktu pagi sebelumpkl. 10.00 atau sore sesudah pkl 16.00.

B. Dengan cara menggunakan dicampur PHOSMIT
Phosmit berfungsi sebagai zat yang mampu membangunkan mikroba dari kondisi tidur, dan sekaligus
sebagai bahan makanan untuk tanaman maupun mikroba. Dengan demikian, daya kerja penggabungan
Bio P 2000 Z dan Phosmit dibuat saling mendorong pertumbuhan tanaman.
- siapkan air 200 liter air tambahkan pupuk Bio P 2000 Z 1 liter dan 1 liter phosmit dan siap digunakan
untuk lahan 1 ha ke tanah dan tanaman.
- Waktu pagi sebelumpkl. 10.00 atau sore sesudah pkl 16.00.

Dosis extra tuk lahan gambut, ex tambang,pasir, 3liter bio p kebun+3liter phosmit extra tiap 10-15hri +
ferre soil 300kg / 10-15hari slama 3bulan. slama 1 th 2liter 20-30hri. stlah 1th 40-60hri buktikan hasilnya.
disarankan tuk pembukaan lahan baru setelah 3x aplikasi /1bulan sudah bisa ditanami bibit kedele,jagung,
kacag hijau dll sebagai tumpang sari tanaman inti tuk membantu kos operasional kebun sebelumpanen
tanaman kebun inti.setelah tanaman inti menutupi tanah bisa diganti tanamn sela dgn jenis tanaman teduh
spti jahe,kunyit dll.

minimal order 1siklus tanamsampe panen perlu 6liter bio p 2000z +6liter phosmit ( 1dus/12 liter ). harga
khusus dari pabrik tuk agen / distributor.
order hub. Bimanuar email : konsultanpks99@gmail.com
( sms only ) 085378877277 / 02123650877

DOWNLOAD FILE brosur+PERIJ INAN klik:
https://www.facebook.com/groups/173851086038054/522874224469070/
Cara pemakaian youtobe klik:
http://www.youtube.com/watch?v=TxPFAkgwK0A&amp%3Bnoredirect=1

Penemuan Luar Biasa dimuat di Iptek Talk TVRI :
1. http://www.youtube.com/watch?v=X2D8bcogP3M
2. http://www.youtube.com/watch?v=uizjjmhfq_Y
3. http://www.youtube.com/watch?v=A5ODLdWZGqI

Anugerah Presiden : http://www.youtube.com/watch?v=7ZQkf5-84tQ
Padi Hibrida : http://www.youtube.com/watch?v=7ZQkf5-84tQ
Hibrida Anyer : http://www.youtube.com/watch?v=iBqjnbrTjpI
Hasil yang Berbeda Nyata : http://www.youtube.com/watch?v=9BNYkhOyfPU
Proyek Mikroba Google Qatar : http://www.youtube.com/watch?v=hgwJ Ojt7t9A
Perbedaan pupuk kimia vs Bio P2000Z klik:
http://www.youtube.com/watch?v=9BNYkhOyfPU&amp%3Bfeature=relmfu
Artikel BioP2000Z klik : https://www.facebook.com/biop2000z

Anda mungkin juga menyukai