Anda di halaman 1dari 4

Budidaya Markisa

Markisa besar yang juga sering disebut giant markisa spesies Passiflora quadrangularis L
Asal-usul : Brazilia, Argentina, Paraguay

Klasifikasi Markisa Besar
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Bangsa : Parietales
Suku : Passifloraceae
Marga : Passitlora
Jenis/ Spesies : Passiflora quadrangularis L., Granadilla buto
Nama Umum/dagang : Markisa
Nama daerah
Sumatera : Rubis (Palembang), Balewa (Melayu)
Jawa : Markusa (Sunda), Markisa (jawa)
Diluar Negeri sering disebur Giant Markisa, granadilla Buto

Deskripsi
Bentuk Daun dan sulur Markisa Besar
Markisa termasuk tanaman semak hidupnya menjalar panjang kuang lebih 10 m.

Batang : Markisa mempunyai batang kecil, langsing, dan panjang sekali,
bentuk persegi,semu, lunak, halus, warna hijau kecoklatan.
Batangnya merambat dengan bantuan sulur berbentuk pilin (spiral).

Daun : Tunggal, lonjong, tersebar, panjang 7-20cm, lebar 5-15cm, tepi rata, ujung runcing,
pangkal membulat, pertulangan menyirip, permuka`n licin, tangkal persegi, panjang 2-6cm, dan
berwarna hijau.

Bunga :
Bunga tunggal, bulat berbentuk mangkok, berkelamin dua(hermafrodit) dan menempel di ketiak
daun, tangkal bergerigi, panjang 3-4cm hijau, mahkota berbentuk lonjong, permukaannya beralur,
warna ungu, benang sari bertangkai, bentuk tabung, panjang 6cm warna ungu, kepala sari
silindris, panjang 6cm warna putih, putiknya pendek warna kuning dengan kelopak bunga
berbntuk lonjong warna hijau.beraroma khas harum. Semua jenis markisa (Passiflora) termasuk
penyerbuk silang dengan bantuan lebah madu.penyerbukan sendiri masih dapat berlangsung baik.
Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal, biasanya penyerbukan di lakukan oleh manusia
seperti halnya penyerbukan pada tanaman fanily.

Buah :
Bakal buah bentuknya lonjong deperti terong, setelah beberapa minggu berubah seperti bakal buah
pada umumnya. Buah Markisa berbentuk lonjong dengan panjang 20 cm, diameter 15
cm berat 3-5 kg warna hijau ke putih putihan.Buah yang sudah masak/ranum berwarna
kekuningan dan beraroma khas harum buah markisa.

Biji : Bulat pipih panjang 0,3 cm, putih
Akar : Tunggang warna putih kotor
Kandungan :
Buah, biji, dan daun pada tanaman ini mengandung substansi yang tidak stabil, yaitu asam
hidrosianat dan laktone. Sementara buah yang masak mengandung Ca, P, Fe.

Manfaat dan Khasiat
Daun Markisa/ Passiflora quadrangularis L berkhasiat untuk peluruh air seni, kencing
nanah, sedangkan buahnya selain untuk sari buah segar (dicampur dengan sirup).juga
dimanfaatkan untuk obat penenang juga berkhasiat menghilangkan rasa nyeri (analgesik) dan
memperkuat paru.

Beberapa Herbalis memanfaatkan Seluruh bagian Markisa untuk digunakan sebagai obat dan
berkhasiat sebagai anti radang, penenang (sedatif), peluruh kencing (diuretik), serta bersifat
membersihkan panas dan racun.
Seorang herbalis yang mantan seorang Pendeta di daerah Malang(Perumahan Sawojajar.) malah
menggunakan markisa besar untuk pengobatan kanker.

Penyakit yang bisa diobati diantaranya :
Batuk karena paru-paru panas
Radang kelenjar getah bening leher (servikal limfadenitis)
Sulit tidur (insomnia), sering gelisah dan bermimpi buruk
Kelelahan kronis yang abnormal (neurasthenia)
Hipertensi
Bengkak (edema), kencing berlemak (chyluria)
Penyakit kult seperti koreng, skabies, borok (ulcus) pada kaki.

Cara pemakaian :
1.Untuk obat yang diminum :
Rebus herba segar sebanyak 5--15 g, lalu minum airnya.
2.Untuk pemakaian luar :
Cuci herba segar secukupnya, lalu rebus. Setelah dingin,gunakan airnya untuk mencuci penyakit
kulit yang Anda alami. Atau bisa jugadengan menurapkan herba segar yang telah digiling halus
ke bagian yang sakit.

Syarat Tumbuh
Tanaman Markisa umumnya hanya ditanam di dataran rendah, tetapi didataran tinggi juga cocok
(buktinya tanaman ini tumbuh subur didaerah saya Bululawang Kab.Malang - Jawatimur) yang
ketinggianya berkisar 500- 721 m dpl.
Kondisi tanah yang dikehendaki banyak mengandung bahan organik (subur) dan pH 5,5-6,5.
Lokasi tempat bertanam sebaiknya terbuka, walaupun tanaman tahan naungan. Tanaman tidak
tahan terhadap kondisi lahan yang tergenang air.

Pedoman Budidaya
Perbanyakan tanaman Markisa ditanam dengan biji dan setek cabang. Setek ditanam di
persemaian. Bila bibit berasal dari biji, sebaiknya biji disemaikan lebih dulu.
Bibit dapat ditanam di kebun setelah mencapai ketinggian lebih dari 50 cm (berdaun 3-4 helai).
Markisa dapat disambung. Batang bawah digunakan semai markisa rola atau konyal berdaun
empat. Budi daya tanaman Tanah dicangkul dengan baik agar gulma dan alang-alang yang
tumbuh hilang hingga ke akar-akarnya.

Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 cm x 40 cm dengan kedalaman 30-40 cm.
Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah matang sebanyak 10 kg. Bibit yang telah cukup
umur ditanam dalam lubang. Jarak antar lubang tanam 2 m x 5 m.

Bibit dalam polibag sebaiknya ditanam pada akhir musim hujan (menjelang musim kemarau).
Penanaman markisa pada akhir musim kemarau (menjelang musim hujan) akan memperlambat
umur berbunga, yakni setelah 10-12 bulan.
Penanaman pada akhir musim hujan menyebabkan tanaman akan berbunga pada umur sekitar
enam bulan. Tanaman markisa dapat dirambatkan pada pohon hidup atau kayu Gliricidia.
Markisa yang dirambatkan dengan sistem pagar produksinya lebih tinggi.

Pemeliharaan
Kantong plastik mencegah cacat buah

Pemupukan dengan NPK (15:15:15) sebanyak 25-100 g per tanaman, tergantung umurnya.
Dianjurkan perambatan dengan sistem pagar. Jaraknya 3 m agar pengaturan cabang lebih mudah
dan dapat dikombinasi dengan tanaman lain (misalnya kopi).
Sebagai tiang pagar dapat digunakan tanaman hidup (Gliricidia, kayu jaran Lannea grandis).
Untuk menjalarkan batang markisa digunakan kawat yang dibentangkan mendatar seperti pada
perambatan tanaman anggur.
Setelah bibit yang ditanam di sepanjang pagar (jarak 2-3 m) mencapai bentangan kawat terbawah,
ujung bibit segera dipotong.

Dari tunas yang tumbuh, dipilih tiga tunas yang kekar.
Dua tunas dijalarkan pada bentangan kawat terbawah dan satu lagi dibiarkan tumbuh mencapai
bentangan kawat di atasnya.
Pekerjaan seperti ini diulangi hingga semua kawat bentang dijalari oleh 1-2 tunas yang merupakan
cabang buah.

Bunga muncul pada ketiak daun, biasanya berdaun tunggal.
Bila cabang-cabang buah belum berbunga maka ujung cabang perlu dipotong (dipotes).
Buah akan bergantung pada kawat tersebut dan sebaiknya buah yang sudah agak berumur
sebaiknya di bungkus/di blongsong, ini berguna untuk melindungi
buah dari serangan hama (bisa menggunakan kantong kresek yang sudah saya praktekkan).
Namun, petani di Indonesia jarang melakukan pembungkusan dan pemangkasan seperti ini
sehingga produksinya rendah.

Hama dan Penyakit
Pembusukan akibat Lalat Buah
Hama yang biasa menyerang tanaman markisa adalah lalat buah Dacus dorsalis dan nematoda
bengkak akar yang disebabkan oleh Meloidogyne incognita.
Kutu daun kuning Myzus persicae dan kutu putih Aphis gossypii sering terdapat pada daun. Hama
ini dapat diatasi dengan semprotan insektisida Tamaron 0,2%.
Penyakit yang biasa mengancam tanaman markisa adalah mati pucuk Phytophthora parasitica,
penyakit layu Fusarium passiflorae, dan penyakit busuk leher akar (damping-offi pada bibit di
persemaian yang disebabkan oleh cendawan Rhizoctonia solani. Kondisi lahan yang basah
merangsang tumbuhnya penyakit-penyakit tersebut. Bila belum terlambat, penyakit ini dapat
diatasi dengan Benlate 0,2% atau lisol 10-50%.

Panen dan Pasca Panen
Buah markisa harus dipanen setelah matang pohon, yakni setelah berwarna kuning dan timbul
aroma harum. Buah yang masih muda (warnanya hijau) sebaiknya tidak dipanen karena mutunya
rendah.

Anda mungkin juga menyukai