Anda di halaman 1dari 1

Learning Objective 2

Definisi, Etiologi, & Epidemiologi Tinea Korporis


(Elsa Lase & Iwan Syahputra)

Definisi Tinea Korporis
Tinea korporis adalah infeksi dermatofita superfisial yang ditandai oleh baik lesi
inflamasi maupun non inflamasi pada glabrous skin (kulit yang tidak berambut) seperti muka,
leher, badan, lengan, tungkai dan gluteal.
1,3

Etiologi Tinea Korporis
Dermatofita adalah golongan jamur yang menyebabkan dermatofitosis. Golongan
jamur ini mempunyai sifat mencerna keratin. Dermatofita termasuk kelas fungi imperfecti
yang terbagi menjadi tiga genus, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton

(EMMONS, 1934).
1
Walaupun semua dermatofita bisa menyebabkan tinea korporis,
penyebab yang paling sering adalah Epidermophyton floccosum dan Trichophyton Rubrum.
4


Epidemiologi Tinea Korporis
Tinea korporis adalah infeksi umum yang sering terlihat pada daerah dengan iklim
yang panas dan lembab. Seperti infeksi jamur yang lain, kondisi hangat dan lembab
membantu menyebarkan infeksi ini. Oleh karena itu daerah tropis dan subtropis memiliki
insiden yang tinggi terhadap tinea korporis.
2
Tinea korporis menyerang pria maupun wanita.
5
Tinea korporis dapat terjadi pada semua usia, tetapi lebih sering menyerang orang dewasa,
5

bisa didapatkan pada pekerja yang berhubungan dengan hewan-hewan.
3
Cara penularannya
dapat langsung dari tanah, hewan, dan manusia ke manusia dan secara tidak langsung, yaitu
kontak dengan benda yang sudah terkontaminasi, misalnya dari tanaman yang terkena jamur,
kateter, pakaian yang lembab, dan air.
5



Referensi:
1. Djuanda, Adhi. dkk. 2011. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.
2. Budimulja U, Sunoto dan Tjokronegoro Arjatmo. 2008. Penyakit Jamur. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Univertas Indonesia.
3. Sularsito, Sri Adi. dkk. 2006. Dermatologi Praktis. Jakarta: Perkumpulan Ahli
Dermatologi dan Venerologi Indonesia.
4. Jawetz, Melnick, & Adelberg. 1996. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: EGC.
5. Siregar, R.S. 1996. Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai