Dalam metodologi Gerakan Masyarakat dibutuhkan fasilitator, motivator, inovator bahkan juga provokator untuk merubah mindset masyarakat, menumbuhkan percaya diri, agar mampu melihat potensi lokal sebagai peluang untuk menyelesaikan masalahnya secara mandiri. Pemahaman bantuan dari luar berperan sebagai akselerator pencapaian tujuan gerakan adalah merupakan keyakinan yang harus ditanamkan kepada masyarakat. Selain itu perlu menempatkan kehidupan generasi penerus sebagai motivasi pokok sekaligus internal energy untuk penggerak program juga orientasi gerakan masyarakat. Dalam pengalaman selama ini hal penting yang perlu diketengahkan disini adalah dalam hal-hal tersebut dibawah.
1. Didalam membangun kesadaran atau Awareness : Dalam konteks masalah air dan kehidupan, perlu dikenalkan slogan: Air jernih belum tentu bersih, apalagi sehat, banyak belum tentu cukup, namun miskin juga belum tentu tidak dapat berbuat apa-apa. Dengan demikian diharapkan akan terbangun pendapat bahwa masyarakat perlu hati-2 dengan keberadaan air dan siapapun dapat berbuat sesuatu demi menjaga kesehatannya sendiri. Dibangun dari pertanyaan Apakah Air menurut pengalaman masyarakat dari aspek fungsinya dalam kehidupan, Bagaimana sifat kharakter dikaji dari keberadaannya, Mengapa kita butuh air & Siapa saja yang membutuhkan, Bagaimana cara mendapatkan air, Siapa saja yang butuh air, Dimana dapat diperoleh ????, dst Dari jawaban atas pertanyaan tersebut dapat disusun kesadaran tentang hal-2 tersebut dibawah untuk disadari masyarakat Sikap dan perilaku masyarakat dijaga agar selalu hidup ramah, bersahabat dengan air, sumber air dan lingkungan air sehingga mampu membentuk kehidupan yang harmonis dengan alam sekitarnya. Masalah lingkungan, termasuk air, adalah masalah keberlanjutan kehidupan dan ini berkaitan dengan masalah Pendidikan Masyarakat khususnya Generasi Mudanya sebagai pemilik masa depan. Hakekat air terbentang diantara kelahiran dan kematian harus dipahami secara utuh sehingga memuat persepsi yang beragam dari berbagai kepentingan, dan pantas untuk menjadi urusan bersama bagi semuanya sepanjang kehidupan. Perlunya kecerdasan kolektif sebagai bekal untuk menguasai pengetahuan dan teknologi keairan, disamping juga kepedulian terhadap berbagai kepentingan atas air, ketrampilan didalam memanfaatkan sekaligus menjaga kelestarian dan pengendalian daya rusaknya serta kearifan kolektif dalam bertindak. 2. Didalam membangun Willingness mencakup: Motivasi untuk memanfaatkan air secara adil dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang berkelanjutan Ingin mendapatkan pelayanan yang memadai mencukupi kebutuhan Ingin terciptanya kepastian, tertib-teratur berdasar skala prioritas dan konsensus yang terorganisasi didalam ketercukupan kebutuhan air
Secara rinci uraian tentang PAMDes & PAMMASKARTA dapat diuraikan dibawah.
2
Uraian Singkat
PAMDes adalah organisasi dari suatu gerakan publik yang tumbuh berkembang sebagai bentuk usaha mandiri dari masyarakat desa, yang bertujuan memenuhi kebutuhan pokok hidupnya yang berupa air bersih terutama untuk air minum dan rumah tangga. Dalam hal ini diperlukan peran aktif dari berbagai pihak, sebagai promotor sekaligus fasilitator dari gerakan tersebut sehingga harapannya gerakan ini dapat membantu pencapaian target MDGs dibidang air minum pedesaan. Sebagai usaha Pemberdayaan Masyarakat, peran kerjasama antar berbagai unsur menjadi sangat strategis dan selama 2.5 tahun telah berhasil mengembangkan PAMDes dengan PAM-MASKARTA- nya di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai sebuah kekuatan atau modal social yang sangat efektif, organisasi ini telah memberikan rasa percaya diri bagi masyarakatnya. Dengan jumlah PAMDes yang mencapai lebih dari 400 buah dan terorganisasi secara terstruktur terkendali disetiap kabupaten, diharapkan akan berkembang dan membuka banyak peluang usaha untuk menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakatnya dengan tetap mengetengahkan kelestarian lingkungan, keadilan dan nilai ekonominya. Konsep kerjanya bertumpu pada pendidikan masyarakat yang mampu membangun kecerdasan, kepedulian dan kearifan kolektif dalam usaha menciptakan perilaku hidup harmonis dengan lingkungannya. Sebagai substansi pendidikannya meliputi pendekatan teknis, entrepreneurship dan usaha yang mengedepankan efektifitas dan efisiensi kerja dalam memanfaatkan sumberdaya setempat. Sebagai suatu model sekaligus strategi jitu dalam pencapaian target Nasional MDGs, konsep PAMDes dengan PAM-MASKARTA-nya dapat dikembangkan dilain tempat diseluruh pelosok pedesaan di Indonesia. Untuk itu ditawarkan suatu proses pembelajaran untuk pengembangannya dengan kaum muda setempat yang berpendidikan berperan sebagai agent of change-nya sekaligus sebagai bentuk pengabdiannya kepada masyarakat dan demi mengukuhkan keberadaannya sebagai pemilik masa depan. Untuk itu disarankan agar sebagai gerakan public yang bersinergi dengan program pemerintah dapat saling mendukung, sehingga dapat menjadi trobosan didalam mengejar capaian target MDGs. I. Latar Belakang I.1 Pendahuluan Motto : Air merupakan urusan bersama dan untuk semuanya Pada tgl. 17 Agustus 1945 kondisi Indonesia dan Jepang adalah sama-sama terpuruknya, yang mana Indonesia baru saja bebas secara politik dari penjajahan, sedangkan Jepang baru saja kalah perang. Keadaan tersebut ditandai dengan kondisi kesejahteraan masyarakat yang didalamnya termasuk pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar yang memprihatinkan. Adapun salah satu kebutuhan dasar tersebut adalah air minum bagi masyarakatnya. Pada tahun 2011 atau setelah lebih dari 65 tahun kemudian, kalau dibandingkan didalam hal pelayanan air minum diantara masyarakat Indonesia dan Jepang, maka dapat dirasakan ada perbedaan yang cukup berarti dan mencolok. Kondisi di Jepang sekarang ini pelayanan air minum ditandai dengan sistem jaringan perpipaan yang hampir menjangkau seluruh pelosok negaranya dengan kualitas pelayanan yang cukup memuaskan. Adapun di Indonesia kondisi pelayanan air minumnya dengan sistem jaringan perpipaan dikembangkan