Anda di halaman 1dari 31

Di Panti Asuhan

Upaya
penanggulangan
kejadian Scabies
Aisyah | Muhamadiah
Tegal
Slide 001
Pendahuluan
Skabies mempunyai epidemiologi yang luas sejak 3000 tahun dahulu
di Asia Tengah, Cina dan India. Wabah skabies dapat terjadi secara
lokal atau secara besar-besaran yaitu epidemik atau pandemik
- kepadatan penduduk,
-imigrasi,
- kebersihan yang buruk,
-,
-status gizi buruk,
-tunawisma,
-demensia, dan
-kontak seksual
Skabies dapat di temukan di setiap negara dengan angka kejadian yang berbeda-beda. Di
beberapa negarabberkembang termasuk Indonesia, prevalensi skabies 6%-27% dari populasi
umum dancenderung tinggi pada anak-anak sampai dewasa (Sungkar, 2008). Sekitar 300
orang setiap tahundilaporkan terserang skabies (Wardhana, 2006). Tidur dalam ruangan
yang sama dengan penderitaskabies bisa menjadi salah satu faktor penularan penyakit
skabies
Faktor predisposisi yang umum pada scabies adalah seperti
Waktu yang dibutuhkan antara15 dan 20 menit untuk
menularkan tungau dari satu orang ke orang lain.

Pendahuluan (Cont)
Panti asuhan adalah salah satu bentuk tempat tinggal yang bersatu orang - orang
yang berbeda.Pada beberapa panti asuhan mempunyai ruangan tidur yang dihuni
oleh beberapa orang denganluas kamar yang kurang memadai. Salah satu
kebiasaan buruk yang seringdilakukan para penghuni panti dibeberapa panti asuhan
secara umum adalah sering menggunakan alat
alat atau pakaian secara bersama, contohnya tempat tidur, bantal, baju handuk, dan
sebagainya, sehingga hal inilah yang menyebabkan skabies sering
dihubungkan dengan pantiasuhan. Kondisi panti asuhan dapat mempengaruhi
penularan skabies apabila para penghuni panti tidak paham dan tidak sadar tentang
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,maupun kebersihan pribadi. Untuk
mencegah kejadian tersebut, pemahaman kepada penghuni panti untuk menjaga
kebersihan lingkungan dan kebersihan pribadi adalah penting

Panti Asuhan mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya skabies.
Penghuni Panti Asuhan juga mudah terinfeksi atau terinfestasi karena
kepadatan dan kesesakan pada tempat tinggal yang memudahkan
proses penularan sesuatu penyakit.


Dasar teori
Scabies
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh
infestasi dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei
varian hominis dan produknya
Bentuknya lonjong, bagian chepal depan kecil dan
bagian belakang torakoabdominal dengan penonjolan
seperti rambut yang keluar dari dasar kaki.
Tungau skabies mempunyai empat kaki dan
diameternya berukuran 0,3 mm. Sehingga tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang. Tungau ini tidak dapat
terbang atau melompat dan hanya dapat hidup selama
30 hari di lapisan epidermis..
Etiologi

Dasar teori
Scabies
Etiologi
Reaksi alergi yang sensitif terhadap tungau dan produknya
memperlihatkan peran yang penting dalam perkembangan lesi
dan terhadap timbulnya gatal.
S. Scabiei melepaskan substansi sebagai respon hubungan
antara tungau dengan keratinosit dan sel-sel Langerhans
ketika melakukan penetrasi ke dalam kulit.
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan keterlibatan reaksi
hipersensitivitas tipe IV dan tipe I.
Dasar teori
PATOGENESIS

DIAGNOSIS
1. Gambaran Klinis Kelainan klinis pada kulit yang ditimbulkan oleh infestasi Sarcoptes
scabiei sangat bervariasi. Dikenal ada 4 tanda utama atau cardinal sign pada infestasi
skabies, yaitu :
1. Pruritus nocturna
Gatal terasa lebih hebat pada malam hari.(3,4) Hal ini disebabkan karena meningkatnya
aktivitas tungau akibat suhu yang lebih lembab dan panas. Sensasi gatal yang hebat
seringkali mengganggu tidur dan penderita menjadi gelisah.
2. Sekelompok orang
Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok, sehingga dalam sebuah keluarga
biasanya mengenai seluruh anggota keluarga. Begitu pula dalam sebuah pemukiman yang
padat penduduknya, skabies dapat menular hampir ke seluruh penduduk.
3. Adanya terowongan
Kelangsungan hidup Sarcoptes scabiei sangat bergantung kepada kemampuannya
meletakkan telur, Terowongan ini terlihat jelas kelihatan di sela-sela jari, pergelangan
tangan dan daerah siku. Namun, terowongan tersebut sukar ditemukan di awal infeksi
karena aktivitas menggaruk pasien yang hebat.
4. Menemukan Sarcoptes scabiei
Apabila kita dapat menemukan terowongan yang masih utuh kemungkinan besar kita
dapat menemukan tungau dewasa, larva, nimfa maupun skibala dan ini merupakan hal
yang paling diagnostik.
Dasar teori
DIAGNOSIS
Slide 004

IDENTITAS PASIEN
Nama : An. D
Usia : 16 Tahun
Jenis kelamin: perempuan
Agama : Islam
Tanggal periksa : :12 juni 2014

Saat ini pasien tinggal di panti asuhan bersama 20 orang temannya,
dan tidak ada teman paien yang mengalami penyakit yang sama

Keluhan Utama
Gatal gatal pada sela jari dirasakan semenjak kurang lebih satu
minggu yang lalu, rasa gatal dirasakan sangat menganggu terutama
saat malam hari, sampai terkadang mengaggu tidurnya.
Pasien belum sempat berobat untuk mengobati penyakitnya.
timbul bercak kemerahan
Keluhan tambahan
04
ANAMNESIS
Pemeriksaan Fisik
1.
Keadaan Umum/ Kesadaran : Sadar penuh/ Compos mentis
2.
Status gizi
Berat badan normal
3.
Tanda vital : 120/70 mmHg
Nadi : 83x/menit, isi dan tegangan cukup
Suhu : 36,3
0
C
RR : 20 x/menit, reguler

Pemeriksaan Fisik
UKK
eritema kanalikuli skuama
Fills

Identifikasi faktor resiko |home visite
Home Visite
Dilakukan pada tanggal 17 juni 2014
Anggota Panti Asuhan


9 m
8 m
8 m
5 m
5 m
5 m
Dapur Ruang tengah
Kamarr tidur
WC
Kamar tidur
10 m
WC
WC
Kamar 1

Kamar Mandi 1
Kamar 2
Kamar mandi 2
Dapur
WC Dapur

Jarak antar rumah berdekatan, padat
penduduk
Hubungan dengan teman sebaya kurang
harmonis karena pasien merasa minder
dengan keadaan penyakitnya
Tempat tidur dipanti padat sehingga
memungkinkan penularan yang cepat ke
teman panti pasien

Lingkungan
HABITUASI




Sering bergantian handuk dengan anak
panti lain
Mengisi waktu luang bermain dengan
kucing liar disekitar panti
Jarang membersihkan diri (mandi 1x
sehari)


PELAYANAN KESEHATAN
Akses ke pelayanan kesehatan terbilang
mudah. Akses dari rumah pasien ke
Puskesmas Slawi bisa dijangkau dengan
kendaraan umum bakan berjalan tanpa
menggunakan kendaraan.

Determinan of Health
M. Roemer, 1993
- Posisi tempat tidur pasien yang berdekatan
dengan penghunip panti yang lainya
- Penghuni panti yang padat



M. Roemer, 1993
MASALAH YANG DITEMUKAN
Kepadatan hunian panti
Sifat prilaku pasien yang mudah minder
akan penyakit yang di deritanya
Kebiasaan menggunakan barang barang
secara bersama sama
Kebiasaan membersihkan diri pasien yang
kurang



Scabies
Diagnosis Klinis
Infeksi parasit.
Diagnosis
Biologis

Hubungan dengan teman sebaya di panti kurang harmonis
Diagnosis Sosial

Kurang perhatian pengurus panti pada penyakit yang
diderita pasien
Diagnosis
Psikologis

MASALAH NON MEDIS
Kurangnya pengetahuan pasien, penghuni dan pengurus
panti mengenai scabies kurang
Perilaku hidup bersih dan sehat yang kurang
Kondisi lingkungan pantiyang kurang mendukung

Scabies
MASALAH
MEDIS
NON MEDIS
B.
Rencana Intervensi
Program Penatalaksanaan

LINGKUNGAN
PHBS Lingkungan
PENDERITA
Kunjungan dan penyuluhan PHBS,
Penyakit Scabies

Anda mungkin juga menyukai