Anda di halaman 1dari 20

Persamaan antara Perdagangan internasional dengan

perdagangan nasional/dalam negeri relatif hampir sama, hanya


lebih banyak institusi dan variabel yang terkati dalam
perdagangan internasional.
Apabila dikaitkan dengan bank, maka bank akan sangat berperan
dalam kegiatan perdagangan international, yakni peran dalam
lalu lintas pembayaran. Bank hanya berhadapan dengan dokumen
yang telah memenuhi persyaratan tertentu sebelum bank
melakukan pembayaran.
Berbeda dengan perdagangan dalam negeri, dalam perdagangan
international bank akan menemui banyak masalah, seperti letak
geografis, hukum dan politik, bahasa, mata uang, dan risiko
dimana hampir semuanya berbeda antara satu negara dengan
negara lain. Dengan demikian, pihak perbankan harus mampu
mengidentifikasi semua permasalahan tersebut, sehingga dapat
dirumuskan mekanisme yang relatif efektif, efisien dan aman
dalam dalam keterlibatannya dalam kegiatan perdagangan
international.

Umumnya berlaku dewasa ini dengan melibatkan
tiga pihak
Dua pihak sebagai pelaku utama dan pihak ketiga
adalah pihak pelengkap.
Pihak pertama dan kedua adalah pihak pembeli
dan penjual, dan pihak ketiga yaitu perbankan
sebagai pemberi jasa pembayaran antara pembeli
dan penjual. Mekanisme perdagangan dimulai
dengan kontrak (perjanjian) jual beli antara
pembeli dan penjual (ekspor-impor).
Untuk mempermudah pembayaran, pihak pembeli
akan melakukan aplikasi pembukaan L/C kepada
bank tertentu (opening bank).

Bank pembuka akan menghubungi bank korespondensi
(advising bank) di negara (domisili) penjual. Kemudian bank
korespondenlah yang akan menghubungi penjual untuk
menyampaikan aplikasi pembukaan L/C yang telah
dilakukan oleh pembeli serta jaminan pembayaran ketika
barang dikirim penjual kepada pembeli nantinya.
Pada saat semua prosedur dijalankan, barulah barang akan
dikirimkan dan pembayaran dilakukan oleh pembeli
kepada bank pembuka, bank pembuka kepada bank
koresponden, dan terakhir bank koresponden kepada
penjual.
Demikian, kegiatan perdagangan dapat berjalan dengan
lancar dengan adanya tiga pihak yang terlibat (secara
langsung) yakni pembeli (importir), penjual (eksportir), dan
perbankan (bank umum devisa).


Alasan terlahirnya sesuatu tidak terlepas dari dua
kemungkinan, yaitu masalah yang ingin diselesaikan atau
manfaat yang ingin diperoleh. sebenarnya dua
kemungkinan ini layaknya dua sisi mata uang yang tidak
dapat dipisahkan. Ketika suatu masalah dapat diselesaikan
berarti itu adalah manfaat, disisi lain, ketika suatu manfaat
diperoleh, itu artinya ada masalah yang terselesaikan.
Sehingga kemudian alasan terlahirnya sesuatu kita
simpulkan hanya satu, yakni kebutuhan (kebutuhan untuk
menyelesaikan masalah atau kebutuhan akan suatu
manfaat).
Demikian halnya dengan kegiatan perdagangan
international. Sebagai suatu kegiatan ekonomi, Kegiatan ini
terlahir karena adanya suatu kebutuhan.
Kebutuhan yang dimaksud dapat dilihat dari dua sisi,
yakni:

PENAWARAN
Setiap negara memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) masing-masing.
Keunggulan ini lahir karena kemampuan suatu negara dapat menghasilkan input yang sama
dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan negara lain.
Dengan demikian, negara yang mempunyai keunggulan komparatif akan lebih baik jika
memfokuskan kegiatan produksinya pada input yang menjadi keunggulan komparatifnya.
Barang kebutuhan yang lain, sebaiknya diimpor dari negara yang memiliki keunggulan
komparatif akan barang tersebut.
Dari sisi penawaran, fakta inilah yang menyebabkan akan adanya kegiatan perdagangan
international.
Dengan adanya perdagangan international, negara-negara yang terlibat akan terhindar dari
berbagai kerugian, sekaligus memperoleh manfaat dibandingkan dengan seandainya tidak
dilakukan kegiatan perdagangan international.
Negara-negara yang terlibat aktifitas perdagangan international dapat mengoptimalkan
prosuksi input yang menjadi keunggulan komparatifnya.
Hasil produksi selain dipasarkan di dalam negeri, dapat juga diperluas ke pasaran.
Pihak terkait juga tidak perlu khawatir akan kekurangan barang kebutuhan tertentu karena
adanya spesialisasi produksi, karena barang tersebut dapat diperoleh memalalui pasar
international.
Barang tersebut malah dapat diperoleh dengan jumlah yang cukup dan dengan harga yang
relatif lebih murah dibandingkan dengan seandainya barang tersebut harus diproduksi
sendiri.
Dengan demikian embahasan dengan sudut pandang penawaran ini telah menjadi latar
belakang lahirnya perdagangan international.

PERMINTAAN
Masyarakat suatu negara mempunyai selera tersendiri
dalam kegiatan konsumsinya.
Perbedaan selera ini dapat disebabkan oleh tingkat
penghasilan atau mungkin faktor lainnya dengan
relatifitas setiap orang.
Terkadang, masyarakat suatu negara tidak dapat
memenuhi seleranya karena di negara yang
berangkutan tidak ada barang atau jasa yang
dibutuhkan, tetapi hanya ada di negara lain.
Perdagangan international tentunya akan sangat
berperan dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Dengan demikian, dilihat dari sisi permintaan, selera
masyarakat yang beraneka ragam menjadi salah satu
penyebab terlahirnya aktifitas perdangan international.
Karena dengan adanya aktifitas perdagangan
international, masyarakat yang bersangkutan
memperoleh manfaat dimana kebutuhan yang sesuai
dengan seleranya dapat dipenuhi.

Pelaku yang terlibat langsung dalam
perdagangan international dapat dikategorikan
dalam dua kelompok.
Kelompok yang masuk dalam kategori
pertama adalah:
1. pelaku utama perdangan international; dan
2. pelaku pendukung dalam perdagangan
international.

PELAKU UTAMA PERDAGANGAN
INTERNATIONAL
Bisnis perdangan international pada hakikatnya
adalah transaksi jual beli yang membutuhkan dua
pihak. Sehingga aktifitas perdagangan
international juga melibatkan dua pihak sebagai
pelaku utama. Dua pihak yang dimaksud adalah:
Eksportir; Pelaku ini adalah pihak yang
melakukan aktifitas penjualan, atau dengan kata
lain eksportir adalah pihak penjual dalam
perdagangan international.
Importir; pelaku ini adalah lawan transaksi
eksportir, dengan kata lain, importir adalah pihak
pembeli dalam transaksi perdagangan
international.

PELAKU PENDUKUNG PERDAGANGAN
INTERNATIONAL
Kegiatan perdagangan international cenderung
lebih rumit dan lebih kompleks dibandingkan
dengan aktifitas perdangan dalam negeri.
Implikasinya, selain dua pihak yang manjadi
pelaku utama, dibutuhkan pihak pendukung
demi untuk memperlancar aktifitas perdagangan
international.
Setidaknya ada tiga pihak pendukung utama
dalam kegiatan perdagangan international. Pihak
yang dimaksud adalah:


Pemerintah; permasalahan yang kompleks dalam kegiatan international
dapat menimbulkan berbagai dampak turunan bagi sebuah negara. Hal
ini mengharuskan pemerintah suatu negara turun tangan untuk
menetapkan kebijakan perdangan international yang dirumuskan dalam
peraturan perdagangan international dalam undang-undang negara yang
berangkutan.
Lembaga Perbankan; Kegiatan perdagangan adalah kegiatan
perturakaran. Dimana akan terjadi pertukaran antara barang/jasa dengan
alat pembayaran (uang). Dalam aktifitas perdagangan international.
Kegiatan pembayaran akan mengalami kendala karena adanya berbagai
macam perbedaan antara satu negara dengan negara lain seperti
perbedaan tempat (jarak) dan perbedaan mata uang yang digunakan di
negara masing-masing. Disinilah peran perbankan untuk menjamin
kelancaran pembayaran antara importir dengan eksportir. Pihak importir
tidak perlu lagi berangkat secara langsung ke negara ekslportir untuk
melakukan pembayaran. Tetapi, cukup melalui perantara perbankan.
Perusahaan Transportasi dan Komunikasi; Importir akan mengalami
kendala ketika harus berkomunikasi dengan eksportir dan ketika harus
memindah tempatkan barang yang dibeli. Hal ini tentunya terkait dengan
jarak yang jauh. Permasalah ini terselesaikan dengan adanya jasa
perusahaan transportasi dan komunikasi. Peruahaan transportasi
memberikan pelayanan dalam pemindahan barang dan peruahaan
komunikasi memberikan jasa kelancaran komunikasi antara importir dan
eksportir dalam bertransaksi.

PERAN PERBANKAN DALAM PERDAGANGAN INTERNATIONAL
Lembaga perbankan merupakan salah satu pelaku pendukung dalam
aktifitas perdagangan international.
Artinya, perbankan memainkan peran tertentu untuk menyelesaikan suatu
masalah yang ada adalam aktifitas tadi.
Persoalan yang penyelesaiannya membutuhkan bantuan pihak perbankan
terletak pada aktifitas pembayaran.
Karena, pihak pembeli mengalami kendala untuk melakukan pembayaran
dengan efisien dan aman. Tentunya ini terkait dengan jarak yang jauh dan
perbedaan mata uang yang digunakan berbeda.
Aktifitas pembayaran yang harus dilakukan oleh importir kepada eksportir
masuk dalam pembahasan lalu lintas pembayaran.
Sebagaimana kita ketahui, salah satu fungsi bank adalah menyelenggarakan
lalu lintas pembayaran.
Dengan demikian, aktifitas yang dilakukan oleh pihak perbankan dalam
perdagangan international adalah dalam rangka memainkan perannya
sebagai penyelenggara lalu lintas pembayaran.
Dalam hal ini, lalu lintas pembayaran yang diselenggarakan adalah lalu
lintas pembayaran international.
Bagaimana pihak bank memainkan perannya dalam menyelenggarakan lalu
lintas pembayaran international? Terutama sekali untuk menjamin
kelancaran pembayaran dalam aktifitas perdagangan international.
Salah satunya adalah letter of credit (surat kredit) yang diterbitkan oleh bank
dengan mekanisme (prosedur) tertentu untuk melayani masyarakat yang
hendak melakukan pembayaran international (luar negeri) dalam rangka
menjalankan aktifitas perdangan internasional yang dijalankannya.


PENGERTIAN L/C
Letter of Credit kredit dokumenter adalah suatu janji (commitment) tertulis dari
pihak pembuka (bila bank disebut bankers letter of credit) untuk melakukan
pembayaran atau mengaksep wesel atau menegosiasi wesel yang ditarik
penjual (eksportir) atau kepada pihak lain yang dikuasainya,
Hal itu dilakukan apabila wesel dan dokumen dan dokumen pengapalannya
memenuhi ketentuan dan persyaratan yang tercantum pada letter of credit
tersebut.
Bankers letter of credit adalah suatu commitment dari bank pembuka untuk
membayar sejumlah uang tertentu jika beneficiary, yaitu eksportir memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan dalam letter of credit.
Pembukaan letter of credit oleh bank lazimnya atas dasar permintaan nasabah
(importir) untuk diteruskan kepada eksportir melalui bank koresponden di
negara eksportir. Kesediaan bank menerbitkan letter of credit berarti credit
standing bank pembuka menggantikan credit standing pihak importir.
Oleh karena itu, credit risk dapat dianggap nihil. Akan tetapi, mengingat bank
hanya berdagang dokumen (bank deals in dokucemnts only) dan tidak mengenal
barang, sarana bankers letter of credit tidak mungkin melindungi kepentingan
importir dari ketidakjujuran eksportir yang mengirimkan barang dengan
kualitas buruk.
Setelah diterimanya, letter of credit, pihak eksportir berhak menarik wesel
untuk menagih pembayaran atau untuk diaksep wesel tersebut oleh bank
pembuka maupun importir sendiri. Dalam bisnis perbankan, letter of credit
harus tunduk pada uniform customs and practise for documentary credits. letter of
credit dapat dibuka secara revocable, irrevocable, transferable dan dapat menurut
syarat at sight, at time (usance) maupun red clause.



HAKEKAT L/C
L/C yang diterbitkan oleh bank mempunyai
fungsi sebagai berikut:
1. Merupakan suatu perjanjian bank-bank dalam
penyelesaian transaksi internasional.
2. Memberikan pengamanan bagi pihak-pihak
yang terlibat dalam transaksi yang diadakan.
3. Memastikan adanya pembayaran asalkan
persyaratan-persyaratan L/C telah dipenuhi.
4. Merupakan instrumen yang didasarkan hanya
atas dokumen-dokumen dan bukan atas
barang-barang dagangan atau jasa-jasa.
5. Anexing/bantuan issuing bank memberikan
fasilitas pembiayaan kepada importer dan
memonitor penggunaannya.

PRINSIP POKOK DALAM TRANSAKSI
DENGAN L/C
Bank hanya berpegang pada redaksi kalimat-
kalimat yang tertera dalam L/C
Bank hanya berurusan dengan dokumen-
dokumen
Bank hanya bertanggung jawab atas kebenaran
pemeriksaan dokumen sebagaimana tampak
pada permukaannya.
Bank tidak bertanggung jawab atas kebenaran,
bentuk, atau masa berlakunya dokumen-
dokumen
Bank tidak bertanggung jawab atas kebenaran
bentuk atau masa berlakunya dokumen.


JENIS-JENIS L/C
Jenis-jenis L/C dapat digolongkan dengan
menggunakan penggolongan L/C secara
umum, secara khusus, dan atas dasar jangka
waktu, adapun penggolongan yang dimaksud
adalah sebagai berikut:
Secara umum; jenis L/C terdiri dari revocable
L/C, irrevocable confirmed L/C, dan irrevocable
confirmed L/C.
Penggolongan secara khusus terdiri dari:
revolving L/C, red clause L/C, transferable L/C,
bank to back L/C, straight L/C, restricted L/C, dan
negotiable L/C.
Atas dasar jangka waktu terdiri dari sight L/C
dan usance L/C.


SIFAT L/C (1)
Revocable L/C adalah suatu L/C yang dapat ditarik kembali
atau dibatalkan oleh pihak bank pembuka dan importer tanpa
persetujuan terlebih dahulu dari beneficiary (eksportir).
Irrevocable L/C adalah suatu L/C yang tidak dapat dibatalkan
secara sepihak, malainkan harus mendapatkan persetujuan
dari pihak lainnya.
Unconfirmed irrevocable L/C adalah suatu revocable L/C yang
dibuka oleh bank dan diadviskan melalui bank koresponden
lainnya (advising bank) kepada beneficiary (pihak penerima L/C)
dan tanpa tanggung jawab pembayaran dari pihak advising
bank, L/C tersebut disebut unconfirmed irrevocable L/C.
Confirmed irrevocable L/C, yaitu suatu irrevocable yang dibuka
oleh suatu bank dan diadviskan oleh bank koresponden
lainnya (advising bank) kepada beneficiay (pihak penerima L/C)
dan sesuai permintaan bank pembuka L/C (opening bank),
advising bank menegaskan untuk ikut menjamin
pembayarannya kepada beneficiary, maka L/C tersebut disebut
Confirmed irrevocable L/C.
Revolving credit, yaitu apabila telah diadalak /direalisasi
sejumlah bagian dari suatu L/C, nilai L/C berikut akan
kembali kepada jumlah nominal semula.



SIFAT L/C (2)
Sight draft, atau wesel adalah wesel yang ditarik eksportir dan pada waktu
ditunjukkan akan dibayar langsung oleh tertarik (bank pembuka atau importir).
Usance draft, atau time draft adalah wesel berjangka waktu tertentu yang ditarik
eksportir pada bank pembuka atau pada imprtir.
Transferable L/C adalah L/C yang dipindahkan oleh beneficiary kepada pihak
ketiga. Biasanya pemindahtanganan tersebut harus dapat dilakukan atas
persetujuan importer dan bank pembuka.
Back to back L/C adalah dua buah L/C yang memiliki ciri/persyaratan yang
sama, kecuali perbedaan pada harga barang yang tercantum dalam invoice dan
jangka waktu berakhirnya L/C.
Standby L/C merupakan suatu L/C yang tidak mengcover suatu transaksi
pengapalan barang sehungan dengan ekspor atau impor, melainkan semata-
mata dipergunakan untuk menjamin/penampilan/kemauan/kewajiban suatu
perusahaan yang terkait dalam suatu kontrak atau perjanjian tertentu.
Cash L/C-Clean L/C merupakan transfer uang yang terjadi di dunia perbankan,
lazimnya merupakan suatu transfer murni tanpa syarat apapun.
Berarti pihak penerima transfer cukup menunjukkan identitas untuk menerima
transfer yang dimaksud.
Traveller L/C merupakan P/C yang diterbitkan untuk melayani perjalanan luar
negeri suatu nasabah sehingga nasabah tersebut tidak perlu membawa uang
tunai.


HUBUNGAN L/C DENGAN BANK
Bank adalah lembaga keuangan yang melayani kepentingan
masyarakat dalam segala bentuk transaksi yang
menyangkut kepentingan/keuntungan dari
masyarakat/pihak yang memakai jasa bank, dengan tanpa
mengabaikan keuntungan bank/baik secara langsung
maupun tidak. Bonafiditas suatu bank secara tidak langsung
antara lain digambarkan oleh besarnya kepercayaan
pemakai jasa yang diberikan oleh bank tersebut.
Letter of credit merupakan suatu warkat berharga yang
diterbitkan oleh bank atas permintaan pihak tertentu
(pemakai jasa/aplicant/ buyer/pembeli/accounte) yang
ditujukan kepada pihak ketiga lainnya, yang
mengakibatkan bagi bank pembuka L/C untuk:
Melakukan pembayaran pada pihak keiga (beneficiary) atau
ordernya atau harus membayar, mengaksep atau
menegosiasi wesel-wesel yang ditarik oleh
beneficiary/supplier/ penjual.
Memberi kuasa kepada bank lain untuk melakukan
pembayaran dimaksud atau membayar, mengaksep atau
menegosiasi (mengambil alih) wesel-wesel itu atas
penyerahan dokumen-dokumen yang ditentukan dan sesuai
dengan syarat dan kondisi dari kredit yang bersangkutan.


KEYNOTE
Terjadinya suatu perdagangan international ialah apabila
pihak penjual telah menemukan pembeli ataupun pihak
pembeli telah menemukan suppliernya.
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa yang dimaksud
dengan L/C adalah salah satu cara pembayaran dalam
perdagangan internasional dengan penarikan wesel dalam
suatu jumlah yang telah ditentukan.
Dokumen kredit ini dikeluarkan oleh bank devisa (opening
bank) atas permintaan importir (opener) yang merupakan
pembeli (buyer) yang ditujukan kepada eksportir (supplier) di
luar negeri atau disebut juga penjual (seller) melalui bank
koresponden.
Mekanisme pembayaran dengan menggunakan L/C ini
adalah suatu surat yang memberi hak kepada eksportir untuk
menarik wesel/draft atas nama importir untuk sejumlah uang
seterti yang tertera dalam L/C setelah pihak eksportif
memenuhi syarat-syarat yang dicantumkan dalam L/C
tersebut.
Dengan demikian, L/C merupakan satu-satunya sarana yang
ideal untuk menjamin kelancaran transaksi luar negeri serta
menjamin pula dalam segi keamanan pembayarannya.

Anda mungkin juga menyukai