Anda di halaman 1dari 33

REFERAT

RESUSITASI JANTUNG PARU


Oleh :
Didik Agus Prawira, S. Ked
70 2009 044

Pembimbing :
Dr. Jumbo Utomo . Sp.An

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
17,1 juta orang meninggal (29,1%) karena penyakit jantung
dan pembuluh darah.
Manifestasi komplikasi penyakit jantung dan pembuluh darah
yang peling sering henti jantung mendadak.
330.000 orang meninggal karena PJK di luar rumah sakit
atau di ruang gawat darurat. 250.000 meninggal di luar
rumah sakit.
Setiap orang hendaknya mengetahui dan bisa
menerapkan resusitasi karena CPR dan dekompresi 3-5
menit setelah henti jantung meningkatkan harapan
hidup 49-75%. Setiap menit tanpa CPR menurunkan
angka harapan hidup 7-10%.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Respirasisebagai penyuplai oksigen
(O2) ke dalam darah dan mengeluarkan karbon
dioksida (CO2) dari darah.
Secara anatomi sistem respirasi terbagi menjadi 4
kompenen, yaitu
Saluran Nafas sebagai tempat masuknya udara luar ke
dalam tubuh manusia.

Alveoli: kantung udara tempat terjadinya pertukaran
oksigen dan karbondioksida di dalam paru-paru.
Komponen neuromuscular
Komponen pembuluh darah arteri, kapiler dan vena-
vena.

Sistem Kardiovaskular
Fibrilasi
ventrikel (VF) /
takikardi
ventrikel (VT)
tanpa denyut
Aktivitas listrik
tanpa nadi /
pulseless
electric activity
(PEA)
Asistol

Fibrilasi ventrikel
PEA
Asistol
Sistem Serebrovaskular
Aliran Darah Otak (ADO) normal
ke dalam otak kira-kira 50
ml/100 gr jaringan otak per
menit.
Interaksi Sistem Respirasi, Jantung Dan Otak
Tujuan utama pertolongan gawat darurat kardiovaskular
mempertahankan serta memelihara, atau
mengembalikan pasokan oksigen secara normal ke
organ tubuh
Paru tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida
suplai oksigen diangkut oleh darah dipompakan
keseluruh tubuh oleh jantung, jika salah satu terganggu
maka suplai oksigen akan terganggu.

Definisi Resusitasi Jantung Paru Otak
Resusitasi adalah tindakan untuk menjaga atau
mengembalikan kehidupan dengan membentuk atau
mempertahankan jalan napas atau keduanya,
pernafasan, sirkulasi menggunakan teknik
cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau teknik
perawatan darurat lainnya.
Indikasi
Henti Napas, henti jantung, Tidak sadarkan diri
Tahap-Tahap Resusitasi Jantung Paru Otak
Survey primer bantuan hidup dasar: Melakukan bantuan
kompresi dan ventilasi atau disebut Primary Basic Life
Support (tanpa alat-kecuali AED(Auotomated Eksternal
Defibrilation/obat).
Secondary Advance Cardiac Life Support (dengan alat,
obat, elektrik jantung, laboratorium).

Survey Primer
Bantuan Hidup
Dasar:
Circulation
Airways
Breathing
14
CIRCILATION: TEKNIK KOMPRESI

Push Hard (4-5 cm)
Push Fast (100x/menit)
Full Recoil
Upstroke: down Stroke
50:50
Minimize Interupsi

AIRWAY (PEMBUKA JALAN NAFAS)
head tilt cjin lif1t

Jaw Thrust


BRATHING (PENILAIAN JALAN NAFAS DAN
PEMBERIAN NAFAS BANTUAN)
Pada bantuan hidup dasar tidak perlu look, Listen and Feel.
Yang perlu diperhatikan adalah:
Berikan nafas bantuan dalam 1 detik
Berikan bantuan nafas sesuai volume tidal yang cukup untuk
mengangkat dinding dada.
Kompresi dengan perbandingan 2 kali bantuan nafas setelah
30 kali kompresi.
Dua orang penolong/lebihpipa endotrakeal, sungkup
laring/LMA (laryng mask airway) bantuan nafas setiap
6-8 detik, Pasien dengan hambatan jalan nafas atau
komplians paru yang buruk, tekanan yang lebih tinggi
Pemberian bantuan nafas yang berlebihan distensi
lambung komplikasinya regurgitasi dan aspirasi
Defribrilasi
Tindakan defibrilasi sesegera mungkin:
Irama dasar jantung yang paling sering didapat pada kasus
henti jantung mendadak fibrilasi ventrikel.
Terapi untuk fibrilasi ventrikel adalah defibrilasi
Kemungkinan keberhasilan berkurang seiring dengan
bertambahnya waktu.
Perubahan irama dari fibrilasi ventrikel menjadi asistole
seiring dengan berjalannya waktu.
Langkah-Langkah Dalam Defibrilasi
Siapkan peralatan
Nyalakan power defibrillator, pilih level
energi 360 J (monofasik) dan 120 J-200 J
(bifasik).
Berikan Gelly pada Pads electrode
Letakan pads electrode apex paddle
diletakkan di prekordium kiri dan sternum
paddle diletakkan di right infrascapular.
Lihat monitor dan Pastikan klinis penderita dan
gambaran EKG Ventrikel Fibrilasi/Ventrikel takikardi
tanpa nadi
Tekan tombol CHARGE dan beritahukan pada tim.
Pastikan tidak ada orang lain maupun kita sendiri
bersentuhan dengan korban dengan mengucapkan Im
clear, youre clear, everybody clear.


Tekan tombol SHOCK, dan berikan tekanan 25 pound.
Lanjutkan RJP 5 siklus dengan perbandingan 30
kompresi dan 2 ventilasi (atau 2 menit),
Setelah 5 siklus atau 2 menit stop RJP dan lihat irama
lagi.

SECONDARY ADVANCE CARDIAC LIFE SUPPORT
Pemberian obat-obatan melaui endotrakeal tube tidak dianjurkan
lagi. Jika obat-obatan tidak bisa diberikan secara intravena maka
obat dimasukkan intraosseus.
Ketika mengobati VF/VT pada henti jantung, adrenalin 1 mg
diberikan segera setelah kompresi dada dan diulangi setelah 3
kali mendapat kejutan listri dan diulang setiap 3-5 menit.9
Amiodarone 300 mg diberikan setelah 3 kali mendapat kejutan
listrik.
Atropine tidak dianjurkan lagi untuk terapi pada asistole atau
tanpa nadi.
Perawatan Setelah Resusitasi
11

Membuat Hipotermia: suhu 32C sampai 34C selama
12 atau 24 jam memberiakn perbaikan fungsi neurologis
pada pasien VF dengan henti jantung.
Sedasi setelah henti jantung dapat diberikan karena
pada umumnya pasien merasa tidak nyaman, nyeri dan
cemas.

Vasopressor
Epinephrine 0.10.5 mcg/kg/min (In 70-kg adult, 735
mcg/min)
Norepinephrine 0.10.5 mcg/kg/min (In 70-kg adult, 735
mcg/min)
Phenylephrine 0.52.0 mcg/kg/min (In 70-kg adult, 35140
mcg/min).
Dopamine 510 mcg/kg/min
Dobutamine 510 mcg/kg/min.
Milrinone Load 50 mcg/kg over 10 minutes then infuse
at 0.375 mcg/kg/min. Used to treat low cardiac output.
May cause less tachycardia than dobutamine.



Menghentikan Resusitasi Jantung Paru Otak
1

Penolong sudah melakukan bantuan hidup dasar dan lanjut
secara optimal,
Penolong sudah mempertimbangkan apakah penderita
terpapar bahan beracun atau mengalami overdosis obat
yang akan menghambat susunan system saraf pusat.
Kejadian henti jantung tidak disaksikan oleh penolong.
Penolong sudah merekam melalui monitor adanya asistol
yang menetap selama 10 menit atau lebih.

BAB III
KESIMPULAN
Resusitasi adalah tindakan untuk menjaga atau
mengembalikan kehidupan dengan membentuk atau
mempertahankan jalan napas atau keduanya, pernafasan,
sirkulasi menggunakan teknik cardiopulmonary resuscitation
(CPR) atau teknik perawatan darurat lainnya.
Indikasi dilakukan RJPO adalah henti napas dan serangan
jantung.
Fase-fase pada RJP adalah Survey primer bantuan
hidup dasar: Melakukan bantuan kompresi dan ventilasi
atau disebut Primary Basic Life Support (tanpa alat-
kecuali AED(Auotomated Eksternal Defibrilation/obat)
DAN Secondary Advance Cardiac Life Support (dengan
alat, obat, elektrik jantung, laboratorium).


Primary Basic Life Support sangat penting untuk
dikuasai oleh semua orang karena sebagian besar
kasus penyakit jantung terjadi di luar sarana kesehatan.
Prosedur RJP terbaru adalah kompresi dada 30 kali
dengan 2 kali napas buatan dan jika memungkinkan ada
alat defibrillator.
Prosedur RJP dapat diterapakan pada bayi, anak dan
dewasa
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai